Fvckin Doctor
Kim Jongin, Do Kyungsoo
Romance, Angst, Hurt/Comfort
Its yaoi, don't like don't read! I warning you.
Summary: Do Kyungsoo, seseorang yang baru saja mengalami kecelakaan sial itu tidak mengetahui bahwa ia sudah diperkosa berkali-kali oleh dokter kurang ajar yang merawatnya, Kim Jongin. Apa reaksinya begitu ia sadar?
KAISOO NC 21 FANFICT
Seoul 18:00KST
Kyungsoo salah seorang korban kecelakaan mobil kini telah sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit menggunakan ambulance. Darah yang tidak berhenti mengalir membuat panik beberapa paramedis yang berada bersamanya.
Kepala kyungsoo mengeluarkan darah karena kepalanya membentur tiang listrik, mata besar itu terpejam, lutut dan paha kyungsoo tergores serta berdarah karena terseret di aspal.
"Kasian pasien ini, aku berani bertaruh kekasihnya yang berani kabur itu akan segera mendapatkan karma yang setimpal"
"Aku tahu"
Percakapan perawat itu seketika terhenti ketika ada telefon masuk, menyuruhnya untuk menyerahkan pasien ini kepada dokter spesialis langsung di ugd. Dengan patuh dan tergesa-gesa ambulance itu melesat ditengah padatnya kota Seoul.
"Dokter, ada pasien kecelakaan tengah perjalanan dan akan tiba sebentar lagi. Pasien itu diharuskan dioperasi karena luka serius" perawat muda dengan wajah panik tanpa permisi memasuki ruangan dokter bernama Kim Jongin itu.
Dokter yang tengah bercumbu di sofa itu seketika melepas ciuman sepihak mereka. Dan memaki-maki perawat yang berani-beraninya memasuki ruangan tanpa permisi itu. tanpa banyak bicara perawat itu segera keluar karena merasa dokter labil itu akan marah besar karena telah 'menganggu' aktifitas dokter itu.
"Chagiya, maaf aku harus bekerja" jongin mengambil jasnya dan meninggalkan kekasihnya yang cemberut ke arah dokter muda itu.
"Ck, selalu mementingkan pasien daripada kekasihnya sendiri"
"Bodoh, mau ditaruh mana mukaku apabila aku harus melalaikan pasien dalam keadaan urgent seperti ini"
"Itu urusanmu! Ini salahmu juga karena lebih memilih menjadi dokter. Kau kan jadi tidak punya waktu untukku. Aku merindukanmu kkamjong-ah"
"Krystal-ssi kumohon pulanglah. Aku ada urusan"
"Sial"
Jongin dengan 3 sobat perawatnya langsung berlari menuju ugd. Tepat waktu, ketika mereka memasuki ugd ambulance sudah sampai di lobby ugd. Dengan cekatan orang-orang itu memindahkan 'sang korban' menggunakan tandu dan menidurkannya di kasur ruangan operasi.
Jongin memakai gloves yang selalu ia pakai untuk menjaga kesterillan dan memakai baju operasi berwarna hijau miliknya yang tergantung disana. Melihat keadaan pasien yang membuat ngilu, jongin dengan cekatan bersama perawat membersihkan luka dan menjahit beberapa luka yang ada di pipi kiri, lutut, bahu, dan paha.
Setelah melalui 6 jam penuh, akhirnya operasi berjalan sukses. Kyungsoo telah diselamatkan, Semua perawat segera berpamitan kepada jongin, sehingga meninggalkan kyungsoo dan jongin berdua di ruangan itu.
Hening, tidak ada suara apapun kecuali detector jantung kyungsoo yang senantiasa berdenting tiap detik.
"Detak jantung normal, suhu badan normal, hanya mengalami shock. Baguslah kurasa kau akan koma untuk beberapa hari. Bersabarlah dan nikmati tidur panjangmu" jongin berbicara kepada pasien yang ada dihadapannya. Jongin tampak merapikan seragam operasinya, dan melepaskan masker serta glovenya.
"Luar biasa sekali, kau cepat pulih" jongin memperhatikan sosok pasien yang baru saja ia selamatkan nyawanya hari ini.
Badan yang putih bersih seperti perempuan, wajah yang tenang dan damai ketika memejamkan mata.
Eoh.. apakah kim jongin tertarik dengan pasiennya sendiri?
Tangan jongin terulur untuk mengelus wajah pasien yang ia sendiri belum ketahui namanya. Ia menyunginggkan smirk andalannya dan mengambil ponsel di celana nya. Menghubungi Luna kerabatnya.
"Noona, siapa nama pasien yang barusan kita operasi ini?"
"Eoh jongin-ah? Tumben sekali kau bertanya, biasanya kau acuh dengan pasienmu sendiri"
"Apakah aku tidak boleh bersikap peduli kepada pasienku?"
"Ish arraseo, ia do kyungsoo mahasiswa 23 tahun. Korban kecelakaan tadi petang, menurut informasi kekasih yang bersama dirinya itu melarikan diri sehingga menyisakan kyungsoo sendirian di tempat kejadian perkara"
"Sejahat itukah kekasihnya?"
"Ne jongin-ah, kali ini kekasihnya sedang menjadi buronan polisi. Apakah kalau terjadi kejadian seperti itu kau akan meninggalkan krystal-mu itu?"
"Aniyaa noonaa! Aku tidak mungkin seperti itu"
"Aku hanya bercanda bodoh, sudahlah aku tutup saja"
"JANGAN!"
"Kau ini kenapa hah?!"
"Tempatkan pasienku ini di ruangan VVIP yang berada di gedung tempat ruanganku itu. kau tahu kan noona?"
"Kau ini bercanda atau gimana?! Siapa yang akan membayarnya? Pemerintah pasti tidak mau membayar kalau pasien kita tempatkan disitu! Terlalu mahal, pabbo"
"Biar ini menjadi urusanku"
"Selalu keras kepala, terserah kau sajalah!"
"Aku tahu disana masih ada ruangan kosong, tempatkan dia di ruangan Autumn 1214"
"Arraseo, temui aku disana. Kau bawa sendiri pasienmu itu!"
"Itu mudah bagiku, see you there"
Jongin dengan mudanya menyuruh beberapa perawat yang kebetulan lewat untuk segera mendorong kasur kyungsoo menuju gedung vvip. Begitu melihat sosok luna yang sudah disana, jongin langsung membungkuk hormat kepada luna dan tanpa banyak bicara kyungsoo ditempatkan diruangan vvip itu.
"Biar aku yang menginfusnya" jongin mengambil alat infus yang sudah luna bawa, luna hanya mengangkat alisnya heran. Ada apa dengan anak ini?
"Jongin-ah, apakah kau baik-baik saja?" luna melihat jongin yang tengah fokus dan konsentrasi untuk menginfus kyungsoo itu. terlihat wajah jongin yang tampak berseri-seri.
"Tentu saja, kau pulang saja noona ini sudah tengah malam. Aku masih harus stay disini sampai besok siang. Terimakasih sudah membantu operasi kyungsoo tadi" jongin tersenyum kikuk dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, canggung.
Luna tidak ingin berlama-lama bersama dokter muda ini, dan segera meninggalkan mereka berdua. Jongin kembali merasa dejavu.
Saat ia dan kyungsoo berada di ruangan operasi berdua, suasana hening selalu menyelimuti mereka. Tapi entah kerasukan apa jongin menyukai suasana ini.
Dimana jongin dapat sepuasnya melihat wajah damai kyungsoo yang selalu menenangkan hati jongin. Ia melihat biodata kyungsoo melalui papan kecil diujung kasurnya.
Do Kyung-Soo, 1993
Seoul International Hospital
Dr. Jongin Kim
"Jadi, aku akan memanggilmu hyung.."
"Kau sangat cantik hyung.."
"Badanmu wangi sekali, kau mandi menggunakan sabun apa?"
"Rambutmu halus hyung, apakah kau rajin perawatan di salon?"
"Hyung.."
"Kau bahkan berhasil membuatku tertarik padamu walaupun ini pertemuan pertama kita.."
Kim Jongin salah seorang straight tampak seperti orang gila apabila diperhatikan sekarang. Berbicara dengan pasien yang masih belum sadar, hanya karena terpesona oleh rupanya?
Jongin melihat wajah damai itu, mengelus luka jahit yang ada di pipi kirinya.
Sial, lembut sekali.
Masih segar diingatan jongin, bahwa ia yang menjahit bagian pipi itu. pipi gembul tanpa jerawat atau kotoran sama sekali, terasa sangat lembut ketika menyentuh kulit tan miliknya.
Jongin kagum dengan kyungsoo, jongin merasakan miliknya sesak dibawah sana.
"Bahkan kau sampai terangsang karenanya" gumam jongin dalam hati yang merutuki 'miliknya' sudah tegang dibawah sana. Padahal ia hanya mengelus dan meraba pipi itu.
Mata jongin menelusuri leher kyungsoo yang sangat bersih dan bebas dari jahitan. Entah setan darimana jongin meletakkan wajahnya di ceruk leher itu.
"Ssllrrpp eungghh.." jongin menghisap kuat-kuat leher itu tanpa menjilat bahkan to the point karena saking tergodanya. Jongin melihat hasil karya kissmark ungu kemerahan yang terlihat jelas di leher kyungsoo. Bangga akan karyanya sendiri.
"Kau milikku hyung.. saranghae" jongin menutup matanya dan mencium bibir plum milik kyungsoo, menekan-nekan bibirnya yang ia tahu ia harus membuka sendiri mulut kyungsoo dengan tangannya. Memasukkan lidahnya dan mengabsen deretan gigi putih menusuk-nusukan lidahnya ke langit-langit goa mulut kyungsoo.
Mengigit bibir penuh itu, mengemutnya seperti permen.
"Mmmnnghh.." jongin mendesah sendiri karena kyungsoo. Mengemut bibir itu tidak sama sekali membuat jongin bosan, bahkan ia berani nekat menaiki kasur kyungsoo dan menindih kyungsoo.
Menjilati bibir kyungsoo penuh sensual, mengigit gigit bibir atas dan bawah kyungsoo bergantian sungguh membuat jongin gila, kembali mengulum bibir itu sampai nafasnya habis.
Tak merasa cukup, jongin kembali menyembunyikan wajahnya di ceruk leher kyungsoo dan mengecup leher dan jakun kyungsoo bergantian, menjilat penuh nafsu dan menghisap kuat-kuat leher tak berdosa itu.
"Sssshhh… Eumpphh" jongin melepaskan bibirnya dari leher itu dan membuka separuh kaus kyungsoo dan menampakan nipple yang sama sekali tidak tegang itu langsung tidak disia-siakan oleh bibir jongin yang haus akan tubuh kyungsoo.
Menyentil nipple kanan dan mengulum nipple kirinya penuh nafsu, memutar-mutarkan lidahnya dan mengemutnya seperti bayi kehausan susu di puting ibunya.
"Mmmhhhh" jongin mendesah keenakan ketika nipple itu ia kulum dan hisap kuat-kuat. Dan mengulum nipple kiri dengan tidak kalah nafsu, ia menjilat-jilat puting itu dan menyedot-nyedot nipple kyungsoo.
Nae eureorong nae eureorong nae eureorong dae! Nae eureorong nae eureorong nae eureorong dae!
sekali membunuh siapa yang berani-beraninya menganggu aktifitasnya bersama kyungsoo ini. Orang gila macam apa yang menghubungi tengah malam seperti ini! Dengan malas-malasan dan merapikan pakaiannya, jongin meloud-speaker ponselnya
"Yeoboseyo"
"Kau belum selesai melakukan operasi bodoh itu kai?"
"Operasi bodoh apa yang kau maksud"
"Menyebalkan, apa lagi kalau bukan operasi soal korban kecelakaan sialan itu!"
"…"
"Kai? Apakah kau masih disana?"
"…"
"Oh jadi kau lebih memilih dia daripada aku"
"Krystal"
"Ne?"
"Hubungan kita berakhir, terimakasih dan selamat malam"
TBC/END? T_T Mind to review? 15+ review i will update asap ;)
