Author: Oke, oke, saya tau terlalu lama hiatus dan masih banyak multichapter yang belum selesai. Ini saya yakin cuma sampe 10 chapter atau kurang malah, pendek kok! Pendek!
Yu: Saya lagi!?
Author: Karena dirimu pegawai Atlus terbaik walaupun Akira/Ren/Joker-kun udah muncul. Liat aja, di penghargaan NewType dia cuma muncul ke 9, kamu ke 6 di tahun 2012 kemaren
Yu: *nangis*
Author: Kita lupakan Yu yang sedang meratapi nasibnya, sekarang kita ke chapter pertama!
Disclaimer: Persona 4 (dan versi remastered serta tetek bengeknya) milik Atlus/P studio, FGO punya TypeMoon dan Aniplex
Warning: masih aman
Semenjak Yu kembali ke Tokyo, keseharian yang ia lewati kembali normal. Kecuali ketika baru beberapa bulan kembali ke kota ia berhubungan dengan Midnight Stage dan melawan shadow dengan menari (dan membuatnya berharap ia bisa lupa dengan kejadian tersebut). Membuat Yu bersyukur walaupun merasa bosan dengan kenormalan dalam hidup dibandingkan banyaknya kejadian diluar akal sehat di mana ia hampir kehilangan nyawa. Oh, haruskah dijelaskan kalau malam ini kedua orang tuanya lembur sehingga rumah dalam keadaan kosong?
Mungkin karena kebiasaan di Inaba di mana ia bisa terbangun hingga tengah malam, Yu memilih menonton televisi. Hingga waktu menunjukkan jam sembilan malam lewat 20 menit. Mengingat esok merupakan hari libur membuat Yu makin malas untuk pergi ke kasur, ditambah perut meminta jatah makan. Ia berdiri dari sofa empuk menuju dapur.
Sayang keadaan bahwa di dalam lemari pendingin yang kosong membuat ia menghela nafas dengan lelah.
"Mungkin lebih baik aku keluar… walaupun sudah malam begini. Aku membeli ramen instan saja kalau begitu." Gumamnya kepada diri sendiri.
Ia mengambil jaket warna hitam yang biasa dipakai dan bergegas keluar membeli bahan untuk makan malam telatnya.
Setelah keluar dari apartemen, ia memilih berjalan kaki karena jarak minimarket terdekat dengan rumah tidak memakan banyak waktu. ia juga bisa menikmati sepinya malam hari walaupun keadaan sepi kota tersibuk di Jepang cukup jauh perbedaannya dibandingkan Inaba setiap harinya. Ia menatap langit gelap Tokyo tanpa bintang, polusi cahaya membuat benda langit tak bisa dilihat dengan mata telanjang.
Ia menghela nafas kedua kalinya, merasa bosan dan rindu dengan teman-teman di Inaba.
"Tidak, aku hanya tinggal menunggu liburan untuk berkunjung. Apalagi sebentar lagi ujian akhir kelas tiga. Lalu masuk kuliah… ditambah ibu dan ayah ingin aku masuk universitas bergengsi macam Tokyo University karena jejak akademik akhir-akhir ini menunjukkan keadaan positif untuk masuk universitas nasional. Ughhh… aku sudah bosan mendengarnya." Yu melakukan peregangan, sebuah kebiasaan yang mendarah daging semenjak ia pergi ke Inaba dan bertarung dengan shadow.
Yu berhenti sejenak, kedua mata abu tertuju pada bulan di langit berbentuk sabit.
"Sudahlah, Narukami Yu. Kalau mengharapkan yang bukan-bukan, bisa-bisa akan terjadi secara nyata. Apalagi beberapa orang terutama Adachi secara terang-terangan menyebutku magnet masalah."
Dan sepertinya memang pernyataan tersebut ada benarnya, masalah memang suka menempel dengan seorang pemuda Jepang berambut abu-abu dengan potongan seperti mangkok bernama Yu Narukami. Terbukti dengan cahaya dengan intensitas tinggi menghalangi pandangan.
Ditambah Yu tak merasakan pijakan lagi dan badannya bergerak ke bawah dengan kecepatan tinggi.
"Haha, Adachi. Aku magnet masalah hah? Haha. Lucu sekali."
Tapi tetap saja ia memasang satu ekspresi khas di wajah, yaitu tanpa emosi atau bisa dikatakan ekpresi datar.
Hingga ia merasa terjatuh ke tempat dengan ketinggian atau kedalaman tak diketahui dan masih merasakan gaya gravitasi masih menariknya meyakinkan kalau dirinya berada di keadaan berbahaya.
"APA?" ekpresi yang jarang ditujukan berupa terkejut muncul di wajah pemuda berwarna abu-abu.
Yu berhenti terjatuh, untung tidak mendarat di atas bagian badan berbahaya. Ia tidak mau seperti Yosuke yang sampai berkali-kali merasakan sakit pada bagian vital. Lebih tepatnya ia sekarang sedang berada dalam posisi berlutut, entah mengapa ada kekuatan asing memaksanya masih dalam posisi tersebut.
Cahaya kemudian meredup, ia sekarang berdiri di atas sebuah lantai dengan lantai terukir motif aneh. Walaupun menurutnya tak terlalu asing karena mirip seperti lingkaran sihir saat melakukan Persona fusion. Kedua matanya yang menatap bingung motif asing berganti arah menuju ke depan, mendapati beberapa orang tak dikenal dengan pakaian cukup unik. Seperti sebuah seragam institusi penting.
"Eh? D-dia siapa? Tunggu, kau siapa? Servant apa?" salah seorang dengan rambut hitam pendek berantakan bertanya banyak hal padanya. Permasalahannya adalah, pertanyaan yang ditujukan justru membuat kebingungan pada diri Yu Narukami.
"Apa? Servant? Maaf, aku bukan seorang budak. Kalaupun kalau ternyata kalian melakukan perbudakan… aku tidak akan memaafkan kalian" ia akhirnya berdiri dan sedikit terkejut karena tangannya tidak kosong, ada katana panjang dengan sarung hitam di tangan.
"Kenapa ada katana di tanganku-"
"Dia sepertinya servant kelas Saber, senpai" seorang perempuan berbadan kecil dengan kacamata dan rambut merah muda memotong perkataan Yu sekaligus menjawab pertanyaan laki-laki di sampingnya. Yu makin merasa asing dengan percakapan mereka.
"Saber? Servant? Aku benar-benar bingung di sini. Ada yang bisa menjelaskan?"
Seorang perempuan berambut cokelat dengan gaya pakaian paling aneh diantara mereka (dan Yu baru menyadarinya) mendekati Yu. Wajahnya terlihat tenang dan paling ramah.
"Mengapa bingung, Saber-san? Tapi... kalau kupikir, kau servant yang aneh. Aku tidak bisa menjelaskan True Name milikmu. Bisakah dirimu memperkenalkan diri dulu. Dan untuk pertanyaanmu, akan kami jawab sebisa mungkin karena melihat bagaimana keadaanmu, sepertinya dirimu itu bukan Servant normal."
Yu hanya ingin jawaban dengan semua pertanyaan yang semakin lama bertumpuk di kepala, tentu mendengar kalau ia harus memperkenalkan diri dengan pertukaran berupa informasi membuat dirinya mau melakukannya. Lagipula, apa salahnya memberitahu nama sendiri?
"Namaku Narukami Yu, umur 17 tahun dari Tokyo, Jepang. Aku berada di sini tidak tahu menahu soal Servant atau apapun yang kalian katakan karena ada cahaya aneh membuatku terjatuh" Yu menarik nafas setelah perkenalan tenangnya, ketiga orang berbeda tinggi saling menatap.
"D-dia masih… muda!?" laki-laki berambut pendek terkejut, ia benar-benar tak percaya dengan perkenalan Yu.
Sekarang perempuan berambut panjang hitam yang secara tenang bertanya sekaligus memintanya memperkenalkan diri sengaja mengangkat tangan, memberi gestur agar laki-laki rambut hitam berhenti panic. Sebuah senyuman lebar dan penuh kelembutan terkembang di bibir.
"Baiklah Narukami-kun, selamat datang di Chaldea. Jika memang dirimu tidak mengerti tentang semua hal di sini. Kami akan menjelaskannya padamu"
Yu menyesal pergi keluar untuk membeli ramen, ia seharusnya tidur saja. Mungkin sekarang dirinya sedang asyik di dunia mimpi tanpa harus merasakan kejadian seperti sekarang.
Author: Ide ini muncul karena collab GBF sama P5 kemaren, sayang FGO itu canon jadinya cuma bisa collab sesama TypeMoon. Coba kalau nggak, mungkin Persona bisa masuk...
