Happy Birthday, Rinka!

暗殺教室 / Ansatsu Kyōshitsu / Assassination Classroom © Matsui Yūsei

Chiba Ryuunosuke x Hayami Rinka

Romance, Straight

AU, OOC, Typo(s) *mungkin* dan segala kekurangan lainnya akan ditemukan dalam FF ini =w=

[[Maaf jika FF ini memiliki kesamaan ide dengan cerita yang lain]]


Tap.. Tap.. Tap..

Hayami Rinka menyusuri koridor kampus ― berniat untuk pulang. Wajah dihiasi senyuman, hati merasa riang. Ya tentu saja, karena ia berulang tahun hari ini. Tas cokelat miliknya menjadi sedikit lebih berat karena hadiah-hadiah yang ia terima tadi.

Setelah lama meniti koridor yang panjang, kini ia dapat melihat halaman depan. Semakin mempercepat langkahnya ketika mendapati seseorang tengah berdiri di bawah pohon rindang.

"Ryuu.."

"Hei." Sebuah senyuman menyambut kedatangannya.

"Maaf. Apa kau sudah lama menunggu?"

"Tidak. Aku baru saja datang."

"Kita pulang sekarang?"

Sebuah anggukan menjawab pertanyaan Rinka.

"Ne.. Rinka.."

"Hm?"

"Selamat ulang tahun. Maaf aku tidak memberikan apa-apa."

"Terima kasih, Ryuu."

Chiba Ryuunosuke. Seseorang yang telah menjalani hubungan selama 5 tahun dengan Rinka. Rinka merasa tidak keberatan jika kekasihnya itu tidak memberikan hadiah kepadanya. Sebenarnya ― jika Ryuunosuke menyadarinya ― ia telah memberikan Rinka hadiah, yaitu dengan terus berada di sisinya.

Berjalan beriringan sambil bergandengan tangan. Mengobrol dan terkadang tertawa karena sebuah humor. Terus melangkahkan kaki agar sampai ke tujuan ― stasiun.

"Ryuu, ayo kita ke sana!"

"Toko kue?"

"Iya."

Rinka menarik tangan Ryuunosuke. Banyak kue yang terpajang pada etalase namun kue cokelat lah yang menjadi pilihannya.

"Ryuu, kau serius ingin membayarnya?"

"Tentu saja."

Ryuunosuke mengeluarkan beberapa lembar uang untuk membayar dua potong kue cokelat. Kue dibungkus rapi menggunakan kotak berwarna oranye dengan pita merah yang menghiasi kotak tersebut.

"R-Ryuu.."

"Hm?"

"M-Maukah kau ke apartemenku? Aku ingin merayakan ulang tahunku bersamamu."

Semburat merah menghiasi wajah keduanya.

"Tentu."


"Eh.. Hujan ya?"

Dua kepala secara serentak mentap ke luar jendela. Hujan deras mengguyur Kunugigaoka. Ryuunosuke duduk manis di ruang makan mungil apartemen Rinka ― menunggu kekasihnya yang saat ini sedang berada di dapur.

"Maaf lama."

"Tidak lama kok."

Dua piring kue cokelat dan dua gelas cokelat hangat di taruh di atas meja makan. Ryuunosuke terus memperhatikan Rinka saat Rinka sedang menikmati kuenya.

"Ada apa?"

"Tidak. Kau terlihat cantik hari ini."

"Jadi aku cantik hanya hari ini saja?" Rinka menggembungkan kedua pipinya.

"Hahaha. Tentu saja tidak. Kau terlihat cantik setiap hari Rinka."

Rinka tersenyum kecil.

Tak terasa kue cokelat telah habis dan cokelat yang sudah tidak sehangat tadi tersisa sedikit. Ryuunosuke berdiri dan mendekatkan dirinya pada Rinka.

"Ada ap―"

Secara tak terduga Ryuunosuke menjilat sudut bibir Rinka. Setelahnya ia melumat bibir Rinka singkat.

"A-apa yang kau lakukan tadi?"

"Aku hanya membersihkan sisa krim cokelat di bibirmu itu." Ryuunosuke tersenyum dan Rinka merasakan wajahnya memanas karena malu.

"Yah, sudah jam segini. Aku harus pulang sekarang." Ryuunosuke mendesah kecewa saat melihat arlojinya menunjukkan pukul 20.10.

Rinka yang sudah selesai mencuci peralatan makannya pun menghampiri Ryuunosuke ― berniat mengantarkan Ryuunosuke sampai ke pintu depan.

"Oya sebelum aku pulang, aku ingin memberikan sesuatu." Rinka bingung. Ryuunosuke mengeluarkan sebuah kotak dari saku celananya.

"Rinka, maukah kau menikah denganku?" Ryuunosuke membuka kotak tersebut dan ditunjukkannya cincin emas putih di hadapan Rinka.

Rinka terkejut. Ia bahagia. Sangat. Bulir-bulir air mata menggenang di sudut mata bermanik emerald itu. Tanpa aba-aba ia memeluk erat kekasih di depannya. "Tentu saja Chiba Ryuunosuke. Aku mau." Ryuunosuke membalas pelukan Rinka.

Setelah beberapa saat, Rinka melepas pelukannya. Ryuunosuke menyematkan cincin mungil itu pada jari manis Rinka.

Tiba-tiba Rinka menyadari sesuatu. "Ryuu, bukankah tadi kau bilang 'maaf aku tidak memberikan apa-apa'?"

"I-itu.. Ahahaha.. Kan biar jadi kejutan." Ryuunosuke menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kau berbohong padaku."

Rinka cemberut ― membuatnya terlihat semakin manis. Ryuunosuke tidak dapat menahan dirinya untuk tidak mencubit kedua pipi Rinka. Cubitan terlepas, Rinka tersenyum.

"Ini merupakan hadiah terbaik yang pernah aku terima. Terima kasih Ryuunosuke."

"Ya, sama-sama Rinka."

"Sekarang kau benar-benar harus pulang. Hari sudah semakin malam."

Rinka menarik tangan Ryuunosuke. Kini mereka sudah berada di ambang pintu. Ryuunosuke mencium kening Rinka.

"Sampai jumpa besok Rinka. Habis ini langsung tidur. Jangan sampai kamu tidak bisa tidur karena terlalu senang."

"Yee dasar. Kegeeran." Rinka mencubit pelan lengan Ryuunosuke.

"Sampai jumpa besok Ryuu." Setelahnya, Ryuunosuke melambaikan tangannya kepada Rinka dan sosok itu menghilang di balik tikungan.


A/N

Halo...~!
Namaku.. Mmm.. Sebut saja Mizuhashi Ayumu. Panggil saja aku Ayumu. Ini merupakan debut pertamaku sebagai author FF. Ya.. Dan ini juga merupakan debutku di fandom AnKyou~
Aku tau ini telat banget, dikarenakan Ayumu sibuk /atau sok-sibuk/. Baru balik ke Jakarta seminggu yang lalu jadi baru bisa upload FF sekarang.

Aku tunggu Review dari kalian~