Bab1
"Baju sudah, uang cukup, handuk, sikat gigi, odol, obat… hmmm… kupikir sudah semua." kataku sambil merapikan barang-barangku ke dalam koperku yang tidak terlalu besar. memang aku mau pergi ke mana? bukan urusanmu.
"Eh~kupikir kau melupakan bendera semaphoremu." kata sebuah suara dari belakangku, tepatnya bagian kanan.
"jangan lupa juga bawa buku catatan dan alat tulis, siapa tahu ada hal penting yang perlu dicatat di Tokyo." suara dari belakangku,tapi kali ini berada di bagian kiriku.
Mungkin ini aneh, tapi aku sudah terbiasa dengan kedua suara yang berbeda ini. suara di sebelah kanan selalu melengking dan terdengar licik, dan suara dari sebelah kiri terdengar merdu dan penuh kasih. kalau aku menoleh ke kedua sumber suara yang berbeda itu, suara di sebelah kanan berasal dari seekor iblis wanita, berpakaian serba hitam dan ketat. rambutnya hitam bergelombang dan terdapat tanduk iblis di atas kepalanya, membawa trisula hitam legam entah untuk apa. memiliki ekor iblis mata dan senyumannya yang licik sangat menandakan dia seekor iblis.
Di sebelah kiri yang merupakan sumber suara yang merdu adalah seorang malaikat berbaju baja. rambutnya ikal hitam dan dihiasi tiara,sepasang sayap malaikat yang putih dan lebar menempel di punggungnya. di pinggangnya tersarung sebuah pedang, tapi aku belum pernah melihatnya menggunakan pedang itu. entah kenapa malaikat ini selalu menggenggam setangkai bunga lili kemanapun dia pergi.
Nah disinilah keanehan hidupku, namaku adalah Amai Mitsu ,kalau diartikan satu-satu, arti namaku adalah madu manis, lucu ya…. sebenarnya itu adalah sebuah nama yang aneh dan tentu saja jarang didengar. aku tinggal di sebuah kota yang teramat kecil di Jepang, kota itu tidak terkenal tapi asri dan adalah kota kota, tempat ini penuh dengan danau kecil,tempat para bangau itu sebabnya kota ini diberi nama Konotori(burung bangau)
Umurku sekarang sudah 14 tahun, tahun depan aku akan menjadi siswi SMA di Tokyo. itulah sebab mengapa sekarang aku sedang merapikan koperku, soalnya aku mau melihat calon sekolahku besok, mumpung besok liburan musim panas.
Kalau mengenai ciri-ciriku yang lebih lanjut ehm.. rambutku coklat susu, memiliki poni menyamping ke kanan dan rambutku dikepang kelabang di kedua sisi. aku juga suka menambah hiasan jepit di rambutku. mataku coklat Cuma lebih tua dari rambutku. baju favoritku T-shirt, warna apapun pasti ku pakai tapi biasanya yang gak oblong, minimal harus ada gambar kalau tidak tulisan. sekarang musim panas, akhir-akhir ini jadi suka pakai celana pendek dan kalau pergi kemana-mana aku memakai tas pinggang, enak sih.
ADUH!saking asiknya cerita tentang diri sendiri jadi lupa tentang malaikat dan iblis yang tadi. mereka sudah nemplok dengan ku sejak aku kecil, jadi aku sudah itu namanya Sucubus dan malaikat itu bernama Gabriele. kenapa mereka terus nemplok denganku? aku sih kurang tahu ,tapi katanya mereka tertarik padaku. yah aku sih terserah asalkan mereka tidak menggangguku(tapi kenyataannya mereka sangat mengganggu).ya bagaimana, iblis dan malaikat itu kan musuh bebuyutan, gimana mau damai sama mereka berdua?
"hihi…Mitsu mah mana mau bawa buku dan alat tulis, ia tidak mitsu?" Tanya Sucubus padaku
"tapi kalau mitsu-san tidak membawa, dia mau catat pakai apa? kau jangan sok tahu iblis!" kata Gabriele mulai memanas.
"afal pasti bisa donk! pikir donk! donk! donk! donk! pakai otak donk! donk! donk!" balas Sucubus berusaha menambah panas Gabriele
"iya, ya aku bawa buku, alat tulis dan semaphore, puas? tak bisakah kalian setidaknya tidak bertengkar Cuma karena hal sepele saja?" tanyaku yang menengahi adu mulut mereka berdua. lalu mereka berdua diam tapi, masih saling bertatapan dan tentu saja itu tatapan kesal terutama Gabriele. aku pun kembali merapikan koper. saat aku merapikan tiba-tiba ada sesuatu yang jatuh dari mata kananku.
"wah lensa kontakmu jatuh tuh!" seru Sucubus lalu aku menoleh kearah Sucubus dan iris mata kananku berubah warna menjadi kuning angker. ya…itu memang warna mata kananku yang asli, tapi hanya mata kananku saja, warna mata kiriku memang coklat tua dari awal. dan sebenarnya mata inilah yang membuatku bisa berinteraksi dengan iblis dan malaikat.
"mau ku Bantu mencarikan mitsu-san?" Tanya Gabriele.
"tidak usah," jawabku lalu aku mencarinya sendiri, tidak lama aku menemukannya dan menunjukkannya ke mereka berdua,"nih, sudah ketemu"
lalu aku kenakan kembali lensa itu dan iris mata kananku menjadi sama dengan yang kiri. Ya,selain bisa berinteraksi dengan iblis dan malaikat mataku juga sumber dari keanehanku. sepasang mata yang berbeda warna, kalau bukan menyeramkan namanya apa? apalagi perbedaan warnanya kuning dengan coklat, apa tidak mengerikan? ya untung dengan berkembangnya jaman, tercipta sesuatu yang bernama "lensa kontak" setidaknya masa-masa diskriminasiku sudah selesai.
Tidak lama aku mendengar sebuah langkah kaki sedang menuju ke kamarku, lalu pintu kamarku terbuka, lalu muncul sosok ibuku. rambutnya panjang sepinggang dan bewarna sama sepertiku, tapi matanya hitam memang mata coklat tuaku adalah milik ayahku yang sudah bercerai dengan ibu saat aku masih kecil. ibuku menghampiriku yang sedang duduk di lantai merapikan koper, secara tiba-tiba di memelukku dan menangis.
"HUAAAAAHH! mit-chan besok mau pergi! jangan tinggalkan ibu sendirian nak!" seru ibuku sambil terisak-isak, ya itulah ibuku. seseorang yang bertipe "hopeless"
"ibu… aku di sana hanya 3 hari saja kok, tidak usah sampai segitunya." kataku sambil menepuk pundak ibuku seperti bayi dan berusaha menenangkanya.
"repot...repot, siapa ibu siapa anak sih?"komentar Sucubus, ukh!iblis itu, benar-benar mengesalkan, untung ibu tak bisa mendengarnya.
"mit-chan..mit-chan pasti pulang kan di hari ke tiga? mit-chan tidak akan ngaret kan?ibu kesepian!"seru ibuku lagi,aku menghela napas.
"kan ibu yang mengusulkan aku pergi belajar ke Tokyo, supaya aku mendapat teman baru dan pendidikan yang lebih bermutu, katanya di kota ini kurang. apalagi aku belum sekolah di sana, tahun depan baru aku pindah."kataku menjelaskan.
"MIT-CHAN TAHUN DEPAN PINDAH HUAAAA!" tangis ibuku yang semakin menjadi-jadi.
"huh! lama-lama bosen juga nonton drama gak jelas ini." keluh Sucubus
"Cinta ibu dan anak memang indah." komentar Gabriele.
"ayolah bu, selama ini ibu bisa mengatasi kalau ayah pergi dari sisi kita, dan sekarang bukannya ibu sudah menemukan laki-laki baru? makanya itu alasan utama ibu mengirimku belajar ke Tokyo karena ingin berduaan dengan laki-laki itu?" Tanya ibu tidak menjawab apapun, dia masih dalam posisi menyembunyikan mukanya tapi dia tidak menangis lagi. beberapa menit kemudian dia melihat ke arahku.
"sayang… dia laki-laki baik-baik kok bukan berarti ibu, memilih dia dari padamu. di Cuma tidak terbiasa dengan anak-anak itu saja." kata ibuku.
"ibu… dia itu duda dengan 3 orang anak laki-laki, tidak terbiasa dengan anak-anak, heh…gak usah bohong! aku juga tahu tentang dia. karena anaknya sudah 3, dia tidak mau menambah anak lagi, maka itu aku dibuang ke Tokyo. sudah lah ibu keluar saja, aku mau tidur ,besok harus bernagkat pagi." kataku, muka ibu tampak sedih, kejadian ini sudah sering terjadi semenjak ibu bertemu laki-laki itu. aku sih tidak masalah asalkan ibu bahagia, tapi ini seperti membuangku. lalu ibu berdiri dan pergi meninggalkan hanya duduk kesal menatap tembok.
"family complex ya sekarang?" kata Sucubus.
"kau diam dulu Sucubus, aku malas meladenimu." kata ku sambil membuang muka.
"mitsu-san, kupikir perdebatan kali ini sedikit keterlaluan, biar begitu dia tetap ibumu,"kata Gabriele.
"ya… ibu yang membuang anaknya, tapi tenang saja, aku tidak bisa membencinya. begitu-begitu dia selalu membela soal mata kananku. sudah malam, aku mau tidur," lalu aku naik ke atas ranjangku dan menarik selimutku."oyasuminasai"
Cerita yang sudah lama kubuat tapi males kulanjutin. Kalau populer akan kulanjutkan setelah fanfiction yang lagi aku kerjakan. Ini Bab 1 selamat menikmati.
