Chapter 1
DemiGod of Chaos
Summary: Setelah pertarungan melawan Pain. Naruto bertemu dengan seseorang yang membawanya pergi ke dunia asing. Sesampainya dia di dunia tersebut, kekuatan, penampilan, dan ingatannya telah diganti dengan yang baru. Membuatnya menjadi berkepribadian yang sedikit berbeda dengan yang dulu.
Disclaimer: Naruto dan Percy Jackson and the Olympians dimiliki oleh pemiliknya masing-masing( Masashi Kishimoto-sensei dengan Riordan). Saya hanya meminjam karakter dan ceritanya saja.
Warning: Halfcold!Naruto
Keep Calm and Enjoy Reading!
.
.
.
Chapter 1: The Truth and Arrived to Camp Half-Blood
Dia menang.
Entah beberapa kali, dia memikirkan hal itu.
Yah, dia menang. Menang melawan shinobi yang mengaku sebagai perwujudan dari Dewa.
Naruto Uzumaki. Seorang pemuda berumur 17 tahun, merupakan ninja dari desa Konoha, Jinchuuriki Ekor-Sembilan, murid Jiraiya si Pertapa Katak, Pertapa Gunung Myobokuzan, dan gelar-gelar lainnya.
Setelah bertemu dengan Nagato, yang merupakan pengendali dari ke-enam Pain(Chikushudo, Tendo, Jigokudo, Gekido, Ningendo, dan terakhir Shurado) Naruto mengubah pemikirannya bahwa kedamaian bisa dicapai tanpa kebencian, dan dimulai dari saling memaafkan dan saling mengerti perasaan satu sama lain.
Nagato pun sadar dari kekeliruannya selama ini, dan menggunakan Jutsu terlarang(Gedo: Rinne Tensei no Jutsu) untuk membangkitkan para ninja yang mati karena perbuatan para Pain.
Kemudian, Naruto diberikan hadiah perpisahan berupa bunga kertas dari Konan, dimana didalam bunga tersebut terdapat harapannya, beserta harapan Nagato dan juga Yahiko.
Sekarang, Naruto sedang berada dalam perjalanan menuju tempat kelahirannya itu.
"Yosh, setelah sampai di Konoha aku akan banyak memakan ramen di Kedai Ichiraku, Dattebayo!" Ucapnya berseri, menampilkan deretan gigi bersih yang ada di mulutnya.
Dia melompat dari satu pohon ke pohon lainnya, sebelum sebuah bola hitam muncul, dan mengarah kepadanya.
"Nani?" dengan insting yang dimilikinya, si ninja orange menghindar dari serangan tersebut.
Naruto melihat bola hitam mengenai salah satu pohon, sebagai pohon itu hancur.
Tidak ada ledakan.
Ataupun sebuah cahaya.
Hanya "sentuh" lalu menghilang seketika.
"Siapa kau," Naruto berteriak, kunai kebanggaannya dia keluarkan dari kantung senjatanya "Keluarlah, dan lawan aku, Dattebayo."
Sesuai permintaannya, sesosok berjubah misterius muncul di depannya.
Tanpa aba-aba Naruto menyerang si misterius. Dia mengarahkan kunainya kearah bagian perut.
Si misterius menangkap kunai Naruto, lalu melakukan pukulan menuju wajah Naruto.
Naruto menangkap pukulan itu, ia lalu melompat ke belakang sambil melakukan segel tangan.
"Kagebunshin no Jutsu" tiga clone muncul dari kepulan asap. Dua clone menyerang si misterius, sedangkan yang satu mendekati Naruto.
Clone-1 melancarkan sebuah tendangan ke misterius, yang ditahan olehnya dengan mudah. Melihat kesempatan, Clone-2 melempar dua shuriken ke si misterius.
Si misterius melempar Clone-1 ke arah sembarangan, membuatnya menghilang setelah terkena tanah dengan keras.
Dari ketiadaan muncul sebuah tembok hitam, yang kemudian menghalangi dua shuriken untuk mengenai si misterius.
Clone-2 menyerbu si misterius, dengan melancarkan sebuah pukulan kepadanya.
Clone-3 berubah menjadi kepulan asap, setelah membantu Naruto membuat teknik andalan Hokage Ke-Empat.
Naruto melihat Clone-2 telah dikalahkan, melesat kearah si misterius.
"Rasakan ini." Dia mengarahkan bola biru dialiri angin di tangannya, menuju perut si misterius. "Fuuton: Rasengan!"
*BOOM!*
Gelombang kejut terjadi beberapa saat. Udara di sekeliling bergetar dibuatnya, memaksa Naruto menutup kedua mata.
Beberapa menit kemudian, dia membuka matanya, untuk melihat apa yang terjadi dengan musuhnya.
Kedua matanya melebar dibalik keterkejutan "T-tidak mungkin." Si misterius tidak berpindah sama sekali dari posisinya, atau terlihat terluka karena serangannya.
Padahal Jutsu yang Naruto gunakan merupakan salah satu Jutsu terkuatnya, namun ditahan hanya dengan satu tangan oleh musuhnya.
'Sejak kapan dia menahan Jutsuku?.'
Sebelum Naruto sempat bereaksi, si misterius memukul lehernya dengan keras, membuat si Jinchuuriki pingsan karenanya.
Si misterius melepas jubah miliknya, memperlihatkan bentuk fisik seorang pria berambut hitam, warna mata berwarna silver, kulit putih sedikit pucat, tinggi badan 6'5, mengenakan satu set pakaian formal, lengkap dengan sepasang sepatu hitam.
Pria itu tersenyum memandangi wajah Naruto, pandangannya mengatakan bahwa dia seolah-olah sudah menunggu lama untuk momen seperti ini.
"Kau sudah berjuang cukup banyak untuk dunia ini, cucuku." Pria itu berkata dengan nada lembut "Saatnya kau pergi ke dunia tempatmu berasal." dia memegang perut Naruto, dimana letak Hakke no Fūin Shiki berada.
Raut wajahnya berubah menjadi dingin, api hitam terbentuk di sekeliling segel, membakarnya hingga tidak ada sisa sama sekali.
"Aku paham mengapa Minato memilih menyegel Kyuubi di dalam tubuhmu." Pria itu bergumam, pandangannya tetap dingin layaknya es di kutub utara "Tapi tetap saja. Kebahagiaanmu, nyawamu, hidupmu, jauh lebih penting, dibanding siapapun dimataku."
Tangannya dia pindahkan keatas kepala, mulutnya merapal sebuah mantra.
Perlahan tubuh Naruto dikelilingi aura hitam, sebelum aura itu melebur menjadi partikel-partikel kecil di udara.
"Kyuubi sudah tiada, dan kau telah bebas."
Another Dimension
Sinar bulan menggantikan matahari untuk menyinari kota New York. Para penduduk sedang melakukan aktifitas dirumahnya masing-masing.
*Srrash!*
Tapi tidak untuk remaja yang satu ini, karena dia baru saja menebas tubuh seekor serpent hijau dengan mata seperti reptil.
Remaja yang merupakan protagonist utama cerita ini, memiliki rambut hitam (Gaya rambut seperti Kurogane Ikki), mata berwarna abu-abu, wajah bersih tanpa tanda lahir, kulit putih sedikit pucat, tinggi badan 5'6, dan berumur 14 tahun. Dia Mengenakan kaos hitam yang ditutupi jaket hoodie berwarna sama, serta celana jeans berwarna biru tua, ditambah satu set sepatu merk "Adidas" berwarna putih cerah.
Di tangan kanannya terdapat sebuah pedang dengan gagang berwarna hitam dan memiliki gambar naga menggigit di tengah bagian gagang dan mata pedang.
Serpent itu meraung penuh kemarahan, membuat remaja itu mendengus sebagai balasannya.
"Lucu, kau sendiri yang datang kepadaku, dan kau sendiri yang marah karena aku menggores badanmu." Dia berkata dengan nada dingin, sebelum melompat untuk menghindari ludah racun dari musuh.
Setelah mendarat dengan aman, remaja itu mengacungkan pedangnya keatas, sambil berujar.
"Charge: Blaze Blue"
Api biru mengelilingi senjatanya, lalu dia ayunkan ke depan.
"Azure Wave"
Gelombang api biru melaju kearah si serpent, membakar sang monster ular itu menjadi debu.
"Discharge"
Setelah menonaktifkan "Element of Power" milik senjatanya, pedang tersebut berubah menjadi sebuah gelang hitam.
"Naruto." Remaja yang bernama Naruto itu melirik ke asal suara.
Dipandangannya terlihat; sesosok remaja yang memakai topi berbentuk seperti bebek tanpa kepala berwarna merah dan orange di atas wajahnya, memiliki mata coklat dengan sedikit jenggot di bawah dagu. Dia mengenakan kaos orange dengan tulisan PERKEMAHAN BLASTERAN di tengah, dengan sebuah gambar pegasus dibawah tulisan. Bawahannya dia mengenakan celana yang terlihat kebesaran, dengan sepasang sendal di kedua kakinya.
Remaja itu mendekati Naruto "Aku mencarimu kemana-mana." Dia berhenti sejenak, berusaha mengatur nafas yang terengah-engah.
Naruto tertawa gugup, sifatnya berubah 180 derajat dari yang tadi.
Dia menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal "Maafkan aku Samuel." Samuel Greentree, memandang tajam kearah demigod-pemancing-monster didepannya itu.
"Aku pikir kau kabur dari pengawasanku tadi." Samuel berkata.
Naruto menggelengkan kepalanya "Drakon menyerangku tadi," dia memberitahu alasannya "Aku tidak mungkin bertarung dengannya di tengah keramaian, meskipun "Kabut" menutupi hawa keberadaan kita."
Samuel menghela nafas, sebelum raut wajahnya berubah menjadi kemarahan.
"Kau bertarung disini? Di tempat ini?"
"Yah."
"Kau sudah gila rupanya."
Kedutan muncul di dahi remaja rambut hitam tersebut.
"Aku tidak gila, dan perkataan mu membuatku sakit ketika mendengarnya."
"Kau benar-benar membuatku marah Naruto."
"Kenapa kau marah kepadaku?"
"Apa kau sadar tempat apa yang kau gunakan sebagai medan pertempuranmu itu?"
"Tidak juga, memangnya tempat apa?"
"Taman Central, idiot."
"Lalu?"
"Kau bisa saja MERUSAK TAMAN INI BODOH."
"Kekuatan Risemear tidak akan mempengaruhi alam, karena dasarnya hanya berpengaruh pada makhluk yang dianggap musuh oleh ku, bukankah sudah kuberitahu kepadamu?"
"T-tapi tetap saja kau—"
"Kau kebanyakan nonton film drama di bioskop. Sudah kubilang bukan, cepat atau lambat kau akan berubah menjadi tuan teater."
"Aku tidak—"
"Sudahlah kita hentikan pembicaraan tidak berguna ini, lebih baik kita segera lanjutkan perjalanan kita yang tertunda."
Naruto memulai langkah kakinya, meninggalkan Samuel yang meledak penuh amarah.
"SETIDAKNYA BIARKAN AKU MENYELESAIKAN PERKATAANKU DULU, SIALANNNNN."
Naruto hanya tersenyum geli mendengar penderitaan teman pertamanya itu.
Dia memang dingin terhadap musuh-musuhnya, tapi sifatnya akan hangat jika berada didekat orang yang disayanginya.
-Time Skip-
Pagi hari datang menggantikan malam hari, cahaya matahari dengan terang menyinari bumi.
Disuatu bukit berhutan, terlihat Naruto bersama Samuel, yang sedang berjalan melewati plang PETIK SENDIRI STROBERI di suatu pagar berwarna putih.
"Jadi, sebentar lagi kita akan sampai." Naruto berucap, berusaha memecah keheningan diantara mereka.
"Perkemahan Blasteran, ya." Samuel membalas.
Naruto memandang keasrian hutan-hutan dengan takjub, dia merasakan hawa sejuk menerpa bagian-bagian inci tubuh.
Seratus meter menaiki bukit telah mereka lalui, si mata abu-abu dan si satir itu sampai disebuah beranda kayu.
Samuel dan Naruto melihat sesosok pria berambut jarang, jenggotnya kusut. Dia mengenakan kemeja Hawaii bergaris harimau, dengan badan bagian pinggang sampai bawah seperti kuda.
"Chiron, senang bertemu denganmu." Sapa Samuel.
Pria/Centaurus bernama Chiron itu tersenyum " , sepertinya tugas pertamamu sebagai seorang Keeper telah berhasil." Samuel mengangguk, merasa bangga karena telah dipuji oleh figure yang melatih Hercules; Dewa Pahlawan Yunani, dan Kekuatan.
Chiron mengalihkan pandangannya ke Naruto, senyum diwajahnya tidaklah luntur "Namaku Chiron; Pelatih para pahlawan, sang centaurus abadi."
Naruto berpikir dia akan mengalami kejadian-kejadian menegangkan di tempat ini.
"Selamat datang di Perkemahan Blasteran, wahai generasi pahlawan muda."
T-B-C
A/N: Halo reader, ini adalah fanfic kedua yang aku buat di akun ini. Setelah fic pertamaku gagal atau tidak ada yang baca *anime tears*Seperti biasa, review dan saran jika ada kesalahan tertentu.
Untuk buku pertama, Naruto tidak akan memiliki pairing. Naruto akan memiliki pairing dalam buku kedua atau buku ketiga.
Ini daftar pollingnya:
Bianca di Angelo
Thalia Grace
Silena Beauregard
Clarisse la Rue
Zoe Nightshade
Hanya satu pairingnya oke, aku tidak bisa harem karena itu bukan keahlianku.
Polling akan ditutup setelah chapter tiga update, kirim vote kalian di kotak review.
Fic ini akan saya update paling lama satu minggu, dan paling cepat empat hari.
jika ada pertanyaan tanyakan di review, dengan senang hati akan aku jawab.
Oke Reader, See ya next chap!
P.S: Tadinya pengen buat fanfic Naruto x DxD. Tapi melihat banyaknya fanfic di fandom tersebut, membuat saya mengganti haluan.
