Warning : mengandung unsur typo, EYD (Ejaan Yang Disemrawutkan), BL, serta OOC. Harap berhati hati apabila menemui kriteria yang sudah saya sebutkan.

*SUICCHON*

Saya lelaki berumur 17 tahun. Saat ini saya sedang jatuh cinta dengan rival saya yang berumur sama dan bergender sama. Bolehkah saya menembakkan bola tjinta ke ring di hatinya? Hal apa saja yang harus saya lakukan agar diterima? Lalu hal apa saja yang harus saya lakukan saat ditolak? Jujur, saya tidak sanggup membayangkan dia menolak cinta saya.

Mohon pencerahannya.

A. Daiki Gantengz, 17 tahun - kamar mandi.

.

.

.

Takao Kazunari.

Namanya gahul. Wajahnya gahul. Kelakuannya bahlul.

Takao Kazunari.

Lelaki. Berponi sebelas dua belas dengan vokalis s*etia band. Asisten pribadi dari seorang dokter bernama Midorima Shintarou. Statusnya sebagai asisten masih menuai pertanyaan mengingat SMP saja ia tidak khatam. Pekerjaannya sebagai asisten pun masih diragukan mengingat kala malam tiba ia sering mangkal di bangjo perempatan.

Takao Kazunari.

Lelaki ini tengah terkekeh geli sambil menatap layar laptop di ruang kerjanya bersama dokter Midorima. Mumpung wifian geratis dengan kecepatan setara layanan telkomsel saat sinyal sedang jaya, ia manfaatkan saja untuk membaca sebuah problem yang masuk ke situs yang dibuatnya 2 jam yang lalu. Sedikit tak menyangka, ternyata ada juga jiwa jiwa lapar akan pencerahan yang berkunjung ke situsnya.

Judulnya adalah 'Layanan Konsultasi Dokter Midorima'. Ditulis dengan font Calibri yang sesungguhnya tidak menarik. Diwarnai warna hijau sesuai dengan nama 'Midorima' yang malah mengesankan norak bingits.

Namun yang menjadi sumber masalah adalah foto profil seorang dokter berambut hijau serta berkacamata tengah berpose menempelkan jari telunjuknya ke bibir yang sedikit dimanyunkan dan pipi yang sedikit digembungkan. Niatan ingin nampak oke moe kece namun berakhir sangar tapi tampan.

Yang diprediksi akan menimbulkan masalah lain adalah motto yang ditulis dengan font Times New Roman berwarna oranye berbunyi 'Kami tidak pernah meragukan netizen meski pertanyaannya aneh aneh. Anda puas, Kami rela lemas' sedikit menimbulkan pengertian tidak jelas. Namun cukup meyakinkan sebagai motto situs konsultasi yang menawarkan bantuan.

Niatannya hendak membantu para pasien yang membutuhkan informasi maupun mengeluhkan suatu penyakit tertentu. Namun rupanya posting pertama yang masuk ke situs sakralnya itu telah mengobrak abrik pendiriannya semudah pemerintah menaikkan harga sembako. Tadinya hendak membantu manusia, sekarang malah berniat menjerumuskan bangsa yang seordo dengan primata ke lobang sengsara.

Sambil tersenyum licik, Takao mengetik balasan.

.

.

.

Selamat sore, adik A. Daiki Gantengz.

Pertanyaan adik sudah saya tampung. Sekarang izinkan saya menjawab kegundahan hati adik.

Adik Daiki mungkin sudah tahu serta sudah diajari bab reproduksi ketika masih di bangku SMP. Dan saya yakin, meskipun adik Daiki tidak diajari namun adik Daiki sudah tahu sendiri.

Sudahkah alat vital adik Daiki mengalami peningkatan ukuran? Sudahkah beberapa bagian tubuh adik Daiki menumbuhkan rambut ekstra? Kalau benar benar sudah, bisa saya katakan adik Daiki pantas jatuh cinta karena memang sedang dalam masa masa pubertas atau ngetren disebut puber.

Masa pubertas memang waktunya adik Daiki untuk jatuh cinta. Menikmati masa muda dan menghabiskan sabun mandi ketika malam tiba. Adik Daiki pantas menikmati masa muda, salah satunya dengan jatuh cinta.

Namun yang menjadi kasus disini adalah dengan siapa adik jatuh cinta. Normalnya, seorang anak laki laki yang sedang puber akan jatuh cinta pada wanita. Namun rupanya kasus adik kali ini sedikit spesial dan dikhawatirkan akan menimbulkan masalah. Orang yang kejatuhan cinta adik adalah seorang lelaki, rival adik Daiki lagi.

Yang perlu diwaspadai bagi remaja yang sedang puber adalah emosi yang tidak stabil. Bayangkan, ketika adik sedang bersaing dengan rival adik ini lalu adik mengalami kekalahan. Luapan emosi adik akan tumpah pada orang terkasih adik yang sekaligus menjadi rival. Bisa dibayangkan betapa sulitnya? Dan lagi kalau rival adik membalas malah akan membuat situasi lebih runyam.

Setiap ada masalah, disitu ada solusi. Dimana ada lobang, disitu ada jalan. Jangan adik kira lelaki tak punya lobang. Maka kesimpulan kasus percintaan adik Daiki yang spesial ini pasti ada jalan keluarnya. Tidak apa apa jika adik tetap akan menembakkan bola cinta ke ring di hatinya. Saya sarankan memang seharusnya adik lakukan hal tersebut.

Yang perlu diingat adalah Daiki dan Daki itu hanya berselisih satu alfabet. Adik Daiki main tipu tipu sedikit saja maka adik hanya akan berakhir menjadi 'Daki' di matanya. Daki adalah perpadatan debu serta kotoran yang bertempat di kulit. Kalau bertempat di saluran pernafasan namanya upil. Kalau mengendap di hati akan menimbulkan hati yang munafik. Adik Daiki tentu tidak mau disamakan dengan daki, apalagi upil. Maka jadilah diri adik Daiki sendiri. Be gentle and just pull the sun into your heart.

Selalu jadi diri sendiri. Apalagi ketika berhadapan dengan dia. Kalau adik tak mampu memahami diri dengan menjadi diri sendiri, adik tidak pantas untuk jatuh cinta pada rival adik. Yang namanya rival itu musuh secara sehat. Yang namanya musuh itu mau tak mau pasti akan mengenal dan memahami pribadi adik Daiki. Jadi jangan coba coba menipu dengan tidak menjadi diri sendiri karena kemungkinan besar rival adik lebih mengetahui sisi adik yang sebenarnya.

Andaikata adik Daiki ditolak, saya menyediakan beberapa dosis obat penenang di apotek 'Kazunari Maju Lancar'. Harap adik ingat alamatnya di bawa situs ini. Apotek saya melayani delivery service.

Andaikata diterima, saya siap hari sabtu sore bersama asisten saya kalau kalau adik Daiki berniat double date dengan saya di Blitz Megaplex untuk menonton Attack On Pettan yang tentunya adik yang traktir berhubung cintanya bertepuk dua tangan.

Sekali lagi nasihat dari saya, jangan sekali sekali adik Daiki mencoba mengakhiri hidup adik. Banyak lelaki yang lebih baik dari rival adik di dunia ini. Salah satunya saya.

Ingat, dimana ada lobang disitu ada jalan.

Salam gantengz,

Dr. Midorima Shintarou

.

.

.

"Takao, sedang apa kau nanodayo?"

"Eh?! Hah?!"

Takao gelagapan sendiri ketika tiba tiba sebuah kepala hijau menyembul di pintu dan mengagetkan aktifitasnya. Buru buru ia halangi pandangan si dokter hijau dari laptopnya yang masih menyala menampilkan balasan permasalahan seorang abg labil. Takut ketahuan sedang menistakan Midorima.

"Anu.. sedang browsing harga alat kontrasepsi terbaru."

"Oh.. ya sudah.. segera update agar bisa secepatnya di jual di apotek, nodayo."

"Ah.. Ahahaa.. Ok, siap!"

Dan hampir saja Takao tertangkap basah.

.

.

.

Sementara itu..

Sebuah senyuman penuh kepuasan tersungging di bibir lelaki pendek pemilik bola mata merah emas. Rambut merahnya berkibar di balkon rumahnya di tingkat 5. Menambah kesan jahat dari si pemilik senyuman licik.

"Saa.. mari sedikit berdiskusi, Dokter.." ucapnya ringan.

.

*SUICCHON*

.

Catatan pojok :

selamat sore dan selamat bertemu lagi dengan doktor professor Sui.

/ngaco

yak. Makasih sudah membaca fic saya yang satu ini. Sesungguhnya saya sendiri malu memposting fic abalan macam ini. Ini plotnya apa juga ngga jelas. Charanya siapa juga masih menuai kontroversi. XD

Kalo reaksinya positif sih rencananya saya lanjut ke ch 2. Masih rencana. Mengingat beberapa fic MC yang direncanakan mau lanjut tp terbengkalai.

/curhat tjie

Ya syudah.

Salam untuk kalian semua dan kapten wanita di seberang sana kalau kau baca. :')

Suicchon