Aku sunny, aku hanyalah seorang mahasiswa biasa yang baru mengenal dunia perkuliahan. Tiga bulan lalu tidak tahu kenapa aku mencoba mendaftarkan diri mengikuti program beasiswa yang pemerintah adakan. Tidak seperti biasanya, sepertinya kali ini dewi Fortuna sedang memihak padaku. Terbayangkan untuk dapat kuliah gratis saja tidak pernah tapi kali ini, aku mendapatkan beasiswa sehingga aku tidak perlu membayar biaya kuliah. Dan bukan hanya itu beasiswa yang aku dapatkan ialah untuk berkuliah di salah satu universitas ternama di Seoul. Iya Seoul, Korea Selatan, negara yang dipuja – puja oleh banyak fansgirl di dunia.
Dan kini sudah berjalan setengah semester. Aku tidak pernah menyangka dunia pekuliahan akan seberat ini. Tugas yang menumpuk, laporan yang harus selalu dibuat setiap minggunya, belum lagi kuis – kuis yang datang silih berganti. Dan sialnya, meski kegiatan akademis saja sudah merepotkanku, kampus tempat aku berkuliah mengharuskan mahasiswanya untuk mengikuti setidaknya satu organisasi kemahasiswaan. Dengan sangat terpaksa akupun memilih salah satu organisasi yang menurut aku tidak akan memakan banyak waktu, ataupun dapat merepotkanku.
BMO, Organisasi Manajemen Bisnis, organisasi ini hanya akan sibuk apabila memiliki acara. Dan setahu aku acara tersebut akan dilakukan hanya satu tahun sekali. Lagi – lagi sial. Aku lupa bahwa setiap organisasi pasti memiliki acara penyambutan atau kalo di Indonesia disebut makrab. Aku benar benar harus mengosongkan weekend aku minggu depan karna acara makrab sialan ini.
Ini sudah tepat jam 7 pagi, tapi di depan gerbang masih sepi.
"kemana sih orang – orang ini? Kemaren pengumuman jam 7 berkumpul depan gerbang tapi kenapa sepi begini?" segera aku menelpon yako. Ya dia teman yang cukup aku kenal dari awal kuliah yang juga mengikuti organisasi ini.
"yaaaa, kamu dimana?"
"aku di depan gerbang, kamu dimana ? cepatlah kesini!" perintahnya.
"aku di depan gerbang timur ini, tapi sangat sepi disini" celotehku yang seperti orang kehilangan arah.
"babo!" bentak yako. "kita bekumpul di gerbang barat . cepatlah kemari panitia sedang menghitung jumlah peserta!"
"okeoke, aku akan segera kesana" dan kemudian aku mematikan telponku dan berlari dengan mengendong ransel yang cukup berat. Lagi – lagi kesialan menghampiriku.
Saat berlari tiba – tiba ada seorang namja dengan menggunaan sepedanya berhenti didekatku. Sosok yang sedikit lebih gelap untuk shade orang korea meski begitu kharismanya mampu mengalihkan pehatianku. Aku pun bergenti berlari seketika.
"hay, mau kemana? Apa kamu menuju gerbang barat untuk makrab BMO?" tanya namja tersebut
"iya, aku anggota baru dan aku salah informasi tempat berkumpul"
"aku panitia di acara tersebut, aku akan kesana juga. Ikutlah denganku agar au tak terlambat" namja tersebut sambil menujuk kearah belakang menggunakan dagunya mengarahkanku untuk naik ke sepedanya.
Tak ada pilihan lain, aku tak mau pagi-pagi sudah berjujuran keringat padahal acara saja belum di mulai.
"baiklah, tapi aku harus duduk dimana" aku kebingungan karena tidak ada tempat duduk lain di sepeda itu.
Sambal menarik tanganku dia mengarahkanku naik ke atas sepeda "naiklah, karna tidak ada tempat duduk injaklah besi ini." Tak melepaskan tanganku, namju itu kemudian meletakan tanganku di bahunya " berpeganganlah biar kau tidak terjatuh" ujar namja tersebut. Kemudian kita melaju kearah gerbang barat.
Sesampainya di gerbang barat aku hanya fokus melihat gerombolan anak telah berbaris rapi. Dengan paniknya aku langsung lari saja tanpa meninggalkan namja tersebut, bahkan untuk berterimakasih saja akupun lupa.
