Chapter 1 : From Zero to Hero

A/N :

Hai, hai~! Bersama author bego fazrulz21 disini~! Ini cerita kedua yang saya buat di fandom Naruto. Saya tau saya masih punya utang fic lain. Tapi setelah menonton banyak sekali anime-anime baru yang keren-keren, saya jadi berpikir untuk menulis cerita baru juga.

Disini saya akan membuat Naruto menjadi karakter yang lebih… silent… atau lebih menyembunyikan kekuatan sesungguhnya. Naruto ga saya bikin Godlike atau Overpowered. Kalau karakternya terlalu kuat sampai boss terakhirnya aja dia permainkan macam kucing mainin gulungan benang 'kan ga seru. Masa cuma sekali serang menang. Ga asik banget! Daripada membuatnya Godlike, saya lebih suka membuatnya cukup kuat di awal cerita sampai karakter utama wanita tertarik padanya. Itu aja.

Now, ON TO THE STORY!

Disclaimer : Saya sama sekali tidak mencuri hak cipta Manga dan Anime Naruto. Saya sama sekali tidak mengambil keuntungan dari pembuatan fic ini.

WARNING!

Fic ini asli karangan author fazrulz21. Jika ada kesamaan cerita ini dengan fic lainnya (kalo ada ya…) itu cuma kebetulan belaka.

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA. JIKA ADA KESAMAAN NAMA, TEMPAT, KEJADIAN, DAN LAIN SEBAGAINYA, SEKALI LAGI : ITU SEMUA HANYA KEBETULAN BELAKA.

STORY, START!

Pulau Yuusha (Hero). Di pulau ini terdapat sekolah yang melatih para ksatria dari berbagai pelosok dunia. Dari Eropa, Asia, Amerika, Afrika, juga Australia.

Konoha Knight's Academy. Disinilah aku belajar. Konoha Knight's Academy terletak di bagian utara Pulau Yuusha. Pulau Yuusha sendiri terletak di Samudra Pasifik. 161 Km dari Jepang. Pulau ini adalah pulau buatan yang dibuat dengan kerjasama 73 negara untuk mendirikan sebuah sekolah khusus Knight. Pulau ini dubuka kira-kira tahun 2021, sembilan tahun yang lalu.

Pulau Yuusha memiliki luas hampir empat kali luas pulau Singapura. Dengan bentuk seperti perisai. Akses ke pulau adalah dengan menggunakan kapal pesiar karena pulau ini tidak memiliki cukup tempat untuk bandara (ada Helipad sih…). Kebanyakan yang datang kesini adalah mereka yang ingin menjadi Knight. Tidak sedikit juga yang datang untuk berwisata. Pulau ini memiliki banyak tempat liburan seperti taman bunga sakura, air terjun setinggi 578 meter, pusat pemandian air panas, kebun binatang, juga pantai. Tentu saja keuntungan yang didapat dari pulau ini dibagikan sama rata dengan ke-73 negara yang membangun pulau ini. Di pulau ini juga ada sekolah-sekolah biasa macam SMP dan SMA.

Ada alasan kenapa pulau ini dibangun dan disetujui pembangunannya oleh 73 negara besar di dunia. Itu adalah karena [Hunters].

[Hunters]. Tidak ada yang tahu kapan dan dari mana mereka muncul. Mereka adalah makhluk seperti manusia dengan kemampuan diatas kemampuan manusia normal. Mereka bisa membuat senjata dari apapun yang ada di tangan mereka. Bahkan aku pernah mendengar kalau mereka bisa membunuh hanya dengan berbekal sumpit di tangan. Wujud mereka selalu tertutupi oleh jubah yang mereka kenakan. Mereka tidak butuh makan. Mereka bertahan hidup dengan membunuh manusia. Kenapa? Karena begitulah cara mereka bertahan hidup.

Sekarang tentang Konoha Knight's Academy,

Akademi khusus Knight ini memiliki kurang lebih 7500-an murid dari berbagai negara. Kebanyakan yang datang dari Eropa. Karena itu bahasa pengantar yang dipakai di sini adalah bahasa Inggris. Akademi menyediakan asrama bagi murid-murid tahun pertama. Oh, ya. Akademi ini setara dengan tingkat SMP-SMA. Kalau sudah lulus biasanya para alumni akan dikirim untuk berperang melawan [Hunters]. Tapi ada juga yang bertugas menjaga keamanan pulau dan dikirim untuk menghentikan perang saudara di negara-negara miskin. Satu hal yang tidak menyenangkan di akademi ini adalah…

"Hey, kalian laki-laki lemah, minggir kalau tidak mau terluka!" akademi ini dikuasai oleh wanita.

Yep, wanita. Sejak masuk akademi ini pandanganku terhadap kaum hawa berubah. Wanita seharusnya bersikap lemah lembut, sopan, selalu tersenyum. Laki-laki wajib melindungi wanita dari berbagai macam bahaya yang ada. Tapi di akademi ini semua terbalik. Rasio perbandingan murid perempuan dan laki-laki adalah 15 : 2. Di kelasku saja 90% dari 40 murid adalah wanita.

"Mo-mohon maaf yang sebesar-besarnya, ojou-sama! Hamba tidak akan mengganggu lagi!" kulihat laki-laki yang dibentak tadi lari ke luar gedung sekolah.

Inilah yang tidak kusuka. Hanya karena jumlah mereka lebih banyak dan mereka yang menguasai Dewan Siswa tidak berarti mereka bisa menindas kami begitu saja!

"Hei, lihat, bukankah itu murid laki-laki yang [itu]?"

"Mana? Oh, dia?"

"Bukannya dia yang masuk akademi ini dengan nilai terendah?"

"Pfft… Mereka benar-benar payah…"

Ah, yang mereka bicarakan itu aku.

Aku Uzumaki Naruto. Biasa dipanggil Naruto. Dari semua calon Knight yang ada disini aku menduduki peringkat terbawah. Kenapa? Sederhana. Aku sering mengalah. Bukan karena malas atau apa. Tapi setiap lawan yang kuhadapi di ujian praktek selalu perempuan. Aku ga mau nyerang perempuan. Apalagi kalau yang kulawan itu lebih lemah dariku. Bukan kasihan, lho… tapi karena inilah aku menduduki peringkat terbawah di seluruh akademi.

"Yo, makan sendirian lagi nih, Naruto." Seseorang menyapaku.

"Hn, ya gitu lah. Ga mungkin aku makan di kelas kan?" jawabku.

"Kalo gitu lain kali kita makan di atap aja. Sekali-sekali kan gapapa?"

"Aku akan dihajar gerombolan fans-mu kalau aku terlalu dekat denganmu, ingat?"

"Hahaha, iya juga."

Orang ini adalah temanku dari kota yang sama. Sasuke. Uchiha Sasuke. Kami pertama berkenalan setelah upacara penyambutan murid baru. Saat tahu kami berasal dari daerah yang sama kami langsung jadi akrab.

"Oh, iya. Gimana ujian praktek nanti siang? Kira-kira siapa lawanmu? Udah liat belum?" aku bertanya pada Sasuke.

"Buruk. Lawanku si Peringkat Pertama kelas Dua, Tachibana Shizuka. Kau tahu kalau dia Knight tercepat, kan?" jawab Sasuke.

"Selamat, anda mendapatkan lawan terburuk menurut pengalaman saya." Ucapku dengan bahasa formal yang membuat Sasuke tertawa.

"Dan kau, tuan lucky bastard, melawan gadis tercantik di kelas Dua, Hyuuga Hinata."

"Hyuuga… Hinata…? Siapa tuh?"

"He? Kau ga tahu? Yang benar aja! Masa kau ga tau calon Knight tercantik di angkatan kita!? Sungguh ter-la-lu! Sekali-kali bergaul dong! Jangan cuma latihan aja sampai kamar sendiri udah bau keringat gitu. Kau udah kuat! Ga perlu latihan lagi!"

"Lho? Memang kenapa kalau aku ga tahu? Toh yang kuperlukan cuma lulus dari akademi ini dan ikut tes jadi Knight."

"… kau serius? Jadi kau ga punya rencana untuk punya pacar atau setidaknya SATU teman wanita yang bisa kau andalkan dalam urusan rumah tangga?"

"Kenapa harus? Toh aku bisa masak."

"… terserahlah. Yang penting ujian nanti jangan ngalah. Aku dengar yang kalah dalam tes nanti dilarang ikut kelas praktek selama tiga minggu."

"Serius? Mampus dah…"

"Satu lagi, Hyuuga itu tidak bisa diremehkan. Biarpun tidak secepat Tachibana, aku saja mungkin akan sulit melihat gerakannya."

"Dia secepat itu? Widiiih, sepertinya musti serius nih… ya udah. Masuk kelas sana! Lima menit lagi bel bunyi."

Tepat seperti perkiraanku. Saat aku sampai di kelas lima menit kemudian, bel berbunyi.

-_- Konoha Knight's Academy -_-

Tadi ingat waktu aku bilang ke Sasuke fans-nya akan menghajarku kalau aku terlalu dekat dengannya? Sebenarnya aku tidak dihajar. Tapi semua orang dikelas membisikkan sesuatu yang tidak menyenangkan tentangku. Dan itu membuat para gadis fans Sasuke melihatku dengan tatapan membunuh.

"Baiklah, semuanya. Untuk tes praktek minggu ini sudah diumumkan lawan kalian siapa. Jadi segera pergi ke ruang ganti dan persiapkan diri untuk tes." Setelah pengumuman itu aku langsung bergegas ke ruang ganti sambil membawa katana-ku.

Sejujurnya aku tidak terlalu suka ujian ini. Sistemnya seolah-olah tidak adil. Jika murid paling lemah tiba-tiba melawan murid paling kuat gimana? Konsekuensinya berat pula! Kalau begitu sebelum tes murid paling lemah tersebut sudah kalah duluan sebelum bertarung!

Itulah yang kulihat setibanya di ruang ujian praktek. Salah seorang laki-laki dari kelas sebelah terlihat babak-belur dihajar murid perempuan dari kelasku. Kalau tidak salah laki-laki itu namanya… Daigo Inari. Ah, iya. Aku mengalah saat melawannya di ujian masuk. Sebenarnya dia murid paling lemah fisiknya di akademi. Tapi tidak dengan kecerdasannya. Hanya saja akademi tidak peduli dengan otak jika kita bisa memakai otot. Kulihat Daigo mulai kelelahan. Dia mencoba berdiri dengan bertopang pada tombaknya.

"Kenapa? Cuma bisa segitu? Dasar payah… kukira kau lelaki kuat karena kudengar ayahmu adalah salah satu Knight terbaik. Ternyata anaknya cuma segini. Lemah…" ucapan dari lawannya sepertinya tepat mengenai hati Daigo. Tapi Daigo tetap tidak menyerah. Dia berdiri dengan tombaknya.

"Udah selesai… ngomongnya…?" Daigo berkata dengan napas berat. Seharusnya pertandingan ini sudah selesai! Mana sih pengujinya!?

DUAGH!

Tepat setelah Daigo bicara ia terkena pukulan tepat di perutnya yang mengakibatkan dia terlempar keluar lapangan dan pingsan. Aku tidak sanggup melihatnya, jadi aku memalingkan wajahku.

"Selesai! Pemenangnya, Tatsuya Mirai dari kelas 2-D!" semua murid perempuan bertepuk tangan. Hanya sedikit murid laki-laki yang bertepuk tangan.

"Peserta selanjutnya, Uchiha Sasuke dari kelas 2-C dan Tachibana Shizuka dari kelas 2-A, silahkan ke lapangan A untuk memulai tes!" Oh, giliran Sasuke!

"Peserta selanjutnya, Uzumaki Naruto dari kelas 2-D dan Hyuuga Hinata dari kelas 2-A, silahkan ke lapangan C untuk memulai tes!" eh? Aku juga? Apa boleh buat…

Saat tiba di lapangan aku melihat lawanku sudah siap dengan pedangnya. Hm… memang pantas disebut yang tercantik di angkatan kami. Dia memang cantik sih… tapi entah kenapa kecantikannya tidak terlalu menarik perhatianku. Yang menarik perhatianku adalah aura ksatria yang dipancarkannya. Itu terlihat dari caranya berjalan. Benar-benar seperti ksatria.

"Sedia!" dengan aba-aba itu aku mencabut katana di pinggangku. Lawanku pun melakukan hal yang sama. Ia mencabut rapier-nya dan berdiri dengan kuda-kuda yang mantap.

"Siap!" dengan aba-aba itu kami memperkenalkan diri.

"Hyuuga Hinata kelas 2-A, SIAP!"

"Uzumaki Naruto kelas 2-D, SIAP!"

"MULAI!" aba-aba diteriakkan, dan lawanku langsung menerjangku. Ia mencoba menusukkan pedangnya ke dadaku, tapi aku menepis pedangnya ke samping. Dengan lututku aku menendangnya. Ia menghindar dan melompat ke belakang. Berhasil membuat jarak aku mencoba mengatur strategi.

Dia pengguna rapier. Itu berarti dia hanya akan menggunakan satu tangan untuk menyerang. Rapier itu pedang ringan yang tipe serangannya fokus ke gerakan menusuk. Karena dia pengguna rapier dia menggunakan teknik anggar. Kalau aku bisa menepis pedangnya mungkin aku akan bisa menyerang. Tapi masalahnya apa sempat aku menarik kodachi (pedang pendek) di pinggang belakangku nanti?

"Uzumaki Naruto. 17 tahun. Lahir 10 oktober 2005. Dulu terpisah dari keluarga saat masih berumur empat tahun saat [Hunter Hunt] ke-14. Ditemukan oleh seorang wanita di pinggir sungai. Sejak itulah dilatih berpedang oleh wanita itu. Bersekolah di Konoha Knight's Academy demi membalas dendam. Apa saya benar, Uzumaki Naruto-dono?" tiba-tiba dia mengatakan itu.

"Memangnya kenapa?" aku bertanya balik.

"Cukup jawab pertanyaan saya dengan 'Iya' atau 'Tidak'."

"… ya. Memangnya kenapa?" aku kembali bertanya.

"… Bukan apa-apa. Hanya memastikan sesuatu." Jawabnya. Ia kembali memasang kuda-kuda menyerang.

Kalau aku bisa membuat jarak darinya dan mengejutkannya nanti dengan kodachi-ku mungkin aku bisa menang. Masalahnya, apa aku cukup cepat? Anggap saja ini pertaruhan.

Aku mencoba menyerang dengan menebas dari kiri. Dia berhasil menepis pedangku hanya dengan gerakan minimum. Aku kembali melancarkan serangan. Sayangnya setiap serangan yang kulancarkan sama sekali tidak mengenainya (Senjata yang kami gunakan dalam tes adalah senjata tumpul. Memang terbuat dari logam, tapi dibuat tumpul untuk mencegah luka parah).

Tiba-tiba dia dengan keras menepis pedangku ke atas. Akibatnya peganganku pada pedangku terlepas. Gawat!

"Selesai sudah." Hyuuga langsung menusukkan pedangnya ke dadaku. Dengan cepat aku menarik kodachi di pinggang belakangku. Dengan sekuat tenaga aku menepis tusukannya. Sialnya, aku salah perhitungan. Pedangnya memang tidak mengenai dadaku. Tapi lengan kananku yang kena. Saking kuat tusukannya lenganku sampai tertembus! Biarpun begitu, ini tetap kesempatanku! Aku sekuat tenaga menahan pedangnya.

"Hehehe, kena kau!" sekuat tenaga aku mengayunkan kodachi di tangan kiriku ke arah lehernya. Tepat sebelum mengenai lehernya aku menghentikan seranganku.

"… kenapa berhenti?" tanyanya.

"Aku pantang menyerang gadis. Apalagi gadis itu cantik sepertimu." Ujarku. Yah, memang dia cantik. Aku pantang menyerang gadis cantik seperti dia.

"… ternyata memang tepat seperti dugaan Namikaze-sama. Penguji, saya menyerah." Ujar Hyuuga tiba-tiba.

"Eh? Menyerah? Kau yakin?" tanya penguji.

"Ya. Tidak masalah. Lagipula saya juga memang tidak bisa apa-apa lagi sekarang."

"A-ah, baiklah. Pemenangnya, Uzumaki Naruto dari kelas 2-D!"

Awalnya ruangan terdengar sunyi. Bahkan lapangan lain juga tiba-tiba menghentikan pertarungan. Beberapa lama kemudian semua murid laki-laki bertepuk tangan atas kemenanganku.

"WOAAAH! MANTEP DAH UZUMAKI!"

"INI BUKTI LAKI-LAKI JUGA KUAT!"

"HEBAT, UZUMAKI!"

Aaah, sudah lama sekali aku tidak dapat tepuk tangan seperti ini…

"Dengan ini anda bukan lagi peringkat terakhir, Uzumaki-sama." Hyuuga Hinata menyampiriku dan menjabat tanganku. "Maaf saya membuat anda terluka seperti itu, Uzumaki-sama."

"Gapapa kok. Aku pernah dapat luka yang jauh lebih parah dari ini." Jawabku santai. Ia terlihat kaget. Lalu ekspresinya kembali seperti semula.

"Sekarang, selagi semua orang sedang melihatnya, izinkan saya melakukan sesuatu untuk anda." Hyuuga berlutut dengan pose seperti seorang ksatria hendak melakukan sumpah.

Dan memang itulah yang dia lakukan.

"Hamba, Hyuuga Hinata, bersumpah setia atas kehormatan nama keluarga Hyuuga, untuk selalu berada di samping tuan hamba, Uzumaki Naruto. Hamba bersumpah akan melindungi, menjaga, serta menjauhkan tuan dari bahaya. Hamba akan melayani tuan dengan sebaik mungkin dan menuruti segala perintah maupun keinginan tuan."

Satu ruangan kembali sunyi.

[EEEEEEEEEHHHHH!?]

Kakek, nenek, dan siapapun yang ada di surga sana…

Kuharap kalian mendengarku.

Aku mendapat seorang pelayan.

Pelayan yang sangat cantik… hahaha…

Ini nyata, … 'kan?

Chapter 1 : END

Chara Profile

Name : Uzumaki Naruto

Date of Birth : October 10th, 2015

Rank : E (Private)

Fighting Style : Uzumaki-ryuu Kendo

Weapon : Japanese swords

Speciality : None

Known Acquintance : Uzumaki Karin (Cousin - Wanted)

A/N :

Untuk sekarang ini aja dulu yang bisa saya tampilkan. Insyaallah chapter depan saya bikin lebih panjang. Karena masih chapter pembukaan sengaja saya bikin pendek untuk melihat reaksi pembaca. Chapter dua udah siap kok. Tinggal nunggu reaksi pembaca aja. Kalo bisa secepatnya saya update.

Karakter Hinata sengaja saya bikin beda. Memang Hinata yang kita tahu sangat khas dengan sifat pemalunya dan akan pingsan kalau terlalu dekat dengan Naruto. Saya ingin mengubah karakter Hinata itu menjadi lebih berani, serius, dan mengurangi sedikit sifat malunya (atau mungkin menghilangkan rasa malunya?).

Sasuke dan Naruto udah akrab sejak awal mereka ketemu. Di anime mereka emang ga akur. Itu karena Naruto iri dengan kemampuan dan perhatian yang didapat Sasuke. Naruto yang kita tahu juga lebih berisik, bego, dan ceroboh. Saya tidak akan menghilangkan sifat itu dari Naruto. Tapi saya membuatnya jadi sedikit lebih cerdas untuk tidak menarik perhatian terlalu banyak.

Antagonisnya? Hehe, silahkan dipilih. Mau Orochimaru, Madara, Akatsuki, atau yang lain? Itu nanti. Kalau mau ngusul juga rapopo. Saya akan mempertimbangkan setiap masukan yang masuk.

Untuk yang mau baca kelanjutannya silahkan review. Jika ada yang rasanya kurang atau ada yang mau dikomentari silahkan. Kalau ada yang mau ngusul hal-hal seperti OC, alur cerita tambahan, dan lain sebagainya, SILAHKAN! Jangan salah paham! Bukannya saya kekurangan ide atau apa ya…! #TsundereModeOn

Oh, saya juga menulis cerita di fandom Highschool DxD. Judulnya "Meet the Devils!". Kalau berkenan silahkan baca. Masih satu chapter sih, tapi karena ga ada yang baca jadi saya iklankan disini. Hehehe~

Terakhir, Selamat Hari Raya Aidil Fitri! Taqabbalallahu Minna wa Minkum!

Ah, kebanyakan bacot nih author. Masa satu halaman word habis buat author's note doang? Udah dulu. Daaah~

TO BE CONTINUED TO CHAPTER 2 :

A Servant? What Dafuq!?

fazrulz21, logging out…