In My Heart

Cast: Jeon HoJoon

Jin Hyosang

Jeon Jungkook (Hojoon's Brother)

Hojoon's parents

Rate : K+

Genre : Romance/Angst

Length : Chapter 1 of ...


Summary : "Hojoon, kau tau? Aku sudah menyukaimu sejak lama. Maukah kau menjadi namjachinguku?" – Kidoh. "Maafkan aku. Aku tau kau mencintaiku sejak lama, tapi maafkan aku, aku tak bisa." – Hojoon. "Kau sudah terpendan di dalam hatiku, dan tidak akan mudah kulupakan. Jadi tolong…" – Kidoh. "Maaf, aku tak bisa. Selamat tinggal…" – Hojoon. IT'S Boys x Boys. DLDR! KiJoon Couple here! (Kidoh x Hojoon TOPP DOGG)


Happy Reading

All Author POV

Disebuah rumah sangat megah, tinggal sebuah keluarga bahagia. Hojoon's Family. Mereka baru saja menggelar acara ulang tahun si bungsu, Jeon Jungkook yang ke-17. Hojoon pun terlihat bahagia atas pesta tersebut. Di pesta tadi, dia melihat seseorang sangat tampan. Sayang, dia tidak mengenali pria tersebut.

Esoknya, Hojoon telat bangun. Entah kenapa Hojoon tidak bisa tidur. Memikirkan pria 'itu' mungkin? Entahlah. "Hyung! Cepatlah~ Kita hampir telat~", teriak sang adik, Jungkook, dari lantai bawah. "Ne~ Sabarlah sedikit. Hyung sedang menuju kesana~", ucap Hojoon. Setelah sampai di bawah, Jungkook mem-pout kan bibirnya. "Hyung~ Tumben kau tidak memakai kacamata mirip Harry Potter-mu itu? Tertinggal lagi, eoh? Aku tidak ingin mendengar jawaban 'iya' dari mulutmu hyung",ucap Jungkook. "Aigoo~ Jungkookie~ Aniyo~ kacamataku sudah kusimpan dengan baik. Jadi, ayo berangkat", ucap Hojoon sambil menggandeng tangan adik kesayangannya. Jungkook hanya pasrah, toh Hojoon juga kakak kesayangan Jungkook, bukan? Mengingat mereka hanya dua bersaudara. "Eomma~ Appa~ Kami berangkat.", ucap mereka bersama, lalu mencium kedua tangan orangtuanya. Sesampai di sekolah, Jungkook turun dan berpamitan pada kakaknya. "Annyeong hyng~ Belajar yang baik, eoh? Kekeke.", ucap sang adik sambil tertawa. "Aiiihh, Jungkookie, seharusnya hyung yang mengatakan itu padamu~ Ne, annyeong~ Nanti kuhubungi saat aku selesai kuliah nde?", ucap Hojoon sambil megacak pelan rambut adiknya.

Kampus

"Haaaah,, lelahnya~", ucap Hojoon. "Waeyo hyung? Karena pesta adikmu kemarin?", ucap Byungjoo a.k.a BJoo, sahabat baik Hojoon. "Ne, Byungjoo-ah. Benar-benar melelahkan.", ucap Hojoon menyenderkan kepalanya ke atas meja. "Hyung~! Kau tau? Katanya hari ini ada murid baru~", ucap Byungjoo. "Jinjja? Namja? Yeoja?", ucap Hojoon menegakkan badannya. "Namja, hyung~ Aigoo, ternyata kau belum tau, ne?", tanya Byungjoo. "Belum. Oh iya, Kim Hansol-mu itu mana? Biasanya kalian sudah menebar kemesraan disini.", ucap Hojoon. "Eoh, hyung? Kau merindukanku?", ucap Hansol tiba-tiba. "Apa hyung ingin seperti aku dan Bjoo?", goda Hansol. Byungjoo hanya tersenyum saat namjachingunya menggoda sahabatnya. "Aish, tidak dirumahku, tidak di kampus, sama saja.", dengus Hojoon. Hojoon pun keluar kelas, tiba-tiba 'Buukk', Hojoon pun terjatuh. "M-mianhae… Aku tidak sengaja..", ucap pria itu sambil mengulurkan tangan. "Ne. Gwaenchana. Mungkin aku yang tidak hati-hati.", ucap Hojoon sambil meraih tangan itu, dan membenarkan letak kacamatanya. "Jin Hyosang. Kau bisa memanggilku Kidoh. Aku anak baru disini.", ucap pria itu, Kidoh. "Oh.. Ne, Kidoh-ssi.", ucap Hoojon.

Saat Hojoon mendongakkan kepala, betapa kagetnya ia. "K-k-kau? Kau itu yang-", "Ssshh. Iya. Aku yang berada di pesta adikmu, Jeon Jungkook. Kau Jeon Hojoon, kan?", ucapan Hojoon terhenti karena telah disela oleh Kidoh. "N-ne~ Bagaimana k-kau t-tau namaku dan adikku?", Tanya Hojoon. "Kau tidak tau? Aku tetanggamu. Tapi beda blok sih hehe. Kalau kamu berada di Blok B, aku ada di Blok A.", ucap Kidoh. "J-jinjja?",Tanya Hojoon. "Ne~ Hojoon-ssi", ucap Kidoh. "Hey hyu~ng! Eh? Kau Jin Hyosang? Anak baru itu kan?", tanya HanJoo bersamaan. "Ne. Nuguya? Kalian temannya Hojoon-ssi? Kalian bisa panggil aku Kidoh.", ucap Kidoh pada HanJoo. "Ne, aku Hansol, dan ini namjachinguku, Byungjoo atau BJoo. Ne, Kidoh-ssi", ucap Hansol. Hojoon hanya memutar bola matanya malas. 'Hhhh~ Dasar pamer pacar.', batin Hojoon. "Uhm,, aku mau pergi dulu, annyeong~", ucap Hojoon pada tiga makhluk –Kidoh,Hansol, dan BJoo- itu. "Chankamman, Hojoon-ssi.", ucap Kidoh sebelum Hojoon benar-benar menghilang. "Ne?", tanya Hojoon. "Aku ingin meminta tolong padamu untuk mengantarku berjalan di sekitar kampus ini, kau mau? Jika kau menolak..", ucap Kidoh gantung. Sisi usil dari pasangan HanJoo mulai muncul, dan.. "Iya, dia pasti mau kok, Kidoh-ssi. Tapi, kau harus menjaganya. Iya kan Hojoon-ssi?", ucap BJoo lengkap dengan seringainya. "Aish.. Pasangan usil. Dasar kau, Kim Byungjoo. Jangan panggil aku dengan embel-embel –ssi, Oke?", ucap Hojoon. Mereka –kecuali Hojoon pastinya- hanya terkikik.

SKIP

"Gomawo Hojoon-ah, sudah mau menemaniku berkeliling kampus.", ucap Kidoh seraya tersenyum. "Ne, Cheonma Kidoh. Aku ingin ke kantin, kau mau ikut tidak?", ucap Hojoon. "Tentu saja!", ucap Kidoh semangat. Hojoon hanya tersenyum manis, sangat manis. 'Anak ini manis juga ternyata~', batin Kidoh. "Kajja~", ajak Hojoon sambil menarik tangan Kidoh. Kidoh hanya tersenyum.

Author POV End

Kidoh POV

Tangan ini… Begitu hangat… Aku suka… Ohh, jangan lupakan wajahnya jika tersenyum, begitu manis. "Jja, kita sudah sampai, Kidoh.", ucapnya mengembalikan kesadaranku. "Oh, ne Joon-ie.", ucapku, tentu saja aku keceplosan memanggilnya 'Joon-ie'. "Joonie? Heum,, nama yang bagus.", ucap Hojoon sambil tersenyum manis. "Kau suka?", tanyaku. "Teentu saja. Itu nama termanis yang aku dengar.", ucap Hojoon. Ugh, bisa-bisa aku terkena diabetes, karena senyuman manis Hojoon. "Kau mau pesan apa, Kidoh?", tanyanya sambil melihat menu makanan. Aku terbius oleh pesona seorang Hojoon. Entah kenapa, aku benar-benar menyukai saat-saat bersama Hojoon. Apakah ini cinta? Ahh nado molla. "Hey.. Kau melamun?", ucapnya sambil menggoyangkan telapak tangannya dihadapanku. Aahh aku terlihat bodoh sekarang di depannya.. Bagaimana ini? Astagaa.. Aku maluuu. Seseorang, tolong tutupi mukaku sekarang. "Ah, mianhae, Joon-ie. Aku pesan sama denganmu saja.", ucapku. Lagi-lagi dia hanya tersenyum manis.

SKIP

"Hey, wassup, Bro!", ucap duo usil -kata Joon-ie- itu, HanJoo Couple. "Whoaa~! Kaalian ada kemajuan ternyata~", ucap Bjoo sambil menaik-turunkan alisnya. Hansol hanya menunggu respon dari sahabat pacarnya. "Hey, apakah kalian tidak bisa diam? Datang-datang sudah heboh", ucap Hojoon cuek. Whoaa~ imut sekali dia. "Hey, hyung~ Bisakah kau sekaliiii saja tidak mengomeli kami berdua, huh?", kali ini Hansol yang bebicara. "Jika aku bilang tidak bisa, kalian mau apa?", ucapnya sarkastik. "Whoaa~ Hyung imut bisa marah~ Hahahaha.", ucap Bjoo sambil tertawa. "Tidak ingatkah kau, Kim Byungjoo? Kau juga imut tau!", ucap Hojoon tidak terima mungkin? Menambah kesan imutnya saja. Bayangkan, jika wajah manisnya dipadukan dengan pipinya yang sedikit menggembung, dan bibir cherry-nya sedang merengut. Imut bukan? Kalo menurutku sih iya. Hehehe, mungkin aku sudah mulai gila dengan Joon-ie. "Kidoh hyung~ Bujuklah pacar manismu itu untuk tidak memarahi kami~", ucap HanJoo bersamaan sambil memberikan jurus puppy eyes mereka. "Hey, Joon-ie, kenapa marah-marah pada mereka sih? Mereka 'kan tidak salah?", tanyaku. "Eh, sejak kapan kau membela mereka? Dan sejak kapan aku menjadi pacarmu?", ucap Hojoon heran. "Hehehe, biar mereka senang, Joon-ie", bisikku pada telinganya. Dia hanya ber-oh ria. "Jadi, kau memanggil Hojoon hyung dengan sebutan Joon-ie? Whoaa daebak!", seru HanJoo. Memang benar kata Joon-ie, mereka memang usil -_- "Yayaya, terserah kalian", ucapku dan Hojoon bersamaan.

Tiba-tiba, "Huaaa,, kalian memang serasi!", ucap anak lain. "Hey, Nakta, diamlah~ Hehe, maafkan temanku yang berisik ini. Aku Shin Jiho, atau Xero. Dan temanku yang berisik ini Shin Yooncheol, atau Nakta.", ucap Xero. "Ne, gwaenchana~ Aku Jin Hyosang. Kau bisa memanggilku Kidoh, Xero-ssi, Nakta-ssi", ucapku seramah mungkin. Ingat, aku murid baru disini. "Hahaha, sepertinya kau seumuran dengan Hojoon hyung, ne?" ucap Nakta. "Kau benar, Nakta-ssi.", ucapku. "Woaahh jangan panggil aku dengan embel-embel –ssi. Kalau bisa, bolehkah kami memanggilmu Hyung?", ucap Xero. "Tentu saja boleh, Xero-ah.", ucapku tersenyum. Kulihat Nakta sedang bergurau dengan Bjoo dan Hansol. "Hyung, kau sudah berkeliling kampus ini?", Tanya Xero. "Sudah, ditemani Hojoon.", ucapku seadanya. Kulihat dia sedang bermain handphone. Chatting-an mungkin? Dia hanya tersenyum sendiri sambil melihat handphone yang dia pegang. "Hyung, kau kenapa sih menyendiri? Pasti sedang chatting dengan adik tercintamu itu. Hey, adikmu itu masih sekolah, hyung~ Jangan kau ganggu pelajaran dia.", ucap Xero. Sepertinya Xero sudah mengenal Hojoon lama. "Aishh, Xero-ya, dia duluan yang mengajakku chatting.", balas Hojoon menunjukkan handphone-nya dengan menggembungkan pipinya. "Aigoo hyung,, umurmu sudah berapa sih? Kok masih awet imut?", balas Xero sambil mencubit pipi Hojoon. Mataku memanas. "Hey, Xero-ya. Awas ada yang marah tuh.", ucap Nakta menyenggol lengan Xero. "Ups, mianhae Kidoh hyung. Hehe, habis Hojoon hyung kelewat imut jika dia menggembungkan pipinya, kan aku jadi gemas, hehe. Sekali lagi mianhae.", ucap Xero yang menyadari auraku berubah menjadi gelap, mungkin? Hahaha, Good Boy. "Ne~ Ah, gwanchana, Xero-ah. Aku tau dia memang imut.", ups apa yang kukatakan tadi? Omo, bahaya. "Ciyeee,, Kidoh hyung memuji Hojoon hyung~~", ucap duo usil. "Ahaha, kalian apa-apaan sih? Jelas dia memujiku. Itu fakta, bukan? Aku memang terlahir manis, adikku pun manis. Bukankah kalian juga menyebutku manis?", ucap nya enteng. Syukurlah jika dia menyadari kalau dia memang imut. "Iya deh hyung, kami nyerah.", ucap Hansol. "Oh ya, kami pergi dulu, kami ada kelas.", ucapku. "Kalian sekelas?", Tanya Nakta. "Iya. Annyeong~", ucapnya sambil melambaikan tangan halusnya pada HanJoo, Xero dan Nakta.

Kidoh POV End

SKIP

Author POV

Hari sudah menunjukkan sore hari. Hojoon pun bersiap pulang ke rumahnya, bersama adik tercinta. Jika saat di kampus Hojoon menjadi namja yang sangat manis, berbanding terbalik jika ia di rumah. Ia akan menjadi namja yang sangat bertanggungjawab. "Hey, Hyung~", sapa Bjoo yang mampir ke kelasnya. "Apa, Bjoo?", balas Hojoon yang masih membereskan alat tulisnya tanpa menghadap Bjoo. "Hyung~ Setidaknya, tataplah jika ada orang bicara padamu~", ucap Bjoo, dia merajuk rupanya. Hojoon menolehkan wajahnya menghadap Bjoo. "Ada apa Byungjoo-ah? Cerita padaku.", ucap Hojoon lembut. "Kau yang terbaik, hyung~", ucap Bjoo sambil memeluk sahabat nya. "Ayo cerita…", ucap Hojoon yang mengerti Bjoo sedang butuh teman curhat. "Hyung~ Tadi kulihat Hansol sedang bercanda dengan orang lain. Setelah kudekati, ternyata itu Yano, hoobae kita. Lalu, saat aku mengajak bicara Hansol, dia malah menyuruhku pergi.", ucap Bjoo sesegukan. "Uljima uljima Byungjoo-ah~ Nanti akan kuhajar dia karna telah membuatmu menangis.", ucap Hojoon sambil tersenyum. "Jinjjayo, hyung? Kau memang hyung terbaik!", ucap Bjoo berlebihan. "Sekarang, berhenti menangis, ne?", ucap Hojoon sambil membantu Bjoo menghapus air matanya. Kidoh yang melihat pun menjadi makin suka pada Hojoon. "Kajja pulang. Kidoh, Bjoo~ Ayo pulang~~", ajak Hojoon manja. "Kajja~", balas ku dan Bjoo. "Kidoh, ppali naik mobilku saja. Katanya kau tidak bawa mobil, bukan? Tapi aku harus menjemput adikku dulu. Otthe? Kau mau tidak?", tawar Hojoon. "Ne. Tapi biarkan aku saja yang menyetir, ne?", balas Kidoh. "Eum, ne.", jawab Hojoon.

Mobil Bjoo pun dating. Setelah itu, Kidoh mengantar Hojoon untuk menjemput adiknya. Setelah sampai, adiknya sudah menunggu di depan gerbang. Jungkook langsung memasuki mobil kakaknya. "Eh? Nuguya?", Tanya Jungkook. "Ireumeun Jin Hyosang imnida, kau bisa memangilku Kidoh, oh hyung tepatnya. Hehehe.", ucap Kidoh canggung. "Ini teman kakak, Kook-ie~ Namanya Kidoh.. Dia tetangga beda blok.", Hojoon menjelaskan. "Mana bisa begitu? Masa tetangga beda blok sih? Tapi… Kayaknya aku pernah melihat Kidoh hyung, tapi~", ucap Jungkook berfikir. "Di pesta ulangtahun mu, Kook-ie~", balas Hojoon cepat. "Aaahhh~~ Ne~ Aku ingaatt~", ucap Jungkook bahagia. "Adik pintar~", ucap Kidoh sambil mengacak rambut Jungkook. "Aiiishh, tidak Hojoon hyung, Kidoh hyung, sama saja.", ucap Jungkook sambil pout. "Aigoo~ Jungkook~", ucap Hojoon sambil menggelengkan kepalanya. Kidoh pun menyalakan mesin mobil Hojoon dan pulang menuju rumahnya. 20 menit kemudian mereka sampai di depan rumah Kidoh. "Aku pulang dulu, ne~ Kau tau jalan tembus dari blok-ku kan? Hati-hati di jalan~", ucap Kidoh. "Ne~ Kidoh/Kidoh hyung~", ucap dua saudara itu bersamaan. "Annyeong~ Besok kujemput. Jangan telat, oke?", ucap Hojoon. "Ne~ Hati-hati", teriak Kidoh saat mobil Hojoon mulai menjauh.

SKIP

Author POV End

Hojoon POV

'Haaaahh lelahnya.' Aku langsung mendudukkan tubuhku di sofa ruang tengah. 'Sepertinya, aku pernah melihat orang yang serupa dengan Kidoh, tapi dimana ya? Ah! Handphone-ku! DImana ya? Aku lupa meletakkan nya dimana.' Aku langsung mencari handphone ku dan mencari gambar orang itu di handphone ku. "Yeey, Dapat!", ucapku senang. "Hey, Hojoon-ah. Kau kenapa sayang?", ucap eomma ku. "Aniyo eomma, aku hanya mencari handphone ku, hehehe.", ucapku sambir memperlihatkan handphone ku pada eomma. "Yasudah, cepat mandi.", ucap eomma ku. "Ne, eomma ku sayang~", ucapku saat setelah eomma ku pergi.

SKIP

'Haaahh segarnya~" Kurebahkan tubuhku di atas tempat tidurku sambil mencari foto pria di pesta adikku. 'Dapat!' Mataku terbelalak saat melihat orang di foto tersebut adalah Jin Hyosang! Temanku kuliah! Oh tidak, jadi dia adalah….

TBC