Story I : Please, Hyung..
Taehyung hanya bisa memandang datar namja bermata bulat yang merengek dihadapannya. Oh lihatlah mata bulatnya yang terus mengerjap-ngerjap, pipi tembam yang dibuat mengembung serta bibir pink yang terus mengeluarkan rengekan-rengekan yang sama yang terlihat begitu uhh imut.
"Ayolah hyung… Belikan aku yayayaya?" Ohh dengarlah rengekan itu lagi. Bahkan kedua tangannya tak bisa diam menguncang dan bergelayut manja pada lengan Taehyung.
"Tidak, Kook.." balas Taehyung membuat Jungkook mengerucutkan bibir pinknya yang membuat dirinya jadi terlihat semakin imut. Uhh ingin rasanya Taehyung langsung mengecup bibir pink nan menggoda itu.
"Ihh hyung jahat! Hyung tidak sayang Kookie lagi!" Rajuk Jungkook masih dengan mode menggemaskannya.
"Bukan begitu, Kook. Hyung…"
"Tuh kan benar hyung memang tidak sayang sama Kookie lagi!" Ujar Jungkook lengkap dengan mata yang berair, siap untuk menangis.
"Kenapa berpikir begitu? Begini. Dengarkan hyung dulu." Taehyung pun segera menggenggam kedua tangan Jungkook.
"Hyung melakukan ini karena hyung benar-benar menyayangimu. Kau tau? Hyung hanya tak…"
"Jika hyung sayang Kookie, kenapa hyung tidak mau membelikan Kookie sepeda? Kookie kan hanya minta di belikan sepeda bukan mobil, jika hyung tak punya uang!" Ujar Jungkook membuat Taehyung hanya bisa menghela nafasnya saja.
"Hyung sama sekali tidak mempermasalahkan uang jika kau tau. Jika kau minta dibelikan mobilpun hyung akan belikan. Tapi jika sepeda, hyung tidak akan belikan." Putus Taehyung membuat Jungkook semakin mempoutkan bibirnya.
"Hyung!"
"Apa kau lupa kejadian 2 bulan yang lalu?" Tanya Taehyung tiba-tiba membuat Jungkook kembali memberenggut.
"Kau masih ingat kan berapa banyak luka-luka yang kau dapat saat jatuh dari sepeda baru yang hyung belikan, hmm?" Taehyung mengusap ujung pelipis kanan Jungkook yang masih terlihat jelas bekas luka jahitan disana.
Jungkook hanya bisa diam saat mengingat kejadian 2 bulan yang lalu saat dimana beberapa hari sebelumnya Jungkook juga sama merengeknya dengan sekarang pada Taehyung untuk dibelikan sepeda. Ia hanya iri melihat teman-temannya yang bersepeda sendiri saat pergi dan pulang sekolah. Berbeda dengan dirinya yang selalu di antar dan di jemput oleh Taehyung setiap harinya. Ia hanya ingin terlihat mandiri dan tak menyusahkan Taehyung-nya.
Karena tak tega melihat rengekan dari Jungkook, Taehyung pun luluh dan setelahnya langsung memesan sebuah sepeda baru untuk Jungkook. Mengetahui itu, Jungkook tentu saja langsung senang bukan kepalang.
Dan hari itu pun tiba. Beberapa jam setelah sepeda pesanan sampai, Jungkook sangat antusias untuk segera mencoba sepeda barunya yang berwarna merah, warna favoritenya. Dengan rasa percaya diri, Jungkook langsung mengayuh sepeda barunya keluar dari lingkungan apartment. Niatnya adalah untuk mencoba sekaligus jalan-jalan sekeliling kompleks apartmentnya.
Namun karena Jungkook yang masih belum ahli bersepeda, ia hanya bisa panik saat dirinya melihat sebuah lubang yang cukup besar dan dalam di hadapannya. Karena panik, keseimbangan tubuhnya pun jadi kacau hingga akhirnya Jungkook melompat dari sepeda dan langsung terjatuh ke aspal. Dan hal itu tentu saja berdampak luka-luka pada tubuhnya. Kepalanya bahkan sampai mengeluarkan darah karena terantuk jalanan beraspal.
Dan sejak saat itu, Taehyung bersumpah tak akan pernah mau membelikan Jungkook sepeda lagi. Ia hanya takut kejadian serupa terjadi pada Jungkook-nya. Ia hanya ingin menjaga Jungkook-nya.
"Sekarang kau mengerti kan kenapa aku tak mau menbelikanmu sepeda?" Tanya Taehyung saat melihat Jungkook yang sedang menggigiti bibir bawahnya dan wajahnya yang memucat.
"Hyung hanya tidak mau kau terluka, Kook." Taehyung mengelus lembut surai hitam Jungkook.
"Hyung akan merasa sangat bersalah jika melihatmu terluka dan kesakitan." Ujar Taehyung lagi.
"Maafkan aku, hyung…" lirih Jungkook lengkap dengan setetes air mata yang mengalir dari mata kanannya.
"Sttt jangan menangis. Hyung tak suka melihatmu menangis." Taehyung langsung merengkuh tubuh Jungkook ke dalam pelukannya.
"Jika kau berpikir hyung tidak sayang padamu karena tidak mau membelikanmu sepeda, itu salah besar, sayang." Ujar Taehyung sambil terus merengkuh Jungkook ke dalam pelukannya dan mengusap punggung Jungkook dengan lembut dan perlahan.
"Justru karena hyung sayang, hyung akan membelikannya nanti tapi jika kau sudah bisa mengendarai sepedamu." Mendengar itu, Jungkook pun langsung memandang wajah Taehyung dengan tatapan tidak mengerti.
"Hahh baiklah hyung menyerah. Hyung juga kan tidak mau terus menerus mendengar gerutuanmu saat kau melihat teman-temanmu yang pergi bersepeda ke sekolah sendiri. Padahal hyung kan juga mau mengantar dan menjemputmu ke sekolah setiap hari. Tapi…"
"Aku sayang hyung! Sangat sangat sangat sayang hyung! Terima kasih!" Ujar Jungkook ceria dan langsung kembali memeluk tubuh Taehyung.
"Kekekeke tapi kau dengar apa yang hyung katakan tadi kan? Hyung akan…"
"Hyung akan membelikannya nanti jika aku sudah bisa mengendarai sepedaku sendiri. Benar kan?" Balas Jungkook lengkap dengan senyum yang kini menghiasi wajahnya.
"Benar. Hyung yang akan mengajari dan memastikan jika kau sudah benar-benar bisa mengendarainya. Jadi apa kau senang sekarang?"
"Sangat, sangat, sangat senang! Terima kasih hyung!" Balas Jungkook lalu mengecup kedua pipi Taehyung bergantian, meluapkan kegembiraannya.
END
A/N : Aku tau kalau cerita ini begitu pasaran. Aku hanya ingin share aja cerita yang sudah aku buat ini. Jika kalian suka, aku juga turut senang. Jika kalian tidak suka, aku juga tak apa. Karena aku pun tak ada berhak memaksa kalian untuk suka dengan ceritaku ini, bukan? Oh ya mohon reviewnya ya. Rencana aku sih aku mau buat ff ini jadi drabble-drabble VKook/TaeKook gitu. Menurut kalian gimana?
