''Cries an Angel''
.
.
Chapter 1
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Rated : T
Indonesian
Genre : Friendship, Romance, Supranatural.
Cast : Hinata H., Sasuke U., Sakura H., and other.
.
.
Semua karakter yang ada disini milik MK.
Saya cuma minjem bentar.
.
WARNING : OOC, AU, CERITA ABAL, GAJE, NGEBOSENIN, TYPOS, DKK (Semoga aja ngak).
.
.
Hai, ketemu lagi sama author yang satu ini. Saya membawa fic baru lagi nih /bukannya terusin fic yang lain malah buat yang baru lagi/ Hahahaha, gomen-gomen. Lagi ada ide soalnya. Dari pada author banyak bacot mending langsung aja ke ceritanya.
HAPPY READING ^_^ .
.
.
.
.
.
.
Kisah ini dimulai berabad - abad puluh tahun yang lalu. Dimana bumi masih ditempati oleh malaikat dan iblis. Dunia terbelah menjadi dua bagian, yaitu sebagian kekuasaan iblis dan sebagian lagi kekuasaan malaikat. Untuk mengetahui batas wilayah mereka, ada sebuah hutan belantaran yang terdapat di tengah wilayah iblis dan malaikat.
Keadaan bumi pada saat itu terlihat seperti dua bagian yang sangat berbeda, sebagian wilayah terlihat sangat gelap dan menakutkan sedangkan bagian yang lain terlihat terang dan tenang.
Awalnya mereka hidup damai berdampingan tapi karena ketamakan iblis yang ingin menguasai bumi sendirian, akhirnya iblis menyerang malaikat. Permusuhan terus berlangsung di antara mereka, sang iblis yang terus berusaha ingin menguasai bumi dan malaikat terus berusaha untuk melindunginya dari kehancuran.
Tiba saatnya hari bahagia pun datang, dimana telah lahir bayi perempuan yang akan menjadi pimpinan semua malaikat kelak, anak dari Hiashi yang agung.
Iblis pun tak kalah bahagia, karena seorang bayi laki-laki telah lahir yang akan menjadi penerus pimpinan kelak, anak dari Fugaku-sama.
Mari kita lihat lebih jauh kehidupan sang putri malaikat yang sudah berumur 13 tahun.
''Hime-sama jangan berlari keluar istana'' Teriak gadis lain yang seumuran dengannya sambil mengejar sang putri.
''Jangan panggil aku dengan sebutan itu Sakura-chan'' Kata sang putri lembut sambil terus berlari.
''Hah hah hah. Hime-sama jangan berlari jauh-jauh, kita sudah melanggar batas, bahkan kita sudah berada di tempat terlarang,'' Kata gadis yang bernama Sakura berhenti berlari.
''Bagaimana bisa ini disebut tempat terlarang Sakura-chan. Padahal kita masih berada di sekitar rumah,''Kata Hinata masih terus berlari.
''Hah, kau ini memang keras kepala sekali, jika kau jatuh bagaimana?'' Kata Sakura khawatir.
''Aku hanya ingin melihat keadaan di bawah,'' Kata Hinata yang telah berhenti berlari dan mulai duduk dipinggir awan dengan muka sedih.
''Baiklah, hanya satu kali ini saja aku mengajakmu turun ke bawah, tapi jangan sampai Hiashi yang agung tahu''.
''Benarkah?, aku janji tidak akan memberi tahu tou-san,'' Kata Hinata senang sembari melompat-lompat bahagia.
Seketika itu Hinata terjatuh ke bawah. Dia mencoba untuk menggerakkan sayapnya tapi tak bisa. Saking paniknya peluh keluar dari dahinya membuatnya semakin gugup.
Sakura yang melihatnya langsung berlari ke ujung awan. Membentangkan sayap putihnya lebar-lebar yang sedari tadi menutup rapat, lalu detik itu juga tanpa pikir panjang Sakura melompat. Menggerakkan sayapnya agar bisa terbang dan berusaha untuk menangkap Hinata. Tapi gagal. Dan dia terus mencoba.
Ketika melihat Hinata hampir jatuh ke bumi, Sakura menambah kecepatan sayapnya. Cepat, lebih cepat lagi, sangat cepat. Akhirnya dia berhasil menangkap Hinata, walau sekarang Sakura telah dibanjiri peluh. Tapi dia sangat bersyukur.
''Akhirnya aku bisa menangkapmu,''Kata Sakura lega.
''Gomenne, aku telah merepotkan Sakura-chan,''Kata Hinata menyesal.
''Tak apa, tapi jangan diulangi lagi sikap cerobohmu itu Hime-sama''Kata Sakura menceramahi Hinata.
''Hn. Pasti,''Kata Hinata mengangguk gembira.
Setelah percakapan berakhir atensi Hinata beralih melihat sayap indah Sakura. Hal tersebut membuatnya sedih, karena Hinata tidak bisa terbang diusiamya yang sudah menginjak 13 tahun. Padahal seorang malaikat harus bisa terbang diusia 6-7 tahun.
''Hey, kenapa Hime-sama bersedih?''Tanya Sakura khawatir ketika melihat perubahan raut wajah Hinata.
''Ah, tidak,''Sangkal Hinata sambil menggeleng-gelengkan kepala.
''Baiklah jika Hime-sama tak ingin memberitahuku. Untuk membuatmu senang aku akan menunjukkan hal yang menabjubkan,''Kata Sakura sembari terbang lebih tinggi.
''Wah, sugoi. Pemandangan yang sungguh indah,''Kata Hinata terpesona. ''Tapi, disana sungguh gelap. Kenapa mereka suka sekali tempat seperti itu?''Tunjuk Hinata ke bagian bumi lainnya.
''Ah, aku juga tidak mengerti,''Kata Sakura juga bingung. ''Mungkin mereka suka main gelap-gelapan''Lanjut Sakura.
Mendengar jawaban Sakura membuat Hinata terkikik geli.
''Kenapa Hime-sama tertawa, ada yang aneh dengan jawabanku?''Tanya Sakura bingung.
''Tidak, hanya saja jawaban Sakura-chan lucu. Hihihihi''.
Sekarang mereka sudah berada di bawah, bahkan kaki mereka telah menginjak tanah. Sebelum mereka berjalan-jalan Sakura menutup kembali sayapnya yang mengembang.
''Di bawah sini berbeda sekali dengan di atas'' Kata Hinata dengan wajah berbinar-binar sambil berjalan pergi meninggalkan Sakura.
''Jangan meninggalkan aku''Teriak Sakura sembari mengejar Hinata untuk mensejajarkan langkah mereka.
Hinata telah sadar bahwa dia tak sendiri dan telah meninggalkan Sakura di belakang. Dia langsung berhenti lalu menoleh ke arah Sakura yang telah berada di belakangnya sambil ngos-ngosan.
''Hime-sama...hah...hah...hah,''Kata Sakura setelah berada disamping Hinata.
Semua orang yang berada disekitar mereka kaget akan panggilan tersebut dan langsung menoleh ke asal suara.
''Stssssttt, jangan panggil aku seperti itu. Lihat tatapan mereka''Kata Hinata berbisik ke arah Sakura.
Mendengar hal tersebut detik berikutnya Sakura sangat panik, pasalnya setiap mata tertuju pada mereka untuk memperoleh penjelasan.
''Hahahaha, aku dengar Hime-sama sangat cantik''Kata Sakura sedikit berteriak sambil tertawa kikuk.
Dan setelah mendengar hal tersebut semua orang kembali sibuk pada urusan masing-masing.
''Huft, syukurlah''Kata Sakura mendesah lega.
''Hah, untunglah tak ketahuan''Kata Hinata juga lega. ''Kalau begitu dimana rumahmu Sakura-chan?, aku ingin tau''Lanjut Hinata antusias.
''Baiklah ayo'' Kata Sakura sembari berjalan mendahului Hinata.
Melihat hal itu Hinata langsung tersenyum dan mengikuti Sakura sembari terus berdecak kagum dengan suasana yang ada di bawah.
Tiba-tiba pasukan terbang malaikat berjejer di langit, membuat semua warga malaikat panik dibuatnya.
''Cepat, kalian mengungsi sekarang''Teriak salah satu pasukan terbang malaikat dari atas. Membuat keadaan semakin gaduh.
Segerombol pasukan bersayap hitam datang mendekat ke bagian bumi yang di tempati malaikat. Salah satu diantara mereka maju, mungkin itu adalah ketua mereka.
''Ternyata kalian telah siap menyerang kami,''Katanya sembari menyeringai.
''Kami tak akan menyerang kalian kecuali kalian yang menyerang kami duluan,''.
''Hah, kalian berisik,''Teriaknya. Sekarang tangannya telah dipenuhi oleh cahaya merah di ikuti oleh pasukannya. ''Serang''Lanjutnya, cahaya merah tersebut yang bagaikan api mereka arahkan ke para malaikat di depan mereka.
Duarrrr...
Sekarang keadaan kota sangat kacau. Banyak malaikat yang berada di bawah berlarian untuk menyelamatkan diri. Hinata dan Sakura yang berada di tengah kerumunan tersebut juga ikut panik.
''Hime,''Teriak Sakura yang tak lagi melihat Hinata disekelilingnya.
Di tempat Hinata juga sama, dia juga kebingungan mencari Sakura.
''Sakura-chan,''Teriak Hinata sambil terus berjalan diantara para kerumunan untuk mencari Sakura.
''Ah, aku tak bisa menemukan Sakura-chan,''Kata Hinata ditengah-tengah kerumunan yang mulai panik dan merasa sesak. ''Lebih baik aku keluar dari kerumunan ini,''Lanjut Hinata yang mulai berjalan ke jalan yang terlihat sepi.
Dia terus berjalan sampai menemukan sebuah hutan. Dia putuskan untuk bersembunyi disana sampai keadaan aman.
Berjalan diantara semak-semak dan hanya ada pepohonan disekelilingnya. Dia tiba-tiba berhenti ketika menemukan sebuah danau yang airnya sangat jernih. Dia kemudian mendekati danau tersebut perlahan dan berjongkok didekatnya sambil mencelupkan tangannya sesekali.
Sreekkk...Sreekkk...
Tiba-tiba terdengar suara seseorang yang menginjak rerumputan. Dan suaranya sangat jelas, membuat Hinata panik seketika. Tapi bukannya pergi menjauh dia hanya terus menatap ke arah suara dan menunggu seseorang tersebut menampakkan diri.
Dan detik berikutnya Hinata membelalakkan matanya pasalnya orang tersebut memiliki sebuah sayap yang yang sangat hitam.
.
.
.
.
.
TBC
.
.
.
.
.
.
Author : Hahaha, saya buat fic baru lagi nih.
Sakura : Bukannya nerusin fic yang lain, malah bikin lagi.
Author : Gomen...gomen... Cuma lagi ada ide nih.
Hinata : Ah, author lagi bikin fic baru ya. Ganbatte ne~.
Author : *Terharu*Wah, makasih Hina-chan udah mau nyemangatin author.
Hinata : Perasaan saya gak nyemangatin author deh*bingung*.
Author : *Gdubrak...*Ternyata Hina-chan sama aja kayak yang lain*berlari pergi*.
Sakura : Yee, authornya malah kabur.
Author : Kata siapa author kabur. Author cuma mau lari-lari aja*Balik lagi*.
Sakura : Terserah author, cepet bilang sekarang.
Author : Nee~ Saku-chan. Sekarang waktunya REVIEW. Jangan sampai readers menjadi pembaca gelap ya, jadi baca di tempat yang terang ok #Plaaak. Kritik dan Saran author terima tapi jangan flame ya kalo dikit-dikit mah gak papa deh. Udah dulu ya, Janee~
.
.
.
ll
ll
ll
v
