Halo halo para reader! Terima kasih sudah mengklik cerita ini dan meluangkan waktu untuk melihat tulisan ini. Namaku Kumato, dan ini ceritaku sendiri. Aku tau, aku tau. Raizu punya Ghost Panic, dan Inshi punya Deep Inside. Tapi, tapi... 'kami' mengalami kecelakaan lagi dan kali ini bahu yang sebelumnya pernah patah, patah lagi. Operasi dilakukan berkali-kali. Sekarang, bahu DAN pergelangan jadi susah digerakkan. Oh, just our luck...

Anyway, otak kami lama gak dipake jadinya rada karatan gitu. Bukannya ngelanjutin cerita sebelumnya, cerita ini malah muncul! Jadi, sekalian me-restart otak kami juga mau mengeluarkan ide yang menyumbat saluran inspirasi kami.

Habis curhatan.

Seperti judulnya, ini Cuma kisah random dari sebuah Alternate Universe dimana Boboiboy Elemental bukan pecahan dari kekuatan super dari seorang Boboiboy ataupun kembarannya. Mereka adalah saudara dengan umur yang beda, dan juga masalah hidup yang berbeda! Gak ada kekuatan super, jam kuasa, apalagi alien yang menyerang bumi. Hanya kehidupan normal yang dipenuhi oleh bro-fluff alias brotherly love! Yep, brotherly. So, no YAOI here. Sorry folks, but you have to suck it up.

Oke, bagi yang masih membaca bacotanku sampe sini, kalian gak bakalan Cuma baca ocehanku kok. Aku akan melakukan wawancara dengan para tokoh Boboiboy versi AU ini. Daripada bingung, yuk kita wawancara salah satu karakter cerita fanfic ini. Meet... Gempa!

Gempa: Halo! Senang bisa muncul disini.

Wah, Gempa sopan sekali. Memang patut dicontoh. Bisa ceritakan tentang dirimu sendiri?

Gempa: Heemm, mulai dari mana ya? Nama lengkapku Boboiboy Gempa. Umurku 19 tahun. Pekerjaan utamaku adalah pengajar les private. Tapi kadang-kadang kalo waktuku senggang aku juga kerja jadi translator lepas dan berbagai pekerjaan sampingan yang lain.

Wow, padahal umurmu baru 19 tahun. Kenapa kerja sebanyak itu?

Gempa: Karena aku harus menghidupi adik-adikku yang masih sekolah.

... ? Bagaimana dengan orangtua kalian?

Gempa: Orangtua kami meninggal dalam kecelakaan saat aku masih 14 tahun.

*gasp* jadi sejak 14 tahun kamu sudah bekerja menghidupi adik-adikmu? Bukannya kamu di bawah umur?

Gempa: Haha, tentu saja tidak. Saat itu aku dan adik-adikku diasuh secara terpisah oleh keluarga kami. Setelah lulus SMA aku memutuskan untuk tidak kuliah dan bekerja. Sekarang aku tinggal sama salah-dua adikku di sebuah rumah kontrakan di Pulau Rintis, tempat kami dilahirkan.

Lalu, kenapa tiba-tiba sekarang kamu mau tinggal bersama adik-adikmu? *gasp* Jangan-jangan kamu diasuh dengan kejam seperti di sinetron2?

Gempa: Enggak! Tentu saja enggak. Tok Aba merawatku dengan baik. Tapi aku ingin tinggal bersama adik-adikku karena... aku kangen sama mereka. *blush*

Awww, shoooo cute~! (^w^) Bisa ceritakan tentang adik-adikmu?

Gempa: Tentu saja *tersenyum* Aku tinggal bersama 2 adikku. Mereka masih sekolah. Yang pertama bernama...

?: Kutemukan juga kau...

BRAKK! *pintu terbuka dengan kasar*

Gempa: Halilintar? Ngapain kamu disini? Bukannya kamu sedang sekolah?

Halilintar: Kudengar tadi Kak Gempa diculik oleh gadis psikopat gila, diintrogasi lalu akan dibedah untuk dijual organ dalamnya ke pasar gelap.

Hei! Siapa yang menyebarkan fitnah tidak berdasar itu?!

Halilintar: *deathglare* Oh, jadi kau yang menculik Gempa? Tidak akan kumaafkan...

Hii! Gempa, lontong... maksudku, tolong!

Gempa: Tenang Halilintar, aku gak diculik kok. *bisik* Meskipun tadi aku memang dibekap dan mataku ditutupi lalu tiba-tiba aku muncul di tempat ini... Tapi dia bukan gadis psikopat, dia Cuma mau mewawancarai kita.

Halilintar: Huh, kau ini terlalu baik. Dilihat saja gadis itu sudah jelas mencurigakan dan gak beres. Gimana bisa kau percaya padanya? Ayo pulang!

Wuih, galaknya...

Halilintar: *deathglare*

... aku diam saja ah.

Gempa: Ayolah, dia hanya mau menanyakan satu-dua hal. Gak ada salahnya menjawab, kan?

Halilintar: ... Terserah. Jangan bilang aku gak memperingatkanmu. *duduk di sebelah Gempa*

Gempa: Loh? Gak balik ke sekolah?

Halilintar: Males, aku mau disini saja.

*bisik* Sssttt, Gempa, dia ini siapa?

Gempa: Ini adikku yang pertama. Namanya Halilintar, kelas 2 SMA.

Dia emang galak begini, ya?

Halilintar: Aku dengar itu!

Hii!

Gempa: Maafkan kelakuan dia. Dia memang kelihatan galak dan kasar, tapi sebenarnya dia baik kok. *senyum* Dia Cuma gengsi untuk menunjukkanya.

Halilintar: Jangan ngomong sembarangan, Kak Gempa.

Gempa: Aku gak bohong tuh. *senyam-senyum* Buktinya kamu masih ada disini.

Halilintar: Sudah kubilang aku males balik ke sekolah.

Gempa: Oh ya? Bukannya karena kamu khawatir? *senyum lebar*

Halilintar: *blush* A-Apa maksudmu? Siapa yang khawatir?

Gempa: Kamu.

Kamu.

Halilintar: Urgh, terserah! *bangun*

Gempa: Loh? Mau kemana?

Halilintar: PULANG! *banting pintu*

Wow, what a big softy. Dia tipe tsundere ya?

Gempa: Itu yang bikin dia imut~ (^w^)

Hahahahah, aku tau itu ;D Btw, sebenarnya kamu punya berapa adik sih?

Gempa: Aku punya 4 adik, termasuk Halilintar.

Loh? Tapi kamu bilang kamu Cuma tinggal bareng 2 adikmu?

Gempa: Iya, berhubung aku masih belum punya pekerjaan tetap aku menitipkan 2 adikku yang paling kecil pada Tok Aba. Jadi, di rumah kami Cuma tinggal bertiga. Tapi nanti pasti ada saatnya kami berlima bisa hidup bersama.

Wah, tinggal bertiga di rumah kontrakan... dan semuanya laki-laki! Pasti berat ya?

Gempa: Tidak juga, justru ramai kok. Kedua adikku juga membantu untuk urusan rumah karena terkadang aku terlalu sibuk bekerja. Halilintar jarang bersih-bersih, karena dia juga kerja sambilan jadi yang paling sering bersih-bersih adalah...

?: KAK GEMPA!

BRAKK! *pintu terbuka dengan kasar (lagi)*

Siapa lagi sekarang?

Gempa: Taufan? Kenapa kamu juga kesini?

Taufan: Kudengar Kak Gempa diculik oleh gadis emo gak waras dan akan dijual di pasar untuk dijadikan Tenaga Kerja gelap!

Woi! Kok fitnahnya jadi makin aneh?!

Taufan: Oh, jadi kamu yang menculik Kak Gempa... *menatap tajam*

Glek... *beringsut*

Taufan: Kamu... *mendekat* T olong jangan ambil kakakku! *mewek*

Huh?

Taufan: Aku Cuma punya satu Kak Gempa, aku gak punya cadangan. Jadi jangan ambil dia... Huweee!

Huh? Loh? Ma-Maaf! Aku gak akan ngambil ka—

Taufan: Huweeeeenngg! *kejer*

Ge-Gempa, aduh gimana nih! Ja-jangan nangis, cup cup cup... *panik*Ge-Gempa, ini siapa!? Kok datang-datang nangis?

Gempa: Ini adikku yang kedua, Taufan. Umurnya 14 tahun.

Taufan: Huweeee...!

Hah! 14 tahun? Kok nangisnya kayak anak umur 5 tahun begini? Duh, jangan nangis lagi ntar kukasih kue cokelat mau?

Taufan: *langsung brenti nangis* Hiks... Berapa?

Umm, dua potong?

Taufan: Huwweeeee!

Oke, oke! Sebanyak apapun yang kamu mau deh!

Taufan: *senyum* Hore! \(^o^)/ Aku mau 2—bukan, 3 loyang!

T-Trickster! Hilang udah duit gajianku...

Gempa: Taufan, gak boleh menipu begitu.

Taufan: Okelah kalo Kak Gempa bilang begitu... =3=) Btw, kakak gak kerja? Jam istirahat udah lewat dari tadi loh...

Gempa: Benar juga! Aku pergi dulu! *ngacir*

Ah, dia pergi...

Taufan: Iya, dia pergi. Ngomong-ngomong kamu siapa?

Namaku Kumato. Namamu Taufan ya?

Taufan: Iya, kok tau?

Gempa yang kasih tau. Tadi aku mewawancarai dia.

Taufan: Wah, kayaknya asyik tuh. Wawancara aku juga dong.

Tentu saja. Aku udah kehilangan 2 narasumber dan sekarang tinggal kamu saja.

Taufan: Loh, bukannya ada Kak Hali juga?

Loh, bukannya tadi dia udah pulang?

Taufan: Tapi tadi aku liat dia sembunyi di lorong, ngintip-ngintip ke dalam ruangan ini trus dia pergi.

Big softie. Ternyata dia emang khawatir sama Gempa.

Taufan: Ayo mulai wawancaranya dong!

Oh, ya bener juga. Ehmm, sebagai yang paling muda di rumah apa yang kamu pikirkan tentang Gempa dan Halilintar?

Taufan: Mereka berdua adalah kakak paling hebat yang kupunya! Kak Gempa selalu perhatian dan selalu mencoba untuk memenuhi kebutuhan kami. Dia juga sayaaanng banget sama kami semua. Bahkan terkadang terlalu perhatian...

Hahah, Brother-complex detected! X3

Taufan: Tapi sayangnya Kak Gempa terlalu banyak bekerja, susah banget disuruh istirahat. Kadang-kadang Kak Hali bahkan harus menyeret Kak Gempa ke tempat tidur!

Uh-oh, workaholic detected! :o

Taufan: Ngomong apa sih, jangan pake bahasa inggris!

Oke, oke. Lupakan aja yang tadi. Kalo Halilintar gimana?

Taufan: Kak Hali? Dia adalah pem-bully, gak peka, dingin, cuek... Aku punya catatan sifat buruknya di rumah. Perlu aku ambil?

Gak perlu, seingatmu saja.

Taufan: Oke, sampai di mana tadi? Oh ya, dia juga orang yang mudah marah dan biang masalah di sekolah karena selalu berkelahi... Tapi itu menurut orang lain. Semua orang sering salah paham tentang Kak Hali... :(

Yeah, dengan sikap seperti itu orang-orang selalu salah paham tentang dia. Tapi bagaimana menurut pendapatmu sendiri?

Taufan: Hah, bagiku Kak Hali sangat KEREN! Dia selalu berkelahi untuk membela yang lemah. Dia kuat dan sangat bisa diandalkan. Terkadang aku ingin jadi seperti Kak Hali... karena dia seperti pahlawan super! :D Meskipun kadang-kadang aku juga mengerjainya... Heheh.

Haha, oke oke. Aku mau liat nanti bagaimana kamu ngerjain Halilintar, tapi aku juga mau tau tentang...

Taufan: AAKH!

A-Ada apa?

Taufan: Aku harus belanja untuk makan malam! Akuharuspergidulubye! *ngacir*

T-Tunggu— Ah, dia sudah pergi... Ya sudahlah. Toh aku masih punya satu orang lagi disini. Keluarlah Halilintar.

Halilintar: ... Kok kamu tau aku disini?

Insting wanita... dan status sebagai author *grin*.

Halilintar: Terserah.

Oke. Sekarang ceritakan tentang...

Halilintar: Kalo kamu mau tau pendapatku tentang saudara-saudaraku, jawabanku sama dengan Kak Gempa dan Taufan. Titik.

Aku tau, tapi itu belum semuanya kan?

Halilintar: Memang. Tapi aku tetap gak akan jawab. Kalo mau tau, kamu harus cari tau sendiri. *pergi*

Wooo, misterius sekali. Seperti wawancara gaje ini harus selesai disini. Ini hanya perkenalan, masih banyak sifat dan perilaku para Elemental Boboiboy dari Alternate Universe ini yang belum keliahtan. Dan kalian sudah baca sendiri kata-kata Halilintar, para reader. Kalo kalian penasaran sama kehidupan dan karakter Boboiboy Bersaudara kalian harus terus baca cerita ini ;) Tenang aja, cerita ini bukan hanya berisi QnA atau wawancara gaje seperti ini. Bakalan ada drabble tentang kehidupan mereka juga. Tapi jika ada yang kalian pengen tanyakan pada mereka semua, tanyakan saja. Aku akan menculik Gempa lagi dan mengadakan QnA!

Intinya Fic ini bakalan sangat acak. Bisa drabble, QnA, kemudian jadi drabble lagi, tergantung dari mood dan review. Bukan berarti aku bakalan menagih atau meminta. Setidaknya berharap boleh kan?

Soo... RnR nee?