IT'S YOU

Cast : KYUMIN and other SUJU member
Genre : Romance
Rated : T…
Desclaimer : Kyuhyun milik Sungmin dan Sungmin milik Kyuhyun..KYUMIN milik KMS
BL /YAOI/ BOY X BOY

2SHOOT

warning : typos beredaran….ceritanya gk banget -_-

.

.

.

Gedung sekolah yang megah, seragam yang mengagumkan, siswa-siswi yang sangat mempesona, itulah gambaran kecil dari SAPPHIRE BLUE high School. Salah satu sekolah elit di Seoul, jika kau tidak pintar dalam salah satu bidang entah akademik, seni dan olahraga, jangan pernah berharap untuk bisa bersekolah si tempat itu, kecuali jika memang terlahir dari keluarga kaya yang mampu membayar uang sekolah dengan jumlah yang fantastis.

Seorang namja tengah mengagumi bangunan yang ada didepannya, betapa hal ini seperti mimpi, tidak pernah ada dalam bayangannya bahwa ia akan mampu bersekolah disini, impian nya sejak kecil. Sejak orang itu, seseorang yang di sayangi Sungmin, harus pindah ke Seoul dari kota asal mereka, Ilsan.

*flashback on
5 years ago

"Uljima… jangan menangis lagi Minnie-ah, nanti wajah manis mu hilang" ucap seorang namja yang lebih tinggi kepada Sungmin, sambil mengusap punggung Sungmin menenangkan Sungmin yang masih terisak pelan. Sungmin sendiri menenggelamkan kepalanya di dada namja tampan di depannya.

"Kau akan meninggalkan ku…hiks..hiks…" suara Sungmin terdengar parau

"Kita pasti bertemu lagi"

"Tapi Seoul itu jauh" Sungmin mengeratkan pelukannya, tidak rela orang yang sangat dekat dengannya itu akan meninggalkannya setelah mereka berhasil lulus SD dengan nilai yang sangat baik. Tidak rela, karena Sungmin benar-benar menyayangi dia, terlalu sayang, hingga sebuah rasa manis muncul setiap Sungmin ada di dekat namja itu. Mungkin ini yang namanya Cinta Monyet, betapa indah dan mengharukan, saat anak 9 tahun saling tidak rela melepaskan satu sama lain karena perasaan aneh yang menghampiri mereka berdua.

"Sudah Sungmin-ah, suatu saat kita pasti bertemu, bukan kah kau bilang ingin pergi ke Seoul? Itu impian kita sejak kecil bukan? Aku akan menunggu di sana, arraso?!" Namja itu sedikit melonggarkan pelukannya dengan Sungmin, di angkatnya kepala Sungmin, dihapusnya jejak air mata di pipi Sungmin.

"Berjanjilah pada ku Sungmin-ah, kau akan menemui ku di Seoul" Sungmin menganggukan kepalanya, dan sore itu mereka menghabiskan hari terakhir mereka bersama di Ilsan sebelum mereka berpisah, berdua saling bercerita mengenang kebersamaan mereka sejak kecil.

*Flashback off

Dan kini Sungmin sudah ada di Seoul, orang tuanya berpindah tugas ke Seoul, dan berkat kemampuan olah raga nya yang memang sangat mengagumkan, bahkan pernah menjuarai kejuaraan Martial arts tingkat Nasional, membuat Sungmin di terima di sekolah ini.

Disinilah kini Sungmin berdiri, di depan pintu gerbang SAPPHIRE BLUE high School. Sungmin memperhatikan siswa-siswa yang masuk ke dalam gedung sekolah, yang juga akan menjadi teman Sungmin. Sungmin akan mencari orang itu, namja yang sudah 6 tahun tidak ia temui. Berkat appa Sungmin yang masih berhubungan dengan orang tua namja itu, Sungmin jadi tahu bahwa ia yang akan Sungmin bersekolah disini.
.

.

.

Setelah bertemu dengan kepala sekolah, Sungmin langsung menuju ruang kelas XI A, kelas barunya, di bantu dengan salah seorang murid, dengan cepat Sungmin bisa menemukan ruang kelasnya yang memang berada di tengah-tengah gedung sekolah yang megah.

tok tok tok….. Sungmin mengetuk pintu kelas, Songsaenim langsung menyuruhnya masuk.

"Silakan perkenalkan diri mu Sungmin" Sungmin sebelumnya sudah bertemu dengan Park Songseanim, wali kelas nya. Sungmin mengganggukan kepalanya sambil tersenyum kemudian menghadap pada teman-temannya.

"Annyeonghaseyo, Joneun Lee Sungmin imnida, Bangapsumnida, Kamsahamnida" Sungmin kembali menunduk, dilihatnya teman-temannya menanggapi dengan senyuman.

"Kau bisa duduk di samping Kim Kibum" Songseinim menunjuk bangku Kibum yang ada di urutan ke dua didekat pintu masuk, Sungmin langsung menuju bangku di sebelah Kibum.
.

.

.

"Kibum, apa kau mau mengajak ku untuk berkeliling sekolah" Tanya Sungmin saat jam istirahat tiba

"Nde, kajja… akan ku beri tahu tempat-tempat terbaik di sekolah ini" jawab Kibum semangat, entah apa yang membuat Kibum begitu semangat, biasanya dia hanyalah seorang siswa yang sangat pendiam, jarang bergaul dengan teman-temannya, sedikit dingin dan cuek terhadap siapapun, tapi saat Sungmin memberi senyum tulus pada nya, membuat Kibum mau melupakan sejenak ke canggungannya.

Akhirnya Kibum menemani Sungmin untuk berkeliling sekolah, mulai melihat lapangan olah raga yang sangat lengkap,mulai dari lapangan, lab, ruang kesenian dll. Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk ke kantin sekolah, cukup bersyukur karena waktu istirahat di sekolah itu tebilang lama, sehingga mereka masih sempat untuk istirahat setelah berkeliling sekolah.

"Kibum-ah, kenapa kau tak bilang pada ku bahwa kau berperingkat satu umum di sekolah ini" ucap Sungmin semangat.

"Eoh? Kata siapa?" Tanya Kibum

"Tadi saat kita melewati papan yang sangat besar itu, yang bertuliskan peringkat siswa disini, kau ada di urutan teratas, kau benar-benar hebat, aku bangga bisa mengenal mu" Sungmin masih saja tersenyum senang kearah Kibum, terlalu semangat karena mengenal anak yang sangat pintar, tidak sadar saat seluruh siswa di kantin mulai diam tapi tetap ada yang berbisik-bisik. Merasa ada yang aneh, Sungmin melihat sekelilingnya, Kibum malah memasang tampang cuek, mata kecil Sungmin sedikit melebar saat dia melihat 5 namja tinggi berjalan bersama lalu duduk di kursi di salah satu sudut kantin.

"Kenapa semua jadi diam? Dan siapa namja-namja itu? Sepertinya semua siswa memperhatikan mereka?" Tanya Sungmin setengah berbisik pada Kibum.

"Mereka adalah para ketua presidium" jawab Kibum sambil meminum jus jeruk yang sudah ia pesan.

"Presidium? Apa itu?" Tanya Sungmin polos.

"Semacam Organisasi Siswa, di sekolah lain di sebut OSIS, tapi di sekolah ini menyebutnya Presidium. Jika OSIS memiliki 1 ketua, Presidium di sekolah ini memiliki 5 ketua, salah satunya adalah coordinator nya" Sungmin hanya melongo mendengar penjelasan Kibum, sedikit tidak mengerti.

"Setiap ketua memegang bidang yang berbeda, ada Akademik, Kesenian, Olah raga, Kedisiplinan, dan yang 1 adalah Koordinator mereka" Kibum terus menjelaskan, hingga akhirnya Sungmin mengerti.

"Hmmm…pantas saja, mereka terlihat berbeda dengan siswa lain.. sekumpulan namja tiang listrik" ucap Sungmin polos membuat Kibum menatapnya tidak percaya

"Tiang listrik?"

"Nde..lihat saja..mereka sangat tinggi, apa mereka makan galah? Atau tiang listrik"

"Kau benar-benar sangat lucu Sungmin-ah" Kibum tidak bisa menahan tawanya, sedang Sungmin masih menatap 5 namja itu, Sungmin sedikit terkejut saat ada 2 namja yang eerrr… cantik, mendekati 5 namja tiang listrik itu, mereka duduk di sebelah namja yang berbadan lumayan besar dan di sebelah namja tinggi yang tampan, Sungmin terhenyak saat 2 namja cantik itu secara bersamaan mencium 2 namja yang berbeda yang masuk dalam kategori namja tiang listrik itu.

"Itu Heechul Hyung dan Teukie Hyung, Heechul hyung adalah kekasih Hangeng hyung ketua olah raga, dan Teukie hyung kekasih Kangin hyung, ketua bidang kedisiplinan" sebuah suara menyadarkan Sungmin dari lamunannya, seorang namja mungil duduk diantara Kibum dan Sungmin.

"Kau memiliki teman baru, kenapa tidak dikenalkan pada ku Kibumie?" Tanya namja innocent itu

"Oh Wookie, dia Sungmin, siswa baru di kelas ku, dan Sungmin kenalkan dia Wookie, saudara ku"
Sungmin menjabat tangan Wookie, disambut dengan senyuman hangat dari Wookie.

"Kenapa kau tidak ikut bersama mereka?" Tanya Kibum kepada Wookie

"Aku sedang marah pada Yesung hyung, issshhh dia benar-benar menyebalkan" lirih Wookie sambil menatap salah satu namja diantara 5 namja tiang listrik. Tak di duga, salah satu namja yang masuk dalam jajaran namja tiang listrik itu berdiri lalu berjalan menuju ke kursi Wookie, KiBum , dan Sungmin

"Wookie, aku ingin berbicara pada mu" ucap namja itu, wookie hanya mengacuhkannya dan berjalan pergi dari kantin, terlihat namja berkepala besar *di bunuh Clouds, mengikuti Wookie. Sungmin hanya menatap heran.

"Yesung hyung, ketua kesenian, dia kekasih Wookie"
Sungmin menganggukan kepalanya mengerti, cinta saat muda memang rumit.
.

.

.

Sungmin merebahkan tubuhnya di kasur empuk di rumah baru nya, sangat senang hari pertama sekolahnya terlewati dengan sangat menyenangkan, masih terfikir sekumpulan namja yang benar-benar mempesona di sekolah baru nya tadi. Sepulang sekolah tadi, Sungmin, Kibum, dan Wookie mampir kesebuah café di dekat sekolah. Dengan semangat Wookie menjelaskan betapa ia kesal pada Yesung karena kurang peka nya Yesung, dari Wookie jugalah Sungmin jadi tahu bahwa kelima namja tadi adalah Kangin ketua kedisiplinan dan Hangeng ketua olah raga, serta Yesung ketua kesenian adalah siswa kelas 3, Sedangkan Siwon siswa kelas 2 adalah coordinator Presidum, dan yang terakhir, yang membuat Sungmin heran, Cho Kyuhyun, siswa kelas 1 yang menjabat sebagai ketua 1 tapi menjadi ketua Presium bidang akademik, pasti anak itu benar-benar pintar, batin Sungmin.

Sungmin meraih sebuah foto diatas meja kecil disamping tempat tidur nya, tampak wajah sungmin bersama namja yang akan segera di temui oleh Sungmin.

"Aku akan menemui mu, pasti, sesuai janjiku, meski aku tak tau bagaimana kau sekarang, tapi aku pasti akan mengenali mu saat kita bertemu" sungmin berkata di depan foto yang ia pegang.
.

.

.

Sungmin berjalan sendirian menelusuri koridor sekolah, Kibum tidak masuk hari ini, karena harus mengikuti sebuah olimpiade, sedangkan Wookie entah kemana, tadi Sungmin sempat melihatnya berjalan berdua dengan Yesung, mungkin mereka sudah berbaikan.

Dengan santai Sungmin berjalan sambil memakan lilopop di tangannya, menikmati setiap apa yang ia lihat di setiap sudut sekolah itu, benar-benar mengesankan. Sungmin berjalan mundur, tidak sadar ada orang di belakangnya, hingga akhirnya…

BRRUUKKKK

Sungmin terjatuh kebelakang, namun ia tidak merasakan sakit, tapi malang bagi orang dibelakang Sungmin tadi, ia jatuh terduduk dan ditimpai tubuh Sungmin yang mungkin cukup berat. Sungminmelongo sesaat sambil memiringkan wajahnya, menatap tidak percaya wajah orang yang ia tabrak.

"Kau…berat, cepat menyingkir dari tubuh ku" satu kalimat yang sangat menusuk itu keluar dari mulut namja berambut coklat ikal itu, membuat Sungmin segera berdiri dari posisi awalnya.

"aahhh…mianhae..aku tidak sengaja" Sungmin menundukan wajahnya.

"Makanya, jangan berjalan mundur, kau pikir ini di rumah mu" kata orang itu kasar

"Mianhae….jeongmal mianhae" Sungmin terus menundukan wajahnya, sedikit takut dengan tatapan orang di depannya itu.

"Waeyo Kyu?" Sebuah suara berat membuat Sungmin mengangkat wajahnya, dilihatnya wajah tampan di samping namja berwajah evil yang ia tabrak tadi.

"Anak ini, dengan seenaknya menabrak ku" sindir Kyuhyun.

"Aishh, jangan kekanakan Kyu, lagi pula kau baik-baik saja….mmmm… kau baik-baik saja?" Siwon namja tampan tadi mengalihkan pertanyaannya ke Sungmin, Sungmin berdiri kaku, tatapan Siwon, tatapan ini….

"Heii…kau baik-baik saja?" Tanya Siwon sekali lagi, membuat Sungmin mengalihkan pandangannya

"Nde…gwenchana…mianhae sekali lagi" Sungmin sekali lagi menundukan wajahnya, lalu pergi berlalu dari situ.

"Aku mau ke ruang presidium duluan Kyu" Ucap Siwon, berjalan kearah yang berlawanan dengan Sungmin, Kyuhyun hanya mengangguk. Kyuhyun berdiam sesaat di tempat itu, hingga akhirnya ia sadar ada sebuah benda tergeletak di lantai, handphone berwarna pink, Kyuhyun mengambil hp itu, tidak sengaja memencet tombol aktif, sebuah foto terlihat di wallpaper dengan tulisan yang cukup besar

"Lee Sungmin" ucap Kyuhyun saat membaca tulisan di layar hp itu.
.

.

.

"Umma.. apa umma melihat handphone ku?" Tanya Sungmin pada Ummanya yang sedang memasak makan malam, Sungmin baru sadar handphone nya tidak ada sesampai dirumah, saat ia membereskan semua bukunya dari tas yang telah ia pakai.

"Ani…mungkin kau lupa menaruh nya chagi" ucap Umma sambil tetap mengaduk masakannya.

"Tidak ada Umma…aiisshhh.. padahal itu hp baru yang dibelikan appa saat kita baru pindah ke Seoul" lirih Sungmin mendudukan tubuhnya di samping appanya yang menikmati kopi di meja makan.

"Mungkin tertinggal di sekolah" kata appa Sungmin singkat, Sungmin menatap appa nya sekilas

"Ya mungkin…mungkin aku taruh di loker dan lupa mengambilnya lagi…aaiissshhh..padahal aku sudah berjanji menelepon Kibum, besok akan ada pekan budaya di sekolah"

"Pake punya appa dulu, bukan kah kau selalu menyimpan nomor teman mu di buku mu"

"Ahh..nde…gomawo appa" Sungmin langsung mengambil handphone appanya yang tergeletak di meja kesil di pojokan ruangan, dan langsung membawanya masuk kedalam kamarnya , membuat appanya hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah aegya nya yang manis itu.
.

.

.
SAPPHIRE BLUE high school mengadakan sebuah pekan budaya, seluruh siswa di wajibkan untuk hadir, dan Sungmin sangat bersemangat, dia sudah janjian dengan Kibum untuk menikmati pekan budaya bersama. Dengan semangat Sungmin berangkat dari rumahnya menuju sekolah dengan bis kota yang biasa ia tumpangi, Appa dan Umma Sungmin adalah pengajar di salah satu Universitas di Seoul, mereka selalu berangkat lebih awal dari Sungmin, hal ini akhirnya membuat Sungmin harus selalu berangkat sendirian ke sekolah. Sungmin tidak terlalu memikirkan handphone nya, dia masih yakin bahwa mungkin tertinggal di loker.

Sungmin mencari Kibum di semua sudut sekolah, namun tak kunjung bertemu. Sungmin sempat berpapasan dengan Wookie yang tengah bersama namjachingunya aka Yesung, namun karena takut menganggu akhirnya Sungmin memilih tidak ikut bergabung.

Sungmin melewati sebuah ruangan kelas yang kosong, dia berhenti saat melihat seseorang yang ia kenal tengah duduk sambil menundukan wajahnya, Sungmin mencoba mendekat, namun saat hendak masuk ke ruangan itu ia batalkan saat melihat seseorang yang lain tengah berdiri di depan orang yang Sungmin kenal.

"Kibummie, sampai kapan kau akan mendiamkan ku?" Tanya orang yang tengah berdiri didepan Kibum sambil menggenggam tangan Kibum, Kibum tidak menjawab, hanya mengalihkan pandangannya kearah lain.

"Jangan diam seperti ini, jika memukul ku membuat mu memaafkan ku, maka pukul aku" Orang itu semakin menggenggam erat tangan Kibum.

"Lepaskan Woonie..sakit" Kibum mencoba menghempaskan tangan Siwon yang menggenggamnya erat

Sungmin mundur beberapa langkah…"Woonie"…lirih nya, orang yang ingin ia temui jika ia benar-benar ada di Seoul, teman masa kecil nya, cinta monyet nya, ada dihadapannya sekarang.. dan Kibum.

Sungmin berjalan cepat meninggalkan tempat itu, hatinya sedikit sakit saat harus mengakui teman masa kecil nya yang sangat ia sayangi itu kini sudah mencintai orang lain, terlihat dari sorot mata Siwon ke Kibum, terlalu cepat menarik kesimpulan jika seperti itu, namun itulah adanya. Setengah berlari Sungmin melewati anak tangga, dan satu kesalahn Sungmin adalah saat ia tidak memperhatikan anak tangga yang cukup lebar, dan akhirnya…

"Aaaakkkkhhh" Sungmin meringis sakit saat kaki nya terkilir karena berjalan terlalu cepat di tangga, Sungmin mengusap kakinya, namun masih terasa sakit.

"Kau itu ceroboh sekali" sebuah suara mengagetkan Sungmin, di lihatnya wajah pemilik mata obsidian yang berdiri didepannya.

Kyuhyun mendekati Sungmin, membantu mengusap kaki Sungmin. Melihat Sungmin terus menahan sakit, dengan cepat Kyuhyun membawa Sungmin dalam gendongannya.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Sungmin mencoba meminta untuk turun.

"Bukan kah kau kesakitan? Kita akan ke ruang kesehatan, jangan banyak bicara dan cobalah untuk menurut" kata-kata itu seakan menjadi perintah untuk Sungmin diam saat Kyuhyun membawanya ke ruang kesehatan dan mendudukannya di tempat tidur ruang kesehatan.

"aishhh..bagaimana bisa mereka membawa kunci kotak obat" decih Kyuhyun mendapati lemari obat yang terkunci.

"Aku baik-baik saja" Sungmin pelan, Kyuhyun menatapnya sesaat, mendekati Sungmin, lalu menyodorkan sebuah benda dari sakunya kepada Sungmin.

"Handphone ku" Sungmin menerima benda tipis berwarna pink itu dari tangan Kyuhyun.

"Kau menjatuhkan nya kemarin"

"Ah..gomawo..tapi mianhae untuk kecerobohan ku kemarin" ucap Sungmin lagi, Sungmin mencoba untuk turun dari ranjang, namun sial, kakinya masih terasa sakit, hingga membuatnya berdiri limbung, dan dalam hitungan detik, Sungmin kembali terjatuh, dan lagi-lagi ia tidak merasakan sakit.

Sungmin membuka matanya sedikit demi sedikit, menatap tidak percaya wajah yang ada dihadapannya, mata yang menuntut tapi teduh, milik Kyuhyun seakan memenjarakan pandangan Sungmin dan Kyuhyun begitu dekat, hembusan nafas mereka satu sama lain bisa mereka rasakan, Sungmin terus menatap mata tajam Kyuhyun, tatapan menuntut, benar-benar ,membuat Sungmin tak sadar

Krriieeeekkkkk… suara kenop pintu yang dibuka membuat Sungmin dan Kyuhyun segera sadar dengan posisi mereka, dimana Sungmin menindih kyuhyun. Sungmin segera bangun, begitu pula dengan Kyuhyun, Sungmin tidak mampu menatap Kyuhyun, jantungnya tiba-tiba berdekat cepat saat melihat Kyuhyun dari tekat, pikirannya melayang entah kemana, kesadarannya seakan setengah hilang.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Kyuhyun saat melihat wajah Sungmin terlihat memerah

"Aaaa…nde…. Aku duluan kembali ke kelas ku dulu, gomawo atas bantuan mu"

Sungmin segera keluar dari ruang kesehatan, tangannya menyentuh dada sebelah kirinya

"Ada apa dengan ku?" batin Sungmin sambil terus berjalan meninggalkan Kyuhyun sendirian di ruang kesehatan.

TEBECE~~~~~

Mian jika ceritanya kekanakan banget..ini epep udah lama bangat..dibuat pas awal-awal nyoba bikin epep…jatohnya jelek banget nie epep hahaha

GOMAWO sudah mau membaca