Judul: Yakimochi no Kotae

Author: - (Ika cuma publish cerita dari teman)

Genre: Romance

Pairing: Taoris, Hunhan, Chanbaek

Warning: YAOI! Typo terbang bagai aerosol! OOC! EYD berantakan! Cast bukan milik Fuyu meski mau (dor)! Terinspirasi dari lagu karya kakak honeyworks.

Summary: Melawan perasaan cemburu itu sulit. (summary gak nyambung)

Pembicaraan yang tak kusuka adalah pembicaraan tentang siapa yang kau suka. Aku benci mendengarnya, tapi selalu berpura-pura mendengarkan. Dan itu membuatku sedikit sebal pada diriku yang tak mau jujur.

Sebenarnya aku tahu alasan kenapa aku jadi seperti ini. Benci mendengarnya tapi tetap mendengarkannya. Aku tahu. Mungkin aku hanya takut sebuah perasaanku terbongkar. Perasaan suka ku ini, aku harap tidak terbongkar.

"Kamu suka siapa Tao?" itu adalah pertanyaan yang sering ditanyakan Luhan dan Baekhyun padaku saat kami berkumpul. Aku membenci pertanyaan itu.

"kenapa kamu selalu menanyakannya?" tanyaku sedikit kesal. Tiba-tiba aku kehilangan nafsu makan saat mendengar pertanyaan itu. Selalu begitu. Setidaknya bisakah mereka memberiku kesempatan untuk makan saat istirahat siang?

"kita bersahabat kan? Setidaknya kamu bisa memberi tahu kami siapa orang yang kamu suka." ujar Baekhyun. Aku tertawa hambar.

"Dan aku sudah mengatakan kepada kalian kalau aku tak suka pada siapapun." jelasku pada mereka. Baekhyun dan Luhan mengangguk saja lalu kami membicarakan hal lain. aku pura-pura tersenyum dan mendengar percakapan mereka sembari sesekali melirik ke arah kiriku.

Tak jauh dari mejaku-yang sedang digunakan kami untuk berbicara—yaitu hanya berjarak satu meja saja, seorang lelaki duduk sambil melamun. Aku tak tahu siapa dia, tetapi saat aku, Baekhyun dan Luhan berkumpul, aku selalu memperhatikannya yang seringkali duduk dikursinya seorang diri. Aku selalu berpikir kira-kira apa yang ia lamunkan saat seperti itu.

Aku sedikit kesal saat melihat Sehun dan Chanyeol mendekati mejanya. Mereka bercakap-cakap dengan asyik sehingga aku dapat mendengar tawa mereka yang keras. Kudengarkan dengan seksama apa yang mereka bicarakan. Dan dari percakapan mereka, aku tahu nama anak lelaki itu. Kris. Nama yang keren menurutku.

"Tao…" aku menoleh dan melihat Luhan yang sedikit kesal. "Kamu dengar gak?" tanyanya padaku. dengan jujur aku menggeleng. Ia terlihat kesal karenanya.

Aku pikir ia tak akan sempat mengomeliku karena akhirnya bel berakhirnya istirahat pun berbunyi. Untunglah..

Hampir telat. Sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Untunglah aku sudah hampir sampai di kelas.

Saat sampai di depan kelas aku berhenti sesaat karena Kris juga akan memasuki pintu itu. Tentunya tak akan cukup jika kami masuk secara bersamaan. Aku menunggunya masuk, tapi ia tak kunjung juga memasuki ruangan itu.

"Pagi! Rambut bangun tidur-mu terlihat rapi." kataku sambil tersenyum saat melihat rambutnya yang berantakan. Ia sedikit terkejut mendengarnya. Kris lalu memalingkan wajahnya sambil menutup mulutnya. Kulihat wajahnya sedikit memerah.

"Rahasia ya.." bisiknya pelan. mendengarnya, aku tertawa kecil. Ia lucu.

Aku kemudian masuk lebih dulu sedangkan ia mengikuti dibelakangku. Aku tersenyum saat sampai dibangku. Disamping karena aku tak terlambat masuk kelas, juga karena akhirnya aku dapat berbicara dengan Julian.

Aku kembali kesal saat melihat Kris tiba-tiba dikelilingi oleh banyak anak perempuan. Oke, aku tahu alasannya pasti mereka ingin bertanya tentang pelajaran aljabar tadi. Kris adalah anak yang pintar di bidang matematika, dan hal itu terlihat saat ia dapat mengerjakan soal yang sulit saat pelajaran matematika tadi.

Melawan kecemburuan ini ternyata begitu sulit. Aku tahu ini sangat berlebihan, tapi setidaknya inilah kenyataannya.

Rasa cemburu ini semakin memuncak saat mendengar beberapa anak perempuan yang mengajaknya untuk makan bersama di kantin sepulang sekolah. Aku hanya diam dikursiku smbil diam-diam meremas celanaku.

Aku tahu aku tidak cantik –yah karena aku ini lelaki yang keren-, tapi setidaknya tentu aku boleh berharap menjadi orang yang dia suka. Hal itu tentunya tidak dilarang kan? Iya kan?

Dan rasa cemburu ini berubah menjadi perasaan takut saat mendengar bel pulang sekolah berbunyi. Ya, pelajaran terakhir yaitu IPA, Suho saem tidak masuk karena sakit sehingga jam tersebut kami gunakan untuk bermain.

Kris beranjak dari kursinya bersama para gadis yang ada disekitarnya. Aku berusaha menahan diri untuk meneriakkan namanya. Setelah Kris pergi, perasaan takut-ku berubah menjadi perasaan menyesal.

Seseorang menepuk pundakku. Begitu aku menoleh, kulihat Baekhyun, Luhan, Sehun, dan Chanyeol menatapku dengan cemas.

"Tak apakah?" tanya Luhan pelan. Aku tercenggang.

"Apanya?" tanyaku sedikit bingung melihat mereka.

"kamu. Dari tadi kamu terlihat sedang memikirkan banyak masalah. Kami.. cemas.." jawab Luhan. Mendengar jawaban Luhan, kembali kuperhatikan wajah mereka. Aku tersenyum.

"tidak. Tidak apa-apa. Terima Kasih." ujarku sambil tersenyum. Mereka sedikit bernapas lega. Aku beranjak dari kursiku untuk pergi keluar. Dan saat Baekhyun menanyaiku kemana aku akan pergi, aku hanya bisa menjawab dengan sebuah senyuman yang aku harap dapat dimengerti olehnya.

Mereka berempat hanya dapat melihatku yang pergi keluar kelas dengan terburu-buru.

Melawan kecemburuan tidak akan membuatku merasa nyaman. Aku ingin berbicara padamu dan mencarimu. Aku ingin dirimu jadi milikku seorang.

Kutemukan dirimu sedang merasa tak nyaman duduk diantara gadis-gadis manis dimeja kantin. Aku mengambil nafas sesaat saat melihatmu. Menunggu dirimu bangkit dari sana. Aku menunggumu di sisi pintu kantin.

Saat kau beranjak pergi dan menghampiriku, aku buru-buru menarikmu kesisi yang lain agar para gadis itu tak melihatku yang menarikmu. Kau sedikit terkejut melihatku melakukannya tapi tak menolak. kamu menungguku berbicara.

"Ada sesuatu yang ingin kubicarakan! Sebelum kamu pergi ke ruang ekskul-mu nanti sore, datanglah ke kelas ku!" Jatungku tak bisa berhenti berdetak kencang, aku harus menahannya. Menahan rasa ini sedikit lagi. Rasa ingin memilikimu seorang.

Kau dengan pelan mengangguk tanpa mengatakan apapun. Aku pun tersenyum lalu berlari pergi menuju kelas. Sesaat sebelum pergi, aku memperhatikan rambut hitammu yang sudah kau rapikan juga tubuhmu yag ternyata lebih tinggi dariku. Kalaupun ternyata rasa ini tak berbalas, aku dapat mengingat hal itu.

Aku menunggu di kelas sambil sedikit bersandar pada mejamu. Menunggumu yang tak kunjung datang. Apa aku lupa mengatakan tempat dan waktu nya? Ah tapi, yang bisa kulakukan saat ini hanyalah menunggu dan percaya padamu.

Jam 3.25. Lima menit lagi, ekskul musikku dan ekskul matematika mu akan dimulai. Tapi aku tetap pada pendirianku, yaitu menunggumu.

Dan tepat saat aku hampir putus asa, kau datang dengan terburu-buru. Kulihat kau masih memakai seragam sekolahmu. Keringatpun menetes dari keningmu. Kau menghampiriku pelan dengan napas yang tak beraturan.

Seandainya kita pacaran, aku akan membuatmu tersenyum tiap harinya. Begitulah pikirku saat itu. Tidak apa kan aku berharap menjadi orang yang kau suka? tidak apa kan kalau aku menyukaimu?

Jantungku berdetak dengan kencang. Sedikit lagi, ayolah beranikan diriku. Sebentar lagi, akan kuucapkan kalimat keberuntunganku.

"Tidak apa-apakah kalau aku…."

.

.

.

.

.

TBC

Cuap-cuap:

Ini bukan fanfic yang Ika bikin, tapi punya teman Ika. Daripada dibiarkan berdebu di laptop mending di publish kan... Ika sudah jelasin ya jadi Ika gak plagiarisme atau semacamnya. Dan fic ini terinspirasi dari lagu kakak honeywork yang berseries. Setiap chapter judulnya sama seperti judul lagunya (promosi).

Oh ya, maafkan Ika yang gak lanjutin fanfic hello and goodbye, soalnya pr kelas 9 numpuk terus ujian online bulan januari (derita). Akhir kata rnr ne... Jeongmal kamsa...