Spesial for Project #SaveSasoDei SasoDei_INA

Terdengar suara pintu dengan sangat kasar. Berikutnya diikuti oleh suara tangisan memilukan dari dalam kamar tersebut.

"Hiks, Danna. Maaf..."

Si pemuda pirang terus menangis sambil berdoa sang pemilik rambut merah mau memaafkan kesalahannya. Walau dirinya tahu itu sulit karena kemarahan Danna-nya kali ini tidaklah main-main.

"Maaf."

.

"Apa kau bilang?! Jangan bercanda!"

Nada suara laki-laki itu meninggi. Beberapa pegawai yang notabene merupakan bawahannya sedikit terkejut dibuatnya.

"Di-dimana?"

Kali ini suaranya agak bergetar.

"Aku segera kesana."

Dia menyambar jasnya kemudian secepat kilat meninggalkan perusahaan tempatnya bekerja.

"Itu tidak mungkin 'kan, Dok? Katakan kalau itu semua bohong!" Pria berambut merah itu mulai menitikkan air matanya.

"Maaf, Akasuna-san. Kami-"
ucapan sang dokter terputus begitu saja saat pria berambut merah itu kembali berteriak.

"Tidak mungkin!"

Air matanya mengalir tiada henti. Dia merutuki dirinya yang benar-benar tidak becus dan payah.

Naruto © Masashi Kishimoto

My Heaven by Zaisan Izumi (Izumi Zai3)

Sasori x Deidara

A fanfiction for project 'Save SasoDei'. Dedicated for all SasoDei fans and especially for HikariNoKyori SasoDei.

Warning: AU. Maybe OOC. Chara death. YAOI (BOY x BOY).

Don't like, don't read!

.

.

My Heaven

By

Izumi Zai3

.

Angin sore yang menembus jendela membelai lembut wajah tampannya dan memainkan helaian merah rambutnya. Pria itu membuka matanya perlahan lalu memandangi lantai keramik kamarnya. Kejadian 5 tahun yang lalu itu kembali merasuki pikirannya. Kepingan demi kepingan memori itu datang silih berganti. Membuka lagi luka lama yang sudah sempat kering.

"Dei..." gumamnya.

Dalam kesunyian itu dia mulai terisak.

Sudah 5 tahun berlalu sejak terakhir kali ia menangis. Kali ini dia kembali menangis, menangisi orang yang sama. Sejak saat itu kehidupan sang Akasuna Sasori berubah hampa. Kosong. Hanya ada warna putih dalam lembaran harinya. Ia tak bisa lagi tersenyum, tak sanggup lagi tertawa. Semuanya telah menghilang bersama dengan perginya orang itu.

Sasori menyeka bulir-bulir yang mengalir dari manik hazelnya. Sejenak ditatapnya pigura foto yang ada di genggamannya. Pria pirang dalam foto itu tertawa lepas tanpa beban. Betapa Sasori sangat merindukannya.

"Aku yang salah. Aku minta maaf."

Kecelakaan 5 tahun lalu itu telah merenggut nyawa orang yang paling penting dan sangat dicintainya. Hal itu berawal dari kesalahpahaman kecil yang membuat emosi Sasori naik. Kalau saja saat itu dia tidak pergi dari rumah yang mereka berdua tinggali, mungkin dia dan Deidara akan hidup bahagia sekarang.

Sayang, kenyataan berkata lain. Setiap saat, setiap hembusan napasnya, Sasori tak pernah bisa melupakan pria cerewet namun polos itu dari memorinya. Deidaralah malaikat penyelamatnya. Deidaralah hidupnya. Warna yang menetesi lembaran putih hidupnya.

Sekarang tangan Sasori beralih dari pigura foto Deidara. Sasori mengambil secarik kertas dari sakunya. Itulah hal terakhir yang ditinggalkan Deidara. Deidara bersama seikat bunga tulip.

Sasori tersenyum membaca tulisan yang entah sudah berapa kali dibacanya.

"Aitakute, Deidara..."

OWARI

Project buat 'Save SasoDei' finish. Ini pertama kalinya saya bikn FF dengan genre hurt/comfort. Ini adalah fic yaoi kedua saya dan SasoDei perdana saya. Mungkin ini agak pendek kalau disebut fic. Semoga memuaskan. Don't forget to leave a review.

Best regards!

Zaisan Izumi