You've Cheated On Me (Speak Now…)

Main pair: Yunho Jung x Jaejoong Kim

Rated: M

CHAPTER 1

"Nggh ah… ah…"

"Ah ah oh…"

"Fast—faster baby—oh… oooh…"

"As you wish—ah boo… aaaah..."

Pernahkah kau merasa salah dalam mengambil pilihan dihidupmu? Bahkan kau sendiri sadar betapa sangat— sangat— sangat— berbahayanya jalan yang kau ambil.. tapi, itu tidak membuatmu gentar. Kau sendiri bahkan tidak tahu datang darimana keberanian itu. Apa benar berasal dari hati kecilmu? Apa karena ada kesempatan yang datang dan kau tidak bisa menolaknya? Tidak kah kau sadar akan ada yang tersakiti atas semua pilihan hidupmu? Sekalipun itu orang yang mencintaimu? Apa benar kau rela meninggalkannya? Keluar dari kotak yang selama ini menjadi tempat ternyamanmu dengan senyum palsu kau torehkan pada semua yang melihatnya… Ah aku tahu kau menikmatinya. Kumohon jangan pernah menyesal karena itu pilihan hidupmu, kau sudah menentukan jurang mana yang hendak kau lewati….

"Saranghae boo.." ucap pemuda dengan suara setengah berbisik pada pemuda lain dibawahnya.

"Nado— Nado saranghae" balas pemuda lainnya.

Tidak ini bukanlah mimpi buruk. Ini indah, sangatlah indah. Kau tidak tahu karena kau belum pernah merasakannya. Aku hendak mengikutnya, terus bersamanya karena aku— aku mencintainya… Aku tahu ini salah tapi aku menyukai ini.

The Beginning of

Pagi ini tidak seperti biasanya, entahlah aku merasa ini awal dari semua yang pernah kualami dalam hidupku setelah semalam aku dan dia… Kami…

"Apa yang sedang kau pikirkan sayang?" Ucap pemuda yang perlahan memeluku

"Ah aku tidak sedang memikirkan apa-apa sayang" jawabku sekenannya padanya, kekasihku.

"Mianhae. Jeongmal Mianhae karena kesibukanku kau jadi sering ku tinggal"

"Tidak apa-apa sayang, aku Choi Jaejoong mengerti dengan kesibukanmu"

"Hmmpfft— apa kau bilang, Choi Jaejoong?" Ia sedikit menahan tawanya, aku heran kenapa reaksinya begitu.

"Memangnya kenapa kau tidak mau, jelek ya?" Ucapku seraya melepas pelukannya, aku jadi kesal mendengar reaksinya tadi.

"Hahaha tentu saja bagus, sangat cocok bahkan"

"Tidak aku tidak percaya padamu"

"Aku hanya bercanda sayang, itu sangat manis untukmu. Percayalah suatu hari nanti aku Choi Seung-hyun akan mengubahnya untukmu" ucapnya lalu merengkuh ku lagi dalam pelukannya.

"Aku takut— aku takut kau pergi meninggalkaku" ucapku terbata

"Never. I never leave you walk alone"

"Tapi aku— kau"

"Tidak ada aku atau kau. Yang ada hanya… kita"

"Saranghae"

"Nado Sarangahe"

Aku tak bisa membendung air mata bodoh ini. Aku begitu mencintainya sampai-sampai aku takut kehilangannya. Aku tahu aku hanya orang biasa tidak sepertinya yang dikenal banyak orang. Tampil dimana-mana dan mendapat banyak sanjungan pula dari orang yang menyaksikannya. Dia Choi Seung-hyun, seorang artis, kekasihku, cintaku.

"Hei kau jangan cengeng seperti itu"

"Biar saja mata ini milikku. Terserah aku mau melakukan apa padanya"

"Tapi sekarang itu juga milikku, kau tidak boleh menangis lagi"

Aku hanya diam. Ia menghapus pelan air mata dipipiku, kurasakan betapa lembutnya ia menyentuhku. Ini yang kurindukan darinya

"Kau akan pergi lagi, keluar kota lagi" ucapku sedih

"Aigoo aku tidak pergi lama, sayang kumohon bersabarlah"

"Aku tahu. Aku akan bersabar… lagi"


"Kau masak apa?" tanya seorang pemuda dibelakangku seraya menyelipkan kedua tangannya. Merengkuhku

"Sup Kimchi, kau suka kan?" jawabku padanya

"Ne. Kau paling mengerti aku"

"Tentu saja sudah duduk dan tunggu disana" perintahku padanya

"Tapi aku merindukanmu"

"Aku juga rindu"

"Ya sudah"

"Ya sudah apa?"

"Biarkan begini"

Kupukul pelan kepalanya. Aku tahu ia paling tidak suka kepalanya di rendahkan seperti ini. Ia pernah bilang kepala adalah organ yang harus dilindungi jad tolong jangan disakiti.

"Ouch sudah berapa kali kubilang jangan pukul dibagian kepala"

"Kau sendiri yang memulai"

"Kau ini ya"

Dipeluknya kau semakin erat. Ugh sesak, sendok yang kugunakan untuk memasak sampai terjatuh karena ia mengangkatku semakin tinggi.

"Sudah sudah aku menyerah"

"Tidak belum cukup"

"Apalag—"

Chu. Ia membalik tubuhku lalu mencium lembut bibirku. Jujur aku merindukan ini, aku suka ini.

"Sudah, hukumanmu sudah selesai"

"Aku ingin dihukum lagi" jawabku pelan sambil terenyum menatapnya

"Mwo?"

"Hahaha sudah duduk sana aku siapkan ini dulu di mangkuk"

"Baiklah Ny. Jung"

"Kau bilang apa?"

"Ny. Jung memangnya kenapa?"

"Aku suka itu"

"Karena memang hanya kau yang pantas menyandangnya"

Aku hanya tersenyum melihat pemuda tampan yang kini sedang duduk di meja makan dapurku. Ia dan sifatnya lucu sekali.


"Min kau sedang apa?" tanyaku pada pemuda tinggi disampingku.

"Mengisi TTS hyung aku bosan menemanimu"

"Aku kan hanya bosan di apartemen terus lagipula bos memberiku libur. Aku belum punya rencana apapun"

"Haah kau ini bagaimana hyung aku tidak mengerti orang sepertimu"

"Ya! Apa maksudmu?"

"Maksudku kenapa tidak kau ajak saja pacar artismu jalan-jalan?"

"Hei kau tidak sopan sama hyungmu sendiri ya"

"Biar saja ia jarang menemuiku"

"Hahaha kau tidak usah cemburu begitu ia memang sedang sibuk makanya aku tidak mengajaknya, lagipula kita sudah lama tidak jalan-jalan"

"Ya ya ya aku tahu. Hyung bodoh ku itu!"

"Hei!"

"Hyung! Changmin!" panggil seseorang dari arah belakang kami

"Ah Kyuhyun"

Ku lirik Changmin terlihat senang melihat Kyuhyun datang. Sudah kuduga ia pasti punya perasaan terahdapnya. Ku pikir aku harus membantu adik iparku ini sedikit.

"Kita jadi jalan-jalan kan, kemana?" Tanya Kyuhyun pada kami.

"Lotte World yang sedang ada dalam pikiranku" jawabku padanya.

"Baiklah ayo kita kesana sekarang!" Ucap Changmin riang.

"Lotte World ramai sekali!" ucap Changmin setengah berteriak.

"Bodoh! Kalau sepi namanya pemakaman!" balas Kyuhun

"Hahaha sudah kalian, kita mau coba yang mana dulu?" tanyaku pada mereka, dongsaeng-dongsaeng manisku.

"Aku mau coba Crazy Bumper Cars!"

"Aku mau mencoba Giant Loop!"

"Hei kita baru saja masuk Min, Giant Loop nanti saja" ucapku pada Changmin, sepertinya ia jadi kesal.

"Sudahlah min nanti kita coba Giant Loop, tapi nanti"

"Baiklah-baiklah terserah kalian saja"

"Ayooo!"


"Aku lelah"

"Aku juga"

"Aku masih ingin main"

Aku dan Changmin memandang heran Kyuhyun yang kini sedang meminum Jus nya. Ia seakan tidak peduli dengan tatapan kami.

"Wow! Kau mau main apa lagi?" tanya Changmin padanya.

"Tidak-tidak tidak main. Kita menonton saja di The 4-D Theater disana itu"

"Hyung bagaimana?" Tanya Changmin padaku

"Well ayo!"

"Yeeah!"

"Pingpong! Pingpong!"

"Hello?"

"Kau dimana chagi?"

"Aku di Lotte World bersama Changmin dan pacarnya"

"Oh siapa? Kyuhun hahaha yasudah aku hanya ingin tahu kau sedang apa"

"Hahaha ya.. ya nanti aku telepon lagi"

"Sarangahe"

"Nado"

Pip.

Changmin dan Kyuhyun tampak menatap datar padaku.

"Apa?" tanyaku pura-pura tak tahu.

"Kau tadi bilang apa hyung?"

"Bilang apa ya, aku lupa sudahlah ayo" ucapku setengah berlari ke tempat Theater itu.

"Yaa! Tunggu hyung!" teriak mereka serempak.

"Kami akan membalasmu!"

"Coba saja" balasku lagi hahaa senang menggoda mereka yang malu-malu kucing begini.


"Kalian mengantri dulu ya aku mau ke toilet" pintaku pada Changmin dan Kyuhyun. Kami berada di tengah-tengah antrian Theater.

"Baiklah belikan minuman ya hyung" ucap Kyuhyun padaku

"Um' aku menggangguk lalu meninggalkan mereka

"Hello? Ada apa menelepon?" akhirnya ku angkat juga telepon ini setelah menjauh dari ChangKyu.

"Aku merindukanmu"

"Hahaha memangnya kau ada dimana?"

"Di belakangmu"

Aku terkejut. Segera saja aku melihat seseorang yang kini tengah mengisi hatiku berdiri tak jauh dari tempatku. Di belakang Pop Corn Cart yang cukup besar. Ia mulai mendekatiku.

"Bagaimana kau tahu aku disini" pekik ku senang

"Aku mengikuti kalian"

"Di sini ada Changmin, pergilah nanti kita ketahuan"

"Kau jahat sekali. Baiklah 1 ciuman aku pergi"

"Kau ini" ucapku setengah tertawa melihat kelakuan kekanak-kanakannya.

"Ayo" ajaknya lagi

"Kemana?" tanyaku bingung.

"Toilet"

TBC


Hihihi yang satu belum tamat ini sudah muncul lagi.

Still Prolog nih X))

by the way ada yang tahu gak kok fic yang di upload jadi acak adut? padahal sudah di edit loh di doc manger. anyone?

Oh ya aku baru tahu perasaan author yang lelah melihat silent reader. Begini toh rasanya… *sigh*

Tapi yasudahlah :b

Review ya? Demi kenyamanan bersama.

See Ya :D