DRABBLE
(1)
"Bocah, cepat bangun. Mau sampai kapan kau tidur?!" tampak seorang pria coretcebolcoret tengah membangunkan lelaki berusia sekitar enam belas tahunan
Sudah berulang kali ia membangunkan lelaki yang diketahui sebagai setengah titan itu. Ia sudah mencoba membangunkannya dengan berbagai cara, dari yang halus hingga kasar, seperti menendang-nendang lelaki muda itu.
'Sialan, bocah ini minta dihukum rupanya,'
"Bocah, bila kau tidak bangun dalam hitungan ke tiga, aku tidak akan segan-segan memberikanmu hukuman," bisik pria tersebut tepat di telinga sang lelaki. Tak ada respon, dan pria ini memutuskan untuk mulai menghitung,
"Satu…" tidak ada pergerakan sedikitpun, hanya nafas yang teratur dari sang lelaki
"Dua…" pria itu mencoba menendang-nendang lelaki muda itu lagi
"Ti—" hitungannya terhenti ketika sebuah ide terlintas di otak jeniusnya, seringai—yang amat—tipis terbentuk di wajahnya
Pria ini mulai duduk di atas lelaki muda itu, didekatkan wajahnya ke leher sang lelaki, lalu…
"GYAAAA! SIAPA YANG BERANI MENGGIGITKU KETIKA AKU TIDUR?! AKU MIMPI INDAH TAHU!" teriak lelaki muda itu ketika terbangun dari tidur nyenyaknya. Ya, pria yang ada di atasnya tadi menggigit lehernya hingga berdarah
"Aku yang menggigitmu," ujar sang pria dengan tenang, sang lelaki langsung terdiam seketika—membeku lebih tepatnya,
'Mati aku! Mampus aku!' umpatnya dalam hati
"A—ah, heichou, selamat pagi," sapanya sambil tersenyum kaku, pria yang disapa mengerutkan keningnya
"Pagi? Ini sudah siang bocah! Cepat bangun dan bersihkan loteng!" perintah sang pria coretcebolcoret itu seenak jidatnya, sang lelaki muda hanya mengangguk pasrah. Setelah sang pria turun dari kasurnya, sang lelaki segera ke kamar mandi
"Eren," panggil sang pria. Lelaki muda itu bernama Eren Jaeger
"Ya, heichou?"
"Malam ini kita akan makan malam bersama Irvin dan kedua temanmu itu sambil membicarakan rencana untuk mengalahkan titan,"
"Dua temanku? Mikasa dan Armin? Baik, Levi heichou, aku mengerti,"
Xiztha dark nekoX
Malam akhirnya tiba juga. Saatnya untuk mendiskusikan rencana penyerangan terhadap titan. Awalnya itulah rencana Eren mala mini. Namun tiba-tiba, ketika ia hendak menuju ke ruang makan, heichounya tersayang menghadangnya.
"Rapat ditunda," ujar Levi singkat padat jelas
"Eh? Kenapa tiba-tib—" belum sempat Eren menyelesaikan pertanyaannya, Levi dengan sigap menggendong Eren di bahunya, seperti orang yang membawa karung di atas punggungnya
"Heichou mengapa kau menggendongku? Tolong turunkan aku!" Eren meronta dengan wajah memerah, sedangkan sang tersangka hanya berwajah datar dan berjalan ke arah kamarnya.
"Ah,"
Dan saat itulah Eren makin bersemu merah. Saat dimana ia bertatapan mata dengan Armin Arlart yang tengah dibopong bridal style oleh seorang Irvin Smith. Sontak Eren dan Armin langsung mengalihkan wajah mereka yang sudah merah mengalahi kepiting rebus.
"Irvin, aku tak akan kalah darimu." Ujar Levi tak jelas, sedangkan Irvin hanya tersenyum
"Kita lihat saja Levi. Aku akan membuat uke tersayangku ini mendesah keras," balas Irvin. Saat itulah Eren dan Armin tahu alas an utama mengapa rapat dibatalkan.
'Oh Tuhan, ini akan menjadi malam yang melelahkan. Tolong lindungilah kami dari seme-seme buas ini,' batin Eren dan Armin serempak
THE END?
