Seoul, 1997

"aaaahhh ahhh ohhh stephennhhh.. "

Wanita cantik berusia sekitar 23 tahun itu terus mendesah tak karuan ketika pria diatasnya terus menumbuk vagina nya dalam

"fuck! kau ketat sekaliihh.. "

Gumam pria itu ikut menimpali

Kedua insan sejoli yang sudah sama-sama dalam kondisi telanjang bulat itu terus tenggelam dalam kenikmatan duniawi

CROOT CROOT

aaaaaaaahhhh

Keduanya mendesah lega ketika ejakulasi itu datang menjemput, sperma dari si pria itu masuk kedalam vagina dan menembus rahim si wanita

"Aku mencintaimu shi xun.. "

"Aku juga mencintaimu stephen.. "

BRAAAAAKK

keduanya sama-sama terkejut ketika kamar yang mereka tempati di dobrak dari luar

"Angkat tangan kalian.. "

"Apa yang-"

BUGH

"Stephen!"

Pria bernama stephen itu langsung tersungkur dilantai begitu ia mendapat bogem mentah dari si pria bertudung hitam

"Stephen"

Wanita itu berteriak histeris ketika 2 teman pria bertudung hitam itu mencengkeram kedua tangannya

"Shi xun-"

BUGH

"Diam kau"

stephen mendapat satu pukulan lagi disudut bibirnya

"Lepaskan aku bajingan!"

PLAAAK

Gadis itu langsung terjatuh ke ranjang ketika sebuah tamparan keras menyentuh pipinya

Salah seorang dari pria yang mencengkeram tangannya langsung beralih menindih tubuh telanjang gadis itu

"Lepaskan! Stephen.. "

"Shi xun! Lepaskan aku brengsek"

Pria bernama stephen itu tidak bisa bergerak sama sekali karena pria bertudung hitam itu menahan pergerakannya

Kedua pria tadi mulai menggerayangi tubuh telanjang shi xun, salah satu diantara mereka bahkan sudah melepas celananya dan mengocok kejantanannya yang sudah menegang

"SHI XUN!"

stephen berteriak histeris melihatnya, ia berusaha keras melepaskan diri dari pria bertudung hitam itu

"Kau benar-benar berisik"

JLEB

ARRRRGHHH

"STEPHEN!"

JLEB

JLEB

stephen langsung tersungkur bersimbah darah dilantai, pandangannya mulai mengabur karena luka tusukan ditubuhnya

"Stephenn.. aaaaaaarrrrrghhh"

Shi xun mengerang kesakitan ketika kejantanan salah satu pria itu menembus lubang vagina nya

"Ooooooh fuck... Kau ketat sekaliii jalang"

"hiks.. stephennn"

"Shi xun.. "

stephen langsung kehilangan kesadarannya detik itu jugaa...

.

.

.

CROOOT.. CROOOT

"aaaaaahh nikmat sekali.. "

Ketiga pria itu menyetubuhi shi xun secara bergantian, gadis itu tampak masih sangat syok setelah diperkosa secara bergilir

Shi xun menatap sedih stephen yang sudah tergeletak tak bernyawa dilantai kamar

"Kalian iblis! Kalian benar-benar biadab!"

Ketiga pria itu hanya tertawa keras mendengar umpatan bernada kebencian yang ditunjukan shi xun pada mereka

"Jalang sepertimu tidak pantas berkata demikian"

Ucap salah satu dari mereka sambil memakai celananya kembali

"Sudahlah, sebaiknya sekarang kita pergi. bawa semua barang-barang berharga dirumah ini"

shi xun melirik sebuah vas bunga kecil disamping tempat tidur dan dengan cepat mengambilnya

PRAAAANG

ia lemparkan vas itu ke kepala salah satu diantara mereka hingga terluka dan berdarah-darah

Kedua pria yang lain tampak terkejut melihatnya, mereka segera berbalik dan menatap tajam shi xun

Si pria yang kepalanya berdarah hanya menyeringai tipis, dengan cepat ia berjalan menghampiri shi xun dan mencekik leher gadis itu dengan sangat kuat

"Dasar jalang tak tahu diri, berani sekali kau melakukan ini padaku brengsek!"

Shi xun berusaha berontak, ia memukul kedua tangan pria itu dengan tangan lemahnya

Kakinya ia gunakan untuk menendang-nendang pria itu tapi tetap saja tidak berhasil

"akkhpghfff.. ucdjhfkph"

Shi xun mulai kesulitan bernafas, tangannya semakin melemah sebelum pada akhirnya ia menghembuskan nafas terakhirnya...

Shi xun tewas dengan kondisi mata yang melotot tajam

"Dia tewas.. "

"jalang ini memang pantas untuk mati.. ayo cepat pergi, sebelum orang-orang desa tau"

.

.

.

September 2017

"Ini kuncinya tuan, sekarang rumah ini sudah resmi menjadi milik anda"

"Terimakasih"

Keluarga kecil Oh, terdiri dari Oh sehun sang kepala keluarga, oh luhan istrinya dan oh taeyeong putra mereka yang baru berusia 7 tahun

Mereka memutuskan untuk pindah ke desa yang letaknya di pinggir kota seoul, bukan tanpa alasan mereka pindah kemari. selain karena permintaan luhan yang ingin tinggal di tempat yang jauh dari keramaian kota, sehun juga berniat untuk memantau langsung project pembangunan hotel baru miliknya yang letaknya tidak jauh dari desa tempat tinggal mereka sekarang

"Eomma, ayo kita masuk"

Mereka membeli sebuah rumah besar yang sudah kosong selama 20 tahun, rumah besar itu dibeli sehun seharga 3 milyar won. luhan sangat menyukai rumah itu karena selain luas, suasananya juga masih sangat asri dan sejuk

"Taeyeong jangan berlari, nanti kau jatuh"

"Taeyeong suka sekali rumah ini eomma, rumahnya sangat besar"

Luhan hanya menggeleng pelan melihat tingkah aktif putranya itu

"Barang-barang dirumah ini masih sama seperti sedia kala, tidak ada yang berubah sama sekali.. "

Ucap jongdae selaku pengurus rumah lama ini..

Luhan terdiam sebentar, atensinya seolah tertarik pada sesuatu yang ditutupi kain putih besar, ia pun memituskan untuk menarik kain putih itu yang ternyata digunakan untuk menutupi bingkai lukisan besar yang terpajang di dinding rumah

"Lukisan siapa ini jongdae ssi?"

"Pemilik rumah yang sebelumnya, lukisan ini sudah terpajang dari awal pembangunan rumah ini.. saya harap anda tidak memindahkan atau menggesernya sama sekali"

"Memangnya kenapa jongdae ssi?"

Jongdae tersenyum tipis "untuk menghargai si pemilik rumah"

Luhan hanya mengangguk singkat, ia menatap lukisan gadis cantik berambut panjang itu dengan seksama,

'Cantik sekali' gumamnya pelan dalam hati

.

.

.

Luhan mengusap rambut taeyeong pelan, jam sudah menunjukan pukul 10 malam. jongdae sudah pulang sejak beberapa jam yang lalu dan sehun masih ditempat kerja, taeyeong sudah tertidur karena kelelahan bermain seharian

Pria cantik itu mencium kening putranya pelan dan menaikan selimut sampai sebatas dada

Ia kemudian berjalan ke dapur untuk minum segelas air putih

Tepat saat ia melewati ruang tengah, luhan mengernyit heran ketika melihat siluet pria berpakaian serba hitam duduk diatas kursi goyang..

"Sehun?"

Luhan berjalan pelan menuju kursi itu

"Sehun sejak kapan kau datang? aku tidak mendengar suara mobil di depan.. "

Pria itu tidak merespon ucapan luhan sama sekali, kursi itu masih terus bergoyang dengan tempo yang teratur

"Sehun.. "

Luhan menyentuh bahu suaminya pelan..

Pria itu menoleh dan tersenyum tipis, ia bangkit dari kursi goyangnya dan menatap luhan sambil tersenyum samar

"Sehun ada apa denganmu? apa kau sakit?"

Suaminya itu masih saja terdiam dan hanya tersenyum tipis

Merasa bingung dengan tingkah suaminya, luhan mencoba untuk menyentuh wajah pucat suaminya..

TING TONG TING TONG

atensi luhan langsung teralih ketika suara bel rumah tiba-tiba saja berbunyi

"Tunggu sebentar.. aku buka pintu dulu.. "

Luhan bergegas berjalan menuju pintu utama, ia melirik sekilas lukisan besar yang terpajang di dinding rumah..

TING TONG TING TONG

"iya tunggu sebentar.. "

CKLEK

"luhan, kenapa lama sekali?"

DEG

mata luhan seolah hampir menggelinding keluar..

Itu sehun suaminya, ia baru pulang kerja bahkan suaminya itu masih menggunakan kemeja yang tadi pagi ia pakai

"Luhan.. sayang.. hei ada apa?"

Sehun mengibaskan tangannya di depan wajah luhan yang masih mematung

"s-sehun kau baru pulang kerja?"

"iya, aku baru pulang. seharusnya aku sampai tadi sore, tapi ada pekerjaan yang tidak bisa aku tinggalkan tadi.. "

Mustahil, lalu siapa pria yang berpakaian hitam tadi?

"luhan, kau kenapa? dimana taeyeong? apa ia sudah tidur?"

"s-sehun bukankah kau sudah pulang? tadi aku melihatmu duduk di kursi goyang"

"Kursi goyang apa luhan? jelas-jelas aku baru sampai.. "

"tapi tadi aku melihatmu duduk dikursi goyang dengan memakai pakaian hitam, kau bahkan tidak menjawab ketika aku tanya dan hanys tersenyum tipis"

Sehun mengernyit bingung dengan ucapan istrinya itu

"Sebenarnya apa yang kau bicarakan? aku tidak mengerti lu.. "

Luhan menarik tangan sehun cepat dan berjalan menuju ruang tengah

"Tadi aku melihatmu disin- eh?"

Luhan mengernyit kaget ketika tidak mendapati siapapun diruang tengah

"Apa lu? apa yang kau lihat?"

Luhan menyentuh kursi goyang itu dan memang benar tidak ada siapapun yang duduk disitu, ia edarkan pandangan keseluruh penjuru ruangan dan hasilnya tetap nihil. hanya ada dia dan sehun saja disini..

"Sehun aku tidak berbohong, tadi aku melihatmu duduk dikursi ini" ucapnya sambil menunjuk kursi goyang

"Tapi kau tau aku baru saja tiba kan? tidak ada siapapun disini selain kita.. "

Luhan juga bingung, sebenarnya apa yang terjadi? siapa yang ia lihat tadi?

"sudahlah lu, mungkin kau hanya sedang kelelahan saja. sebaiknya kau istirahat"

Sehun menuntut tangan luhan menuju kamar mereka, sesekali luhan melihat kearah kursi goyang itu yang masih terus bergoyang dengan sendirinya

.

.

.

Pukul 12 malam tepat ketika semua orang sudah tertidur lelap, suara isak tangis seorang wanita tiba-tiba saja terdengar begitu lirih dan menyakitkan..

Lukisan sosok wanita berambut panjang itu tiba-tiba saja bergetar kecil dan aliran darah sewarna merah kental keluar dari kedua kelopak matanya

tangisan itu terus terdengar lirih dan amat sangat memilukan

'Hiks.. Hiks.. Hiks'

.

.

.

.

.

TBC

Next or delete?