Author Note : Nih Fanfic pertama saya yang pake bahasa Indonesia. Maaf kalau aneh.

Rated : Maybe T

Genre : Humor (Mungkin, tapi saya sudah berusaha kok)

DISCLAIMER : I OWN NOTHING. KUROSHITSUJI BELONGS TO YANA TOBOSO.

Sampai disini saya ngebacod nya, Mulai aja yuuuk~

Pada suatu hari, di London, lebih tepatnya lagi di Benua Eropa, lebih benernya lagi di jalan XXX Blok XXX no XXX, lebih spesifiknya lagi di kediaman Phantomhive, terdengar suara…

BRAAAK! (pohon tumbang)

PRAAANG! (piring pecah)

BOOOM! (gas elp*ji meledak—coret—flame thrower meledak)

HO HO HO (ini…pasti Tanaka)

"BARD, MAYLENE, FINNIAN!" Teriak seseorang, Sebastian, sang butler.

"I-iya?" Tanya Maylene, sang maid.

"Ada apa Sebastian?" Tanya Finnian, sang gardener.

"Kenapa?" Tanya Bard, sang koki.

"Jangan membuat suara! Bocchan sedang tidur siang! Nanti kalau dia bangun, susah tidurinnya lagi!" sahut Sebastian dengan suara pelan dan lembut. (Sejak kapan Ciel kaya anak bayi gini?)

"O-oh, baiklah." Jawab ketiga pelayan itu lalu bergegas pergi. Lho kok Cuma 3 ya? Tanaka kan ga ganggu, kan Cuma ngomong Ho Ho Ho.

1 jam kemudian

TOK..TOK..TOK..(suara pintu yang diketok bukan suara kepala author yang lagi dihajar fans nya Ciel)

"Bocchan." Panggil Sebastian sambil membuka pintu kamar Ciel.

"Hm?" Kata Ciel yang sedang asyik main PS2(lho, sejak kapan ada PS2? Oke, kita buat ada aja de)

"Wah, Bocchan sudah bangun. Ini morning tea anda." Sahut Sebastian sambil menyodorkan secangkir gelas berisi the hangat. Ciel cuma diem aja, soalnya lagi seru maen.

"Ini teh anda, Bocchan." Kata Sebastian. Kali ini dia masih sabar.

"…"

"Ini teh nya, Bocchan." Kata Sebastian, lagi. Dia udah mulai ga sabar.

"…"

"BOCCHAN, INI TEH NYA!" Kata Sebastian, yang udah kesel.

"Ooh, taroh aja disana." (Sejak kapan Ciel pendengarannya jadi begitu? -.-)

Sebastian pun menaruh teh nya di atas meja yang terletak di sebelah Ciel. Tiba-tiba…

"ARGGH! GAME OVER!" Ciel teriak-teriak gaje. "KAMU SIH, SEBASTIAN! AKU JADI KALAH! PADAHAL UDAH MATI-MATIAN MAENINNYA!" tambah Ciel. Sebastian pun bingung, dia langsung liat game yang dimainin Ciel, dan ternyata Ciel main Persona 3(Disclaimer: ATLUS)!

"Wah, Bocchan main Persona juga ya. Saya juga main lho. Punya saya level 65, Bocchan level berapa?" Tanya Sebastian sambil senyum-senyum. Ih, senyum-senyum, bikin merinding deh *plak*

"Aku level 15, puas?" Jawab Ciel dengan wajah kesel. Aduh Ciel, jangan gitu dong mukanya, kan jadi jelek *plak*

"Oh." Kata Sebastian dengan tampang innocent.

"Bocchan." Tambah Sebastian.

"Hm?"

"Saya boleh minta sesuatu?"

"..Boleh.. Minta paan?"

"…Saya.."

"Apa?"

"Boleh ikutan main?"

"….Boleh"

Akhirnya hari itu mereka habiskan dengan bermain. Sebastian juga ga sadar kalau Mansionnya bentar lagi hancur karena ketiga pelayannya itu.

Well, The End.

A/N : Mungkin kacau dan aneh. Maaf kalau ada kata-kata yang tidak berkenan, saya masih new di sini. Akhir kata, terimakasih :D

Review Please ^o^