Ia datang membawa bunga kehidupan bagi banyak orang , tetapi perasaan yang sebenarnya ia berikan adalah kepada lelaki yang telah membuatnya jatuh cinta demikian.

Senyuman lembutnya memukau dan menghangatkan hati . Kelakuannya yang membuat orang tertarik . Suaranya yang membuat semua orang tergerakkan hatinya , kini ia berikan pada lelaki satu satunya yang ia cintai

/ Karma x Okuda /

========================= Okuda

Ia mengulurkan tangannya , seolah-olah ingin keberuntungan hadir untuknya

''Ah-''

Sebuah bunga putih berjatuhan , satu mahkota terjatuh tepat di setiap tangannya. Tiba-tiba angin berhembus hingga ia harus menahannya dengan kekuatannya .. Salah satu kelopak itu terjatuh dari tangannya .. Ia hanya membayangkan sesuatu yang orang umum akan pikirkan . Ia menatap langit biru , angin yang menghembus menggoyahkan pikirannya menuju jalan lain . Ia menaruh tangannya di dada dan membuka tangannya kembali .. Kelopak yang jatuh itu tak pernah kembali lagi ketangannya. Ia semakin tak tahu apa yang dilakukannya .. Ia hanya pergi ke kelas dan meninggalkan kelopak yang belum terjatuh itu.

Jam Bel Masuk Berbunyi ..

Suara terdengar di hatinya , menyuruhnya untuk berlari secepat mungkin ia bisa untuk menuju ke kelas sebelum terlambat . Hanya takdir yang bisa menentukan .. Ia bertabrakan dengan lelaki bersurai merah.

''Itta- Ah- Go-Gomen Karma-kun! Apa kau tidak apa-apa?'' Tanya Okuda

''Ittatata- Oh .. Okuda-san , justru aku yang seharusnya tanya loh?!'' Jawab Karma

''Eh- Aah.. Peganglah tanganku!'' Okuda beranjak berdiri

Karma hanya bisa menatap Okuda dengan penuh kepalsuan.

Disisi , terlihatlah seorang wanita anggun yang memberi pertolongan kepada seorang lelaki yang tertimpa masalah karena kesalahan wanita itu. Angin yang berhembus membuat suasana mereka menjadi lebih rumit untuk dijelaskan.

Bunga yang Beracun cinta atau Bunga Cinta yang beracun?

''Nee.. Okuda-san .. Kudengar kau itu sangat ahli dalam bidang Kimia ya?'' Tanya Karma

''Eh- .. Etto-? Tidak juga menurutku ..'' Jawab Okuda

''Tenang saja .. Kita bisa bekerja sama kan?''

''Eh- E- Boleh saja kok''

''Hmm .. Kalau begitu aku bantu percobaannya Okuda-san''

''Arigatou''

''Apa bahan utamanya?''

''Aku .. Untuk sekarang aku ingin ..Hana..''

''Bunga? Kau sudah menemukan bunga beracunnya?''

''Se-sebenarnya aku tidak menggunakan bunga beracun , aku menggunakan bunga harum dan indah , ku-kupikir mereka mempunyai efek-efek yang cocok dengan bahan kimiaku''

''Heehh..''

Okuda yang sudah mulai terbiasa dengan Karma , kini dia sudah mulai berani menatap mata Karma walaupun hanya setengah detik saja . Ia bersenda gurau saat melakukan prosesnya.

''Ka-Karma-kun!'' - ''Bagaimana kalau kita me-menggunakan ini?!'' Tanya Okuda sedikit tersendat.

Sebuah bunga putih melati ditujukan padanya , Karma tak melihat apapun selain bunga itu. Hanya vas kaca yang menampungnya.

''Heeehh.. Boleh juga .. Beneran ada efeknya nih? Sugooii .. Aku tak melihat apa-apa..'' Tanya Karma

''Eh..- Kupikir ini .. ini akan-akan berhasil .. So-soalnya .. Kalau kelihatan begitu .. pasti Ko-Koro-sensei ..''

''Ide-mu boleh juga Okuda-san .. Mungkin kita bisa jadi partner yang baik?''

''Te-Tentu!''

''Jaa.. sebelum dikasih ke Koro-sensei .. H-''

''Karma-kun jangan menciumnya!''

''Eh-?''

''A-Aku menggunakan racun melalui udara! Po-pokoknya jangan terlalu dekat!''

Okuda hanya bisa menutup mata sambil memeluk vas kaca itu.

Karma hanya bisa diam melihat tingkah laku Okuda-san yang tumben berani.

Di hati Karma seolah-olah terdapat pemikiran di luar batas .. Bunga yang Okuda tujukan padanya seakan menyampaikan sesuatu lewat hati , namun Karma masih saja tak dapat mendengarnya.

Shooting Star di mata Karma dan Okuda

Saat malam , mereka keluar untuk mencari udara yang lebih menyegarkan . Tak disangka mereka melihat bintang yang jatuh , mereka menatapnya bersamaan , hanya mereka yang melihat . Jarak rumah Karma dan Okuda cukup jauh .. Tapi mereka dapat melihat bintang yang jatuh itu di langit , seakan pesan kembali tersampaikan , tersalur , lewat bintang jatuh yang mereka lihat itu

Okuda :

Kapan ya aku bisa Memegangnya ? Menggapainya ? Meraihnya ? Bintang yang jatuh itu memberi aku jalan saat di malam hari . Saat aku sesat dalam pikiran. Aku selalu menantinya , suatu saat aku ingin ia tak dalam wujud seperti itu .. Aku hanya ingin ia berwujud sejenis sepertiku .. yang tentunya dapat kuraih ..

Karma :

Bintang yang jatuh ini terasa membekas dalam pandanganku .. tak ingin pudar .. Semuanya memecah , seperti kunang-kunang dan itu semua mengelilingiku , memberi tahuku sebuah rahasia .. Kemana saja aku harus pergi untuk meraih harapan yang ada di dunia ini.

Dampak Racun Bunga / Bunga Racun kemarin -Mabuk-

Sekarang Karma lah yang berlari , ia berlari karena lupa memberi tahu Okuda .. tentang apa?

''Et-et-et-etssss'' Karma hampir saja menabrak Okuda

''Eh-Ka-Karma-kun?''

''O-Okuda-san!''

''E-Etto..Ya?''

''Aku lupa memberi tahumu sesuatu!''

''Eh- Tentang apa Karma-kun?'' ''Ehh ..?''

Karma memegang pundak Okuda dengan keringat yang mulai tetes menetes.

''Ta-Tadi si Ketos .. Si-Si Ketos .. nyi-nyium bunga yang - yang - yang ku-kubawa hasil dari Kimia kemarin!.. Te-terus dia-dia mabuk te-terus pingsan.. O-okuda .. to-tolong aku! Ikut aku!''

Karma membawa Okuda ke tempat Kantor Kepsek

''HHiiiiiii-...''

Okuda syok melihat yang terjadi kepada Ketos , Karma tambah syok liat dia lebih parah dari yang tadi ia lihat.

''Yare-Yare -ne .. Tak kusangka anakku ini dapat beginian karena racunmu?'' Tanya Kepsek

''Eh-eh?Et-etoo .. Go-Gomenasai! Gomenasai!''

Asano yang sebenarnya sudah sadar memegang pundak Okuda dan menarik tangannya keluar kantor.

Asano memojokkan Okuda , tangan Asano menghalangi Okuda untuk keluar.

''Neehh-Nee Okuda-san .. Ah-Hah-Apa yang kau masukkan keh-kedalam- buh-buh-buhnga ituh?'' Nafas Asano sangat panas , ia merasa sangat lemas , pikirannya benar-benar menuju ke tindak seksual.

Asano mendekati tubuh Okuda , mendempetnya.

''Go-Gomenasai!'' Ucap Okuda pendek.

''Katah Maaf ituh gak-gak cukuph buat-buath yang kau lakukan padakuh!Ayo kita selesaikan segera masalah-masalah-masalah ini di kamarkuh! Okuda!''

''Ha-? Are?''

Asano memegang paha milik Okuda .. makin ke atas

Kini nafas mereka dapat bertukar satu sama lain karena saking dekatnya.

Tiba-tiba tangan Karma memukul Asano

''Jangan gitu kek.. Kono - HENTAI!'' Ucap Karma

''Itta-''

''Hah-''

Kembali

''Nee.. Apa kau tidak apa-apa? Padahal tadi tuh anak megang-megang kamu , Okuda-san?!'' Tanya Karma saat kembali ke sekolah

''Eh-eh-eh-eh-eh-eh-eh-eh-et-etttoe-tot-eote-tto-eot-eoteo-tete-toe-h-ehehe-h-eh-'' Wajahnya sudah menyerupai kepiting rebus.

''Tidak apa-apa .. Ada aku Okuda..'' Karma memegang tangan Okuda.

Tiba-tiba terpikir lagi di hati Karma , lagi-lagi seorang wanita anggun yang seperti bidadari .. Kini hanya terlihat seperti menangis di matanya. Yang mengucapkan sepatah kata ..

Arigatou , Karma-kun.

Plis deh .. Kasih Saeran /jangan kasih saran pas ada Asanonya/ Terimakasih buat kakak kakak sekalian .. Sebenarnya karena kurangnya fanfic tentang Karma dan Okuda .. malah pengen mbuat sendiri .. Gak kimochi! Buatin donk! :'( ..

Salam dari mbak Tipah /Orang Gila/