Fairy tail milik mas Hiro Mashima di jepang sana

Tapi jalan cerita ini milik saya

Rated T

Happy dan Charla

.

Happy Reading

.

Jalanan kota Chorus ramai seperti biasanya. Sejak hari terakhir daimato enbu, kota ini menjadi semakin ramai dijejali para wisatawa dari segala penjuru dunia. Salju-salju tipis mulai mencair terkena sinar matahari, bunga-bunga dan dedaunan segar mulai muncul dari tidur panjang mereka. Awal musim semi, memang paling pas untuk pergi kencan.

Seorang gadis blondie berpakaian ketat berjalan santai ditengah keramaian kota ditemani oleh roh celestial lucunya yang selalu bergetar dan seorang dragon slayer berambut salmon jabrig dengan exceed biru yang menenteng ikan. Mereka berdua –berempat kalau Happy dan Plue dihitung- sedang dalam perjalanan pulang misi. Si gadis blondie yang sok seksi itu terlihat sangat riang, berbeda dengan si rambut salmon yang terlihat loyo dengan wajah ungu sebagian.

"A-aku bersumpah tidak akan pernah lagi menaiki kereta api sialan itu!" gerutu Natsu yang ke 100 kalinya sejak pertama kali Lucy mulai menghitung, namun seperti biasa sumpahnya tidak pernah ditepati.

"Hei Natsu, sekali-kali kau atasi mabuk kendaraanmu itu." kata Lucy yang diamini Plue dengan 'pluemm.. phoe phoeemmm...'-nya yang khas.

"Iya Natsu, kau menyedihkan. Fhuhuhuhuhhu..." kata Happy, memojokkan.

"Sialan kau Happy!"

"Lucy~"

Lagi-lagi Happy seenaknya menyusup kedalam tengtop Lucy, membuat 'sesuatu' disana berboing-boing ria. "Natsu akan membakarku!" adu nya, sangat tidak etis.

"Hentikan itu Happy!" protes Lucy dengan rona merah di pipinya.

"Aye, aku kan kucing!"

Natsu Dragneel hanya bisa mendecih sebal didalam hati mendengar alasan nggak logis yang keluar dari mulut mungil exceed biru itu. Dalam hati dia iri, sangat iri pada Happy. Secara, kucing bersayap itu sering nyosor pada Lucy, Lisanna, Cana, Bisca, Kinana, Mirajane, dan perempuan-perempuan di guild Fairy Tail yang berdada besar lainnya, tidak terkecuali Erza. Dengan tambahan tanpa kena dampratan. Andai saja yang melakukannya adalah Gray atau dirinya sendiri, pasti Lucy akan langsung memberinya 'Lucy kick' dan Mirajane akan menggunakan demon terkuatnya untuk melempar si pria laknat yang berani melakukan itu. Tapi ini Happy loh, exceed!

Oh, jangan lupakan Erza, Natsu! Dia adalah satu-satunya gadis di dunia ini yang akan dengan suka rela meletakkan kepala pinkmu di dadanya. Bahkan gray juga pernah merasakannya. Namun si kepala pink salmon jabrig itu langsung sweadroped mengingatnya, Erza melakukan itu dengan memakai armour heartqeurz favoritnya. Satu-satunya armour Erza yang menutupi dada dan punggung yang sering dikeluarkan, itu tentu saja sakit jika dipakai untuk memeluk (baca = "menghantam") kepalamu.

"Berani-beraninya kau melakukan itu di depanku Lucy, kucing jantan!"

Tiba-tiba suara kecil nan tegas yang khas dari exceed wanita Fairy Tail mengagetkan Lucy, Natsu serta Happy dan Plue yang ada dalam gendongan si rambut blondie. Seekor kucing lucu berwarna putih dengan mata indah dan pakaian khas berpita keluar dari tokok kue disamping mereka, diiringi dengan gadis berambut biru panjang dan gadis berpakaian besi dengan rambut scarlet. Charla, Wendy, dan Erza.

Natsu meneguk ludah. Dia tidak pernah menyangka jika orang yang dari tadi dibayangkannya kini ada didepannya.

"Charla~..."Happy melompat dari gendongan Lucy, menghampiri si exceed putih. Namun seperti biasa, Charla langsung berpaling dengan dingin.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Jadi begitulah,"Lucy menyelesaikan cerita perjalanan misinya dengan bersemangat, Wendy bertepuk tangan dengan riang dan Erza menganggukan kepalanya dengan penuh wibawa. Natsu masih sibuk dengan satu meja penuh makanan didepannya, hingga Happy harus berbagi tempat dengan Plue diatas lutut si gadis blondie.

Bingung ya? (sama, saya juga #plakk)

Erza duduk sebelahan dengan Natsu, di seberang piring-piring yang berserakan diatas meja, Lucy dan Wendy duduk memangku Plue, Happy, dan Charla.

[Charla P.O.V]

Aku hanya menyimak perbincangan mereka semua sembari menikmati secangkir ocha dingin di tanganku. Lucy-san sangat antusias menceritakan pengalamannya pada kami semua, hingga aku merasa dia sudah mengulang cerita itu tiga kali. Membosankan.

"Neee, Natsuuu..." aku melirik si kucing jantan –Happy, yang tengah menggerling pada orang yang memangkunya sembari meletakkan sebelah tangan kucingnya di mulut. Aku menebak-nebak sekiranya apa yang akan dia katakan, dan benar saja... "Lucy menywukwaimwuuuuu!..."

Aku hanya bisa terkekeh pelan, sangat pelan. Selalu, saat Happy mengatakan itu dengan menggulung lidahnya serasa menggelitik perutku.

[end Charla P.O.V]

"TIDAAK!" sanggah Lucy dengan telunjuk teracung lurus pada Happy yang kini bersembunyi dibalik helaian merah muda sahabatnya, Natsu.

"Tapi kau hebat Natsu, selalu melindungi Lucy apapun yang terjadi dan..." BLETAKK... Erza mengatakan itu dan langsung memeluk (baca = "menghantamkan") kepala Natsu pada dadanya yang terlindungi oleh armour. Tiga benjolan langsung menyembul disana. "Aku bangga padamu!"

.

.

.

.

.

.

.

.

Senja terlihat indah, air sungai membuat garis-garis jingga dari langit terpantul dengan sangat cantiknya. Seekor kucing /exceed berwarna putih dengan garmen merah muda berpita sedang duduk manis menatap langit Magnolia. Kaki-kaki mungilnya teracung-acung kearah air sungai yang mengalir, meski hanya menendang udara dia terlihat sangat menikmatinya. Senyum terukir indah disana, dan wajahnya kemerahan tersamarkan oleh suasana senja.

Saat ini Charla sedang menikmati kesendiriannya di bibir sungai depan apartemen Lucy. Wendy dan Natsu di dalam sana sedang berbincang-bincang dengan tuan rumah yang tiba-tiba terserang pilek. Karena bosan, dia memilih menghirup udara segar di luar.

'Menyenangkan juga, walau sama bosannya..' katanya dalam hati, tiba-tiba mata hazle indahnya menangkap sesosok kucing biru terbang membawa seekor ikan yang diikat dengan pita merah. Happy.

"Charlaa..." teriak si exceed biru itu kelewat lebay, Charla langsung i'll feel saat Happy mendarat di hadapannya. "Aku bawa ikan yang baru kutangkap sendiri untukmu loh!"

"Kau ini..."Charla hendak menolak ikan itu, tapi dia mengurungkan niatnya saat wajah exceed dihadapannya tiba-tiba berubah sedih. "Arigatou, Happy." lanjut Charla pada akhirnya, lalu Happy tiba-tiba kembali ceria.

"Aye!"

"are, Happy lihat!"

Mereka berdua menoleh secara bersamaan pada jembatan yang ada di dekat keduanya. Seorang gadis berambut merah panjang dengan pakaian putih tanpa lengan dengan rok biru dongker berlipit dan sepatu boots yang selalu dipakainya tengah berjalan tergesa-gesa menuju kearah mereka menyebrangi jembatan, semua orang termasuk anda pun tahu itu Erza. Happy langsung menarik Charla bersembunyi merempet ke tembok jembatan, yang penting tidak kelihatan dari posisi sang Titania sekarang.

"Erza tunggu, ini tidak seperti yang kau kira!..."

"Sudah cukup! Aku muak!"

Penasaran, Happy dan Charla memberanikan diri untuk mengintip. Kedua exceed lain gendre itu saling berdempetan, mengintip plus menguping dari celah kecil dihadapan mereka. Keempat mata mereka menangkap pemandangan yang sangat jarang terlihat, Jellal Fernandes! Dengan pakaian dan jubah Crime Sorccier, sendiri mengejar-ngejar Erza sampai ke dekat apartemen Lucy, ngapain coba?!

"Er..."

"Aaahh... aku benar-benar muak mendengar segala alasan konyolmu itu Jellal!" teriak Erza murka, tapi terdengar berbeda dengan nada marahnya yang biasa ditunjukan didepan Natsu dan Gray. Lebih cenderung err –kawai, mungkin.

GREP!...BLUSH!...

Jellal membalikan tubuh Erza, dan memeluknya. Happy dan Charla memblushing ria di tempat persembunyian mereka dengan mata terbelalak.

"Gomenasai, aku terlalu mencintaimu. Ini terlalu sulit bagiku, hontouni.."sang Titania mengucapkan kata-kata itu dengan terisak, menangis dipelukan si rambut baby blue. Kedua 'cecak jejadian' yang masih memperhatikan mereka dari balik tembok harus menajamkan kedua pasang telinga runcing mereka untuk bisa mendengarnya.

CUP!

Jellal membenamkan wajahnya pada wajah Erza, keduanya saling memejamkan mata menikmati sensasi mereka masing-masing. Wajah mereka tentu memerah, namun tidak semerah wajah Happy dan Charla. Kata ayah dan ibu Happy di Edolas sana, mereka terlalu muda 100 tahun untuk menyaksikan hal semacam itu, entah sampai umur berapa exceed bisa bertahan hidup.

"A-ayo Happy!" kata Charla semari menyeret rekannya dari tempat itu dengan membawanya terbang menuju jendela apartemen Lucy, tempat yang biasa dipakai Natsu masuk ke sana. Happy hanya ber-"aye!" ria, wajahnya masih merah. Tapi sempat-sempatnya menghentikan 'kegiatan' Jellal dan Erza dengan mengatakan "kalian swalling menywukwaiiiiiii!..." dengan suara lantang.

.

.

.

.

.

"Dari mana saja kalian?" selidik Natsu dan Wendy begitu melihat sahabat setia mereka masuk melalui jendela. Lucy sedang berkutat di dapur miliknya, menyiapkan makan malam.

"Natsu, Wendy, tadi kami berdua..." kata-kata Happy yang hendak menceritakan apa yang tadi dilihat mereka langsung urung saat pintu dibuka paksa (baca = "didobrak") Erza. Sorot mata sang Titania sangat menakutkan , tatapan membunuh. Bersiaplah kau Happy, Charla!

"Eh, Erza-san. Selamat datang," kata Lucy yang sepertinya baru selesai memasak. Aroma berbagai masakan langsung tercium dari dapur. "Ngomong-ngomong, aku baru buat strawberry cakes loh kemarin!"

Mendengar nama makanan favoritnya disebutkan, kemarahan Erza seakan sirna seketika atau saat itu. Setidaknya untuk sekarang, Happy dan Charla bisa bernafas dengan benar.

Diam-diam, saat mengambil cakes di kulkas, Erza membisikan sesuatu pada Lucy. Si gadis blondie tiba-tiba saja menyeret Natsu dan Wendy juga ke dapur. Charla langsung mendapat firasat kurang beres, tapi langsung dienyahkannya. Saat ini dia tengah mencicipi ikan hadiah dari Happy yang telah dibelah dua untuk Happy sebagian.

Tanpa sadar, diam-diam mereka berdua saling curi-curi pandang. Lalu tersipu malu. Hingga, mereka berpandangan hingga tanpa ada yang menyadari bahwa kini keduanya sudah duduk berdempetan.

"Nee, Charla.." Happy memulai percakapan.

"Apa?"

"Aku... sebenarnya, aku..." Happy benar-benar kesulitan mengucapkan kalimat selanjutnya karena...

"HAPPY, KAU MENYWUKWAINYWAAAAA!..." teriak Natsu,Lucy,Wendy, dan erza secara kompak dan berbarengan. Membuat si kucing biru memutih seketika.

.

.

.

.

.

1 detik kemudian...

.

.

.

.

.

5 sampai 10 detik kemudian...

.

.

.

"KALIAN MENIRUKU?!..."

.

.

.

.

T

Sekian cerita buat pairing favorit saya selain JerZa dan yang lainnya. Minta Reviewnya dong minna!