Siang itu,sakura berguguran.

Salah satu kelopak berwarna merah muda itu melayang lembut,masuk melalui jendela ruangan yang terbuka menerbangkan kelopak itu terus masuk lebih jauh kedalam mendarat persis di rambut panjang yang berwarna senada.

Naruto yang kebetulan pulang lebih awal dari sekolahnya mengibas-ngibaskan tangannya karna suhu udara telah mendidihkan kepalanya yang kecapekan karna bermain bola terlalu lama dengan rivalnya.

Ia masuk keruang tengah,menghentikan langkahnya karna sosok berambut merah muda tengah terbaring di dekat kakinya,terlelap damai.

Naruto menunduk,menatap sosok berambut penjang indah itu dengan tatapan mengamati kelopak sakura yang berada persis di rambut sosok itu.

Ia mengambil kelopak itu dengan hati-hati,tapi tangannya menyentuh rambut sosok itu hingga jerimari naruto yang terangkat terisi oleh helaian rambut sosok itu.

Ia terkesiap.

.

.

Merasakan sebuah kedamaian aneh dari rambut di tangannya,ia melepaskan rambut itu begitu saja. Berlalu meninggalkan sosok itu,lalu kembali...

.

...Dengan sebuah gunting tajam di tangannya,

.

dan dalam satu detak jantung yang berlalu,

Ia memotong rambut itu.

Arizawa sena present..

Mirai no hibi.

Rate: t

Warning; OOC dikit,garing,alur nggak jelas,nggak heppy end(mungkin),menimbulakan ganjalan saat di tentu saja...beraat,,

Gender : romance,inces.

Pairing: narusaku.

Summary: Naruto terlalu membuatnya bahagia,membuatnya mengingikan sang kakak.. "kenapa kau tidak pernah memanggilku kakak?"kata naruto tiba-tiba/"karna aku tau kau memang bukan kakakku,naruto."/ "karna aku ingin melenyapkanmu dari pikiranku."ujar sakura lemah /

First fanfic yang bersambung...ukh...semoga ada yang mo review...

.

.

Klip!

Sakura membuka matanya secara tiba-tiba,membuat naruto yang berniat membangunkannya kaget setengah mati.

"kau membuatku takut!tidak bisa bangun dengan cara yang lebih normal ya?"protes naruto mengurut dadanya.

Sakura memegangi kepalanya yang berdenyut akibat tekanan darah rendah,ia tidak biasanya dibangunkan oleh naruto,biasanya sebliknya,ialah yang membangunkan semua karna ia kembali memimpikan masalalunya pagi ini,ia terlanjur bangun kesiangan.

"cepat! Kaa-san bilang,dia bikin ramen!aku tidak ingin melewatkan sarapan pagi ini kalau kau terlambat bangun!"ujar naruto bersemangat

'ramen pagi hari?'ringis sakura malas,ia merasa tidak terlalu sehat pagi menarik selimutnya sampai kekepala,"kau duluan saja naruto! Aku sangat ngantuk!"

"cepat sakura!"perintah naruto tidak sabar,ia menarik selimut sakura hingga kaki,sayangnya,sakura tengah memakai celana super pendek di balik naruto sedikit gugup.

"baka!"jerit sakura mendaratkan sebuah pukulan kekepala pirang berjalan kesal menarik handuknya kekamar mandi,meninggalkan naruto yang meringis kesakitan .

Naruto menghela nafas berat,merapikan selimut sakura yang tercecer dilantai begitu menerawang ke jendela, menangkap pohon sakura yang mulai memberi tahu semua orang bahwa sebentar lagi musim semi akan tiba.

Pikirannya menerawang kemasa lalu.

ke hari itu.

Ia berjalan meninggalkan kamar sakura,nyaris menutup pintu kalau saja perhatiannya tidak tertuju pada sebuah kertas di meja belajar sakura.

Naruto menarik kertas itu,membacanya dengan tidak percaya,tiba-tiba ia gemetar.

Merapatkan giginya dengan geram,lalu beranjak keluar ruangan

"hei! Lihat itu,rocklee! "jerit kiba di bangku belakang naruto.

Naruto dan rocklee yang tengah adu panco pun menatap keluar bergantian menatap kiba dengan penuh tanda tanya.

"itu bidadarinya lee!sedang olah raga di lapangan!"ujarnya lagi sembari menunjuk ke arah lapangan.

Naruto mengamati isi lapangan,mencari sosok bidadari yang di bicarakan kiba,tapi ia hanya melihat ino,hinata dan sakura yang tengah membawa bola terlalu banyak melintasi lapangan.

"maksudmu hinata?"tanya naruto bingung.

"bukan,tapi yang di sampingnya!"ujar kiba yang entah kenapa lebih bersemangat dari rocklee sendiri.

"ino?"tanya naruto lagi.

"haruno-chan."ujar rocklee menjawab pertanyaan naruto tanpa sadar-lebih seprti gumaman.

Naruto menatap rocklee tajam,"ada apa dengan dia?"tanya naruto ketus.

"yaah! Dasar payah! Apa kau tidak kenal haruno sakura? Dia itu bidadari angkatan kita! Aku sih sudah mengenalnya sejak pertamakali kita sekolah!"ujar kiba bangga.

"kau mengenalnya?"tanya naruto tidak percaya.

"hm..maksudku,aku tau semua cewek manis di sekolah kita,bukannya benar-benar mengenalnya... yah..tapi kudengar,dia itu cewek kasar.."ujar kiba

"dia tidak kasar!"protes roclee dan entah kenapa,juga naruto,secara berbarengan.

"hei! Santai dong lee,kan itu yang kudengar...dan..kenapa kau marah naruto?"tanya kiba penasaran.

Naruto menelan air ludah di tatap lee dan kiba secara intens,ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal."refleks."ujarnya ngasal.

Kiba yang bingung memilih tidak terlalu ambil pusing,ia dan Naruto kembali mengalihkan tatapannya kelapangan,mengamati sosok sakura yang tengah di sapa seseorang .

"hei! Itu choji senpai!"ujar kiba menunjuk sosok yang mengajak sakura bicara,choji mengambil bawaan sakura,lalu menggantikan terlihat tertawa tawa senang,membuat naruto sedikit kesal. Kenapa sih sakura harus baik pada si gendut itu? Batinnya panas.

"sayang ya, rambut haruno pendek"ujar lee tiba-tiba.

Deg!

"maksudmu,kalau dia berambut panjang lebih maniskan lee?"ujar kiba menyahut.

Deg! Deg!

"hehehe..aku punya fotonya saat masih sd,dia berambut panjang kok! "ujar kiba,mengaduk isi tasnya yang berantakan.

"kenapa ia memotong rambutnya ya?"tanya lee.

"nih!"ujar kiba memamerkan foto sakura dengan rambut panjang.

Jantung naruto berdetak keras,ia sulit bernafas,sosok sakura dalam foto itu begitu nyata.

Tidak.

Naruto tiba-tiba menyambar foto itu,meremukkannya dengan ganas.

"he..HEI! apa-apaan kau naruto?!"protes kiba sedikit takut.

"bukan urusan kalian!"pekiknya sambil meninggalkan kelas dengan membanting lee dan kiba berpandangan heran.

.

.

.

"ayo kita pulang sakura!"ujar naruto di depan kelas sakura,membuat beberapa anak perempuan dari kelas sakura heboh,tidak menyangka si uzumaki yang super populer mendatangi kelas mereka.

Sakura menatap sebal kedatangan naruto,ia dengan cepat merapikan semua bawaannya,lalu menarik naruto dari kelasnya.

"apa-apaan sakura! Jangan menarikku begitu!"protes naruto saat ia dan sakura sudah cukup jauh dari kelas .

"kau yang apa-apaan naruto!kenapa kekelasku? Bukannya kita berdua sepakat untuk pura-pura tidak saling kenal saat di sekolah?!"jerit sakura marah.

Naruto menggaruk kepala pirangnya."aku ingin pulang bersama mu."ujarnya cepat.

Sakura mengigit bibir ,senang, cepat-cepat menggeleng,menghilangkan selintas perasaan yang tumbuh di dadanya. "kan kita bisa saling tunggu di gerbang!"

Naruto mengeluarkan cengiran rubah khasnya."aku ingin menjemputmu!"ujar naruto lagi.

"baka!"pekik sakura sambil mendaratkan pukulannya kekepala naruto,lalu berjalan cepat meninggalkannya.

"ittai!"protes naruto,

ia dengan cepat mensejajarkan langkahnya dengan menyadari kalau wajah sakura sedikit memerah,ia mengalihakan tatapannya ke arah pohon di sepanjang jalan,lagi-lagi pohon sakura yang nyaris mekar.

"sebentar lagi musim semi.."ujar sakura memecah keheningan yang merambat-tiba-tiba.

Deg!

Jantung naruto kembali menatap sakura yang sedikit mengigil kedinginan karna angin dingin belum juga hilang dari konoha.

Ia melepaskan jaketnya,memakaikannya kebahu sakura yang berpostur lebih kecil darinya.

"kau kedinginan."ujar naruto merapikan syal sakura.

"yah..ini belum benar-benar musim semi."ujar sakura kaku.gawat..pipinya akan semakin merah! Pikir sakura panik.

Naruto mengusap kepala sakura,usapan lembut yang membuat ia sendiri merasa tenang.

"naruto."ujar sakura menyadarkan naruto dari perasaan yang membuatnya bedoa untuk menghentikan waktu agar terus merasakan perasaan ini selamanya.

Naruto menyingkirkan tangannya dari rambut sakura,berjalan lebih dulu dari cewek berambut merah muda itu,

"rambutmu sudah mulai panjang."ujar naruto.

Sakura menunduk,mencoba tersenyum.

"ya..akan ku... potong."

.

.

.

.

Entah bagaimana..si pirang itu hadir dalam hidupku..

Hadir dengan senyum rubah yang hangat .dan tentu saja tingkah bodoh yang tidak terbatas.

Si pirang berumur lebih tua lima bulan dariku.dan itu berarti ia adalah kakakku-atau setidaknya itulah yang di inginkan si pirang.

Ok..mungkin tidak baik memanggilnya si pirang..baiklah! akan kukatakan nama dari si bodoh satu ini..: narutou zumaki!

Hubungan naruto denganku sangat baik,sangat akur,sangat aku berada,disana selalu ada pun aku bersembunyi,naruto akan menemukanku.dan dimanapun aku pergi,naruto selalu menungguku untuk kembali.

Sakura tersenyum,menunduk,kembali menggores penanya ke kertas yang mulai di penuhi curahan ia menyimpan semua keresahannya,kegilaannya,kebahagiaan terlarangnya.

Tapi

hubungan ini juga sangat rapuh.

Entah sejak kapan aku mulai resah dengan ketidak jelasan ini,aku mulai muak dan sesak tentang batasan-batasan yang tidak bisa aku dan naruto tembus.

Kestabilan ini mulai terasa terkikis,terutama karna aku dan naruto mulai beranjak karna aku mulai menyadari bahwa pemilik mata sejernih langit itu juga seresah diriku,sekacau diriku,dan segila diriku.

Dan Entah kenapa

,kestabilan ini tetap bisa kami raih

bisa diraih dengan memotong rambut.

Sangat mudah,sangat simple.

Sangat munafik.

Sakura meletakan nafas lebih berat dan dalam,meregangkan ototnya yang kembali mengambil penanya.

Naruto adalah kakakku,dulu,sekarang,dan selamanya.

Jika keajaiban itu ada.

Jika-

"sakura?"

Sakura tersentak menyangka bahwa si pemilik rambut pirang itu,objek tulisannya berada persis di blekangnya,dan mungkin...membaca semua isi hatinya.

"apa yang kau lakukan di sini naruto?" ujar sakura panik.

"apa? Aku hanya ingin bilang kalau kaa-san dan tousan bilang akan menginap di rumah baa-chan selama seminggu,mereka belum sempat memberi tahumu karna terburu-buru,"ujar naruto

"he..benarkah,jadi..kita hanya berdua saja?"tanya sakura mengalihkan naruto dari bukunya."apa kaa-san meninggalkan biaya hidup kita selama seminggu?"

"dia bilang akan mentransvernya ke rekeningmu,seharusnya pada rekeningku,tapi ia malah lebih mempercayaimu."ujar naruto kan kakaknya sakura.

"kau bodoh sih!"ujar sakura tertawa.

"kau sedang apa?menulis?"tanya naruto .

"ah..bukan apa-apa..dan..oh iya! Sudah ku bilang untuk tidak masuk kekamarku sembarangan!"pekik sakura sebal.

"memangnya kenapa?"tanya naruto malas.

"dasar baka!"ujar sakura kesal,mendorong bahu naruto dan menyingkirkan nya dari kamar sakura,menutup pintu.

"tunggu sakura! Aku lapar..buatkan aku sesuatu!"ujar naruto menggedor pintu kamar sakura.

"itu salahmu melanggar aturanku,masak saja sendiri!"ujar sakura cepat,ia menyender pada pintu lemas.

Untung saja naruto tidak membaca tulisannya!

Sementara itu naruto sendiri menuju dapur,menyobek bungkus ramen instannya,menuangkan air panasnya.

Ia terus memikirkan tulisan sakura yang tidak sengaja di bacanya.

Menghela nafas berat,lalu menyadari kalau mie instannya telah mengembang sempurna.

Sial!Berapa lama waktu yang ia habiskan saat melamun?

Naruto terpaksa memakan ramennya yang mulai tidak enak..

************.

.

.

"sakura! Kenapa kau tidak bilang kenal dengan uzumaki naruto?"tanya ino memecah lamunan sakura.

"memangnya kenapa?"tanya sakura malas,

"apa kau pacaran dengannya?"tanya ino bergosip.

"mana mungkin dengan si baka itu."ujar sakura,ini yang ia benci dari teman-temannya yang tau kalau ia mengenal naruto.

"kau tidak normal ya?"tanya ino curiga.

"bodoh! Aku normal!"

"lalu,apa kau tertarik dengannya?"tanya ino mengompori.

"memangnya apa bagusnya dia?"

"apa kau tidak sadar?! Dia itu si Mr. Super populer! Bahkan setengah dari kelas kita mengidolakan nya. " ujar ino bersemangat."dan hinata juga me-nyu-kai-nya!"

"ino-san!"pekik hinata malu di belakang meja keduannya.

"benarkah?"tanya sakura tidak terlalu ...dia akui bahwa naruto memang tampan,supel,jago olah raga meskipun otaknya tidak terlalu pintar..no body is perfect,right?...sakura tau persis seberapa banyak coklat valentine yang di terima naruto tahun lalu.-itu menandakan seberapa populernya saudara nya itu.

"jangan-jangan kau memang pacaran dengannya!"ujar ino curiga.

"tidak mungkin,ino."

" ,jadi dia itu..dekat dengan mu eh?"tanya ino penasaran.

"mungkin"jawab sakura singkat.

"sounano?! Kenalkan dia padaku!"pinta ino histeris.

"tidak."jawab sakura mantab.

"ehh?! Kenapa?"

"kau tidak akan di liriknya!"

"hei...memangnya dia melirik mu?"tanya ino sedikit tersinggung."dasar jidat lebar!"

"inopig,jangan hanya tau selerannya seperti apa."ujar sakura

"memangnya seperti apa?"tanya ino.

"yang..um...manis,dan pintar...lalu...kalem?"ujar sakura bingung.

"seperti hinata?"tanya ino.

Sakura merasakan bahunya berat,seseorang tengah menekan atas

"tidak..tipeku itu seperti sakura-chan."ujar naruto tiba-tiba muncul,ia meletakan kepalanya diatas kepala siswi serempak keget dan menjerit dalam hati.

"naruto!"ujar sakura menyingkirkan si pirang dari kepalanya."kenapa kau disini?"

"aku mau pinjam kamus,punyaku tinggal di kamarmu kemarin."ujar naruto singkat.

Sakura dengan cepat menyerahkan kamus naruto"nih! Cepat pergi kekelasmu!"ujarnya sedikit panik.

Naruto menerima kamus itu dengan cepat,lalu berjalan santai keluar kelas,dan berhenti di pintu masuk."ah...hinata-chan dan ino-chan "ujar naruto tertahan.

Membuat ino dan hinata sukses membeku di tempat.

"tolong jaga sakura untukku."ujar naruto sambil mengedipkan sebelah mata birunya lalu menghilang di membuat semua siswi di kelas heboh karna terpesona dengan si pirang.

Sakura menarasakan wajahnya sudah cukup senang kalau semua orang menyukai naruto,di tambah lagi dengan sikap naruto yang mengistimewakannya di depan semua orang.

"sakura!"ujar ino serius,memegangi bahu sakura yang kaget."cepat jelaskan hubunganmu dengan maksunya dengan'tipenya sepertimu' ,'kamusnya tinggal di kamarmu'dan 'tolong jaga sakura' pulang nanti di cafe depan stasiun."ujar ino histeris.

"ap-apa?"

"kau ikut nanti hinata?"ujar ino hinata yang biasanya selalu menolak dengan alasan bimbel atau mau keperpustakaan langsung mengangguk cepat menyetujui ino!

Arizwa sena

"Cepat maksunya dengan'tipe gadisnya sepertimu' ,'bajunya tinggal di kamarmu'dan 'tolong jaga sakura-ku' pulang nanti di cafe depan stasiun."ujar ino histeris

Sakura menatap ino heran."tadi dia tidak bilang begitu kok."

"terserah! Cepat jelaskan! "perintah ino tidak sabar.

Sakura menghela nafas."dia saudaraku,...tepatnya kakak ku,"

"APPAAAA?!"jerit ino dan hinata keras sampai semua isi kafe menatap mereka berdua.

"sssttt! Aduh! Sudah kubilang kecilkan suara kalian!"ujar sakura panik.

"maaf...aku hanya tidak menyanggka kalau si uzumaki itu adalah saudara mu!"ujar keduannya nyaris berbarengan.

Sakura menyendokkan eskrim nya ke manis yang dingin mencair dalam mulutnya.

"yah..aku juga tidak."

"sejak kapan?"tanya hinata angkat bicara.

"um...tujuh tahun yang lalu."ujar sakura singkat.

"kenapa kau merahasiakannya?"tanya ino heran "apa karna kau menyukainya?"

Sakura memutar bola matanya."untuk menghindari anggapan seperti itu dari orang-orang seperti mu."ujar sakura singkat.

"ukh..maaf..aku hanya tidak bisa menghentikan imajinasiku."ujar ino menyedot jusnya.

"apa kau menyukainya?"tanya hinata sukses membuat sakura tersendak.

"hinata! Sudah kubilang dia saudaraku!"ujar sakura menelan jus ino untuk menormalkan menyangka kalau hinata mulai ketularan imajinasi berbahayanya ino .

"tapi dia orang lain sampai orang tua kalian menikah,dan terlebih lagi..naruto sangat ..tampan..."ujar ino menambahi.

" dia bodoh! Aku tidak mungkin menyukainya!"ujar sakura mantab.

"um...ya..akan sangat menyakitkan kalau ternyata kau menyukainnya..kalian kan tidak bisa pacaran." ujar ino sakura mengalihkan tatapannya ke eskrimnya

"ya..tapi dia sudah seperti tidak peduli padanya"ujar sakura santai.

"haaahh! Tidak seru ah!"ujar ino bosan."oh iya!bagaimana kalau kita habiskan siang ini untuk belanja!"usulnya cepat.

Hinata dan sakura menatap ino bosan.

"aku tidak bisa,aku harus belanja makan malam untuk naruto,kaa-san sedang pergi."ujar sakura tidak mau belanja dengan ino karna ino akan sangat beringas kalau soal pula ia tidak tega membiarkan nruto mati keaparan semalaman."aku duluan."ujar sakura pamit.

ino menatap kepergian sakura "cih!...dasar padahal dia bilang tidak peduli..tapi masih juga memikirkan naruto!"ujarnya menghela nafas."kalau begitu kita berdua saja hinata."kata ino masih belum kehilangan semangatnya.

"aku harus les.."ujar hinata beranjak pergi.

Meninggalkan ino yang bengong sendirian di meja cafe.

"hei kalian berdua!"teriaknya histeris

.

.

.

"Tadaima!" ujar naruto saat masuk kerumah,merasakan rumah sepi,ia baru ingat kalau semua orang pergi krumah tsunade refleks beranjak kedapur,membuka pintu dengan cepat saat ia mencium aroma lezat karna masakan.

"okaeri."ujar sakura tengah membalik masakannya."kau sudah pulang naruto..mau makan dulu atau mandi dulu?"tanya sakura sukses meledakkan tawa naruto.

"kenapa?"tanya sakura heran.

"ahaha..tidak! hanya saja kita seperti pengantin baru!"ujar naruto menghapus air di sudut matanya karna terlalu bersemangat tertawa.

"dasar baka!"ujar sakura mengalihkan tatapannya ke pipinyamemerah.

"kau masak apa?"tanya naruto mendekat.

"sudahlah! Nanti saja,lebih baik kau mandi dulu,aku sudah siapkan airnya,kau bau!"ujar sakura.

Naruto mendekatkan hidungnya ke bajunya"ukh..kau duluan sakura!"ujarnya meninggalkan sakura.

Sakura menghela -kata naruto terngiang dikepalanya.

Pengantin?

Ia tersenyum kecil,merasakan kehangatan aneh dari kata-kata menyelesaikan masakannya saat naruto selesai mandi,hanya memakai celana piama hijaunya tanpa baju atasan,mengexpose otot perutnya yang mulai terbentuk yang di balut oleh kulit tan tiba-tiba...

PRANG!

Sakura kembali tersadar dari lamunannya,ia menjatuhkan piring yang di pegangnya,lalu cepat-cepat memunguti semua puringnya kembali.

"jangan di pegang sakura!"ujar naruto panik,menghampiri sakura yang ikutan panik dan menyingkirkan adiknya itu ke sudut dapur,lalu dengan sigap mengambil sapu dan dalam hitungan menit,semuanya mulai normal kembali.

"kau tidak apa-apa?"tanya naruto menghampiri sakura,memeriksa apakah sakura terluka.

Sakura menggeleng super merah."aku tidak apa-apa! Yang lebih penting,cepat pake bajumu!'ujar sakura panik

"itu tidak penting."ujar Naruto memegangi kepala sakura menyadari getaran kecil dari tangan naruto itu.

"apa kau benar-benar tidak apa-apa?"tanya naruto memastikan.

Sakura menatap naruto,mengerti kekhawatiran yang terpancar jelas dari mata biru itu,sedikit bingung ingin melakukan apa untuk melenyapkan ke khawatiran naruto,ia mengambil tangan naruto,menggenggamnya erat.

"aku benar-benar tidak apa-apa."ujar sakura suaranya sendiri bergetar,bukan karna takut atau apapun,ia hanya,,terlalu tidak bisa menahan debaran jantungnya."ayo kita makan!" usulnya.

Naruto keduannya menyantap hidangan dalam diam.

.

.

.

"sakura..kau sedang apa?"tanya naruto tiba-tiba muncul dari belakang sakura,membuat sakura sedikit terkejut.

"hanami"ujar sakura singkat.

"yah..sudah musimnya ya?"tanya naruto memposisikan diri si samping sakura,ikut duduk pada lantai didepan ruangan yang menghadap langsung pada pohon sakura yang mekar sempurna di samping rumah mereka.

Hening.

"kenapa kau tidak pernah memanggilku kakak?"kata naruto tiba-tiba

Membuat sakura tersentak menatap naruto yang bahkan bicara tanpa mencoba tertawa"hehehe..karna aku tau kau memang bukan kakakku,naruto."

Nyut!

Naruto merasakan sakit kecil di dadanya,ia mengeraskan rahangnya,merasakan sesuatu akan meledak jika ia tidak melakukan itu..

Hening.

"…panggil aku kakak."

"Apa?"Sakura menatap naruto bingung."apa maksudmu?"

"panggil saja!"paksa naruto-entah kenapa

"kenapa harus?"tanya sakura masih mengelak.

"AKU BILANG PANGGIL SAJA!"ujar naruto bersikeras,sedikit kaget dengan suaranya sendiri yang tiba-tiba terlalu besar..

Hening lagi...

.

"naruto?"tanya sakura lemah,"kau tidak apa-apa?kau sangat..aneh…"ujarnya hati-hati.

"hahahah….aku aneh?"Tanya naruto ganjil.

Sakura menatap safir di mata naruto,sementara naruto hanya terpaku sedetik,sebelum ia memalingkan menggaruk rambutnya yang tidak gatal,melemparkan pandangannya yang mulai kacau kembali kea rah sakura

"apa karna itu..kau mau kuliah keluar konoha? "tanya naruto lemah,ia teringat kertas yang ia temukan di kamar sakura saat membangunkannya beberapa hari yang lalu,kertas berisi pilihan hanya tidak pernah sempat menanyakannya kesakura.

Sakura membulatkan bergetar karna naruto mengetahui kalau ia akan kuliah jauh dari konoha.

"ke suna?"tanya naruto lagi."itu tempat yang sangat jauh!"

Naruto menatap sakura dalam,berusaha mencari jawaban dari hijaunya bola mata sakura,meskipun ia sendiri tengah sangat takut..dan entah kenapa,marah sekaligus kecewa..

Sakura menunduk"itu..adalah universitas yang bagus.."alasan sakura.

"konoha juga punya universitas yang bagus..kenapa harus jauh-jauh ke suna?"tanya naruto geram.

Karna jurusan yang kuinginkan ada di sana,karna biaya kuliah di sana lebih murah..karna aku ingin mandiri...ayo sakura! Akatakan sesuatu... pikir sakura bingung.

.

.

Angin bertiup lembut,membelah konoha,mengalirkan kelopak-kelopak bunga sakura yang berguguran,

Satu kelopak kembali menghinggapi rambut berwarna senada itu..

.

"karna aku ingin melenyapkanmu dari pikiranku."ujar sakura lemah,nyaris tidak terdengar.

Naruto menatap sakura ,tidak percaya,

.

sakura membencinya?

.

"karna aku..ingin menghindarimu."ulang sakura lebih seperti berkata pada dirinya sendiri.

Naruto menelusuri wajah sakura dengan matanya,mencari sinar kebencian dari wajah sakura untuknya…tapi..

yang ia temukan justru sebaliknya..

"aku tidak ingin bersamamu.."ujar sakura lemah,benar-benar lemah.

Ia tidak punya pilihan.

sakura beranjak,ingin segera meninggalkan naruto,meninggalkan pemuda pirang yang terlihat kacau sekarang. kalau saja tangan tan itu tidak mencegahnya.

.

.

.

.

"jadi..kau menyadarinya?"ujar naruto tanpa menatap sakura.

.

.

*******to be continue..*******

Holla minna-san! #PRIIIIIITTTTTTT!# NIUP TROMPET PERAYAAN.

Ini fict yang merayakan bulan ketiga kaze ikutan posting-terhitung dari pertamakalinya kaze baca fanfic..udah 3 bulan ternyata...-,sekaligua karya pertama kaze yang bersambung!

Karna kaze bingung mo nulis thanks di mana...so kaze tulis aka di sini # maksa

Thanks banget Buat semua komentator yang menyemangati kaze...

Buat lucky-computer pentium 4 di sudut kamar kaze yang setia menelan bulat-bulat ide kaze..

Buat temen-temen yang mau mereview dan menyemangati kaze dalam bikin fanfic...bahkan mau menjelaskan tentang 'rate' yang akhirnya bikin kaze mengerti juga..# dasar author lemot!

Well,sebenernya kalo ada yang masih bingung sama nama author kaze yang berubah-ubah..itu murni karna ke gajean kaze.

Hoshino kaze, atau arizawa sena adalah nama kaze..terserah mau milih yang mana...yang jelas,kaze sendiri juga nggak tau mo pilih yang mana..ada yang mau kasih saran.?

Oh! Iya! Disini kaze mau konfirmasi soal cerita kaze future yang ternyata di mintain edisi sekuelnya.

Sumpah kaze bahagia banget karna memberi kaze kesempatan untuk nulis lagi soal furute. Well,sayangnya...kaze tengah sangaat bersemangat buat nulis mirai no hibi dulu..jadi untuk sementara,blum bisa ngelanjuti sekuelnya future...hehehehe...

Ok! Kaze akan kasih tau alas an sebenarnya!

Kaze ngaku!

Kaze lagi dalam masa ujian,dan kaze nggak bisa dulu untuk sementara—kira-kira 4 bulan- buat posting atau semacamnya..so…kaze minta maaf banget!

Yah..doakan saja semogakaze bisa tetap punya tenaga buat posting cerita-cerita baru dan nggak mengecewakan readers entar..pas udah ujian..plus mengerti lebih banyak tentang istilah-istlah dalam dunia fanfic...-khusus ini,kaze akan lebih banyak belajar...-ini menandakan kaze bener-bener masih 'rockie'

Doain kaze!

Makasih buat yang mau review...

Owari^_^

By: hoshino kaze