Summary : Hari pertama Miku sebagai siswi kelas 8 ia lewati dengan baik, meskipun sempat terjadi sedikit insiden konyol di depan gerbang sekolah. Lalu apakah insiden konyol itu? Dan bagaimana hubungan persahabat Miku dengan ketiga sahabatnya ? Langsung baca aja Capcuyss…!

Rating : T

Genre : Drama, Friendship, Humor (dikit)

WARNING : Gaje, Abal

Note : Mohon maaf saya author baru dan belum berpengalaman, dan ini fict pertama saya, Jadi mohon kritik dan saran yang membangun.. (_ _ )

Miku POV

Krinngg..!Krinngg...!Krinngg…!

huahh… hari pertama sekolah , gak boleh telat… . Hai namaku Akine Miku, aku sekarang siswi kelas 8 loh….! Hehehe… dan sperti yang ku bilang ini adalah hari pertama ku sebagai siswi kelas 8. Hari ini aku senang, skaligus khawatir kalo-kalo nanti aku gak sekelas sama sahabat sahabatku, aku kan gak pinter berteman…? Eh ngomong-ngomong skarang aku sudah selesai mandi dan memakai seragam sekolahku skarang tinggal kebawah untuk sarapan dan brangkatt…!

Sampai di bawah aku menemukan seorang gadis dengan rambut keemasan yang diikat rapih kesamping sedang duduk dan menikmati rotinya yang tak lain bernama Akine Neru yang adalah kakakku . Heran yah kenapa aku dan kakaku tak mirip?eiitttt… jangan salah paham dulu, aku dan kakaku memang tidak mirip, tapi bukan brarti ia saudara tiriku atau aku yang anak pungut atau gimana gimana, kita tak terlalu mirip karena ia adalah kakak sepupuku , meski begitu aku sudah menggangapnya seperti kakak sendiri begitu juga dia.

"Miku, hari ini kamu mau berangkat sama kakak dan Nero-kun atau berangkat sendiri?" "hmm.. sendiri aja deh kak, aku kan gak mau ganggu kakak.." kataku dengan nada menggoda dan tentu saja yang di goda hanya blushing ditempat.

Nah sekarang aku sedang berjalan kaki menuju sekolah sendirian , jarak antara sekolah dan rumah ku memang tak terlalu jauh jadi tak perlu menggunakan sepeda. Aku teringat akan ke khawatiranku jika tak sekelas dengan sahabat sahabat ku. Yah.. aku memiliki 3 orang sahabat selama di kelas 7 .

Yang pertama adalah Kamine Rin , gadis berambut honeyblonde dengan pita besar berwarna putih yang membuatnya terlihat seperti anak kecil yang manis. Ia memiliki sifat manja, ceria, dan cerewet namun sangat manis terkadang. Yang kedua, Kagamine Len, cowok shota berambut honeyblonde dengan gaya ponytail yang memiliki FC dengan anggota sekitar 150 anak perempuan di sekolah dari semua angkatan. Ia adalah cowok yang sering kali keliatan sok cool, playboy, garing, konyol, dan sotoi alias sok tau, dan hati-hati jika melihat cowok usia 14 tahun dengan ciri-ciri diatas hehehe..

Dulu sempat ada gossip kalau Len dan Rin adalah saudara yang terpisah namun hal itu di tentang abiz abizan oleh ibu Rin, bahkan ayah Len menunjukan hasiltes DNA yang menunjukan bahwa mereka 100% bukan saudara. Setelah gossip Rin dan Len merupakan saudara itu tidak terbukti kebenaranya, muncul gossip baru kalo Rin dan Len berpacaran. Aku sendiri sih setuju –setuju aja kalo mereka beneran pacaran toh mereka kelihatan cocok. Btw kalian bertanya kenapa aku bisa tau gossip-gossip itu yah? gimana gak waktu kelas 7 kan aku duduk di sebelah Drama Queen and Ratunya gossip juga yaitu Kasane Teto.

Dan sahabat ku yang ketiga namanya Hatsune Mikuo , cowok berambut teal pendek dan rapih itu adalah sahabat ku yang paling sabar, bijaksana, ramah , dan punya jiwa kepemiminan meski begitu kadang ia bisa jadi orang yang, konyol, innocent, dan aneh. Ia juga memiliki FC sendiri namun anggotanya tak sebanyak Len, paling hanya 90an.

Eh ngomong-ngomong aku sudah sampai di sekolah . Tapi kenapa sepi sekali yah? Padahal ini sudah jam 6.40, masa belum datang smua?Masa aku rajin sendiri? Aduh sepi banget lagi, emang sih biasanya disini juga gak terlalu rame karena pintu yang ku lewati kan bukan pintu gerbang utama melainkan pintu belakang , yah abiz gimana lagi kan lebih dekat dibanding harus muter-muter lagi?

Tiba-tiba dari belakang ada sepasang tangan yang memeluk leherku. Hmmm.. atau lebih tepat nya mencekekku !

"hakh.. le..pas.. kan..! ekhh.." ucapku terputus-putus karena tidak bisa bernafas. Aku takut kalau-kalau yang mencekeku adalah pembunuh, rampok atau apalah yang berniat jahat padaku . Aku mendengar samar-samar suara sang pemeluk mautku itu, dan mulai mencerna kata-katanya, dan menyadari itu adalah suara...