Disclaimer: Kagerou Days/Mekakucity Actors tetap milik Jin-san. Ide cerita berasal dari cerita Putri Tidur/the Sleeping Beauty dengan perubahan secukupnya.

Warning: OOC, mungkin(berhubung saya agak gagal menyelami karakternya), Typo(apabila ada), Alur terlalu cepat, dll.

Selamat menikmati~


Ketika semua orang di kerajaan itu tengah bersukacita menyambut akan hadirnya seorang manusia baru di tengah-tengah mereka, ada sebelit kekhawatiran di dalam hati sang Ratu.

Aku lupa mengundangnya, bagaimana ini?

Sebuah ungkapan dalam hati yang tak diketahui satu orang pun—diucapkannya dengan suara yang berbisik seraya memandangi sang buah hati tercinta; Putri baru di lingkungan mewah ini.

Akankah ia marah? Aku tak masalah andaikata ia murka, tetapi… Kumohon, jangan sampai ia datang kesini.

Tangannya mengelus lembut wajah bayi itu.

Aku terlalu takut untuk membayangkannya…

Namun, doanya hari itu tidak terkabulkan.

Orang itu datang—masuk dengan wajah yang merah. Aura kebencian menguar dari dalam tubuhnya.

Ratu hampir menangis.

.

.

"Kukutuk seluruh anggota kerajaan ini, termasuk anak bayi yang baru lahir itu! Persetan dengan kebahagiaan yang sedang merasuki kalian saat ini, karena mulai detik ini juga, kutukanku telah ada pada kalian!"

.

"Jikalau suatu hari nanti sang Putri tergores barang tajam—entah itu pisau, pedang, atau jarum—maka ia akan tertidur, bersamaan dengan seluruh anggota kerajaan ini.

Dan ia hanya akan bangun ketika muncul seorang Pangeran yang menciumnya dengan penuh perasaan."

.

"Andai Putri berhasil bangun sebelum seratus tahun terlewati sejak hari pertama ia tertidur, maka ia—dan kalian—akan kembali hidup dan terbebas dari kutukanku; wajah kalian takkan berubah, takkan menambah satu kerutan pun."

.

"Tapi, jika Putri tidak berhasil bangun dan seratus tahun telah terlewati, maka ia akan bangun sendiri—tanpa kalian—dengan rupa yang menua; termakan oleh usia."

.

Ratu menangis sudah.

.

.

Sleeping Beauty

[Fanfiction by Wiwitaku]

.

.

"Marry, coba kesini sebentar!"

Seorang anak gadis berambut putih bergelombang pun datang menghampiri asal suara itu. Dengan terusan berwarna biru yang berkibar-kibar, ia berlari kecil mendekati sang pelayan yang memanggilnya tadi.

"Lihatlah ini, Marry," sang pelayan memegangi sebuah gaun berwarna ungu yang indah, "Bagus, bukan?"

Marry menatap gaun tersebut dengan seksama—dan mulut yang menganga.

Rasanya, dapat terlihat banyak bintang bertebaran di bola matanya yang berwarna merah kemudaan itu…

Pelayan itu tersenyum melihat reaksi dari Marry—yang sedikit 'lebih' dari perkiraannya—dan kemudian menanyakan ulang pertanyaannya yang belum dibalas.

"Bagus? Kau suka?"

Marry menampilkan senyumnya dan mengangguk mantap.

"Kau mau pakai ini untuk ulang tahunmu yang ke enambelas nanti? Atau kau mau kubikinkan yang lain?"

Marry menunjuk gaun itu dengan sangat bersemangat.

"Y-yang ini saja!" Ucapnya girang sambil memegang gaun tersebut.


Tak terasa, sudah hampir enambelas tahun Marry Kozakura hadir di dunia ini.

Besok akan tepat menjadi enambelas, karena besok adalah hari ulangtahunnya.

Enambelas tahun sudah ia menjadi 'Puteri kecil' di kerajaan ini(walau lebih sering dipanggil dengan sebutan Marry); Enambelas tahun sudah ia membawa keceriaan dan ketentraman di kerajaan ini.

Enambelas tahun pun sudah berlalu, sejak kutukan itu diturunkan.


Ia lelah—sungguh. Semua pelayan memberinya ucapan selamat sejak fajar telah menyingsing, menandakan hari telah berganti.

Tak sedikit, ada yang memberinya hadiah—"Aku membuatkanmu kue, Marry!", "Ini, jepitan yang kubuat kemarin untuk kado ulangtahunmu!"—dan ada juga yang hanya sekedar menyinggung soal gaun yang ia kenakan—"Gaunmu cantik sekali!", "Rasanya aneh melihatmu tidak menggunakan terusan biru, ahaha,"—dan komentar sebagainya.

Tapi menurut Marry sendiri, sebenarnya, ia rasa ulangtahun hanya merupakan pengulangan dari apa yang terjadi setahun yang lalu. Tak ada bedanya.

Sudah dua windu dia hidup, sudah dua windu juga kah dia mengulangi tradisi ini?

…Tidak. Lebih.

Ia rasa, kini ia harus mencoba sesuatu yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya…


Ratu membuka pintu-pintu di kerajaan itu secara cepat, nafasnya sedikit memburu.

"Dimana Marry?!" Berkali-kali pertanyaan itu terlontar dari bibirnya, namun tak ada satu pun pelayan yang dapat menjawab.

Hingga kemudian ia membuka satu pintu paling pojok—kamar salah satu pelayan. Di sana, ia mendapati pelayan itu bersama dengan Marry.

…Dan sebuah jarum untuk merajut di tangan kanan Marry.

Sontak, tatapan horror terpancar dari wajah sang Ratu. Secepat mungkin ia mendekati Marry dan menarik paksa benda runcing di tangan anaknya itu.

"E-eh—?"

Benda itu menggores jari putih milik gadis itu.

Ia ambruk, jatuh ke atas kasur.

Seluruh isi kerajaan dipenuhi keheningan; karena semua orang tertidur secara bersamaan.

Tanpa seorang pun ketahui, ada seorang lelaki berambut hitam pekat yang tersenyum bahagia saat itu juga.

Bagaimana mungkin ia tidak bahagia, melihat kutukan yang dibuatnya berhasil?


Seorang anak muda tengah menerka-nerka jalan di hutan lebat itu, berpikir akan arah mana yang akan membawanya pulang kembali ke asalnya.

Tidak, ia tidak tersesat. Ia hanya penasaran saja dengan bagian dalam hutan tersebut. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk melihat secara langsung hal yang menjadikannya berangan-angan.

Awalnya, ia kira hutan ini hanya sekedar hutan biasa saja.

Hingga ketika ia mendapati suatu bangunan di dalam hutan itu—yang tertutupi oleh pohon-pohon tinggi nan besar—tak heran jika ia merasa kaget.

Tidak ada yang pernah memberitahukan kepadanya, bahwa ada sebuah kerajaan yang berdekatan dengan kerajaannya…

Masuk ke dalam kerajaan(yang nampaknya sudah tak berpenghuni) tersebut adalah sesuatu yang pasti akan dilakukan olehnya.

Dan karena ia adalah Seto Kousuke, maka ia akan melakukan hal yang sepertinya akan ia lakukan.

.

Dibukanya pintu besar itu dengan gagah.

.

-to be continued.


A/N: Halo untuk anda yang membaca ini :')) Seperti yang anda baru saja baca-ini twoshot~ Dibagi dua karena gak nyambung kalau disatuin orz. Akan saya lanjutkan secepatnya.

Fanfik ini sebenarnya saya buat untuk mengikuti salah satu event FF yang ada; tapi karena saya ragu kalau saya bakal menyelesaikan lebih lama dari deadlinenya, jadi saya belum berani untuk mencantumkan nama event tersebut. Andaikan sudah selesai, pasti akan saya edit sesegera mungkin.

Terima kasih banyak sudah membaca, kotak saran selalu terbuka untuk anda yang puas atau tak puas ;)

-Wiwitaku.