A/N:

Kumpulan One-Shot

WARNING: fic absurd dari berbagai pairing ; dan yang paling jelas ini Shonen-ai/ Yaoi dan beberapa crossgender...

ENJOY : )

Pairing: Pirate England x Female Prussia

Rating : T (kind of OOC)

Stop doubting me, and eat my chocolate...

Entah kapan ia memutuskan untuk menikah. Arthur Kirkland seorang kapten bajak laut menikahi seorang wanita cantik bernama Beil (Gilbert nama laki-laki bukan?)

Wanita Albino yang memiliki mata indah Bloody red. Sungguh semua orang iri padanya terutama temannya Francis Bonnefoy, pria playboy dari prancis itu selalu menggoda istrinya saat dia sedang melaut.

Akhir January dia memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya, dan apac yang telah menyambutnya dirumah? Sebenarnya dia sudah terlalu letih karena perjalanan jauhnya, namun amarah dan kecemburuannya mengalahkan keletihannya tersebut.

Si sialan Francis menindih Beil diatas sofa. Pria pirang berambut panjang itu berusaha menyuapi istrinya sepotong coklat. Segera ia menyeret teman playboynya itu menjauh dari istrinya "brengsek apa yang kau lakukan?!" bentaknya sambil mendorong Francis sampai jatuh dengan posisi terduduk

Officially mereka berdua bermusuhan. Dan sebenarnya Arthur sudah melarang keras istrinya untuk memasukkan Francis ke dalam rumah dan well...Beil terlalu 'polos' untuk diliciki pria prancis itu.

Berdiri. Si pirang berambut panjang itu menatap tajam Arthur lalu menyeringai licik "kau membuatnya kesepian" ujarnya

"maka karna itu aku pulang!"

Wanita Prussia berdiri ditengah kedua pria yang sibuk berdebat, dia menggengam erat kerah bajunya. Dia panik ketika melihat suaminya menaikkan tinjunya hendak menghantam Francis, spontan dia berdiri tepat di depan Arthur sambil mebentangkan tangannya "Berhenti!" cegatnya

Manik Emerald sang suami melebar melihat tindakan tiba-tiba istrinya yang beda tiga tahun (lebih muda) darinya tersebut "Beil?" dia memanggil istrinya dengan nada bertanya kenapa dia melindungi Francis? Pertanyaan tersebut sunguh menggangunya

Beil melempar senyuman padanya lalu menoleh ke belakang dimana Francis memandang mereka dengan sinis—dan itu menyebalkan! "maaf, kau harus pulang Francis" ujarnya—sejujurnya dia tidak berniat mengusir pria prancis itu, hanya saja memang keperluan mereka sudah selesai dan Arthur sudah pulang.

"nikmati harimu cher" ujarnya lalu mencium pungung tangan Beil yang seketika itu memerah. "sampai jumpa" Lalu setelah itu si pirang tukang goda itu pergi. Meninggalkan pasangan pemilik rumah itu dalam kecanggungan.

...

"kenapa kau membiarkannya masuk?" tanya Arthur dengan nada frustasi "sudah berapa kali kubilang untuk berpura-pura tidak ada di rumah jika Francis mencarimu!"

Beil berdiri di depan suaminya, dia merasa bersalah dan dia tidak bermaksud untuk membantah suaminya itu. Namun wanita turunan Prussia itu menatap si keturanan inggris dengan tajam "aku bisa menjaga diriku sendiri!" suaranya agak naik namun tersirat keraguan disana. Sekali lagi dia tidak bermaksud "kau tidak perlu mengkhawatirkanku"

Arthur menghela nafas panjang lalu duduk di sofa. Dia terlihat makin letih, melihatnya seperti itu membuat Beil sungguh merasa bersalah mengatakannya.

Setengah menit berlalu mereka masih dalam keheningan. Sampai Beil sendiri merasa risih dan menawarinya teh, namun Arthur tak menjawab dan malah menanyainya "apa benar kau kesepian?" tanyanya dengan suara lemah

Wanita Albino itu mengangguk pelan lalu menepuk pundak suaminya "tapi kau harus mempercayaiku" ujarnya lalu mencium dahi pria yang merupakan pasangan hidupnya. Tentu saja, untuk apa mereka bersumpah di altar gereja jika mereka tidak saling mempercayai?

"bagaimana aku mempercayaimu jika...barusan yang kulihat dan Francis..." pengaturan kalimatnya menjadi kacau, hampir saja dia menangis sialan!, untuk mendaparkan wanita tercantik di dunia ini, butuh pengorbanan yang keras...

Banyak hal yang terjadi agar mereka bisa menikah. Dan semua itu tidak mudah semenjak Ludwig; adik Beil selalu menentangnya. Memang Jerman dan Inggris sengit waktu itu. Tapi mimpinya untuk menemukan harta terindah di dunia ini (pastinya bukan One Piece) tidak bisa dilepaskannya begitu saja.

Beil memasukkan sesuatu dalam mulutnya lalu menyalurkannya ke mulut suaminya dengan paksa—terkadang istrinya bisa menjadi agresive.

Arthur bisa merasakan rasa manis di lidahnya. Dia begitu rindu pada Beil jadi dia membuat ciuman semakin panas, bahkan dia manarik wanita itu dan memangkunya—sekarang wajah mereka beradapan, begitu dekat-tak ada jarak diantara mereka "apa itu?" tanya Arthur polos namun manik Emeraldnya masih tersirat nafsu

Beil tersenyum lebar "jika kau menghabiskan Februarimu bersamaku. Aku akan memberitahumu" jawabnya riang terkesan malah makin misterius.

OXO

Menghabiskan bulan februari bersama istrinya—itu memang alasannya untuk pulang kerumah. Dia berencana menyiapkan segala sesuatu tepat pada tanggal 14; makan malam mewah nan romantis beserta hadiah yang dia dapatkan selama perjalanannya yaitu; cincin emas dengan batu berlian kualitas terbaik.

Sudah lima belas menit istrinya belum keluar dari kamarnya. Memang dia pernah dengar kalau wanita ganti bajunya lama banget apalagi dandan nya. Tapi bukannya ini terlalu lama?

Dia berniat mengketuk pintu mengurungkan niatnya setelah mendengar Beil yang terkekeh kecil, rupanya sedang menelpon. Namun yang membuatnya beku sekarang karena orang diseberang sana adalah Francis tentu Francis dia akan sangat terkejut! Suara istrinya terdengar riang dan itu membuatnya sakit hati, seingatnya memang istrinya itu tipe yang ceria dan terbuka bahkan dia begitu bangga pada dirinya yang awesome. Tapi—mengingat apa yang terjadi tempo hari dengan si prancis, membuatnya panas.

*tok tok*

Beil bisa mendengarnya mengetuk pintu dari dalam sana. Dan Arthur bisa mendengar suara manis istrinya tunggu Francis... meminta pria playboy diseberang sana menunggu.

"aku duluan Beil" mengabaikan kemarahannya dia memberitahu kalau akan menunggu di restoran pesanannya. tentu balas wanita dibalik pintu dengan santai. Jelas tidak menyadari kemarahannya...

...

Beberapa orang dari krunya bekerja di restoran terbaik ini; jika saat mereka tidak melaut. Anggota krunya yang berambut pirang pucat menyambutnya dengan baik; hari ini ia bekerja sebagai pelayan.

"kau terlihat tegang kapten" sapanya sambil menuangkan wine di hadapan kapten Arthur Kirkland yang terkenal dengan keliarannya "meski kau terlihat tampan dengan setelan jas itu"

"aku tidak yakin dia datang" Arthur sudah menjadi pesemis, jika seluruh krunya dengar mungkin mereka akan berteriak heboh. Namun si pelayan tidak mendengarnya "itu Mrs Beil!" serunya girang, meski bukan dia yang berencana untuk kencan "good luck, captain" dengan itu dia pergi dan mungkin akan kembali lagi dengan hidangan.

"maaf, apa aku begitu lama?" mengambil kursinya Beil duduk dihadapan suaminya yang terlihat kesal "kenapa?" tanya wanita itu polos "bukannya kau juga sering terlambat?"

"dengar Beil—" suaranya terdengar tegas jika kau tidak menginginkanku lagi, kita bisa berpisah itu rangkaian ingin dikatakannya namun semuanya hilang begitu saja setelah Beil meletakkan sekotak hadiah? Kotak itu dibungkus dengan rapi dengan kertas pink dan pita berwarna merah hati, diatasnya tertempel kartu ucapan Happy Valentine, My Beloved Captain

"ini..." dia menunjuk bingkisan cantik itu sambil menatap istrinya dengan heran

"coklat!" jawab Beil singkat dan tersenyum "Kiku bilang di negaranya perempuan yang memberi laki-laki disukainya hadiah, dan umumnya adalah coklat" jelasnya terlihat senang sekali, seolah dialah yang diberi bukan yang memberi "dan...aku ingin memberimu" akunya sambil memerah, dengan kikuk ia membenahi pita yang menghiasi kado tersebut "dan maaf mengenai Francis" kali ini ia menunduk sedih "aku memesan bahan-bahan coklat darinya. Kudengar prancis yang merupakan negara ter-romantis, pintar membuat coklat"

Sekaligus lega dan mengolok dirinya sendiri di dalam batin. Arthur mendesah pelan lalu tersenyum pada istrinya "boleh aku memakannya sekarang?"

Beil berdiri lalu mencium pipi suaminya—dia tidak peduli jika mereka di depan umum "tentu"jawabnya di dekat telinga Arthur yang merah padam seketika.

"Beil!" wanita albino itu kembali duduk di kursinya, nampak menikmati reaksi suaminya yang mudah dijahili—menurutnya. Arthur memegangi pipinya yang tadi dicium dan masih panas "kau tidak perlu melakukannya" katanya lalu membuka coklatnya. Didalamnya tertata rapi, coklat yang dicetak hati kecil-kecil dengan permen-permen warna-warni agar terlihat cute.

"aku jarang membuat sesuatu untuk suamiku, dan aku ingin membuatkannya sesuatu. Bukannya itu manis?" Beil berusaha memuji dirinya yang Awesome— yah...dia memang Awesome. Akhir-akhir ini memang Beil yang hebat itu mengagumi budaya jepang, namun tak disangka dia akan mempraktekannya seperti ini.

Sudahlah, mungkin ini akan menjadi kebiasan baru mereka...

Arthur mengigit coklatnya dan sesuai dengan bentuknya yang cantik rasanya juga enak dan manis. "ini bukan sebagai tanda terima kasih untuk coklatnya, tahu" sambil menikmati rasa manis dimulutnya ia mengeluarkan kotak kecil berwarna merah, wadah cincin berlian hadiahnya itu "i prepared this for you, my Valentine" ucapnya lalu memakaikan cincin tersebut ke istrinya

Tersenyum senang Beil berterimakasih "danke liebe..." sungguh itu senyum termanis yang pernaih dilihat Arthur. Dan itu jauh lebih berharga dari mimpinya—jika dia bisa mengorbankan mimpinya...

Seharusnya aku lebih mempercayainya, dasar bodoh...

A/N:

beberapanya bertema velentine. dan yah...ide ini muncul saat valentine day : )