LOVE HAPPENS chap 1

Pairing: masih dirahasiakan (tp ada chanyeol, baekie, luhan,kai)

Genre:yaoi, romance, teenage

DEPO LDH

"sebaiknya lain kali kau kesini bersama orang tuamu" seorang ajushi di meja kasir terlihat sedang berbicara dengan seorang namja yg,errrr...imut sekali. Tapi namja yang diajak bicara terus saja merogoh setiap kantong yang ada dipakaianya, mukanya terlihat panik "tak baik anak kecil sepertimu berkeliaran ditengah malam seperti ini" dengan cepat si namja tersebut menghentikan pergerakanya

"ajushi...begini..begini juga bakie sudah kelas..."

"apakah ini masih lama?" dengan tampang agak bosan seorang namja tinggi menyela perdebatan si ajushi dan si namja imut tersebut "biar si kecil ini aku yg membayar belanjaanya, jika menunggunya menemukan uang bisa2 aku tak pulang" si namja imut tersebut hanya pasrah dikata katai seperti itu, bukanya tak ingin memprotes tapi keadaan yg memaksa, dia sangat kelaparan sehabis perjalanan jauh.

Setelah membayar belanjaan miliknya dan milik si namja imut itu, mereka berjalan beriringan keluar dari minimarket yg ada ditepi jalan tersebut.

"gommawo, baekie sangat kelaparan" ucapnya imut sambil memakan sebungkus roti yg ada ditanganya

"lain kali anak kecil sepertimu jangan keluar malam2, orang tuamu pasti khawatir" dengan nada yg masih datar namja jangkung tersebut berbicara, ditegukknya minuman kaleng non alcohol yg tadi sudah dibelinya.

"baekie...bukan anak kecil" namja imut yg bernama baekie tersebut langsung berlari meninggalkan si jangkung yang tiba2 tersedak oleh minumanya.

...

Namja imut yg bernama baekie itu tengah berlari lari dikoridor sekolah barunya, dihari pertamanya ia sudah telat bangun sehingga sekarang ia terburu-buru menuju ruang guru untuk memberikan laporan, disebuah belokan kelas tiba2 tubuh kecilnya terpental kebelakang dengan keras.

BRUUUUK

"awwww...appo" baekie mengelus-elus pantatnya karena sukses mendarat dilantai

"mengapa anak SD sepertimu bisa ada disekolahku?" gerutu orang yg bertabrakan dengan baekie, baekie yg sadar telah dihina langsung mendonggakkan kepalanya, mata mereka bertemu sejenak

"waaaaa...baekie telaaaat" secepat kilat baekie berlari meninggalkan namja jangkung yg kemarin ditemuinya di swalayan, sedangkan orang yg ditinggalkan hanya berdecak kesal "ciiih...apa2in anak SD itu"

BRAAAK...BRAAAK...BRAAAK

Seorang songsaenim bernama choi siwon tengah menggebrak meja dengan kasar, berharap kelas yg dimasukinya bisa sedikit tenang dan memperhatikanya.

"masuklah dan perkenalnkan dirimu pada mereka" melihat seorang murid baru masuk kedalam kelas, tiba2 suasana menjadi hening.

"byun baekhyun imnida" dengan gerakan sopan baekie memberi hormat pada teman2 sekelasnya

"waaa...neommu kyeopptaaaaa"teriak seluruh kelas bersamaan

"baekhyun kau bisa duduk di bangku kosong yg ada didepan namja pemalas yg sedang tertidur itu" ucap songsaenim, baekie hanya mengangguk dan melangkah dengan riang ke bangku barunya.

"kim jongin imnida tapi panggil saja aku kai, kau benar2 mempesona" seorang namja berkulit tan tengah mengulurkan tanganya pada baekie, baekie hanya menatapnya bingung karena disebut mempesona oleh teman namjanya

"kim jongin!"panggil choi siwon dr depan kelas "jika kau ingin menggoda murid baru tersebut, sebaiknya nanti saja ketika istirahat" dengan wajah kikuk kai menundukkan kepalanya

...

Bel istirahat mulai terdengar, namja bernama kai tersebut kembali mendekati baekie yg ada disebelahnya, tapi dengan cepat lehernya ditarik dari belakang oleh seorang namja yg tak kalah imutnya dr baekie, ia bernama luhan.

"lu apa yg kau lakukan? aku kan ingin mengajak baekie ke kantin"

"aku hanya tak ingin namja semanis baekie ternistai olehmu"luhan mengucapkanya sambil memasang senyum malaikat, kai yg melihatnya hanya memutar bola matanya malas.

Tapi kedua namja yg sedari tadi ribut2 akhirnya berhenti membuat kehebohan ketika melihat baekie berjongkok dan menusuk nusuk pipi namja lain yg sedang tertidur diatas bangkunya, tanpa sadar kai menelan ludahnya kasar.

"mengapa dia terus tidur dan tak bangun bangun?apa dia sakit?" bakie masih menusuk2 pipi namja tersebut

"baekie cepat hentikan, sebelum dia bangun!"ucap kai panik

"memangnya kena-"belum sempat baekie menyelsaikan kalimatnya, tiba2 namja yg sedang tidur tersebut berdiri mendadak, memandang sekitar, tatapanya jatuh pada namja mungil yang sedang berjongkok dilantai. Tanpa berkata apa2 ia langsung berjalan keluar kelas

"lulu cepat hentikan park chanyeol!, aku tahu dia pasti marah sekarang, hanya kau yg bisa menghentikanya" kai melepas kekangan tangan luhan dilehernya, dan menatap penuh harap ke arah namja tersebut

"dia mau kemana?"baekie yg tak tahu apa2 hanya bertanya dengan muka polos

"biasanya dia akan pergi ke atap sekolah"sahut luhan dengan santai, ekspresi berbeda ditunjukkan oleh kai karena luhan memberitahukan keberadaan chanyeol. Dengan lincah baekie berlari hendak menyusul chanyeol, kai ingin menghentikan baekie tapi lagi2 lenganya ditarik oleh luhan

"lepaskan aku lu!baekie dalam bahaya sekarang" tapi dengan tampang imutnya luhan berkata

"tenang saja kim jongin, baekie akan baik2 saja. Chanyeol itu paling tak mempan dengan namja imut, buktinya chanyeol selalu menuruti nasehatku, jadi baekie pasti akan selamat juga"

"huh?dasar namja yg tidak peka. Kasihan sekali chanyeol karena harus bersabar menghadapimu" kai mendudukkan tubuhnya dibangku dengan kasar.

...

Di atap sekolah terasa angin bertiup sepoi sepoi, mengingat saat ini masih musim gugur. Namja jangkung yg tertidur dikelas tersebut ternyata bernama park chanyeol. wajahnya Nampak tenang, tanganya dilipat dibelakang kepala, matanya terpejam menandakan sipemilik tubuh tersebut sedang tidur. Dengan sangat pelan sebuah langkah kaki berjingkat mendekatinya, setelah dengan jelas bisa menatap wajah namja yg tertidur itu, ia langsung berjongkok. Tanganya terulur ke surai rambut pirang yg Nampak lebih panjang dari teman2nya yg lain. Dililit lilitkanya kejemari lentiknya, sambil terus tersenyum ia memainkan rambut chanyeol.

"ciiih...lagi2 kau"dengan malas chanyeol membuka matanya, kemudian di ubah posisi tidurnya menjadi duduk. Baekie yg ditegur seperti itu hanya tersenyum senyum tak jelas sambil memainkan kedua tanganya didepan.

"chanyeol-ah...gommawo" baekie menggerak gerakan kepalanya dengan imut

"untuk apa?"nada ketus kembali terdengar dari bibir chanyeol

"untuk yg semalam" kini baekie menggerak gerakan tubuhnya, benar2 namja yg tak bisa diam, itulah yang dipikiran chanyeol

"semalam kau sudah mengatakanya, jadi jangan ganggu aku lagi!" usir chanyeol

"baekie tak mau pergi, baekie masih mau disini bersama chanyeol" eyes smilenya benar2 membuat orang langsung jatuh hati padanya, kecuali chanyeol sendiri.

"ciiih...anak SD sepertimu kenapa bisa nyasar disini sih?" chanyeol menggaruk garuk kepalanya kesal

"baekie bukan anak SD" baekie sepertinya marah karena dijuluki anak SD, semalam juga ia berteriak ketika dikatai dengan kalimat yg sama. Baekie berdiri sambil melipat kedua tanganya didepan pertanda sedang marah "mengapa semua orang mengatakan aku anak SD?" baekie terdengar sedang meratapi nasibnya

"jangan salahkan aku, kau itu memang terlalu pendek" mendengar perkataan chanyeol, baekie menghentakkan salah satu kakinya ke lantai

"chanyeol-ah sama saja, selalu menganggap baekie kecil" dan baekie benar2 pergi dari hadapan chanyeol

Ditatpnya punggung yg sedang melangkah menjauhinya itu, chanyeol mengangkat bahunya tanpa rasa bersalah. Baekie sendiri hanya menundukkan kepalanya ketika berjalan menuju kelas barunya. Kai dan luhan yg sedari tadi berdima diri dikelas kini mulai melirik baekie yg datang dengan wajah mendung. Kai menatap luhan dengan pandangan membunuh, seakan tatapanya itu mengatakan "kau harus bertanggup jawab xi luhan". Lulu yg memang cuek, tak menghiraukan maksud dari tatapan kai dan mulai mendekati baekie.

"baekie, gwenchana?" Tanya luhan santai, seolah olah tak terjadi hal yg buruk

"huaaaaa...apa baekie pendek?"jeritan baekie membuat sebagian siswa dikelasnya menoleh, kai yg mendengarnya langsung menghampiri baekie dan memeluk pundaknya erat.

"hei...memang kenapa kalau kau pendek?lulu juga pendek kok, tapi dia malah senang karena sering dibilang imut" kai mencoba menenagkan baekie dengan membawa bawa nama luhan, sedangkan luhan sendiri hanya memproutkan bibirnya.

"jinjja?"baekie menoleh ke arah kai, lagi2 jongin dengan susah payah menelan salivanya yg tiba2 tercekat ditenggoroan, dengan cepat kai mengangguk menanggapi pertanyaan baekie

"memangnya siapa yg mengataimu pendek?heem" kai masih mengelus pundak baekie. luhan yg melihatnya menjadi sangat iri karena selama ia berteman dengan kai, kai tak pernah memperlakukanya selembut itu.

"park chanyeol, tapi sekarang baekie sudah tak apa2" senyuman tulus dihadiahkannya untuk kai, pandangan mereka bertemu sesaat.

BRAAAAAK

"awwww...appppo" erang luhan. ia terjatuh kelantai karena bangku tempatnya bersandar tiba2 bergerak mundur. Chanyeol yg baru memasuki kelas, cepat2 berlari membantu luhan untuk berdiri "goommawwo"ucap luhan tapi masih sempat2nya ia tersenyum

"pabbo" chanyeol mengetuk pelan kepala luhan. Baekie yg melihat adegan tersebut hanya merasakan kejanggalan. Mengapa chanyeol baik sekali pada luhan? Pikiran baekie melayang-layang. Chanyeol berjalan kebangkunya, tak sengaja mata mereka bertemu, dan baekie tiba2 tersenyum bodoh ke arah chanyeol, sedangkan chanyeol yg melihatnya hanya mendesis pelan.

...

Saat yg paling ditunggu oleh semua orang termasuk kai dan luhan adalah saat pulang sekolah, kecuali dua orang yg sedang malas2an merapikan bukunya yaitu chanyeol dan baekie. Luhan menghampiri chanyeol, memegang lenganya manja.

"park chanyeol, ayo kita makan es krim" rajuk luhan "hitung2 merayakan kedatangan baekie sebagai teman kita" chanyeol mengerenyitkan dahi menghentikan aktivitasnya memasukkan buku2 kedalam tas dan memandang luhan aneh "ayooolah...kumohon" chanyeol akhirnya menyanggupi permintaan luhan

"ciiih...bisa2nya kau ditipu oleh namja sok imut ini" kai mencibir ke arah chanyeol, tapi dengan segera luhan men-dead glare kai

"kalau kau tak mau ikut ya sudah, kita bertiga juga tak apa, iyakan baekie?" kini luhan berganti memegang lengan baekie

"baekie diajak?"tanyanya sambil menunjuk dirinya sendiri, luhan tersenyum dan mengangguk "baiklah baekie mau"

"tunggu...tunggu...kalau begitu aku juga ikut" kai tiba2 memegang lengan chanyeol, tapi dengan segera chanyeol menepisnya "huh aku kan juga sekali kali ingin manja padamu park chanyeol, mengapa hanya lulu yg boleh" chanyeol ingin muntah mendengar perkataan kai yg dibuat buat

...

Saat Ini mereka sedang asyik memakan es krim ditoko langganan luhan dan kai. Terlihat kai mencoba merebut es krim luhan yg masih banyak, karena luhan memakanya dengan pelan2 berbeda dengan kai. Baekie terus saja tertawa melihat tingkah kedua orang tersebut. Kai memukul dahi luhan dengan sendok es krimnya alhasil dahinya kini belepotan oleh es krim, chanyeol yg melihatnya segera mengambil tisu dan mengelap dahi luhan dengan lembut. Kai memperhatikan kejadian tersebut dan hanya tersenyum senang.

"gommawoo"ucap luhan manis "chanyeol memang yg terbaik, beda sekali dengan seseorang" kai yg mengerti maksud luhan hanya mendengus memalingkan muka. Kemudian didekatkanya bangku milik kai ke samping baekie yg sedang makan es krim dengan tenang, tapi bibirnya sudah belepotan es krim.

"baekie aku minta es krimmu?" sebelum baekie menjawab kai sudah mengusap bibir baekie dengan jempolnya, dan segera menjilati sisa es krim yg ada di jemarinya tersebut. Baekie dibuat tercengang oleh kelakuan kai, begitu pula dengan luhan, tapi tidak dengan chanyeol."ini lebih manis dari es krim milikmu lu, gommawo baekie" kai mengacak pelan rambut baekie.

"kau tinggal dimana baekie-ah?"Tanya kai, kini mereka berjalan pulang bersama, baekie berjalan beriringan dengan kai, sedangkan luhan berjalan disamping chanyeol. Chanyeol yg mendengar pertanyaan2 kai yg terus saja dilontarkan pada baekie selama perjalanan benar2 membuatnya pusing

"sementara ini baekie tinggal dengan eomma di tempat kerabat. Tapi sepertinya baekie akan pindah ke rumah appa baru baekie" dengan ringan baekie menjawab semua pertanyaan kai

"appamu baru membeli rumah?" Tanya kai dengan wajah antusias

"pabbo"kepala kai dipukul luhan dari arah belakang "maksud baekie itu dia akan punya appa baru, dan akan segera pindah kesana. Bukan begitu baekie-ah?" baekie mengangguk melihat ke arah luhan, sekilas baekie melihat wajah chanyeol yang Nampak bosan mendengar percakapan mereka. "waah...aku sudah sampai, baekie apa rumah kerabatmu masih jauh?"Tanya luhan yg kini berdiri didepan pagar rumahnya

"cukup jauh, tapi tak apa, baekie berani sendiri kok" baekie menepuk2 dadanya pelan

"biar ku antar!" kai mencoba menawari

"astaga ketahuan sekali kau ingin menggoda bocah ini, kai" akhirnya chanyeol mengeluarkan suaranya "rumahmu itu sudah didepan mata, tapi masih sok ingin mengantar dia" chanyeol menunjuk baekie. Luhan yg mendengarnya hanya mengangguk anggukkan kepalanya tanda setuju dengan penuturan chanyeol.

"kalau begitu chanyeol yg harus mengantar baekie, rumahmu juga ke arah sana kan?" luhan memberi usul

"kenapa harus aku?" chanyeol hendak memprotes usulan luhan

"tak apa lu, baekie berani sendiri kok"

"tak boleh!"cegah luhan "chanyeol kau tetap harus mengantarnya, aku takut anak selucu baekie digoda namja mesum dijalan" chanyeol hendak mengeluarkan protes tapi perkataannya sudah disela luhan lagi "tak ada penolakan! Atau aku akan mogok berbicara denganmu" ancaman luhan nyatanya ampuh. Chanyeol dengan tampang terpaksa segera menarik lengan baekie agar cepat berjalan mengikutinya.

"ishhh...lulu kau bodoh sekali, aku kasihan melihat chanyeol" kai mencibir luhan dan melangkah kegerbang rumah yg berada persis disamping rumah luhan.

"apa maksudmu kai? Hei..berhenti!" kai tak mendengarkan perintah luhan dan hanya melangkah kedalam rumahnya.

...

"chanyeol kumohon pelan-pelan! Baekie capek" baekie tampak terengah2 karena berusaha menyeimbangkan langkah pendeknya dengan langkah panjang kaki chanyeol. Chanyeol berhenti dan menoleh ke belakang, baru disadarinya jika sedari tadi ia menggenggam tangan baekie, segera dilepaskanya tangan yg lebih mungil dari miliknya itu.

"dasar bocah. Segitu saja mengeluh" chanyeol menatap sinis ke arah baekie sambil melipas kedua tanganya didepan

"kalau chanyeol tak senang mengantar baekie, lebih baik baekie pulang sendiri" dan baekie berlari meninggalkan chanyeol, kepalanya ditolehkan kebelakang sejenak kemudian berteriak "gommawo karena sudah mengantar baekie sampai disini" sekarang langkah kaki kecil itu sudah tak terlihat dari jangkauan mata chanyeol. Seperti biasa, chanyeol tak menganggap perkataan baekie dan berjalan pulang dengan santai.

...

Dimalam yang cukup dingin karena musim gugur akan berganti menjadi musim dingin, tampak Disebuah rumah yang cukup besar terdengar suara dua orang yang sedang berdebat dengan sengit.

"kau harus ikut!" teriak namja yg lebih tua

"aku tak mau, kenapa appa seenaknya saja, apa eomma sekarang sudah terlupakan?" perkataan namja yg lebih muda itu membuat appanya diam mematung, karena merasa terluka karena perkataanya. Aku tak akan pernah melupakan eommamu, dia akan selamanya dihati appa, mengapa kau tak bisa mengerti, ujar kata hati namja tua tersebut, tapi ia tak berani untuk mengatakanya secara langsung pada putra tercintanya.

"appa hanya ingin mengenalkan kalian, calon eommamu orang yg baik, dia juga mempunyai anak seumurmu"

"terserah aku tak mau ikut dalam acara konyol ini" itu kalimat terakhir yg di ucapkan oleh namja yg lebih muda sebelum ia meninggalkan rumah dan membanting pintu dengan kencang.

...

Seorang namja yg mengaku ngaku kalau dirinya imut sedang berjalan sendirian sambil mengusap usap kedua telapak tanganya agar lebih hangat, dia baru saja keluar dari sebuah swalayan untuk membeli obat flu. Tatapan namja itu berhenti ketika melihat seseorang yg dikenalinya sedang terduduk di sebuah ayunan, ia hanya bisa menahan tawa karena melihat ubuh besar itu tak cocok dengan sebuah ayunan yg harusnya dipakai oleh anak SD.

"hei...kau cepat serahkan uangmu!" namja mungil itu mencoba menggoda temanya yg sedang melamun. Pemilik Kepala dengan rambut yg agak panjang itu kini terangkat untuk melihat siapa yg berani2nya meminta paksa uang yg dimilikinya. Dengan langkah cepat ia menghampiri namja yg mengeluarkan ancaman tersebut.

"apa yg kau lakukan disini xi luhan? Berani2nya kau memalakku" namja berambut panjang itu memiting leher luhan agar tak bisa bergerak, tapi luhan hanya tertawa mendengar perkataan chanyeol

"ampun chanyeol! Cepat lepaskan..hahaahha" namja yg ternyata chanyeol tersebut segera melepaskan lenganya yg tadi memiting leher luhan "kau sih malam2 begini duduk diayunan sendirian,aku kan jadi tak tahan untuk tak menggodamu"

"kalau aku yg keluar malam2 begini tak akan ada masalah, tapi jika kau yg keluar-" chanyeol menekan nekan dahi luhan dengan telunjuknya "bisa2 besok kau sudah masuk Koran dan siaran berita koban kriminal"

"hei...apa maksudmu?" luhan sedikit tak terima dengan ucapan chanyeol

"kau itu tak pernah sadar, badanmu itu kecil jika kau dirampok terus dibunuh bagaimana? Kau tak akan bisa melawan mereka" chanyeol melembutkan suaranya

"tapi buktinya tak terjadi apa2 kan?" senyum bodoh diperlihatkan luhan

"cih...dasar kau" chanyeol berjalan menjauhi luhan, berniat ingin kembali duduk di ayunan. Luhan yg melihat chanyeol melangkah pergi dengan sigap melompat naik kepunggung tegap milik chanyeol. Hampir saja mereka berdua terjatuh karena chanyeol terlalu kaget dengan tindakan luhan, ditolehkanya kepala chanyeol agar bisa melihat wajah luhan, luhan sendiri hanya tersenyum dan menaik naikkan kedua alisnya.

"cepat pak sopir, kita pergi kebulaaaaan" teriak luhaan tepat ditelinga chanyeol, chanyeol yg mendengarnya hanya bisa tersenyum pasrah karena memiliki teman seaneh luhan.

"apanya yg kebulan? Kita hanya akan duduk diayunan itu"

"dasar park chanyeol, tak bisa diajak melucu sedikit" cibir luhan, diam2 chanyeol menahan tawa. Diturunkanya tubuh mungil itu agar duduk diatas ayunan. Sedangkan chanyeol sendir hanya berjongkok dihadapan luhan, matanya mencoba menelusuri setiap bentuk muka luhan, tanganya mulai terangkat untuk membelai pipi mulus milik namja mungil tersebut.

"ada apa chanyeol? Kau pasti punya masalah" luhan mencoba menebak keadaan namja yg berjongkok dihadapanya tersebut "tidak biasanya kau seperti ini, seperti bukan chanyeolku saja" perkataan terakhir luhan membuat chanyeol tercekat.

"lu..."panggil chanyeol lembut setelah ia sadar dari shock nya "bolehkah aku memelukmu?"

Dengan cepat luhan menjawab "tentu saja boleh, kemarilah!" luhan mempersilahkan chanyeol untuk mendekat ke arahnya. Dengan cepat chanyeol mendekap tubuh yg sepertinya agak terasa dingin itu, masih dengan posisi berjongkok chanyeol menaruh kepalanya di perpotongan leher luhan, mencoba mencari ketenangan "aku tak tahu kalau chanyeol bisa semanja ini" luhan menggoda chanyeol, tapi telapak tangan mungilnya itu tak berhenti mengusap punggung lebar milik namja yg sedang dipeluknya.

...

Disebuah restaurant mewah, terlihat 2 orang namja dan seorang yeoja sedang duduk menghadap pada hidangan yg beraneka ragam yg sudah tersedia, tapi tak ada salah satupun dari mereka yg menyentuhnya. Salah satu dari namja tersebut terlihat sedikit gugup.

"eomma...baekie takut" eommanya menggenggam tangan milik putranya tersebut

"kenapa baekie takut, dia seumuranmu"eommanya mulai mengucapkan hal yg menenangkan, padahal yeoja tersebut sebenarnya juga agak gugup

"bakie takut kalau ia tak bisa menerima kita"

"kau tak berhasil menemukanya kim ajushi? Baiklah" namja lainya menutup percakapan yg ada diponsel miliknya. "maafkan aku, sepertinya chanyeol tak bisa datang"

TBC

Depo leedong donghae comeback agiiiin dg ff yg rada sedikit ...(menggantungkan kalimat) apalah g

Yg uda baca jgn lupa ngelike, yg uda ngelike jgn lupa koment. Hehehehehe #Author kehabisan salam penutup ini.