Disclamer : Naruto © Masashi Kishimoto

Genre : Romance, Shonen ai

(=^0^=)dozo…

Sasuke adalah seorang foto model terpopuler di Jepang. Namanya pun melejit di seluruh antero Jepang sebagai foto model muda dan berbakat. Dia banyak sekali digandrungi oleh fans-fans beratnya yang begitu mengidolakannya. Dia tidak hanya menanjaki dunia foto model, tapi juga memulai kariernya di dunia tarik suara. Sebenarnya hal yang paling dia sukai adalah menjadi seorang penyanyi, karena baginya sebagai penyanyi dia bisa mencurahkan hal-hal yang dirasakannya lewat larik-larik bait lagu yang ia buat.

Sasuke mulai memasuki dunia showbiz dimulai dari sebulan yang lalu, ketika fotonya dikeluarkan pertama kali di sebuah majalah showbiz. Banyak sekali telepon yang masuk ke perusahaan agar Sasuke menjadi cover majalah showbiz dan membuat sebuah majalah foto khusus untuk Sasuke.

Pesonanya sangat menyilaukan dunia, namun Sasuke sendiri tak ambil pusing dengan ketenarannya itu. Walaupun dia menikmati menjadi foto model dan penyanyi, tapi masih ada yang mengganjal di hatinya. Cinta? Ya, cinta. Dia sama sekali belum pernah merasakan bagaimana itu cinta. Belum pernah memperhatikan seseorang dengan penting dan khususnya.

Di saat pertemuannya dengan orang itu, orang yang selalu memberikan senyuman ketika matahari telah hilang diufuk timur sebagai penghangat hati baginya.

***

Saat itu Sasuke sedang berjalan-jalan sendirian sebelum pengambilan gambar untuk sebuah produk minuman Aquamarine. Tentu saja dengan penyamaran yang sudah ia siapkan. Model rambut yang dirubah dan memakai kacamata hitam, menyempurnakan penyamarannya agar tidak diketahui para fans-fansnya yang dianggapnya maniak itu. Bisa repot kalau dia dikenali oleh para fans-fans maniaknya, saat dia berjalan-jalan sendirian tanpa bodyguard. Dia bisa dikejar-kejar sampai harus bersembunyi di toilet umum.

Di saat dia sedang berjalan-jalan, tidak sengaja Sasuke menabrak seorang perempuan dengan rambut kucir duanya yang panjang berwarna orange dan juga memakai baju maid serba orange. Dan alhasil barang bawaan sang perempuan itu jatuh berserakkan.

"Ittei…" gumam kesakitan perempuan berambut orange itu sambil mangelus-elus pantatnya. "Ah, kueku!!" timpalnya saat meliahat kue yang dibawanya hancur berserakan.

"Hnn.." Sasuke mengira bahwa perempuan itu hanya mencari perhatiannya saja. Saat Sasuke ingin meninggalkan perempuan itu, tiba-tiba perempuan itu menarik jaket Sasuke. Meminta Sasuke bertanggung jawab atas kuenya yang hancur. Karena kue itu adalah kue pesanan orang yang memesan dari tokonya. Bisa-bisa dia dimarahi Bosnya, jika dia kembali dengan kue yang sudah hancur.

"Tanggung jawab! Tanggung jawab dengan kue yang kau hancurkan! Kaukan yang menabrakku!" ucap perempuan itu cerewet sambil meminta pertanggung jawaban Sasuke atas kuenya yang hancur.

"Hnn.." Sasuke melihat sepasang bola mata safir perempuan itu tengah menatapnya serius. Begitu indah, sehingga membuat dentuman keras di dada Sasuke.

"Sial! Bisa-bisa gajiku dipotong gara-gara kue yang sudah hancur ini!" grutu perempuan itu. "Hei, kalau ada orang ngomong tatap mata lawan bicaramu dong! Apa-apaan kacamata hitammu itu?!" gertak perempuan itu sambil melepas paksa kacamata yang dipakai Sasuke untuk menyempurnakan penyamarannya itu. Perempuan itu terpesona saat mata onyx Sasuke menatap matanya lurus hingga mereka saling bertatapan. Dan gara-gara kebodohan perempuan itu yang sudah melepas kacamata Sasuke, dia harus berlari bersama cowok berambut pantat ayam yang sudah menabraknya tadi. Karena fans-fans Sasuke yang mengejar-ngejar mereka, akhirnya merekapun bersembunyi di sebuah gang kecil yang tak mungkin bisa ditemukan fans-fans maniak itu.

"Geez.." gumam Sasuke.

"Apa-apaan kau ini? Memangnya kau artis apa, sampai-sampai dikejar-kejar cewek sebanyak itu." Sungut perempuan itu.

Mendengar itu Sasuke pun terkejut. Seorang foto model dan penyanyi terkenal bisa-bisanya tidak dikenali oleh perempuan ini. Karena kesal oleh perempuan cerewet itu, Sasuke pun mendorongnya ke tembok gang kecil itu dan melayangkan kedua tangannya di samping kepala perempuan itu sehingga menguncinya di sana.

"Memangnya ini salah siapa?! Kau yang tiba-tiba melepas kacamataku! Merusak penyamaranku, hingga harus dikejar cewek-cewek maniak itu!" gara-gara perlakuan Sasuke itu, membuat perempuan itu sedikit gemetaran. Melihat perempuan itu gemetaran, Sasuke pun tertawa geli di dalam hatinya. "Haah.. Kuemu akan ku ganti nanti."

"Mana mungkin aku bisa percaya dengan perkataanmu?" bentak perempuan itu disela-sela ketakutannya terhadap Sasuke dan tidak mudah begitu saja mempercayai omongan Sasuke.

"Hnn, kau tidak percaya padaku? Oke, kau ikutlah denganku. Setelah aku menyelesaikan pekerjaanku, aku akan mengganti kuemu yang kuhancurkan."

Akhirnya Sasuke pun mengajak perempuan itu ke tempat pemotretannya. Di sana perempuan berambut orange itu cengok melihat banyak orang yang berkumpul untuk mempersiapkan pemotretan.

"Sasuke kau kemana saja, sih? Kami mencarimu kemana-mana tahu! Pemotretannya dimulai lima belas menit lagi, cepat ganti pakaianmu sana. Eh, siapa perempuan itu? Pacar?" ucap manajer Sasuke dengan nada menggoda sambil menyikut tangan Sasuke. Manajer Sasuke itu namanya Shizune, lho.

"Hnn, bukan siapa-siapa." Sungut Sasuke, lalu pergi ke dalam mobil untk berganti pakaian.

Di sana perempuan berambut orange itu melihat Sasuke sedang melakukan pemotretan. Ini baru pertama kalinya dia melihat secara langsung seorang foto model melakukan pemotretan.

"Wow.. Sugoi! Kakoi ne.." Gumam perempuan berambut orange itu kagum melihat Sasuke. Perempuan berambut orange ini terkejut saat melihat para staf yang sedang melakukan pemotretan itu ribut-ribut karena pasangan Sasuke di pemotretan kali ini akan terlambat karena jalanan yang macet. Akhirnya Mereka semua menatap perempuan berambut orange itu dengan mata yang berbinar-binar, seakan tak ada perempuan lain di sana. Manajer Sasuke yang bernama Shizune pun mengajak perempuan itu untuk menggantikan foto model yang tidak bisa datang karena terlambat. Padahal perempuan itu sudah menolaknya, tapi Shizune tetap menyeret perempuan itu ke dalam mobil untuk berganti pakaian.

"Ta.. tapi.." tolak perempuan berambut orange itu bingung saat dipaksa oleh Shizune.

"Tidak apa-apa tenang saja. Oya, siapa namamu?" Tanya Shizune.

"Na.. ruto."

"Hemm, kayak laki-laki saja namamu."

"Namaku Naruto. Uzumaki Naruto. Aku laki-laki." *Penekanan*

"Bercandamu lucu juga. Haha.."

Saat Shizune membantu melepaskan baju perempuan itu, Shizune membatu saat menyadari bahwa Naruto sebenarnya adalah laki-laki. Shizune pun berteriak tak ketulungan hingga Naruto pun harus menutup kedua telinganya. Orang-orang yang berada di luar pun ikut kaget mendengarnya.

"Laki-laki?" gumam Sasuke cengok.

"Kan aku sudah bilang kalau aku tidak bisa!" ucap Naruto.

Ternyata semua kaget saat mengetahui bahwa Naruto adalah seorang laki-laki, tak terkecuali Sasuke. Padahal dia kira Naruto adalah seorang perempuan.

"Bagaimana ini?" Tanya Shizune gelagapan.

"Sudah pakai saja dia! Lagipula penyamarannya saja tadi kita tidak tahu kalau dia sebenarnya adalah laki-laki." Ucap sang fotografer yang akan memotret mereka.

Akhirnyapun Naruto dipaksa memakai baju perempuan yang modis dan lucu, serta didandani ala foto model agar wajahnya tak terlihat seperti laki-laki.

Sasuke yang melihat perubahan pada Naruto, membuat wajahnya bersemu merah dengan semburat merah di pipinya.

"Aku harus bagaimana?" Tanya Naruto cengok, tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Sudah beberapa kali fotografer memotret mereka, tapi tak ada satupun hasil yang dapat memuaskannya. Naruto yang canggung dan kaku tidak bisa difoto dengan keadaan yang seperti itu.

Karena kesal, Sasuke pun tiba-tiba mencium Naruto di depan banyak orang. Semua staf di sana menatapnya cengok saat Sasuke yang mencium bibir Naruto. Dan alhasil membuat Naruto salah tingkah dan semburat merah muncul di pipinya. Ciuman Sasuke cukup membuat Naruto kehabisan nafas. Naruto pun terkejut oleh ciuman yang dilakukan Sasuke padanya. Kemudian Sasuke pun memberi isyarat kepada fotografer untuk memotret mereka disaat Naruto tidak tahu bahwa dirinya sedang difoto. Ciuman Sasuke benar-benar manjur membuat Naruto malu dan salah tingkah. Namun dilihat dari mata Sasuke, itu merupakan hal yang manis pada diri laki-laki berambut orange itu.

Lalu Sasuke pun memeluk pinggang Naruto yang masih terpaku dengan ciuman itu. Menempelkan keningnya ke kening laki-laki itu. Hingga laki-laki itu harus sedikit mendongakkan kepalanya karena dia lebih pendek dari Sasuke. Hingga kembali membuat wajah Naruto menjadi merah semerah tomat busuk.

"Kau tidak usah melihat kamera. Lihat aku saja. Anggap tak ada siapapun di sini kecuali kita." Kata Sasuke manis kepada Naruto, sehingga wajah Naruto kembali memanas.

Beberapa menitpun pemotretan akhirnya selesai juga. Dan Naruto pun selesai dan kembali berganti pakaian laki-laki.

"Terima kasih atas kerjasamanya." Ucap Shizune pada Naruto dan memberikan sebuah amplop untuk Naruto.

"Apa ini?" Tanya Naruto bingung dengan amplop itu.

"Itu imbalan untukmu, karena sudah membantu pemotretan hari ini."

"Ah, tidak usah. Aku senang membantu pekerjaan ini, kok." Ucap Naruto dengan senyum yang menyegarkan dan mengembalikan amplop itu kepada Shizune.

"Ah, aku sangat berterima kasih sekali padamu. Karena aku masih ada pekerjaan, aku pergi dulu ya." Lalu Shizune pun pergi meninggalkan Naruto. Dan beberapa detik kemudian Sasuke pun menghampiri Naruto.

"Hnn? Baju laki-laki? Kenapa tak memakai seragam maidmu tadi?" Tanya Sasuke heran sekaligus menggodanya.

"Memangnya kenapa? Akukan memang laki-laki!" seru Naruto. "Jam kerjaku memang sudah habis dari tadi, sejak mengantarkan kue."

"Hnn.. Ayo." Ajak Sasuke berniat mengganti kue yang sudah ia hancurkan.

"Ah, soal itu.. Kau tidak perlu menggantinya. Lagipula hari ini sangat menyenangkan buatku. Ya.. walaupun dicium sesama laki-laki juga." Ejek Naruto lalu menyunggingkan tawanya yang lebar, hingga membuat dentuman keras di dada Sasuke untuk kedua kalinya.

"Kenapa? Akukan harus mengganti kuemu yang hancur."

"Tidak apa-apa. Lagipula ini hari terakhirku bekerja. Haha.. Ah, sudah jam segini aku harus pergi."

"Kau mau pergi kemana? Biar aku…"

"E-em.. Aku harus pergi jauh, kau tidak akan bisa mengantarku. Sampai bertemu dilain waktu Sasuke teme.." pamit Naruto.

Sasuke menangkap ada sesuatu yang tersembuanyi dari kata-kata Naruto.

"Ah, sial. Aku lupa menanyakan nama dan nomer teleponnya."

Sasuke begitu kecewa saat dirinya belum mengetahui nama maupun nomer telepon Naruto, agar dirinya bisa menghubunginya kembali. Tapi ternyata tidak ia dapatkan keinginannya itu dan dia sangat berharap bisa bertemu lagi dengannya.

***

To be continued…

Ditunggu Reviewnya… (=^o^=)