Jangan baca kalau tidak pengen yaakk...
Di fic ini tentu masih banyak kekurangan karena author masih newbie. Tapi author akan terus berusaha yang terbaik. OSH!
.
.
Genre: Hurt/comfort, romance, dark, spiritual, angst, humor..~
Pairing: sakura with...
Warning! Canon-TYPO-OC?-plot yang membingungkan. gaje...
Disclaimer : of course Masashi Kishimoto!
Rizumu Kanon, presents...
UNMEI
'Di lorong yang gelap tak berujung itu,
aku mencari-cari seberkas cahaya,
Aku berharap akan cahaya yang dapat mengeluarkan ku dari kegelapan
yang pekat ini,
Namun yang kudapatkan lagi-lagi hanya kegelapan yang abadi..
Aku bertanya-tanya pada tuhan
Untuk apa aku di ciptakan di dunia ini,
jika aku hanya menjadi makhluk yang pada akhirnya menentangnya..
Aku hanya ingin hidup dalam damai,
Namun takdir membawaku ke dunia yang penuh dengan dosa,
Hingga hatiku tidak bisa lagi di cairkan,
Benar...hatiku sudah lama mati...
Bahkan sejak aku di lahirkan di dunia ini...'
~Eps. sakura and the seven lords~
KIHS, konoha international high school. Merupakan sekolah yang terdiri dari
TK sampai dengan perguruan tinggi. KIHS adalah sekolah berdedikasi tinggi dan hanya orang-orang tertentu saja yang dapat masuk ke sekolah tersebut. Ini karena sekolah tersebut memang khusus untuk para keturunan kekaisaran jepang, bangsawan, dan orang-orang yang memiliki latar belakang keluarga yang tinggi dan kaya di seluruh penjuru dunia. Tentu-nya kemampuan otak mereka tidak bisa di samakan dengan sekolah lain.
untuk masuk ke sekolah ini saja IQ yang paling rendah adalah 200.
KIHS tentu menjadi dambaan semua orang di jepang bahkan di dunia.
Bentuk bangunan KIHS juga bisa di bilang unik. Sekolah ini menyerupai istana versailles, Perancis. Di padu dengan teknolgi yang canggih, maka KIHS seperti istana modern dari masa depan. KIHS berada di tengah-tengah hutan yang di kelilingi danau yang indah. Memiliki lapangan olahraga in-door dan out-door sekelas internasional, kolam renang khusus yang airnya dapat menyesuaikan keadaan suhu sekitarnya. Jika suhu dingin maka air-nya akan menjadi hangat dan begitu pun sebaliknya. Mereka juga memiliki banyak taman bunga yang sangat indah.
KIHS memiliki 5 kelas yang berbeda. Dari yang terbawah, ruby class, emerald class, aquamarine class, topaz class dan yang kelas tertinggi, diamond class.
Diamond class hanya memiliki 7 orang murid saja di dalamnya. Hal ini di karenakan murid-murid diamond class memiliki kedudukan, kecerdasan serta kemampuan diatas rata-rata di antara semua kelas di KIHS. Salah satu murid diamond class adalah uchiha sasuke, Yang tak lain adalah anak keluarga uchiha yang merupakan keturunan kekaisaran jepang, sekaligus cucu dari pendiri sekolah KIHS ini.
Bisa di bilang sasuke merupakan leader di antara murid-murid KIHS, bahkan guru-guru pun segan padanya. Semua merasa bahwa sasuke merupakan orang yang memiliki kharisma dan harga diri yang tinggi sebagai seorang pemimpin. Ketampanannya pun tidak dapat di pungkiri lagi. Semua perempuan di KIHS selalu berharap ingin menjadi calon istri-nya kelak. Namun, sasuke tidak pernah mau berurusan dengan perempuan walaupun derajatnya sama. Bahkan teman-nya pun tidak banyak. Sasuke memang angkuh dan dingin. Dia tidak segan-segan untuk menghilangkan orang yang tidak di sukainya dalam sekejap mata, karena itu banyak juga yang takut padanya. Tidak hanya pada sasuke, rata-rata murid yang bersekolah di KIHS sangat menghormati sekaligus juga takut pada murid diamond class lainnya.
Hal ini di karenakan, murid-murid diamond class bukanlah manusia biasa, ya.. mereka bukan-lah manusia melainkan monster...
###
"na..na..na...na.."
dendangan kecil yang di keluarkan oleh seorang gadis bersurai soft pink yang jarang di miliki oleh banyak orang itu terdengar merdu. Saat ini gadis itu tengah menyapu taman belakang gedung KIHS yang jarang di datangi para murid, murid KIHS biasanya menghabiskan waktu di taman depan yang penuh dengan bunga mawar, disana juga terdapat gazebo-gazebo yang nyaman dan air mancur besar di tengah-tengah taman tersebut. Di bandingkan dengan taman di depan gedung KIHS, taman belakang sekolah sekolah tersebut malah terlihat suram karena sudah bertahun-tahun tidak di kunjungi, kecuali oleh para pelayan yang bekerja di KIHS, seperti hal nya gadis dengan potongan rambut pendek yang menyerupai laki-laki ini. Dia baru saja bekerja di KIHS sebagai tukang sapu, membantu pekerjaan para pelayan, koki, yah, intinya yang bisa di bantunya tentu dia bantu.
"haruno sakura-san?" tiba-tiba terdegar suara seorang wanita dari belakang gadis bersurai pink yang bernama sakura itu. Sakura segera menoleh kebelakang dan menghentikan pekerjaannya menyapu daun-daun berguguran yang sepertinya tidak akan ada habisnya itu.
" ah! Kepala maid kurenai-san! Selamat pagi, hari yang cerah bukan?" sapa sakura riang pada wanita cantik berpakaian maid abad pertengahan dengan rambut yang di gelung rapi. Wanita itu bernama asuma kurenai dia adalah kepala maid di KIHS sekaligus istri dari salah satu guru yang mengajar di KIHS yang bernama sarutobi asuma.
"benar, seperti biasa kau selalu riang sakura-san, bagaiman pekerjaanmu di hari ketiga di sekolah ini? Apa terlalu berat? Kau bisa komplain padaku jika pekerjaan ini terlalu berat bagimu." ucap kurenai dengan wajah keibuan.
Sebenarnya kurenai tidak tega melihat sakura yang masih berumur 15 tahun ini bekerja sebagai pembantu di sebuah sekolah khusus seperti KIHS ini. Tapi melihat kesungguhan sakura dalam bekerja, serta menjalani hidup yang keras ini dengan sikap yang tegar mau tidak mau kurenai mengakui kemampuan sakura yang memiliki power berlebih itu.
"kurenai-san! Saya justru senang sekali bisa bekerja disini. Tempat ini indah sekali, saya senang membuat kebahagian di sekeliling saya. Jadi saya selalu berusaha sebaik mungkin menjalani hidup ini. Apalagi semua yang bekerja di sini sangat baik pada saya." jawab sakura sambil tersenyum lebar.
Kurenai pun ikut tersenyum melihat ketegaran sakura, dia menepuk bahu sakura lembut.
"jika kau ada masalah, kau bisa katakan padaku. Anggap saja aku ibu-mu, ya?"
sakura tersipu mendengar kata 'ibu' dari kurenai, karena selama sakura hidup dia memang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu, sakura selama ini memang hidup sebatang kara, tanpa orang tua dan tanpa sanak saudara.
"ah, benar juga.. Ada sebuah pesan yang harus aku sampaikan padamu sakura.." tiba-tiba wajah kurenai menjadi serius, hingga membuat sakura penasaran.
"jangan masuk ke gedung sekolah pada malam hari tepatnya di diamond class, kalau tidak kau bisa mengganggu the seven lords..mengerti?" tanya kurenai.
"Haik! Wakatta desu!" jawab sakura.
"bagus, nah saya pergi dulu ya, sakura. Selamat pagi.."
"un! Selamat pagi untukmu juga kurenai-san!"
Setelah kepergian kurenai sakura pun melanjutkan kembali acara menyapu taman belakang gedung KIHS. Sambil meyapu sakura memikirkan sesuatu yang mengganjal pikirannnya.
"rasanya ada yang ganjil...tapi apa, ya? Oh iya! Tadi aku lupa bertanya apa itu 'the sevn word' dan apa itu demend class! hem..ya sudahlah nanti saja aku tanyakan, sekarang nyapu dulu! Na..na..na.. ..aa."
Sakura kembali menyapu sambil bersenandung, tanpa di sadarinya sepasang mata berwarna merah darah milik seorang laki-laki, tengah menatap-nya dengan intens dari atas balkon gedung KIHS.
#~~~
sakura baru saja menyelesaikan tugasnya mengepel lantai seluruh kelas yang ada di dalam gedung KIHS, sebenarnya untuk hari ini mengepel bukanlah tugasnya. Ini tugas shion dan tenten, tapi katanya mereka berdua ada urusan penting yang harus di urus di luar sekolah. Karena itu sakura dengan suka rela menggantikkan shion dan tenten untuk mengepel seluruh lantai yang ada di kelas gedung KIHS sendirian!
Kasihan sekali sakura, dia tidak tau kalau dirinya sedang di kerjai oleh dua maid itu, yah bisa di bilang shion dan tenten itu memang seorang senior yang suka memanfaatkan kesempatan.
"hua..akhirnya mengepel-nya selesai juga! Shion-senpai dan tenten-senpai pasti senang nih ngeliat lantainya bersih. Ya, ampun! Karena ke asyikan ngepel aku ga nyadar sudah jam 10 malam! Gawat, harus cepat ke asrama nih!" gumam sakura, para maid dan pembantu yang bekerja di konoha international school memang memiliki asramanya sendiri.
Jadi tidak masalah jika mereka bekerja sampai malam, asal tidak mengganggu kegiatan para siswa konoha international school.
Sakura pun segera membereskan ember serta alat pel-pelan-nya, dan berlari kecil menuju pintu keluar gedung KIHS.
CRANG! BRUK! BRAK! BRAK! AAUUUUUU...
Tiba-tiba terdengar suara ribut dan suara lolongan serigala di sebuah ruangan yang baru saja di lewati oleh sakura. Langkah sakura terhenti, pikirannya sekarang tertuju pada suara aneh yang berasal dari dalam ruangan dengan pintu berwarna putih yang sangat besar.
'Suara apa itu? Aku yakin 100% suara itu mirip sekali dengan lolongan serigala atau anjing. Tapi, apa di sekolah ini ada yang memelihara serigala? Hei, tunggu sebentar. Bagaimana kalau aku cari tau saja? Mungkin ada hewan liar seperti serigala tidak sengaja masuk kedalam salah satu ruang kelas di KIHS, kan? Sekolah ini kan berada di tengah hutan! Baiklah aku akan memeriksa ruangan ini. Mungkin saja ada hewan lucu di dalamnya?' batin sakura berbicara.
Sakura melangkahkan kaki-nya perlahan ke depan pintu putih besar tersebut, tanpa melihat papan kelas yang menunjukkan bahwa ruangan itu adalah Diamond class.
"jangan masuk ke gedung sekolah pada malam hari tepatnya di diamond class.."
Sakura membuka pintu tersebut secara perlahan. Tiba-tiba angin kencang berhembus dari dalam kelas tersebut. Sakura melihat 4 orang laki-laki dengan seragam KIHS tengah mengepung seekor serigala besar berawana hitam pekat. Serigala itu terlihat kesakitan dengan darah segar yang mengalir dari tubuhnya. Walaupun ruangan itu gelap, entah kenapa sakura bisa melihat keadaan di dalam ruangan tersebut.
"atas perintah sasuke-sama kami akan melenyapkanmu dari muka bumi ini, noir.."
Suara baritone seorang laki-laki terdengar menggema di dalam ruangan yang luas itu. Sepertinya mereka tidak menyadari keberadaan sakura.
Tiba-tiba tubuh ke lima laki-laki tersebut mengeluarkan aura yang berbeda warna. Ada yang ungu, hijau abu,-abu, dan kuning. Dari aura tersebut muncul 4 buah pasak berwarna perak, sepertinya mereka bermaksud untuk membunuh serigala itu dalam sekali serang.
"JANGAN!"
teriakan sakura mengejutkan ke lima laki-laki tersebut dan juga serigala yang akan mereka serang. Dengan secepat kilat sakura berlari ke arah serigala tersebut berusaha menjadi tamengnya, sambil membawa tongkat pel yang kemudian di acungkannya ke depan wajah 4 laki-laki tadi.
"mau apa kalian sebenarnya? Kenapa kalian menyakiti serigala ini? Apa kalian di gigit olehnya?" tanya sakura dengan polosnya, namun tetap waspada.
Ke empat laki-laki itu menatap sakura dengan pandangan yang dingin sekaligus bingung, namun salah satu dari mereka akhirnya bertanya pada sakura.
"siapa kau sebenarnya? Kenapa kau masih ada di sekolah malam-malam begini?" tanya laki-laki dengan gigi yang tajam seperti ikan hiu.
"namaku haruno sakura, aku sedang mengepel ruang kelas tadi, lalu.." belum selesai sakura berbicara tiba-tiba dari arah pintu masuk diamond class, muncul seorang laki-laki dengan 2 orang yang mengawalnya di samping kanan kirinya.
Di kegelapan malam, mata laki-laki itu menatap sakura dengan intens, wajahnya yang stoic serta rambut raven nya yang mencuat ke atas membuatnya terlihat sangat tampan. Dari wajah dan sikap nya, terlihat jika sifatnya angkuh dan harga diri-nya sangat tinggi.
"sasuke-sama!" ucap 4 laki-laki yang berada di depan sakura serempak, kemudian mereka menundukkan badanya seperti menunjukkan rasa hormat. Sakura hanya bengong melihat sasuke.
"itachi-nii-chan?" bisik sakura, terkejut melihat sasuke yang berdiri di hadapannya.
Sasuke mendekati sakura dengan perlahan, di pandangnya dengan dingin wajah sakura.
Entah kenapa ruangan itu menjadi lebih mencekam saat sasuke datang. Tapi sakura tidak menyadari akan hal itu, yang ada di pikiran sakura saat ini adalah orang yang sedang berdiri di depannya ini (sasuke), sangat mirip dengan seseorang yang sangat di kenalnya.
"hei, kau.." tiba-tiba sasuke bersuara. Sakura sedikit terkejut, suara sasuke sangat dalam dan keren menurutnya.
"a..apa?" tanya sakura terbata-bata.
"bukan kau, tapi serigala itu. Aku sedang berbicara dengan serigala itu." kata sasuke dingin. Sakura terdiam, wajahnya merah padam karena malu, sakura mengira dia yang di panggil. Tapi tunggu dulu, sasuke bilang dia berbicara dengan serigala itu? Memangnya serigala bisa bicara? Ha..ha.. Jangan bercanda..
"cih, apa mau-mu uchiha sialan?!" serigala itu tiba-tiba berbicara layaknya manusia. Sakura membelalakan matanya terkejut.
"hei! Tadi serigala ini bicara kan?!" tanya sakura entah pada siapa.
"aku memang bisa bicara, dan berkat mu aku selamat untuk sementara, terima kasih nona, kapan-kapan aku akan menemui-mu." setelah itu sang serigala menghilang bagaikan asap.
Oke sekarang sakura benar-benar bingung. Serigala yang bisa berbicara?orang-orang yang bisa mengeluarkan senjata dari tubuhnya?dan lagi..cowok ini, ada yang aneh dengannya.
"lihat, gara-gara kau, serigala itu menghilang!" teriak seorang lelaki dengan rambut klimis berwarna putih.
"sudahlah hidan, mudah saja bagiku untuk melacak inu-yarou, itu.." balas seorang laki-laki dengan wajah berwarna hitam dan putih.
Sakura tidak merasa bersalah, malah dia terlihat santai-santai saja. Yang penting dia sudah menyelamatkan serigala itu. Titik!
"aku sudah melakukan hal yang menurutku benar, kalau kalian tidak bisa menerima nya aku rela menggantikan serigala itu untuk kalian hajar!" kata sakura sengit.
Ke tujuh laki-laki tersebut , minus sasuke dan seorang pemuda berambut merah, langsung tertawa mendengar pernyataan sakura yang polos itu, benar-benar tidak ada rasa takut di dalam diri sakura ketika melihat semua hal yang jauh di luar nalar tadi.
"kau lucu juga ya pinku-chan! Mau jadi kekasih-ku?" tawar laki-laki dengan rambut kuning panjang yang di-ikat buntut kuda. Mendengar itu sakura jadi bergidik geli, lagipula nama-nya sakura! Bukan pinku, huh!
"hei, tapi ada peraturan kalau kau melihat aksi kami tadi kau harus mendapat hukuman,," kata hidan sambil mengeluarkan senjata-nya yang berbentuk sabit. Sakura berpikir, jangan-jangan hukumannya...dia akan di bunuh!
"kau tidak akan ku bunuh..." sasuke buka suara, sakura jelas terkejut tiba-tiba sasuke berbicara seperti itu. Bagaimana dia tahu kalau sakura sedang berpikir dia akan di bunuh? Apa sasuke seorang ESP?
"ini salah satu kekuatan ku, aku bisa membaca hati orang lain jika aku mau." jawab sasuke lagi.
"hah? Yang benar? Woah hebat sekali!" teriak sakura kagum. Sasuke jadi sedikit bingung dengan sikap sakura yang bukannya takut malah kagum dengan kekuatannya yang aneh itu.
"hei ojou-chan, jangan senang dulu..kami ini di kenal sebagai the seven lords kau tahu itu-kan?" ucap laki-laki yang bernama hidan.
"eh? eto...AH! Aku sempat di beritahu soal diamend clas dan the sev word oleh kurenai-san! Tapi aku tidak tau apa sebenarnya mereka itu..." kata sakura sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Terlihat beberapa laki-laki yang ada di ruangan itu lagi-lagi tertawa. Jelas sekali kalau sakura tidak bisa ber bahasa inggris dengan baik dan benar.
"yang benar itu DIAMOND class dan THE SEVEN LORD!" bentak laki-laki dengan cadar yang menutupi mulutnya.
"he..he..maaf.." kata sakura tersenyum malu.
"bisa kalian jelaskan padaku apa itu dem..eh! Di.. diamond class dan the seven lord?" Tanya sakura lagi.
"biar aku yang menjelaskan.." tiba-tiba terdengar suara seorang laki-laki dari arah pintu masuk kelas diamond.
"sensei!" ucap hidan. Laki-laki bertopeng dengan warna jingga dan ada satu lubang mata di bagian kanannya itu mendekati sakura lalu mendehem.
"ehm! Perkenalakan, aku uchiha obito. Wali kelas dari diamond class. Nama-mu haruno sakura, bukan?" tanya obito sensei. Sakura mengagguk cepat.
"ha..ha..kau ini benar-benar bersemangat sekali ya? Baiklah akan kuceritakan apa yang sebenarnya sedang terjadi di sini. Tapi sebelum itu kau harus berjanji untuk tidak menceritakan perihal ini pada siapa pun."
"aku berjanji!" kata sakura, bersemangat.
"Bagus! Langsung pada inti-nya haruno-san, mereka ini adalah pemimpin dari masa lalu dan mereka memiliki kekuatan spiritual yang spesial. Kau tahu? Umur mereka semua sudah lebih dari 100 tahun lho.."
"APA!? Yang benar!?" teriak sakura tidak percaya. Di lihatnya lagi 7 laki-laki yang tengah berdiri di depannya ini. Di pincingkan matanya dalam dalam. Mereka semua terlihat masih muda, apa ini benar-benar nyata?
"ha..ha..ha..tenang, mereka ini makhluk imortal. Wajar bukan, kalau wajah dan tubuh mereka tidak menua? Baiklah aku lanjutkan lagi, kekuatan yang mereka dapatkan ini berasal dari kaisar yang bernama uchiha madara, uchiha madara memiliki kekuatan tsukiyomi dan sharingan pada matanya. Pada suatu hari madara membuat semacam jurus dan juga mengembangkan berbagai macam penelitian mengenai kekuatan-kekuatan abadi hingga dia berhasil membuatnya. nama kekuatan itu adalah 'arc'. Namun, ada seorang tangan kanannya yang ternyata berkhianat dengan mengambil seluruh kekuatan itu untuk dirinya sendiri, untungnya ada seorang wanita yang memiliki kekuatan alam yang kemudian menyegel tangan kanan madara yang jahat itu. Namun akibatnya kekuatan tersebut menjadi terpecah belah menjadi 13 bagian dan merasuki 13 manusia. Sayangnya wanita itu menghilang sejak menyegel tubuh si tangan kanan, sedangkan 13 manusia yang memiliki kekuatan 'arc' tersebut baru berasil kami temukan 6 orang. Selama kami, klan uchiha mencarinya.."
"ah..tunggu!tunggu! Jadi, anda salah satu keturunan uchiha?" tanya sakura antusias. Obito mengangguk.
"sasuke juga merupakan keturunan klan uchiha, dan dia di tugaskan oleh madara untuk mencari 7 manusia 'arc' yang tersisa. Tentu saja anggota keluarga uchiha yang lain ikut membantu. Aku sebagai sepupu sasuke ikut mebantunya. 6 orang yang ada di ruangan ini adalah manusia 'arc' yang juga ikut membantu sasuke. Tapi kami memiliki musuh yang juga ingin mengambil kekuatan 'arc' dengan mengumpulkan 7 manusia 'arc' yang tersisa, yaitu keturunan si tangan kanan. Hashirama senju. Mereka ingin melepaskan segel yang mengikat hashirama, salah satu anak buah mereka adalah serigala yang bernama noir tadi. Nah, haruno-san sebagai hukuman karena kau telah melihat aksi kami yang seharusnya tidak boleh di lihat oleh manusia biasa, kau harus membantu kami untuk mencari manusia 'arc' yang lain. apa kau keberatan dengan tugas ini? Aku biasanya tidak akan memberi toleransi pada manusia yang sudah mengetahui rahasia kami. Tapi untukmu kuberi pengecualian. Bagaimana?"
Dahi sakura berkerut, wajahnya terlihat tegang. 6 manusia 'arc' plus sasuke, yang ada di ruangan itu sudah dapat menduga sakura akan ketakutan dan tidak mau menerima syarat yang aneh begitu, lagipula susah sekali membuat manusia biasa untuk percaya cerita yang sepertinya hanya omong kosong ini bukan?
"kore..kore..wa...HONTOUNI SUGOII ! Aku mau membantu kalian! Aku mohon! Izinkan aku membantu! Pasti sangat menyenangkan bisa berteman dengan kalian!" kata sakura antusias. Wajahnya terlihat bahagia dengan senyum sumringah di wajahnya.
DOEENG...ke 6 laki-laki itu sweatdrop semua melihat tingkah dan respon aneh bin ajaib sakura, obito malah tertawa dan menjabat tangan sakura mengucapkan selamat datang. Sasuke yang sedari tadi gelisah ingin berbicara akhirnya buka suara.
"obito! Aku tidak sudi ada seorang wanita yang ikut dalam misi yang berbahaya seperti ini, kau tahu? Mereka sangat ribut dan menyusahkan!" ucap sasuke sambil menatap ke arah sakura dengan pandangan marah.
"ya, aku rasa terlalu beresiko membawa seorang gadis kecil seperti dia ke dalam masalah ini..." kata seorang laki-laki dengan rambut berwarna merah. Wajahnya terlihat masih muda seperti anak kecil.
"aku memang masih muda..dan juga belum banyak tahu soal permasalahan ini lebih detail-nya, tapi aku paling senang membantu orang lain. Dan aku tulus mau membantu kalian.." kata sakura memelas.
"sudahlah begini saja siapa yang setuju kalau haruno-san membantu kita untuk mencari ke lima 'arc' angkat tangan!" kata obito dengan nada yang ceria (?).
Dapat di lihat 5 dari 7 laki-laki mengangkat tangannya. Hanya sasuke dan laki-laki berambut merah itu saja yang tidak setuju.
"aku menyukainya! Dari awal aku sudah tau kalau si pinku ini gadis yang menarik!" kata laki-laki berambut kuning sambil menatap sakura penuh minat.
"namaku haruno sakura! Bukan pinku!" kata sakura kesal.
"baiklah sudah di tentukan berarti sakura akan menjadi bawahan the seven lords! Tidak ada keluhan lagi oke?" putus obito.
Sasuke mendecih tidak suka ke arah sakura, sedangkan laki-laki berambut merah itu hanya menaikkan bahunya tidak peduli.
"baiklah haruno-san, akan kuperkenalkan mereka satu-persatu. Yang memiliki gigi runcing seperti ikan hiu ini namanya kisame."
"heh, salam kenal..." seringai kisame, sakura tersenyum dan mengangguk-angguk.
"laki-laki mesum berambut warna kuning ini namanya deidara, dia suka sekali menggoda wanita. Jadi berhati-hatilah padanya."
"hei! Sialan kau obito-sensei! Ehm, memang benar sih, tapi jangan khawatir mulai saat ini aku hanya menyukai-mu.." kata deidara mengeluarkan jurus gombalannya yang cukup ketinggalan jaman.
"tidak terima kasih.."balas sakura sambil tersenyum hambar.
JLEB! Ucapan sakura menohok jantung deidara.
"yang ini kakuzu, hidan, dan zetsu. Hidan dan kakuzu ini sering bertengkar, jadi maklum ya kalau kau melihat pertarungan sengit di antara mereka, itu sudah biasa. Kalau laki-laki pendiam berambut merah ini bernama sasori. Dan yang terakhir sang leader dan juga sepupu ku yang menyebalkan, uchiha sasuke."
Sasuke memasang wajah yang dingin yang penuh amarah. Dia tidak menggubris sakura yang ingin menjabat tangan sasuke sebagai tanda perkenalan, Sakura jadi sedikit takut juga. Apa mungkin keputusanya ini salah? Tapi dia sudah terlanjur masuk ke dalam permasalahan ini. Mau tidak mau sasuke harus menerima keberadaan sakura, bukan?
.
.
.
# sakura POV #
Apakah ini mimpi? Aku mencubit pipiku keras-keras. "AU!" hei, ini sakit! Jadi semua ini benar-benar nyata? Benar-benar sulit di percaya! Mungkin ini agak aneh, gadis seusia-ku harusnya belajar di sekolah, mendapat teman-teman yang normal, keluarga yang harmonis, punya pacar? Yah, seperti itu.
Tapi aku lebih suka dengan kehidupan yang penuh tantangan. Mungkin itu juga yang membuatku menerima syarat (baca:hukuman) ini, walaupun nyawaku kapan saja bisa hilang di tangan orang-orang itu.
Aku mengambil buku harian berwarna pink bergambar bunga sakura. Hei, jangan kira ini aku yang beli, aku bukan gadis manis seperti yang kalian kira. Sebenarnya dulu aku ini gadis yang brutal sekali lho. Banyak anak di desaku yang berada di hokaido takut padaku, bahkan aku sampai di juluki 'pink-demon'. Kalau mengingat hal itu, aku jadi kesal sendiri, apa iya aku sebrutal itu sampai-sampai orang-orang desa tidak menyukai-ku? Hanya dokter orochimaru saja yang mau merawatku dan mengakui keberadaanku, aku sangat menyayanginya. Bagiku dia seperti seorang ayah, dari dia aku belajar banyak pengobatan modern dan tradisional. Namun saat umurku 10 tahun, dokter orochimaru meninggal dalam tidurnya.
Setelah orochimaru sensei meninggal hidupku kembali di liputi kebingungan. aku tidak tau harus berbuat apa, karena aku selalu di kucilkan tanpa alasan yang jelas.
Hingga suatu hari datang seorang pemuda yang mengaku sebagai seorang pengembara. Dia mencari orochimaru sensei, saat kukatakan beliau sudah meninggal pemuda itu tidak terkejut. Wajah-nya datar sepeti sudah mengetahui bahwa orochimaru sensei sudah meninggal. Anehnya dia malah ingin tinggal bersamaku dan berjanji akan merawatku menggantikan orochimaru sensei. Awalnya aku ragu, namun karena selama ini aku kesepian aku rasa tidak apa-apa kalau dia berbaik hati ingin merawatku.
selama tinggal bersama-nya aku sangat bahagia, ternyata dia sangat baik dan penuh perhatian. Seperti seorang kakak, bagi ku. Tapi, bagiku dia masih seseorang yang misterius karena dia tidak mau menceritakan tentang jati dirinya. Yang aku ingat dia memberitahu-kan namanya. Namanya itachi..ya, itachi.
# sakura POV end #
Sakura melihat sebuah foto yang baru saja di keluarkannya dari buku harian pink miliknya. Terlihat di foto tersebut seorang pemuda berwajah kaku namun tampan tengah melirikan matanya ke arah sakura yang sedang menggenggam ikan trout coklat, yah itu memang foto sakura dan itachi saat sedang memancing. Sakura masih ingat dia belajar memancing dari itachi dan itu pertama kali-nya dia mendapatkan ikan. Senang? Tentu saja.
"itachi-nii sekarang dimana?" tanya sakura pada foto tersebut.
Air mata -nya perlahan mengalir, kemudian di usapnya dengan cepat.
"aku tidak boleh cengeng! Aku pergi ke tokyo untuk mencari itachi-nii, aku harus berjuang. Yosh!" sakura menutup kembali buku hariannya setelah puas melihat foto itachi dan dirinya. Sakura pun mematikan lampu kamarnya dan mulai menjelajahi alam mimpinya.
.
.
.
.
~aku selalu memikirkan mu siang berganti malam
Malam berganti pagi..dan di waktu berikutnya..
Aku selalu memikirkanmu, dan menginginkan mu di sisi ku...
Sakura-'ku'~
..
TBC
Yatta!~ my first ff! Maaf para pembaca sekalian, saya baru menyadari kemarin banyak sekali TYPO dimana-mana..*jadi saya sempat hapus nih fic* Saya ini juga cukup katrok dan minim akan tata bahasa. Tapi saya akan berusaha untuk meyelesaikan cerita ini, dengan pelan-pelan tapi pasti *halah*.
Terima kasih yang sudah membaca 'unmei' ini! Silahkan yang ingin me-review, yang ga mau juga ora opo-opo, di baca aja sudah senang.
Tapi saya juga butuh saran dan coment, juga sih *lha?*
Bagi yang sudah me-review sebelumnya saya benar-benar minta maaf! Berkat kamu saya jadi termotivasi! ARIGATOU! Reviewan kamu akan selalu ada di memori ingatan dan hati saya! *caelah*
Akhir kata terima kasih!
Rizumu kanon
