Title: Farewell
Vocaloid © Crypton Future & Corp Yamaha
Genre: Romance/Hurt/Comfort
Rated: T
Summary: /Begitu bodohnya.../ Shion Kaito, yang menyukai adik kelasnya, Hatsune Miku, tapi ternyata ditolak olehnya. Namun suatu hari, Kaito dengan begitu bodohnya malah menolong Miku yang ternyata menyukai Hatsune Mikuo. Walau setelah itu... dia menyesal. Namun muncullah dia... seseorang yang bernasib sama dengan Kaito... "Dare?"
.
.
…~oOo~…
.
.
"Aku... menyukaimu, Hatsune..." lirih seseorang.
"Ah, gomennasai, Senpai. Aku... tidak menyukaimu," ujar Hatsune Miku dengan pelan sambil membungkukkan badannya, kemudian meninggalkan seseorang itu sendiri.
Ah... ternyata benar, aku ditolak.
TAP... TAP... TAP...
"Di... tolak ya..."
Aku Shion Kaito, kelas XII.4 yang bersekolah di Vocalia Senior High School. Aku mencoba menyatakan perasaanku pada Hatsune Miku, adik kelasku yang duduk dikelas X.2. Tapi ternyata... aku ditolak.
Ah... Miku...
"Teto-chaaan! Ayok ke kantin lagi!" seru Miku dengan semangatnya.
"Eeeh? Lagi?" tanya Kasane Teto, sahabatnya Miku sambil sweatdropped.
"Laper sih... hehe..." cengir Miku.
"Kau ini... padahal udah 2x makan mie goreng... dasar..." celoteh Teto.
"Weeek... biarin!" seru Miku sambil menjebelkan lidahnya pada Teto.
"Wah... begitu ya sikapmu padaku... gak jadi kutemenin nih!" Teto langsung balik badan dan mau kabur dari Miku.
"Eeeeh~ jangaaaan~" Miku pun langsung memeluk Teto sambil menangis manja. Akhirnya Teto pun mau menemani Miku ke kantin.
…
...Setiap hari aku selalu melihatnya dari kejauhan, aku menyukainya karena semangatnya itu... benar-benar manis sekali.
BRUK
"Aduh... maaf..." tiba-tiba Miku tidak sengaja menabrak seseorang.
"Ah... maaf, aku tidak sengaja," ujar seseorang sambil menggarukkan kepalanya yang sebenarnya tidak gatal, yang ternyata Hatsune Mikuo.
"Eeeeh.,. da-da-daijoubu..." seru Miku yang super-duper kaget sambil blushing.
Miku pun kemudian menundukkan kepalanya pada Mikuo dan langsung kabur bareng Teto.
Eh? Wajahnya... memerah?
"Kyaaa~ Teto! Aku benar-benar gugup tadi..." seru Miku sambil memegang wajahnya yang merona merah itu.
"Uwaah... Miku beruntung banget deh!" timpal Teto yang ikutan senang.
…Jangan-jangan..
PUK
"Hei Kaito! Sedaritadi melihat ke arah cewek itu terus... kenapa?" tanya Shion Akaito, sepupu Kaito sekaligus sekelas dengannya.
"Eh... eeeh? Bukan urusanmu!" Kaito pun pergi meninggalkan Akaito, yang sebenarnya kaget dicampur blushing.
"Heh? Ada apa ya...?"
.
.
.
…~oOo~…
"Aku jadi ingin menyatakan perasaanku, Tetoo~" seru Miku sambil blushing dan senyam-senyum tak jelas dan sambil juga memegang wajahnya.
"Sampaikan saja, siapa tahu dia juga menyukaimu, Miku?" usul Teto sambil tersenyum ramah.
"Ta-tapi... aku malu... a-aku juga gugup..." lirih Miku sambil memain-mainkan kedua jari telunjuknya.
"Tidak apa-apa, coba saja. Kalau ditolak, siapkan mentalmu saja..." ujar Teto sambil menepuk pelan bahu Miku.
"Emm... bagaimana ya..." bingung Miku.
"Kasane! Kau dipanggil Meiko-sensei tuh!" seru Akita Neru.
"Ah ya... baiklah!" jawab Teto. "Nah Miku, aku pergi bentar ya..." Teto pun pergi meninggalkan Miku menuju Ruang Guru.
"...Ya..." jawab Miku.
TAP... TAP... TAP...
Miku pun keluar kelas. Dan menuju taman dekat kelasnya Mikuo, kelas X.7.
WUUUUUUUUSH
Angin ditaman itu menerpa rambut biru muda-nya Miku, Miku pun duduk di bangku taman tersebut. Sambil melihat keceriaan Mikuo, Miku benar-benar menyukai Mikuo.
TAP... TAP... TAP...
Itu... Miku kan? Dia sedang melamun lihat apa ya..?
Tiba-tiba Kaito mendekati Miku, tapi mendekatinya dengan sembunyi-sembunyi di balik belakang bangku taman tersebut yang dimana Miku duduk disana.
Kaito pun melihat ke arah dimana Miku melihat arah tersebut.
"Dia... Hatsune Mikuo?" tanya Kaito yang tidak sadar mengeluarkan suaranya.
"Eeeeh?" tiba-tiba Miku yang sedang melamun melihat Mikuo dikagetkan dengan suara Kaito yang tiba-tiba itu, apalagi wajahnya Kaito juga lumayan dekat dengan wajah Miku.
Ups, malah kelepasan ngomong... bodoh.
"Lo-loh? Se-Senpai yang kemarin-kemarin itu kan?" tanya Miku yang masih kaget.
"Ah... ya. Gomennasai membuatmu kaget, Hatsune." Jawab Kaito sambil menggaruk-garukkan kepalanya, yang sebenarnya juga gak gatal.
"Tapi... kenapa... Senpai..." Miku pun bingung sambil masih kaget.
DUK
Kaito pun duduk di sampingnya Miku.
"Kau menyukai Hatsune Mikuo itu ya?" tanya Kaito pada Miku.
"Ah... eh... i-i-iya..." jawab Miku sambil blushing dan gugup.
"Wakatteru... mau kubantu?" tanya Kaito lagi, tanpa dipikir-pikir dulu langsung ceplos berbicara seperti itu.
"Eeeeh? Hontou?" tanya Miku, walau kaget, tapi Miku merasa senang sekali.
"Hmm... ya." Jawab Kaito sambil mengangguk kecil.
"Uwah... Senpai baik sekali! Aku benar-benar minta tolong pada Senpai... maukah Senpai mengatakan pada Mikuo-kun bahwa aku akan menyatakan perasaanku? Tapi... kata-katanya terserah, Senpai... yang penting Mikuo-kun mau...!" seru Miku sambil tersenyum kecil dan sedikit blush.
"Ya, ya... boleh saja kok." Terima Kaito.
Ah... apa aku kelewat bodoh ya? Mengatakan yang sebenarnya tidak ingin kukatakan... tapi...
"Pokoknya hari apa pun jadi, kumohon Senpai... katakan pada Mikuo-kun ya? Jika dia sempat dengan waktu tertentu, nanti kasih tahu padaku ya, Senpai?" seru Miku sambil bersemangat.
"Ya." Jawab Kaito lagi.
"Ohya!" tiba-tiba Miku langsung berdiri dari bangku, "Pasti Teto mencari-cariku di sekitar kelas! Nah, Kaito-senpai, aku pergi dulu ya! Jaa~" Miku pun pergi meninggalkan Kaito dan bergegas kembali ke kelasnya.
Sungguh bodoh... tapi... aku ingin... dia bahagia.
"Bodoh..."
.
.
.
…~oOo~…
Malam, di rumahnya Kaito...
"Otouto, makanan udah siap nih!" teriak Shion Kaiko, kakaknya Kaito.
"Aku sudah kenyang." Balas Kaito dari lantai 2.
"Eh? Kau bodoh ya? Memangnya tadi kau makan apa?" tanya Kaiko.
"Bukan urusanmu!" balas Kaito lagi.
"Tch, itu anak benar-benar deh... bodoh banget..." celoteh Kaiko sambil makan malam sendirian dengan lahapnya.
Sementara Kaito di kamarnya...
Kenapa aku tadi... mengatakan hal itu ya? Bodoh sekali...
Miku itu memang tipe polos. Dia pasti tidak menyadari kata-kataku tadi...
Aku menyukainya, dan dia tahu kalau aku dulu pernah menyatakan perasaanku padanya, tapi aku malah menolongnya... membantunya... untuk menyatakan perasaannya pada seseorang yang disukainya...
Apa itu gak kelewat bodoh ya?
Tapi... aku tidak ingin melihatnya sedih, walaupun dia mempunyai sifat ceria.
Walau ceria, dia pasti masih mempunyai rasa kesedihan kan?
Dan aku... mengerti hal itu.
Tapi tidak apa-apalah, sakit-tidak sakitnya... ditentukan besok.
Setelah bergumam dalam hati, Kaito pun tertidur tanpa makan malam.
"Kau memang benar-benar kelewat bodoh..."
.
.
.
…~oOo~…
Paginya, di sekolah...
TAP... TAP... TAP...
"Mikuo," sapa Kaito saat berpapasan dengan Mikuo.
"Eh? Kaito-senpai? Ada apa?" tanya Mikuo pada Kaito.
"Ada seseorang yang menunggumu di belakang kelas yang tidak terpakai. Kira-kira saat istirahat kedua, kau harus kesana ya..." ujar Kaito dan langsung meninggalkan Mikuo setelah mengatakan hal itu.
"Eh...?" Mikuo hanya melihat Kaito dengan perasaan aneh dan bingung.
"Oha, Mikuo!" sapa Kagamine Rinto, teman sekelasnya.
"Eh, Rinto... ohayou!" sapa balik Mikuo.
"Hari ini gak ada PR kan?" tanya Rinto dengan wajah innocent.
"Aku tidak akan mengatakannya, nanti pasti kau akan bilang 'oh iya, aku lupa!', kemudian menyalin semua jawaban-jawabanku..." celoteh Mikuo sambil memalingkan wajahnya.
"Eeeh? Hari ini nggak lagi kok..." mohon Rinto.
"Sekali nggak, tetap nggak!" acuh Mikuo.
"Kumohon..." mohon Rinto lagi.
"Nggak!"
"Kumoh—" mulut Rinto pun dijejel kertas bekas oleh Mikuo, dan Mikuo pun pergi meninggalkan Rinto. Kasihan...
.
.
.
...~oOo~…
Saat istirahat pertama...
TENG TENG TENG...
BRAK
"Eh? Tumben seperti itu, Miku?" tanya Teto yang aneh melihat Miku tiba-tiba memukul meja.
"Aku ada sesuatu, Teto... jadi aku pergi bentar ya, nanti aku balik ke kelas lagi! Jaa~" Miku pun langsung kabur meninggalkan Teto.
"Tuh kan... aneh," gumam Teto sambil memiringkan kepalanya.
DRAP DRAP DRAP...
Miku pun langsung berlari ke kelasnya Kaito, XII.4...
Di waktu yang bersamaan, Kaito pun keluar kelas.
"Nah... hosh hosh... Kaito-senpai... hosh..." lirih Miku yang ngos-ngosan sambil tersenyum lega karena ketemu Kaito.
"Mi... ku?"
.
.
.
…~oOo~…
"Nah, bagaimana Kaito-senpai?" tanya Miku dengan background sparkling dan mata berkaca-kacanya.
"Mikuo akan menunggumu di belakang kelas yang sudah tak terpakai, saat istirahat kedua nanti. Gunakan waktu itu sebaik-baik mungkin ya, dan dari sekarang... siapkan mentalmu dan perasaanmu untuk menyatakannya." Ujar Kaito, sambil tersenyum kecil, walau—mungkin sakit.
"Hmm! Baiklah! Arigatou, Kaito-senpai!" dengan senyum manisnya, Miku membungkukkan badannya, "Nah... aku harus kembali ke kelas karena Teto sudah menungguku, jaa naa, Senpai!" kemudian Miku pun meninggalkan Kaito sambil berlari-lari kecil seperti sedang bahagia.
Ini... senyum yang paling manis yang selama ini aku lihat... dari seorang Hatsune Miku...
Kaito pun balik tersenyum bahagia melihat senyum manis Miku tadi. Walau mungkin sakit, namun Kaito ikut senang jika Miku juga senang.
.
.
.
…~oOo~…
Kemudian istirahat terakhir, istirahat kedua...
TENG TENG... TENG TENG...
BRAK
"Nah, Teto... inilah saatnya!" seru Miku sambil memukul mejanya dan berdebar-debar tak karuan.
"Miku, cemungudh ya!" seru Teto menyemangati Miku.
"Eh? Cemungudh?" tanya Miku, kebingungan.
"Eh... maksudnya semangat! Ganbatte! Fighting!" seru Teto makin menyemangati Miku.
"Yoosh!" dengan gugup tapi sudah menyiapkan mental untuk menyatakan perasaan, Hatsune Miku... memulai perjuangannya!
TAP... TAP... TAP...
Miku pun mengontrol perasaannya yang sebenarnya lagi acak-adul, tapi tidak apa-apa... ini semua kan demi... Mikuo-kun.
"Nah... sudah sampai..." Miku pun menunggu Mikuo di belakang kelas yang tidak terpakai tersebut.
TIK... TIK... TIK...
Detik demi detik, Miku masih dengan setia menunggu kedatangan Mikuo...
Miku yang sudah gugup sedaritadi, selalu melihat jamnya, waktu sudah berlalu... Mikuo belum datang juga ke tempat tersebut. Padahal 25 menit sudah lewat... dan sebentar lagi kelas akan segera masuk.
Mata Miku tiba-tiba berair seperti akan meneteskan air mata, dia sudah menunggu lama kedatangan Mikuo... tapi belum juga datang.
Setelah 35 menit lewat...
DRAP DRAP DRAP...
"Maaf aku terlamb—"
Miku yang mendengar suara Mikuo, langsung...
TES... TES...
"Eh?" Miku yang melihat Mikuo sudah datang, langsung memegang pipinya yang sudah dibasahi air matanya sendiri.
"A-aku... benar-benar... beruntung..." tangis Miku pun pecah setelah melihat Mikuo dan langsung jatuh terduduk. Ternyata... Mikuo benar-benar datang...
Kau benar-benar beruntung sekali, Miku...
"Ah... eh... kau Hatsune Miku kan?" tanya Mikuo pada Miku yang langsung mendekati Miku dan memegang pundaknya Miku.
"Ya... ternyata aku... memang benar-benar menyukai Mikuo-kun..." seru Miku sambil menangis bahagia dan menatap Mikuo.
Saking bahagianya Mikuo datang, walaupun Mikuo belum menjawab perasaan Miku, Miku langsung memeluk Mikuo. Hangat...
TIK TIK... DRRRRRSSS...
Tiba-tiba hujan turun, air mata Miku juga terus-menerus turun dari matanya yang indah itu.
"Aku menyukai Mikuo-kun... aku sayang Mikuo-kun..." karena dingin, Miku mengeratkan pelukannya, Miku benar-benar merasa hangat dipelukannya Mikuo.
TENG TENG TENG TENG...
Tiba-tiba bel masuk kelas pun berbunyi.
GREP
Mikuo juga ternyata membalas pelukan Miku.
"Eh...?" Miku yang tersadar memeluk Mikuo, ternyata Mikuo juga membalas pelukannya. Miku hanya tersenyum kecil walau masih menangis.
"Aku juga tidak menyangka... kau menyukaiku..." lirih Mikuo sambil tersenyum kecil.
"Eh?"
"Aku dari dulu juga menyukaimu. Aku juga ingin menyatakan perasaanku... tapi... huft... ya sudahlah, yang penting perasaanku terbalaskan..." lirih Mikuo lagi, benar-benar lega.
"Ukh... Mikuo..kun... hiksu hiksu..." Miku tersenyum manis, walau masih ada sisa-sisa air mata, tapi Miku bahagia. Tidak ada yang lebih bahagia dibanding saat ini.
Semoga kau bahagia ya, Miku...
TAP TAP... PRCIK PRCIK... TAP TAP...
Ternyata benar-benar sakit... tapi disisi lain, aku juga bahagia... betapa manisnya dia tersenyum seperti itu.
DRRRRSSS...
Hujan, perasaanmu mewakilkan perasaanku... ukh
TES... TES...
Aku... tidak boleh menangis... dasar bodoh. Aku benar-benar bodoh...
BRUK
Bodoh, bodoh, bodoh, bodoh, bodoh... ukh...
"Ya, kau benar-benar bodoh..."
"Eh... si-siapa?" tanya Kaito, namun dilihat-lihat, tidak ada seorang pun di sekelilingnya. Kaito berada di lapangan sekolah yang sangat luas, apa lagi sekarang sedang hujan. Seharusnya tidak ada siapa pun 'kan?
"Kau benar-benar bodoh... sama sepertiku."
"Hah? Dare?"
TBC
Terimakasih sudah membaca fic saya... nah, bagaimana?
Mungkin di-chapter ini baru kental dengan pair MikuoMiku, tapi di next chapter bakalan KaitoLuka kok. Tenang saja. :)
Nah, berikan kesan dan pesan kalian, jangan lupa kritik dan saran.. sebelumnya, Arigatou Gozaimasu! /bows
Mohon review-nya, Readers.. =))
R
E
V
I
E
W
