Liu: maaf, gara2 ceroboh(ga nge-logout ff), cerita classic gue kehapus karena sepupu gue yang iseng. jadi, sekarang Liu pengen ngepublish lagi dari awal. padahal kmrn2 udah ke publish 2 chapter. gomen :(
Readers: curcol, lagian ga ada yang nny kok #lemparin Liu pke BB
Liu: hap~hap~hap~hap~tangkap #nyanyi ala iklan *****
Desclaimer :Masashi Kishimoto
(Chap. 1)
Pairing: SasuXNaru
sedikit NejiXNaru
Rated : M
Boy's love
Don't like, don't read
=normal pov=
"panas…" keluh Naruto pada Sasuke dengan manja.
Sasuke sama sekali tak menggubrisnya. Ya, ini siang yang sangat-sangat-sangat panas. Mereka terperangkap#ralat, mereka berada dikelas yang sangat-sangat membosankan dengan guru yang sangat-sangat lebay pula. Tentu saja Gai-Sensei. Guru yang super duper lebay membuat keadaan semakin-semakin menyebalkan.
Ting tong…. Bel tanda kelas berakhir telah berbunyi.
"syukurlah" desah murid2 yang berada dikelas itu.
Skip time…
Uchiha's Mension.
"TEME" teriak Naruto dari depan rumah keluarga Uchiha itu.
Tampak ia membawa tas sekolahnya. Sepertinya ia akan mengerjakan tugas bersama Sasuke.
CEKLEK…
Pintu terbuka.
"dobe? Kenapa kau kesini?" tanya Sasuke heran.
"iya, aku ingin mengerjakan PR bersamamu" jawab Naruto cengengesan.
Mendengar jawaban Naruto yang begitu bersemangat, ia tak ingin mengecewakan kekasihnya itu padahal ia sangat mengantuk saat ini.
"masuklah" tawar Sasuke kemudian menutup pintunya.
"sepi sekali" kata Naruto sambil melihat2 keadaan dirumah.
Naruto melangkahkan kakinya ke dapur lalu mengotak-atik lemari es Uchiha.
"apa yang kau lakukan, dobe? Bukannya kau ining mengerjakan PR?" tanya Sasuke saat melihat Naruto sedang mengotak-atik lemari es.
"DOBE!" teriak Sasuke saat melihat Naruto memakan es krim miliknya.
Naruto terkejut lalu menjatuhkan es krimnya hingga mengotori seragamnya.
=Sasuke pov=
"apa teme? Lihat seragamku jadi kotor" kata Naruto kepadaku seakan2 tak berdosa.
"kau kesini ingin memakan es krim atau mengerjakan PR si?" tanyaku yang kemudian menariknya ke kamarku dan meminjaminya pakaianku.
Ia membuka seragamnya dan oh Kami-sama, kulit tannya itu selalu saja membiusku. Karena tak ingin pikiranku melayang2 dan ini masih siang, aku memutuskan untuk keluar dari kamarku.
Ceklek….
Pintu kamar terbuka.
"bajunya kebesaran, teme" katanya manja sambil menarik2 baju yang kupinjamkan.
Ya, badannya memang tak seukuran dengan badanku.
"kalau tak mau pakai ya udah, lepasin aja" ucapku menggodanya.
"ah, apa2n si teme" katanya lalu menghampiriku yang sedari tadi sudah berada diruang keluarga untuk mengerjakan tugas.
Skip time…
Sore
"hehehe… terima kasih ya, teme" ucapnya saat kami sudah selesai mengerjakan PR.
"hoam…." Aku menguap.
Sungguh sangat lelah.
"kau ngantuk teme? Kau boleh tidur kok" kata Naruto yang sama sekali tak berdosa telah mengganggu siang hariku untuk beristirahat.
"dobe" panggilku lembut sambil mendekati Naruto yang sedang merapikan barang2nya dan bersiap untuk pulang.
"apa?" tanya Naruto yang sepertinya tak terganggu dengan kehadiranku disampingnya.
"kau sudah mengambil waktu istirahatku, dobe" kataku yang masih dengan nada lembutku sambil mengelus-elus rambut pirangnya yang khas.
"ehm…"
"jadi, kau harus membayarnya" kataku dengan nada rayuan.
"ha, Teme jahat! Aku kan kekasihmu, kenapa kau meminta bayaran dariku?" tanya Naruto sambil mengeluarkan dompet kodoknya itu.
'ah?' pikirku sejenak.
Ya ampun, dia tak mengerti maksudku -_-
"DOBE! Kau benar2 dobe!" teriakku lalu mengendongnya kekamarku.
"teme" Naruto mencoba memberontak namun dia tak kan berhasil,hahahahaha.
Aku menjatuhkannya lembut ke ranjang king size ku.
"a…apa yang kau lakukan, teme?" tanyanya sambil menarik selimut yang ada dibawah kakinya untuk menutupi badannya.
"kau harus membayarnya, dobe" kataku sambil mendekatinya.
Aku menatap mata sapphirenya, ehm, sungguh menghipnotis. Mata itu berkaca2 hingga membuatku tersadar.
"kau…kenapa kau menangis?" tanya ku panik.
"kau akan melakukan apa teme?" tanyanya sambil masih menangis dan tubuhnya gemetaran.
Aku terdiam. Uh, aku jadi tak tega untuk menidurinya padahal aku sudah sangat menginginkanya. Memang si selama kami sudah menjadi sepasang kekasih, kami sama sekali belum pernah melakukan hal itu. Ya, paling hanya sebatas ciuman.
"tidak ada" jawabku lalu perjalan ke teras yang ada diluar kamarku, sedikit kecewa. Aku manatap matahari terbenam.
"te…teme" panggilnya yang masih tampak ketakutan karena tingkahku tadi dari dalam kamar.
Aku hanya menoleh sambil menjentikkan lighter ke rokok yang sudah berada dimulutku.
"aku permisi dulu" katanya.
Aku menghantarnya pulang dengan mobilku.
Tak ada pembicaraan dimobil selama perjalanan pulang.
Namikaze's Mension (baca yang disini sambil dengerin lakunya Lawson: Standing in the dark. N sebisa2nya temannya ngartiinya deh^^)
"lain kali kalau ingin kerumah telepon aku. Jadi aku bisa menjemputmu" kataku datar dan sambil melihatnya keluar dari mobilku.
Ia hanya mengangguk tanpa memperhatikanku. Tanpa menciumku pula. 'Uh, benar2 kesalahan yang fatal' batinku.
3hari kemudian…
Disekolah
"ADA APA DENGANMU? KENAPA TAK BERBICARA PADAKU? KENAPA TAK MENGHUBUNGIKU? KENAPA KAU SEOLAH-OLAH TAK MELIHATKU?" tanyaku bertubi2 pada Naruto saat kelas sedang istirahat dan hanya terdapat beberapa siswa saja dikelas.
aku sudah tak dapat membendung emosiku lagi. Karena tak mendengar jawaban dari mulutnya, aku keluar dari kelas dengan langkah berat dan lelahku sambil meneteskan air mata dari mata onyxku. Memang, aku memang tak pernah menangis dengan cara yang memalukan seperti ini didepan teman2ku, namun setelah diperlakukan seperti ini oleh laki-laki yang ku sayangi tentu saja membuat hatiku sakit. Teman2 yang dikelas hanya menatapi kepergianku dengan penuh tanda tanya. Mereka tau bahwa aku dan Naruto berpacaran.
Skip time…
Namikaze's Mension
Sore
"LALU KENAPA KAU MASIH DATANG PADAKU!" bentakku pada Naruto.
Flashback
=normal pov=
3hari yang lalu.
Beberapa menit sebelum Naruto berangkat ke rumah Sasuke untuk mengerjakan PRnya.
"kenapa dijodohkan?" tanya Naruto dengan nada kesal kepada kedua orangtuanya.
Orangtuanya hanya terdiam. Ya, mereka menjodohkannya dengan Neji; pemuda lebih tua dari naruto 5 tahun, berambut panjang bermata lavender.
"aku tidak mau, kaa-san" teriak Naruto lalu meninggalkan rumah dan yang sedari tadi belum sempat mengganti pakaiannya.
Skip time…
3hari kemudian.
Namikaze's Mension.
Sore
Beberapa menit sebelum Sasuke membentak Naruto.
Karena ingin meluruskan masalahnya dengan Naruto, Sasuke mandatangin kediaman Naruto. Ia sudah berada tepat didepan rumah naruto.
'sepertinya aku mengenal mobil ini' batin sasuke. 'neji hyuga' jawabnya sendiri.
=Sasuke pov=
Tumben sekali pikirku saat melihat mobil neji disini. Karena penasaran, aku mengupingi pembicaaraan mereka dari luar.
"hahahaha…" terdengar tawa riuh dari dalam.
'sepertinya tak hanya Neji saja yang kesini' pikirku lagi sambil masih menempelkan telingaku ke pintu kayu klasik itu.
"jadi, kapan pertunangannya?" tanya Minato, ayah Naruto kepada-entah siapa dia- aku benar2 tak tahu.
Pertunangan? Memangnya siapa yang akan bertunangan? Setahuku, Naruto adalah anak tunggal. Begitu juga neji.
"terserah kau saja, Minato" jawab seorang pria yang akhirnya aku mengetahui suara siapa itu. Hizashi hyuga, ayah Neji.
"bagaimana kalau 2minggu lagi bersamaan dengan tibanya musim semi?" tanya Minato dan setelah itu aku tak mendengar jawaban lagi dari Hizashi hyuga.
"jadi, Naruto, setelah ini, kau harus mengikuti perkataan calon tunanganmu, Neji, ya?" kata bibi Kushina sepertinya senang kepada Naruto yang sontak menyengat hatiku seperti listrik beraliran tinggi.
'bertunangan dengan Neji?'
"Naruto.." panggilku sambil membuka pintu rumah tersebut dengan kasar .
"Sasuke…" panggil Naruto sedikit kaget.
Dengan cepat ia menghampiriku.
"Sasuke, kenapa kau tiba2 kesini dan tak memberitahuku dulu?" tanyanya dengan nada sedikit salah tingkah, bukan sedikit, tapi dia benar2 salah tingkah.
"apa maksud pembicaraan kalian?" tanyaku.
Mereka semua terdiam melihatku. Begitu juga bibi Kushina. Padahal ia sudah merestui hubungan kami.
'Tapi kenapa?' pikirku.
Naruto langsung menarik tanganku keluar dari rumahnya. sekarang kami berada didepan rumah naruto, dihalaman rumahnya.
"Sasuke, aku bisa jelaskan"
"APA!" bentakku.
"dengarkan aku" kata Naruto.
Terlihat mata sapphirenya berkaca2.
Hening.
Aku mencoba menenangkan diriku. Melihat keadaanku yang sudah tenang, naruto manjelaskannya padaku.
"tou-san menjodohkanku kepada Neji" katanya yang lagi2 perkataan itu menyengat hatiku lagi dengan tegangan tinggi.
Flashback end
"LALU KENAPA KAU MASIH DATANG PADAKU!" bentakku pada Naruto.
Tbc
Liu: maaf berantakan
readers: ga baca juga
Liu: -_-
