"—nata."

"—Hinata."

"HYUGA HINATA."

Hinata tersentak ketika nama nya di teriakkan dengan sangat keras. Hinata pun tersadar dari lamunan nya. Dihadapan nya kini seorang pemuda berambut raven tengah memandang nya dongkol. Hinata hanya tersenyum tanpa dosa menatap pria di hadapan nya ini.

"Kenapa, Sasuke-kun?" Tanya Hinata dengan wajah polos, membuat pria dengan name tag Uchiha Sasuke ini semakin dongkol.

"Aku sedang mengajak mu bicara tadi, tapi kenapa kau tak memperhatikan ku?" Protes Sasuke sambil mengaduk-aduk es teh yang ada di hadapan nya.

"Maaf, Sasuke-kun. Tapi aku…" Pandangan Hinata teralih pada satu objek. Sasuke pun mengikuti arah pandang Hinata. Sebuah lapangan yang sangat luas, dengan banyak anak laki-laki sedang bermain basket. Tapi bukan karna itu, Hinata hanya tertuju pada satu objek, seorang anak laki-laki berambut pirang jabrik dan berkulit tan tengah men dribble bola basket.

"Hn, Uzumaki lagi.." Ucap Sasuke dengan bosan, Hinata pun hanya nyengir. Seseorang tiba-tiba mendudukan diri di samping Hinata sambil membawa milkshake.

"Heah.. Iruka-sensei sangat menyebalkan. Masa aku disuruh bawain buku-buku nya yang banyak itu. Kan masih banyak anak laki, kenapa nyuruh aku.." Dumel orang itu lalu meminum milkshake nya dengan perasaan kesal.

"Makanya lain kali Sakura-chan harus bertingkah lebih feminim lagi agar para sensei menyuruh mu dengan pekerjaan yang lebih mbois seperti.. menyiram bunga?" sahut Hinata sambil menoleh pada gadis disamping nya ini.

"Hinata benar, Sakura. Kalau tingkah mu kasar seperti itu, yang lain tak akan segan meminta bantuan yang keras-keras padamu." Tambah Sasuke. Gadis dengan surai pink pendek itu pun mengerucutkan bibir nya.

"Bahkan Sasuke-kun juga.." Sakura semakin mengerucutkan bibir nya, Hinata hanya terkikik geli melihat sahabat perempuan nya ini.

Hyuga Hinata adalah seorang siswi SMA kelas 2 di Konoha High School. Kedua orang tua nya dan adik nya kini tinggal di Amerika Serikat untuk urusan bisnis. Sedangkan di Jepang, ia hanya tinggal berdua dengan kakak laki-laki nya yang kini menginjak kelas 3 SMA di Konoha High School, namanya Hyuga Neji. Hinata ini sangat pemalu dan selalu gagap saat berbicara dengan orang lain. Hanya pada Neji dan kedua sahabat nya Hinata bisa bicara dengan luwes.

Hinata memiliki dua sahabat yang sangat baik, yaitu Uchiha Sasuke dan Haruno Sakura. Mereka bertiga sudah bersahabat sejak kecil karna kebetulan rumah mereka berdekatan. Saat Hinata kelas 3 SMP dan Neji kelas 1 SMA, Hinata berulang kali mendapat bully an dari teman seangkatan nya karna sifat nya yang pemalu dan Hinata yang banyak di sukai laki-laki keren di SMP nya. Berhubung saat itu Hinata dan Neji tidak satu sekolah, maka dari itu mereka tidak segan-segan membully Hinata. Tapi Sasuke dan Sakura selalu membantu Hinata di saat ia susah, maka dari itu ia sangat bersyukur memiliki sahabat seperti mereka.

Saat pertama kali Hinata masuk Konoha High School, ia jatuh cinta pandangan pertama dengan teman seangkatan nya yang bernama Uzumaki Naruto. Naruto adalah pribadi yang sangat cuek, namun lama kelamaan pribadi Naruto terlihat sangat keras, nakal dan terkesan bad boy. Tapi entah kenapa Hinata tetap jatuh cinta pada pria blonde ini. Hanya Sasuke dan Sakura yang mengetahui perasaan Hinata ini.

Bel pertanda istirahat telah usai pun berdering sangat keras, para murid Konoha High School pun berhamburan masuk ke kelas. Hinata, Sasuke dan Sakura pun berjalan berdampingan menuju kelas nya yaitu kelas II A. Sasuke membuka kenop pintu kelas, terlihat sudah banyak anak yang masuk. Sasuke pun mendudukan dirinya di bangku disamping Kiba, teman sekelasnya. Lalu Hinata duduk di belakang Sasuke bersama Sakura. Baru saja mereka duduk, Guy sensei sudah masuk kelas. Memang, sensei yang satu ini sangat bersemangat sekali. Berbanding terbalik dengan Kakashi sensei.

"Yosh! Konnichiwa, minna-san. Tetap semangat ya walau siang ini panas sekali." Ucap Guy sensei sambil mengacungkan jempol nya dan menampakan deretan gigi putih nya. Murid kelas 2A hanya bisa berekspresi datar menanggapi sensei mereka satu ini.

"Baiklah. Mari absen dulu.." Ucap Guy sensei lalu membuka buku absen dan menyebutkan satu persatu murid.

"Uchiha Sasuke.." Sasuke mengangkat tangan nya ke atas ketika nama nya dipanggil.

"Uzumaki Naruto.." Hening. Tidak ada yang menyahut ketika Guy sensei menyebut nama sang pria blonde itu.

"Uzumaki-san absen lagi ya?" Tanya Guy pada murid kelas IIA.

"Ano.. Guy-sensei, tadi jam pertama Naruto masuk kok. Tadi pas istirahat dia juga main basket sama aku.." Kiba mengangkat tangannya lalu menjelaskan perihal Naruto. Guy pun manggut-manggut.

"Oh, jadi Uzumaki-san bolos di pelajaran ku lagi. Oke lah.." Seru Guy sambil memberi tanda silang pada absensi Naruto. Ekspresi Hinata pun berubah. Setiap setelah istirahat pertama, Naruto selalu tak ada di kelas. Dan ini sudah berangsur lama. Hinata pun berdiri, Sakura memandang Hinata aneh.

"A-ano sensei.. A-aku mau pamit ke toilet.." Ucap Hinata sambil menatap Guy sensei.

"Oh silahkan, Hyuga-san." Guy pun mempersilahkan Hinata. Hinata pun segera melangkahkan kaki keluar dari kelas IIA ini, mata Sasuke pun memicing mendapati gelagat aneh Hinata.

"Sasuke-kun ada yang aneh dengan Hinata." Bisik Sakura pada Sasuke. Sasuke pun mengangguk mengiyakan pernyataan Sakura.

Disinilah Hinata sekarang, di bawah pohon sakura yang sangat rindang dengan background taman sekolah yang sangat indah. Hinata menatap suatu objek yang berada tak jauh darinya. Objek pemuda berambut pirang jabrik dan ber seragam acak-acak an yang tengah berdiri menghadap gerbang sekolah.

"N-Naruto-san!" Panggil Hinata agak keras membuat sang pemilik nama pun menoleh. Amethyst bertemu Sapphire. Naruto pun menaikkan satu alis nya melihat gadis Hyuga ini.

"Siapa ya?" Hinata agak kecewa karna Naruto tak mengenali nya, padahal mereka sekelas selama 2 tahun ini.

"A-aku teman sekelas mu, H-Hyuga Hinata." Hinata tergugup, karna baru kali ini ia berbicara dengan Naruto.

"Ada apa, Hyuga?" Tanya Naruto dingin lalu memasukkan kedua tangan nya di saku celana panjangnya. Hinata memberanikan diri untuk mengucap kata selanjutnya.

"Na-Naruto-san bolos?" Hinata mati-matian menanyakan hal ini, takut-takut Naruto akan marah padanya. Terlihat Naruto tersenyum meremehkan ke arah Hinata.

"Bukan urusanmu." Ungkap Naruto lalu melangkahkan kaki keluar sekolah menjauhi Hinata yang tengah berdiri mematung. Hinata ingin sekali memanggil pria itu lagi namun di lain sisi Hinata juga takut. Takut akan tatapan membunuh Naruto yang dihadiahkan pada nya. Sosok Naruto pun sudah tak nampak dari pandangan Hinata. Hinata pun melengos lalu memutuskan untuk kembali ke kelas karena ia tak ingin di marahi Guy sensei.

Bel sekolah berdering lima kali, itu tanda nya jam pelajaran di Konoha High School telah usai. Para murid berangsur-angsur meninggalkan sekolah sebelum hari mulai gelap. Ada yang naik mobil, naik sepeda kayuh dan ada juga yang berjalan. Hinata kini tengah berjalan berdampingan dengan Sasuke dan Sakura di sisi nya. Mereka pulang sekolah dengan jalan kaki, karna jarak sekolah yang tak terlalu jauh dengan rumah mereka.

"Si Naruto itu.. sering banget bolos. Apa dia gak takut dikeluarin dari sekolah ya.." Sakura membuka suara memecah keheningan diantara mereka bertiga. Sasuke pun melirik ekspresi Hinata. Hinata terlihat murung. Sasuke lalu menghela nafas.

"Aku tak tau banyak tentang anak itu." Tambah Sasuke. Keheningan pun kembali menyeruak diantara mereka bertiga. Tiba-tiba sebuah mobil sport berwarna putih berhenti disamping mereka bertiga. Mereka bertiga pun reflek berhenti lalu menoleh.

"Hinata, ayo pulang." Ajak sang pengemudi itu setelah kaca mobil terbuka. Hinata tersenyum pada pemuda berambut coklat panjang yang berada di mobil itu.

"Tidak, Neji-niisan. Aku mau jalan aja bareng mereka berdua. Nii-san duluan aja.." Ucap Hinata pada pemuda yang ternyata kakak nya yang bernama Hyuga Neji ini. Neji pun mendengus.

"Kau ini selalu saja gak mau pulang bareng Nii-san mu ini. Yasudah, aku tunggu di rumah ya, Hinata." Ucap Neji. Hinata pun tersenyum lalu mengangguk, terlihat Neji memberi senyum pada Sasuke dan Sakura. Sasuke dan Sakura pun membalas senyuman Neji. perlahan mobil sport itu melaju dengan kecepatan rata-rata meninggalkan mereka.

"Lewat jalan ini terasa sangat jauh. Ayo lewat jalan pintas." Ujar Sasuke lalu menggandeng kedua gadis ini untuk mengikuti nya. Hinata dan Sakura pun nurut saja saat tangan mereka ditarik-tarik. Ketika sudah berjalan sedikit jauh, Sasuke pun melepaskan pegangan tangannya pada kedua gadis ini. Hinata terpana dengan tempat yang sekarang dipijak ini, begitupun Sakura. Pemandangan nya sangat indah sekali, dengan pohon-pohon rimbun yang berbaris rapi dan sungai kecil yang sangat jernih.

"Woah, Sasuke-kun.. tempat ini indah sekali." Kagum Hinata sambil menatap alam indah dihadapan nya.

"Bagaimana kau bisa menemukan tempat ini, Sasuke-kun?" Tanya Sakura sambil menatap Sasuke. Sasuke pun bangga dengan hasil temuan nya ini.

"Hutan ini ternyata adalah jalan pintas yang menghubungkan antara sebelah rumahku dan sekolah ini. Itachi-nii yang memberitahu ku jalan ini." Jelas Sasuke masih terbangga-bangga.

"Wahh Itachi-niisan memang kerennn max.."

"Itachi-niisan memang hebat, bisa menemukan tempat seindah ini." Sasuke sweatdrop mendengar jawaban kedua sahabat gadis nya yang malah membangga-bangga kan kakak kandung nya itu.

"Kalian ini memang.."

"GUK!"

Sasuke terkejut saat samar-samar ia mendengar suara anjing menggonggong. Sasuke pun menarik tangan Hinata dan Sakura untuk bersembunyi di balik rerumputan yang tinggi.

"Sasuke-kun kenapa malah sembunyi sih, harusnya kan lari." Bisik Sakura pada Sasuke.

"Sssstt!" Sasuke meletakkan telunjuk kanan nya di depan bibir. Sakura hanya cengo dengan perilaku Sasuke ini.

"Sasuke-kun, kau ini kenap—"

"Wah, kau makan banyak sekali hari ini.." Ucap seseorang yang tengah berjongkok sambil memberi makan seekor anak anjing di hadapan nya. Hinata terbelalak dengan oramg itu. Sangat jelas bahwa mereka bertiga mengenal orang ini. Orang itu adalah Uzumaki Naruto si bad boys yang sering membolos saat pelajaran. Senyum sangat manis terpancar di bibir nya. Mata sapphire nya pun menatap anjing itu dengan tatapan teduh. Beda dengan tatapan yang Naruto berikan pada murid-murid KHS. Wajah Hinata memerah saat melihat ini.

"Aku besok akan kesini lagi. Jaa ne.." Ucap Naruto sambil mengelus pelan anjing itu. Senyum manis pun masih terpancar pada wajah nya. Lantas Naruto pun melangkahkan kaki nya menjauhi anjing ini. Setelah sosok Naruto tak lagi terlihat, mereka bertiga pun segera keluar dari rerumputan itu.

"Apa aku tadi salah lihat?" Tanya Sakura pada Sasuke dan Hinata yang juga sedang kebingungan.

"Barusan kita melihat.. sosok lain dari Uzumaki Naruto." Ucap Sasuke. Senyum Hinata pun seketika merekah.

"Aku yakin Naruto-kun adalah orang yang baik. Aku makin suka pada nya.." Ucap Hinata dengan wajah yang masih memerah. Sasuke dan Sakura pun hanya tersenyum menatap sahabat nya ini.

"Yasudah ayo pulang, hari sudah mulai menggelap."

Hari pun berganti dengan cepat, ketika terdengar suara kokokan ayam yang sangat keras, Hinata pun terbangun dari tidur nya dan mendudukan diri nya di kasur nya ini lalu melipat selimut yang tadi malam di pakai nya tidur. Hinata pun menatap pantulan dirinya dari cermin besar yang tergantung di tembok di hadapan nya.

"Aku tidak sabar bertemu Naruto-kun. Aku ingin mengajak nya bicara nanti." Ucap Hinata pada diri sendiri sambil tersenyum menatap pantulan diri nya di cermin. Pintu kamar Hinata terbuka, Hinata pun menoleh lalu tersenyum.

"Ohayou, Hinata." Ucap sang kakak, Hyuga Neji lalu tersenyum pada Hinata. Terlihat Neji sudah rapi dan berseragam lengkap.

"Ohayou, Nii-san."

"Aku tunggu dibawah ya.." Seru Neji dan dijawab dengan anggukan kepala Hinata. Neji pun menutup kembali pintu kamar Hinata dan berjalan menuruni tangga menuju ruang bawah. Hinata pun tak ingin membuat kakak nya itu menunggu, lantas ia pun mengambil handuk yang berada di meja kecil tak jauh darinya dan masuk kedalam kamar mandi.

Hinata pun sudah rapi dan siap dengan Setelan seragam kemeja panjang berwarna putih dan rok selutut, juga sepasang sepatu flat berwarna putih. Hinata pun membiarkan rambut indigo panjang nya tergerai. Hinata menengok dari jendela kamar nya, terlihat mobil sport Neji sudah terparkir di depan rumah. Hinata pun mencangklong tas punggung nya lalu segera turun dari kamarnya di lantai 2.

Ketika melewati meja makan, Hinata pun mengambil roti bakar selai blueberry yang sudah di siapkan Neji tadi lalu memakan nya perlahan sambil berjalan keluar. Setelah dirasa pintu utama rumah sudah terkunci, Hinata pun masuk ke dalam mobil yang sudah ada Neji di dalam nya.

"Gomen ne, Nii-san. Aku lama banget ya?" Tanya Hinata sambil tersenyum pada Neji. Neji membalas senyum Hinata.

"Engga kok, imouto ku.." Neji segera menyalakan mesin mobil lalu dengan perlahan mobil Neji pun menjauh dari rumah nya dan Hinata. Neji menyetir dengan focus, sedangkan Hinata sedang memakan roti bakar nya yang belum habis tadi. Neji pun teringat sesuatu.

"Oh ya Hinata." Hinata menoleh kearah Neji.

"itu di depan mu adalah berkas data Uzumaki Naruto. Tolong nanti kasihkan Sasuke, kemarin ia meminta itu padaku. Sebagai ketua osis, dia sangat membutuhkan berkas Uzumaki itu untuk keperluan sekolah. Oh ya ini sangat rahasia ya, jangan dibuka, awas yaa.." Jelas Neji. Hinata pun menatap setumpuk kertas yang seperti dokumen itu dihadapan nya lalu manggut-manggut sambil tersenyum.

Tak terasa 15 menit pun berlalu, mobil yang ditumpangi Neji dan Hinata pun terparkir rapi di halaman sekolah Konoha High School. Neji pun turun diikuti Hinata.

"Sampai nanti ne, Hinata." Hinata pun mengangguk mantap dan Neji pun segera berjalan masuk sekolah mendahului Hinata. Hinata pun terlihat menoleh kesana kemari menunggu seseorang.

"Hinata!" Panggil seseorang. Hinata pun menoleh ke sumber suara. Terlihat gadis bersurai pink tengah berlarian kearah nya, dia adalah Haruno Sakura, sahabat Hinata. Hinata pun tersenyum pada Sakura, Sakura juga membalas senyum Hinata.

"Hinata, kamu ngapain disini?" Tanya Sakura.

"Aku nungguin Sasuke-kun." Jawab Hinata lantang disertai senyuman. Samar-samar terlihat ekspresi Sakura pun berubah, namun tak diketahui oleh Hinata.

"Memangnya ada apa kok nungguin Sasuke-kun doang? Aku gak ditungguin neh.." Ucap Sakura sambil mengerucutkan bibir nya. Hinata pun gelagapan karna takut menyinggung sahabat nya ini.

"E-eh, tidak kok Sakura-chan. Neji-nii memintaku untuk memberi ini pada Sasuke-kun." Jelas Hinata sambil menunjukan dokumen berwarna putih itu. Sakura pun terkikik geli melihat tingkah sahabatnya ini.

"Oalah Neji-senpai ada urusan sama Sasuke-kun rupanya. Yaudah ayo tunggu Sasuke-kun di kelas aja, Hinata. Kalau di sini terus bisa-bisa kamu jadi item loh." Ucap Sakura lalu menarik tangan Hinata. Hinata pun mengangguk mantap. Mereka berdua pun berjalan beriringan menuju kelas mereka yang cukup jauh dari gerbang utama sekolah.

"Hinata." Hinata menoleh ketika nama namanya dipanggil oleh Sakura.

"Ada apa, Sakura-chan?" Tanya Hinata bingung ketika melihat ekspresi Sakura yang tiba-tiba serius. Sakura terdiam sejenak.

"Ada yang mau aku bicarakan sama kamu, Hinata." Seru Sakura mantap masih dengan ekspresi seriusnya.

"Memang nya apa, Sakura-chan?" Hinata memiringkan kepalanya heran dengan tingkah sahabat nya hari ini.

"Nanti ku kasih tau di kelas." Ucap Sakura. Hinata pun seketika bungkam, tak ingin menyahut pernyataan Sakura lagi.

Ketika berada di depan kelas II A, terlihat banyak murid yang bersenda gurau di dalam kelas. Hinata pun terkejut ketika melihat tas Naruto yang sudah terpampang di atas bangku nya. Itu menandakan bahwa Naruto sudah datang. Biasanya Naruto datang paling akhir, tapi hari ini bukan Naruto yang terakhir datang. Hinata pun tersenyum lega melihat kejadian kecil yang bagi nya sangat menunjukan kemajuan itu. Hinata pun duduk disamping Sakura.

"Sakura-chan, memang nya apa yang ingin kau bicarakan dengan ku?" Tanya Hinata sambil menghadap Sakura yang duduk di samping nya itu. Sakura terlihat sedikit menunduk.

"Bagaiman menurutmu kalau aku.." Ucap Sakura menggantung. Hinata pun semakin penasaran dengan apa yang ingin dibicarakan Sakura.

"Kalau kamu apa?" Tanya Hinata berharap Sakura melanjutkan perkataan nya.

"Kalau aku menyukai.." Hinata semakin intens menatap Sakura. Sakura pun menghembuskan nafas berat.

"Bagaimana menurutmu kalau aku menyukai Sasuke-kun?" Ucap Sakura cepat sambil menatap amethyst Hinata. Hinata pun terlihat memikirkan sesuatu.

"APA—"

BRAK

Pintu kelas di dobrak dengan sangat keras, terlihat Kiba sedang ngos-ngos an di ambang pintu. Hinata dan Sakura pun mengalihkan pandangan pada Kiba.

"Oy semua! Uzumaki dan Sasuke sedang bertengkar di taman sekolah."

Bersambung..

(NB : Maaf jika ada typo dan kata yang amburegul. Diminta review dan saran nya, terima kasih!)