"Minnie, aku tau kau sibuk, tapi aku sudah tak bisa menunggumu"
"Mwo? Waeyo? Kau mau kemana?"
"aku akan melanjutkan sekolahku diluar negri"
"sebentar saja. Tunggu sebentar lagi" kata itu yang selalu ia ucapkan
"aku sudah tak bisa Minnie. Saranghae Minnie, jeongmal saranghae" ia langsung berlari meninggalkan seorang bernama Minnie itu membeku, perlahan airmatanya turun, tanpa suara. Sesekali terlihat bibir plumnya membentuk kata 'nado Bummie, nado jeongmal saranghae'
"Hyukjae, jaga anak teman eomma dengan baik jangan macam-macam, Arra?" kata Seorang Yeoja paruh baya pada namja berwajah imut sambil memicingkan matanya
"eomma, jangan pandangi aku seperti itu, aku sudah sangat lama tak bertemu dengannya, aku tak mau dia pergi lagi" kata namja imut itu memasang wajah agyeo, meyakinkan eommanya bahwa dia-pasti-senang. Ya, mereka memang dekat dari kecil.
"Leeteuk Ssi, aku titip Kibum ya? Kau lebih bisa dipercaya" katanya tanpa mengindahkan perkataan namja yang berstatus anaknya itu
"gwencana ahjumma, kami juga tak terlalu padat akhir-akhir ini" ucap namja berwajah malaikat yang dipanggil Leeteuk tadi
"ne, Kibum-ah, Ahjumma harus segera pergi, baik-baik dengan Hyungdeul mu disini, Mian karna harusnya ahjumma yang menjagamu malah kau disini. kalau monyet agyeo ini buat masalah, kau bisa lapor ke Leeteuk, namja yang cantik itu" katanya lagi menunjuk Leeteuk yang tersenyum memikat
"ne, anyeong Ahjumma" katanya melambaikan Tangan, diikuti Ahjumma yang masuk mobil dan mereka yang tadi berdiri diluar langsung masuk kedalam dorm
"Kibum-Ssi, kau akan tinggal disini, kau sudah kenal siapa saja disini?" Tanya Leeteuk lembut disambut gelengan Kibum "Bummie saja Hyung. ani, aku kan baru sebentar disini" katanya tersenyum palsu. Tentu saja ia berbohong, ia sangat mengenal mereka, juga bagian luar dorm ini –karna ia hanya memperhatikan dari luar, tentu saja-. Bukan. Bukan karna Eunhyuk, karna seseorang disana… pernah memilikinya.
'ampun deh ni anak' kata Hyuk jae dalam hati, atau biasa dipanggil Eunhyuk
"bukan itu maksudnya manis, kau tak kenal kami?" Tanya seseorang dengan kepala menyembul dari balik sofa, tangannya memegang buku –entah apa- sambil memiringkan wajahnya
"Hae-ya, lehermu bisa patah" kata Leeteuk memutar Kepala namja itu kembali kedepan, seketika, namja itu turun dari kursi lalu berdiri dihadapan Kibum
"Aku Donghae, disebelah kananmu Leeteuk Hyung, didepan aquarium itu Yesung hyung, yang paling besar itu Shindong hyung, yang sedang baca buku Siwonnie, itu yang lagi maen PS, yang yeoppo namanya Sungmin hyung, yang mirip setan Kyunnie, nah itu yang imut bawa-bawa nampan panggil aja Wookie" jelas Donghae memutar-mutar badannya sambil menunjuk hyung dan dongsaeng yang ia sebutkan
"YA! Ikan amis, aku gak mirip setan" kata seorang berambut coklat sambil berjalan kearah mereka setelah mematikan 'selingkuhan' nya-mengingat yang pertama adalah PSP tercinta-, diikuti Sungmin dari belakang.
"Bummie-ah" sahut Sungmin melihat Kibum telah berdiri diantara Hyung dan dongsaengnya
"lama tidak bertemu, Sungmin Hyung" Sungmin terdiam mendengar panggilan namja itu padanya, 'Sungmin Hyung, Eh? sejak kapan sopan santunnya padaku tumbuh' Kibum mengangkat sudut bibir kanannya membantuk senyuman-atau dilihat kyu sebagai seringai?-
"Hwaha.. aura Evilmu kuat sekali, tapi aku tetap EvilMagnae disini" kata Kyu dengan seringaian yang biasa dan nada rada songong selengean
"uh, aku yang biasa memegang predikat itu. gwencana, aku akan jadi namja baik" balas Kibum menirukan nada dan ekspresi seorang Cho Kyuhyun. Membuat Kyu terdiam dengan mulut sedikit menganga
"pintar sekali kau menirukan Ekspresi anak setan itu, se-evil apapun senyuman kami, seringainya itu yang paling mirip iblis" teriak Ryeowook yang melihatnya juga setelah menaruh Beberapa gelas minuman diatas meja depan Shindong, dan Siwon "ayo sini duduk" tambah Ryeowook setelah duduk, membuat si EvilMagnae kita cemberut yang gak ada agyeo nya sama sekali.
Mereka semua duduk di sofa yang memutari meja "nah, karna ada tambahan orang, Hyukkie, kau sekamar dengan Shindong, kamarmu biar dipakai Bummie" terang Leeteuk
"Mwo? Aku? Hae saja yang bareng Shindong, kamarnya dia yang buat Bummie-ku" tolak Eunhyuk 'bisa gepeng ntar ketiban ni anak gajah'
"Ah.. aku ingin tidur sendiri, lagipula aku dapat beberapa jadwal malam, nanti malah gak bisa tidur sampe pagi" sahut Donghae dengan maksud tersembunyi Shindong-hyung-kan-kalo-tidur-ngorok.
Leeteuk juga memberi tatapan pada yang lain dengan arti _hyukkie-kalo-tidur-kan-transformasi-dari-monyet-jadi-kebo, waah.. panjang juga ya arti tatapan Leeteuk*plak*
"kau sekamar denganku saja Bummie" kata Sungmin langsung
"Ya! Hyung, lalu aku bagaimana? Aku tak mau sekamar dengan ikan amis, si gembul, apalagi sama monyet sarap itu" kata Kyu gak sopan. Memang yang tidur sendiri Cuma Hae, Shindong, sama Eunhyuk
"sepertinya Aku tidur sama Hyukkie saja hyung" kata Kibum menyela. Mengabaikan Sungmin yang memandangnya kau-denganku-saja.
"iya begitu saja, jadi bisa ngirit waktu bangunin kita" Eunhyuk merangkul Kibum
"waeyo?" Tanya Leeteuk
"tak separah Hyukkie sih, tapi aku memang sedikit sulit dibangunkan" Kata Kibum sambil nyengir
"whoa… ternyata penyakit kebonya Hyukkie hyung itu menular" kata Ryeowook dengan pandangan takjub yang langsung disumpel Eunhyuk pake biscuit hasil karyanya.
"Ya! Hyung –nyam- tega -eumh- sekali kau -glek-" kata Ryeowook tersamar.
Ya, mereka meneruskan percakapan yang sesekali diselingi teriakan Eunhyuk karna makanannya diambil Shindong dan kata-kata ajaib Yesung yang bikin mereka bengong, juga tawa Kyu yang tiba-tiba meledak.
'Nareul mukkgo gadundamyeon sarangdo mukkin chae, Miraedo mukkin chae keojil su eobtneunde'
Eunhyuk celingak-celinguk nyari bunyi yang diyakini sebagai ringtone massage phonecellnya, "waeyo?" Tanya Kibum mengarahkan badannya menghadap Eunhyuk. Ya, mereka sedang diatas kasur sekarang, mengingat sudah memasuki pukul 22.30, dengan tangan kanan Eunhyuk menjadi bantalan Kibum. Mereka sejak kecil memang sudah sering tidur bareng.
'Ja yurobge biweo nuh go barabwa ojik neoman chae ulge, Neoman gadeuk chae ulge'
Eunhyuk tiba-tiba membalik badannya menghadap Kibum, tangannya terulur kearah badan Kibum, mencari Phonecellnya yang sepertinya ia taruh disana. menekan layar, mematikan bunyi mengganggu itu.
Eunhyuk –baru sadar- merasakan hangat di daerah lehernya, nafas Kibum. Tangannya tak beranjak, malah melingkarkan tangan kirinya di tubuh Kibum, menghapus jarak yang tadi sedikit longgar. Eunhyuk tersenyum manis melihat bibirnya tepat berada didepan telinga Kibum, mengecupnya pelan beberapa kali.
Kibum diam, telah masuk dalam pesona harum seorang Lee Hyukjae. Terlebih ia baru saja selesai menonton Video simpanan Eunhyuk –tentunya secara diam-diam-
Kibum mengecup pelan bahu Eunhyuk yang piyamanya sedikit tersibak. Eunhyuk memejamkan matanya, makin mengeratkan pelukannya. Sedangkan Kibum makin terjerat, dikecupnya berulang ulang, lidahnya ikut bermain disana, terkadang menyedot pelan dan menggigit-gigit kecil, menimbulkan bekas merah "Euh" Desah Eunhyuk membuat Kibum makin tergiur, ia membuat tanda yang sama disekitar bahu Eunhyuk.
"Euhm.. ahh.." Eunhyuk menginginkan lebih, ditarik kepala Kibum dari cekungan lehernya, melumat pelan bibir Kibum yang sedikit pucat karna memang udara malam ini sangat dingin.
Kibum masih memejamkan mata, menikmati sensasi yang diberikan namja itu. Namun ia tak membalas. Divideo Eunhyuk yang pernah dia lihat gak kelihatan caranya kissu*Gubrak*
Eunhyuk menggigit bibir bawah Kibum agar sedikit membuka mulutnya, cukup membuat lidah Eunhyuk masuk, mengeksplor segala yang ada didalamnya secara rinci "Eummh.." desah Kibum disela ciuman mereka, Eunhyuk makin menggila, tangan kananya yang memang masih dileher Kibum digunakan untuk mendorong kepala Kibum, memperdalam cumbuannya, Kibum juga sudah bisa membalas, ternyata sudah pintar*huahaha*
Merasa pasokan udara Kibum menipis, bibir Eunhyuk pindah secara perlahan ke daerah leher, menimbulkan banyak kissmark, tangannya membuka kancing piyama Kibum yang menutupi jalannya, bibir yang sudah -sangat- merah itu kini menyentuh bahu kiri Kibum, menciptakan kissmark dimana-mana. Saat lidah Eunhyuk sedikit turun, Kibum tersadar, ia jauhkan badannya dari Eunhyuk "Hyukkie" panggilnya lirih
Eunhyuk tersadar, ia mendudukkan tubuhnya "Mianhae" katanya, terdengar nada penyesalan disana. Ia melihat namja imut yang kini duduk didepannyam menunduk, tapi Eunhyuk masih melihat dari sela surai hitam itu, tanda merah disepanjang leher, dan meski samar bibir itu terlihat lebih merah dari tadi sore, juga sedikit membengkak
Kibum menghela nafas pelan "ani Hyukkie, mianhae" katanya, suaranya bergetar "mianhae" Karna telah terjerat pesonamu. Lanjut Kibum dalam hati. kali ini Eunhyuk melihat tetesan bening terjun membasahi Selimut yang tadi sedikit tersibak.
Perlu diketahui, meskipun Sungmin adalah namjachingunya dulu, ia menghormati Kibum, dan mereka belom pernah kissu, sekalipun dibibir hanya kecupan singkat saja
Eunhyuk langsung memeluknya, mengelus pelan punggung dan kepala Kibum "mianhae Hyukkie, mianhae" kata Kibum menenggelamkan wajahnya didada bidang Eunhyuk, meski tangannya tak membalas pelukan Eunhyuk
"Anio, Bummie. Mianhae. Ini tak akan terjadi lagi, sekarang tidur, arra?" kata Eunhyuk lagi mengecup pelan puncak kepala dongsaengnya itu, saat merasa Kibum mengangguk, dijatuhkan badan mereka berdua kekasur "hyung" panggil Kibum
"eum?" Eunhyuk masih memeluk sesekali mengusap punggung Kibum dan mencium lembut puncak kepalanya
"kau habis makan ikan ya? Aku lemas" katanya dengan suara makin pelan karna kesadarannya juga makin menipis, sangat nyaman berada dalam pelukan hangat Eunhyuk saat udara sedang menusuk kulit.
'ah, aku lupa. Jadi karna itu dia hanya diam tanpa protes tadi, eh?' kata Eunhyuk dalam hati, hatinya sedikit kecewa, ternyata Kibum tak tertarik padanya -eh? Rasa itu datang lagi rupanya.
"Hyung, jantungmu berisik sekali" kata Kibum merasakan jantung Eunhyuk tak juga normal sejak tadi, padahal jantungnya sudah tenang, sebelum sempat terdeteksi Eunhyuk.
"A-aku tau" bukannya melepaskan, Eunhyuk malah mempererat pelukannya, wajahnya merah padam. Tak ada pergerakan, Kibum terlelap.
"Euh.." Kibum mengucek matanya pelan, ia ingin mengangkat tubuhnya yang seperti terikat, matanya menyipit melihat tubuhnya, tak terlalu jelas mengingat tak ada penerangan. Kapan ia mematikan lampu?
Srekk srekk
Lah? Ikatan ditubuhnya seperti bergerak. Glek. Terbesit apa yang telah ia lakukan semalam –oh god…-
"Hyukkie Hyung" Panggil Kibum mengguncang pelan sesuatu di atas pinggulnya yang –yang diyakini sebagai tangan-
"euh.." terdengar suara berat khas orang bangun tidur, badan Kibum terasa ringan, sepertinya hyungnya itu sudah melepaskan tangannya, ia bangun perlahan dari tempat tidur, tanpa mencari saklar, ia berjalan kearah pintu perlahan, menutupnya pelan. Meski sebenarnya tak usah seperti itu karna tak akan membangunkan orang yang masih terlelap di atas ranjangnya itu
Kibum melihat jam diatas pintu kamarnya. 05.00. uh, cepat sekali ia terbangun, dan sepertinya memang masih terlalu pagi untuk penghuni dorm ini bangun. Setelah mencuci muka dan gosok gigi, tak lupa memasang beberapa plester untuk menutupi jejak yang diberikan Eunhyuk semalam, Ia menuju dapur, merasa tenggorokannya panas karna kema-_aish.. inget lagi kan_
Ia menutup wajahnya yang memerah sambil terus berjalan "Bummie, nanti nabrak loh" kata sebuah suara tenor, Kibum menurunkan tangannya melihat seorang namja yang kemarin bawa nampan memakai celemek hijau toska. Em.. Wookie?
"kau sudah bangun, eh? Pagi sekali" katanya singkat meneruskan olahraga pagi ala pembokat*plak*, memasak untuk member Super Junior yang lain
"ne, boleh ku bantu?" Kibum menyahut sambil menuju arah kulkas, menuntaskan niatnya
"emm, nah kau bisa bersihkan ini? Aku mau memotong sayur untuk kimchi" kata Ryeowook membuka pintu kulkas didepan Kibum. Mengeluarkan sesuatu yang membuat Kibum gugup, saat diserahkan piring berisi-sesuatu-itu ke Kibum "eh.. em.. ee.. aku yang buat kimchi saja, ne?" Kibum langsung lari kearah meja berisi berbagai sayuran dan sahabat-sahabatnya. 'hampir saja'
"eh?" Ryeowook memandang piring dihadapannya, mengangkat bahu dan melanjutkan pekerjaannya.
"Kibummie kau ikut masak?" kata Leeteuk melihat Kibum menata piring dimeja makan dengan Ryeowook saat masuk ruang makan diikuti member yang lainnya
"hanya membantu" sahutnya setelah duduk, ia hanya diam memandang kearah piringnya sesekali meminum air putih didepannya
"emm Wookie, kimchi nya tak seperti biasa, tapi sangat enak, eh Bummie kok gak dimakan? Ini enak loh," kata Donghae melahap ikan dipiringnya, Kibum mendongak, matanya memandang kosong "aku mau keluar" katanya singkat, mendorong kasar kursinya, berjalan pelan namun nafasnya memburu
"waeyo?" Tanya Sungmin yang baru saja masuk keruang makan
"entah, dia hanya diam tiba-tiba keluar" kata Kyu santai, Leeteuk terlihat cemas
"omooo… kita makan ikan untuk sarapan? Aish jinjja, pantas saja" Sungmin mulai panik "dimana Bummie?" tanyanya lagi
"ne hyung, tadi Bummie juga membantuku membuat sarapan, waeyo hyung?" kata Ryeowook merasa aneh
"dia yang masak? jinjjanayo? Dia alergi ikan" katanya panik, 'pantas saja tadi dia gugup aku kasih ikan' batin Ryeowook, sedangkah Eunhyuk mengenyit 'bagaimana Sungmin Hyung tau?' mengabaikan bahwa ia lupa tentang alergi Kibum-lagi-
Sungmin langsung berlari mencari Kibum. Eunhyuk, Leeteuk dan Siwon yang sudah selesai makan langsung menyebar mencari Kibum
"euh…" Sungmin mendengar suara samar, cukkae pada Sungmin yang memang pendengarannya paling waras diantara member lainnya "Bummie?" panggilnya "Eummh.." ya, dia yakin itu Bummie melihat seorang duduk bersandar ketembok dibelakang dorm mereka, memegangi perutnya dan menunduk, tak mungkin kan ada anak buahnya kyu a.k.a hantu disaat seperti ini?
"gwencana Bummie?" Tanya Sungmin, ia memegang pipi mulus Kibum yang berkeringat dingin, mengangkatnya pelan, Kibum masih memejamkan matanya, bibir -sangat- pucatnya sedikit terbuka, tangannya terus meremas bagian perutnya.
'Jangan sampai aku melahapmu saat ini juga bummie-ah' batin Sungmin gelisah
"eum…ahh" pandangannya makin kabur, ia merasa ada yang menyebut namanya 'Minnie?'
Kibum melihat siluet namja dihadapannya 'ah.. maksudku Sungmin Hyung' ia merasa tubuhnya menghangat, Sungmin memeluk erat Kibum-nya, ya Kibum-NYA karna belum ada kata putus diantara mereka. Ia selalu mengingat -satu-satunya fakta- bahwa kata terakhir Kibum adalah 'saranghae'.
Untuk sekian menit yang terlewat, Sungmin belum merasakan tubuh dalam pelukannya tak kunjung menghangat, dilepaskan pelukannya saat lampu belakang mereka mati -yah karna sudah sangat terang-, sebuah ide muncul dibenak Sungmin, tanpa fikir panjang, ia tarik wajah namja didepannya yang masih terpejam, dengan satu tangan mengunci tubuh Kibum agar tidak limbung. memautkan bibir mereka. Yang pertama bagi mereka.
Sungmin melumat pelan bibir pucat itu,berusaha tidak menyakiti, hanya sekedar memberi kehangatan -dan menyalurkan kerinduan tentu saja-, tanpa nafsu. "eugh.." desah Kibum pelan saat merasakan ada yang menghisap bibir bawahnya lembut, bibir itu sudah memerah, bahkan lebih merah dari aslinya "Euh.." desah Sungmin, telah terjerat dalam ide gilanya sendiri.
Sungmin merasakan tubuh itu sudah menghangat –oke maksudnya panas-. namun sebuah desahan tertahan Kibum membuat sesuatu dalam dirinya bangkit, ditekan bibir mungil pemilik killer smile itu, menjilatnya perlahan meninggalkan salivanya disana, menggigit pelan bibir bawah Kibum, memaksanya membuka mulut lebih besar. Memainkan lidahnya disana.
Sungmin mengabsen semua yang yang ada disana, ditekan kepala Kibum untuk memperdalam cumbuannya, makin tak disadari niat awalnya saat namja itu membalas sesekali "Minnie? Emhh.." panggil Kibum disela ciumannya, sepertinya kesadarannya telah mencapai 100%. Ia mendorong pelan dada Sungmin, pasokan udaranya telah menipis. Cukup untuk membuat Sungmin berhenti.
"ee.. emm..mi, mian.. emm.. gwencana?" kata Sungmin terbata, ia mengusap bibir Kibum yang basah, juga saliva-mereka- yang sedikit mengalir dari sudut bibir Kibum. Sedikit senang, karna Kibum kembali memanggilnya Minnie, bukan Sungmin Hyung.
"gwencana" sahut Kibum pelan. Wajahnya memerah, entah karna penyakitnya sudah mereda, atau karna malu "ayo masuk, pasti Hyungdeul mencari kita" kata Kibum mencoba berdiri –meski ambruk lagi-
Sungmin mengangkat Kibum ala bridal style menuju dorm 'namja ini, berat badannya tak pernah bertambah, eh? Masih sangat ringan'
berada dalam sedekat ini, Kibum bisa merasakan detak jantung Sungmin itu berdetak tak wajar 'apa dia tak apa-apa?' batinnya, melupakan bahwa ia yang sakit disini.
"Kibummie, gwencana?" Tanya Leeteuk melihat Kibum dan Sungmin masuk, ia mengangguk "ne hyung. Hyung, turunkan aku, aku bisa berjalan kok" katanya pada Sungmin. Bukannya langsung menurunkannya, Sungmin malah membawa Kibum ke sofa terdekat dan menaruh Kibum disitu, sedikit mengangkat kepala Kibum, duduk dan menaruh kepala Kibum disana.
Ada yang mengerti posisi mereka sekarang? Sungmin duduk disofa dan kepala Kibum berada dipaha Sungmin, melihat kearah Sungmin yang tengah memainkan rambutnya, sesekali mengusap pipi dan rambutnya.
"aku kan sudah sembuh hyung" kata Kibum sambil menutup mata, menyamankan diri dengan posisinya saat ini. Sedikit bernostalgia.
"kau mau sarapan apa? Kau belum makan kan?" kata Sungmin lembut, yang melihat hanya mengangkat alis atau sekedar mengangkat bahu, Sungmin kan memang perhatian.
"Bummie-Ya! Gwencana? Ah.. harusnya kau bilang padaku, kalau mau pergi, tubuhmu pasti dingin" Cerocos Eunhyuk melihat Kibum disofa –tanpa melihat Sungmin yang masih mengelus kepala Kibum memandangnya aneh-
"hmm.." gumam Kibum, pusing menyergap kepalanya, ia berusaha menyamankan diri dengan tangan yang mengelus kepalanya. Huft.. itu menjadikannya lebih baik
"waeyo? Kepalamu pasti pusing, aku angkat kekamar ya?" kata Eunhyuk menyingkirkan tangan Sungmin dari kepala Kibum digantikan dengan tangannya
"Andwae, begini sudah baik" katanya sedikit membuka mata, lalu entah bagaimana ia malah menarik tangan Sungmin menutup matanya "Eh?" Sungmin kaget
"sebentar saja. Tunggu sebentar lagi" katanya pelan, nafasnya memelan. Mengucapkan kalimat yang paling ia hafal. Kalimat yang selalu keluar dari mulut Minnie-NYA dulu. Membuat Sungmin terdiam.
Kibum menggeser tangan Sungmin, ia sudah lebih baik dari yang tadi, saat membuka mata, malah ditarik lagi tangan Sungmin menutup matanya "jangan memandangku seperti itu Hyung, jauhkan wajah kalian dari wajahku" ucapnya frustasi. Yah semua Hyungdeulnya juga Kyu sedang mengelilinginya dengan posisi Eunhyuk paling depan
"hah.. ternyata kau masih sama, bagaimana kau bisa kissu dengan namjachingu mu dulu" komentar Eunhyuk, mengingat Kibum pernah pacaran dengan cinta pertamanya-yang Kibum menolak untuk memberi tau siapa, apalagi bertemu dengannya-
Kibum langsung duduk dengan cepat memandang mata Eunhyuk tajam dari jarak dekat, yah hanya dengan dorongan kecil, hidung mereka pasti bersentuhan. Eunhyuk pucat.
Kibum langsung tidur lagi dikaki Sungmin yang masih melihat adegan mereka –bersama yang lain- "jangan bicara ngawur hyung, ciuman pertamaku sudah diambil belum lama ini" katanya menutup muka dengan sebelah tangannya sementara Sungmin dan Eunhyuk memerah –meski masih sedikit pucat- 'jadi itu yang pertama, Eh?'
