Story about you
Kang Daniel x Ong Seoungwoo
Di dalam sebuah kelas yang berjumlah empat puluh sembilan orang. Seorang guru untuk mata pelajaran kimia sedang menerangkan kepada semua murid-murid yang ada di dalam kelas itu. Sambil membawa bulatan-bulatan sebagai alat bantu untuk menerangkan bagaimana sebuah unsure dan senyawa terbentuk dari atom-atom. Bulatan-bulatan itulah yang di ibaratkan sebagai sebuah atom yang dapat di satukan antara satu dengan lainnya dengan sebuah benda yang berbentuk silinder yang sangat kecil.
Semua murid-murid kelas mendengarkan dengan seksama meskipun sebagian dari mereka tidak memahami dengan apa yang sedang di ajarkan oleh gurunya, tetapi mainan yang dibawa oleh guru kimia itu sangat menarik. Selain bentuknya unik dan lucu ketika bulatan-bulatan itu digabungkan selayaknya seharusnya dijadikan pajangan daripada dipakai menjadi benda praktek.
Dari keempat puluh sembilan murid yang berada di dalam kealas hanya ada satu anak yang tampaknya meremehkan dengan apa yang sedang diterangkan oleh guru kimia. Selain karena aneh menurutnya dengan membawa benda praktek yang mirip mainan anak kecil. Salah seorang murid tadi juga muak dengan tingkah laku guru kimia, seorang yeoja paruh baya dengan bergaya cantik seperti idol grup remaja, moderen tapi seolah tidak sadar usianya. menurut seorang murid tadi yang duduk di meja paling depan tanpa adanya teman di sebelahnya, daniel biasanya teman-temannya memanggilnya, nama lengkapnya Kang Daniel. Tanpa sadar karena begitu kesal dan tidak sukanya dengan guru kimianya yang terkenal pedas dalam berbicara dengan para murid-muridnya, daniel kadang mengernyitkan mulutnya dan sesekali mengubah pandangannya kearah lain setelah beberapa waktu dia melihat guru kimia.
Tingkah laku daniel yang demikian di ketahui oleh gurunya, mungkin karena daniel duduk di bangku paling depan hingga gurunya dengan mudah mengamati gerak-gerik daniel yang makin kentara dengan kebosanannya mengikuti pelajaran kimia. Kemudian guru kimia tiba-tiba menegur daniel sambil menunjuk tangannya kearah daniel.
" Kang Daniel ! " hardik guru kimia bernama Min sua
" dari tadi saem perhatikan mukamu tanpa ekspresi " lanjut kata guru kimia Daniel terkaget dengan teguran guru kimianya, diikuti suara gemuruh tawa dari murid-murid yang mendengar guru kimia menegur daniel dengan teguran " tanpa ekspresi " . Teguran yang sangat kasar tentunya jika dipikir-pikir. "tanpa ekspresi " seperti orang – orang idiot yang berIQ rendah.
Menerima teguran itu Daniel langsung mengemasi barang-barangnya yang berserakan di atas meja berupa peralatan tulis dan dia masukkan ke dalam tas. Pergi keluar meninggalkan kelas tanpa ada sepatah kata apapun dan tanpa perintah sang guru kimia. Hari itu daniel pulang lebih awal ke rumahnya yang jaraknya tidak begitu jauh dari rumahnya. Perjalanan dari sekolahnya ke rumahnya hanya di tempuh dengan berjalan kaki. Pada saat melewati sebuah halte bus daniel melihat seorang namja manis tinggi yang sejak lama sekali selalu diperhatikan olehnya. Daniel sudah simpatik dan suka dengan namja manis itu meski berbeda kelas. Awalnya daniel simpatik dengan namja tersebut ketika daniel berada satu kelas dengannya dalam sebuah remidial.
Saat itu daniel duduk di belakang namja tersebut. Ketika itu namja tersebut sedang mengalami sakit flu hingga sering sekali bunyi suara hidung yang memasukkan udara lewat tarikan nafas yang kuat masuk melalui hidung, agar ingus yang keluar dari hidungnya tidak keluar dan kembali masuk ke dalam bersama tarikan nafas melalui hidung. Daniel juga mengalami hal seperti namja lucu tersebut. Daniel juga sedang sakit flu juga. Meskipun namja itu tidak menyadari keberadaan daniel di belakangnya yang mengalami nasib serupa seperti dirinya, tetapi bagi daniel hal itu membuat daniel menjadi simpatik dan ingin mengenal lebih namja itu. Bagi daniel suara tarikan nafas ke dalam seperti sahut menyahut antara daniel dan namja manis yang berada di depannya. Menurut daniel komunikasi telah terjalin lewat suara yang sahut menyahut tadi. Meskipun tidak ada sepatah kata apapun yang dikeluarkan daniel untuk menarik perhatiannya atau minimal berkenalan dengan namja tersebut. Daniel hanyalah anak pemalu dan kaku ketika berada di dekat seorang yang baru apalagi berbicara dengan mereka. Niat dan keberanian untuk berkenalan hanyalah suatu keinginan yang jauh terpendam di dalam hatinya. Daniel lebih senang menikmati komunikasi lewat suara aneh di hidung.
Begitulah awal mulanya daniel menyukai namja itu. Perasaannya hanya bisa dipendamnya di dalam hati dan tak ada niatan dia untuk memulai memperkenalkan dirinya kepadanya. Daniel lebih senang melirik kearah namja itu ketika lewat di depannya beberapa saat ketika keluar dari pintu kelasnya ketika saat jam istirahat datang. Ataupun mengamati namja itu ketika sedang makan di sekolah dari tempat yang agak tertutup dari pandangan namja itu duduk, bagi daniel namja tersebut terlihat cantik dan lembut, ketika makan bibir tipisnya akan terlihat semakin menggoda dengan remah remah makanan, kadang dia juga dapat membuat lelucon lucu dan tertawa dengan lebarnya tanpa merasa malu. Semua lirikan dan pandangan dia mengamati namja itu direkamnya baik-baik dalam memori otaknya. Hingga saat malam nanti daniel akan memutar ulang rekaman itu ketika dia duduk menyendiri di kamarnya.
Di tambah hiasan langit malam dan suasana sepi menyelimuti malam yang hampir menuju pagi. Puluhan bintang jatuh telah dilihat daniel dari jendela kamarnya sambil mengucapkan suatu permintaan yang berangkali saja terkabul agar dia dapat diberi kesempatan untuk mengenal lebih namja itu lebih jauh. Lewat angin malam yang berhempus entah kemana, daniel sering menitipkan kerinduannya kepada angin malam yang mungkin saja dapat terkirim. Daniel sangat menikmati saat seperti itu ketika membayangkan jika saja namja itu berada di sini dalam pelukannya. Ratusan malam telah dia lewati dengan selalu menyapa wajah namja itu lewat pejaman matanya hingga imajinasi khan menyingkap warna gelap pandangan mata yang tertutup menjadi sesosok namja yang dia sukai tersenyum kepadanya.
Ketika tidur daniel selalu berharap agar dipertemukan dengannya lewat mimpi. Begitulah daniel tiap malam yang selalu bermain-main dengan imajinasi dan khayalannya membayangkan wajah namja yang makin hari makin membuat daniel menjadi mencintainya. Meskipun daniel tidak pernah berkenalan dengan namja itu ataupun berbicara padanya. Rasa cinta daniel tumbuh ketika hanya bayangan namja itu saja yang diimajinasikan dan dikhayalkan daniel tiap malam hingga ratusan malam telah daniel habiskan untuk bermain dan berbagi dengan namja pujaannya lewat bayangannya.
Daniel masih saja terus menikmati malam yang indah sambil memejamkan mata, berkonsentrasi sambil mulutnya mengatakan sesuatu dengan lirih. Sebuah nama dari seorang namja bernama Ong Seungwoo yang menjadi kekasih hatinya. Lewat ratusan kata yang menyebut nama kekasih hatinya, daniel berusaha melarutkan dirinya dengan berkonsentrasi dan memejamkan matanya laksana orang yang sedang berdoa.
Pandangan mata yang tertutup semula gelap lambat laun menjadi terang dan penuh warna menjadi gambar seorang namja manis yang sedang berbaring di atas ranjang tempat tidur di samping daniel yang sedang duduk. Daniel masih terus saja menyebut nama itu agar dirinya dapat memasuki khayalannya dan imajinasinya.
" ong seungwoo...ong..ong..ong..ong..ong…"daniel terus berkata kata
" huuh… sudah belum ceritanya kenapa malah sejak dari tadi malah memanggil namaku terus " kata namja yang berbaring di sebelah daniel. Daniel yang masih terus memejamkan matanya tidak memperdulikan apa yang dikatakan oleh sang pendamping hidupnya.
" hei…! " Sebuah tamparan lembut mendarat di pipi suaminya, yang membuat kaget daniel kaget dan tersadar.
" sakit... " kata daniel setelah sadar " kau menyebalkan daniel aku merasa salah menikah denganmu " jawab ong
" kau tadi menyuruhku bercerita tentang pengalamanku waktu aku telah menjadikanmu kekasihku meski kita belum pernah saling kenal " kata daniel
" dasar orang aneh, kau dari tadi hanya memanggil namaku" kata ong
'' mianhae, kau tau mengingat masa laluku membuatku terbawa dalam emosi lama, tapi sekarang akau bersyukur kau ada disini bersamaku dan woojin adalah harta berhargaku selain dirimu. Jika dulu aku tidak mengerjakan tugas akhir pendidikan akhirku ke panti asuhan woojin dan dekat dengannya, mungkin aku tak akan bisa dekat denganmu dan menjadikanmu pendampingku'' balas daniel ''
"mulutmu sangat manis tuan kang, jika saja aku tak bekerja di panti asuhan itu mungkin aku tak akan mengenalmu yang bodoh dan woojin, dia segalanya bagiku sejak aku tau dia tak mempunyai orang tua sejak kecelakaan ketika dia berumur 5 tahun, aku senang kau mau menerima permintaanku untuk mengadopsi woojin jika ingin menikahiku''
" tentu aku menyayangimu dan woojin asal kau tau, sekarang adalah urusan kita Kang Seungwoo " kata daniel sambil tersenyum nakal daniel memegang badan ong dan mencoba menciumnya, ong pun sedikit berontak dengan kuat.
'' YAAKKK... Beruang Mesummm... lepaskan aku''
Mari kita tinggalkan mereka berdua yang sedang bercanda dalam kebahagiaan setelah mereka baru saja melewati acara pernikahan. Malam ini adalah malam pertama bagi mereka berdua sebagai suami istri.
