Author's note: Sebenarnya ini draft yang dibuat untuk podfic, tapi Leon (ceruleanday) pengen versi tulisannya juga, so, here it is. :3 Kalau mau dengar versi podficnya juga, boleh ke sini: soundclouddotcom/denayaira atau kunjungi linknya di portal.
Disclaimer: I do not own Vassalord, Vassalord belongs to Chrono Nanae-sensei, and I don't make any money from this fic.
Fathers
A Vassalord Fanfic | by Nad
Beberapa bulan lalu Alford Wayne biasanya terbangun di kamar tidurnya dengan tanya. Seingatnya semalam ia tidak tidur di sana. Ia tertidur di meja kerjanya, berusaha menyelesaikan beberapa dokumen untuk para Noctian, dan tidak sedikitpun menggerakkan kursi rodanya untuk masuk ke kamar. Lagipula, memang jarang, jarang sekali ia masuk ke kamarnya untuk tidur, kecuali ia memang benar-benar merasa letih atau berkeinginan untuk tidur.
Sampai suatu waktu ia terbangun oleh sebuah nyanyian halus dan elusan lembut di kepalanya. Dengan suara dan sentuhan dari makhluk-makhluk yang sangat dikenalnya; para cloning Johny Rayflo, Sang Adam. Makhluk-makhluk yang diciptakannya sendiri. Anak-anaknya.
Heh, mereka itu. Sejak kapan mereka berani memperlakukan Alford seakan Alford-lah anak mereka, dan bukan sebaliknya?
Ah, mungkin sejak mereka tinggal di sini, bersama, meninggalkan masa lalu mereka dan segala sisa-sisa penelitiannya. Atau mungkin sejak seseorang, entah siapa—mungkin Mr. Craig, Eve, atau bahkan Adam sendiri—memberi tahu apa alasan Alford mengejar Rayflo.
Dalam keadaan seperti ini, lamat-lamat ia akan memejamkan matanya, dan dalam hati berpikir untuk mulai mencari nama-nama yang indah untuk menggantikan kode yang ia gunakan saat memanggil mereka.
Di lain waktu, ia terbangun dan mendapati tubuh mungilnya sedang diangkat oleh dua lengan berkulit kecokelatan yang amat dikenalnya.
Mr. Craig-kah?
Alford tidak heran kalau jam kunjungan sang inspektur dan jam tidurnya sering bertabrakan. Sebagai titisan vampir, di siang hari ia memang tidak harus tidur selama bisa terlindung dari sinar ultraviolet. Tetapi Alford lebih memilih melakukan sebagian besar aktivitasnya di malam hari.
Biasanya, jika Alford menemukan dirinya dalam keadaan begini, tanpa bersuara ia akan memejamkan matanya lagi dan bergerak mendekatkan telinganya ke dada pria itu. Mendengar suara degup jantung yang tidak akan pernah mengetuk dadanya sendiri.
Dan menahan diri, menahan diri untuk tidak menggali sisa-sisa Vassalord yang ia punya dari reruntuhan, ataupun menuntut sang inspektur untuk pindah dan tinggal bersama mereka.
Kini, jika ia terbangun di ranjangnya tanpa ingat kapan ia bergerak masuk ke kamarnya, Alford hanya akan menatap cahaya rembulan sambil tersenyum. Atau malah tertawa. Menertawakan dirinya yang dulu begitu memuja sang Adam dan menginginkan vampir itu agar bertindak sebagai ayahnya.
Toh kalau dipikir-pikir lagi, apa gunanya ia memaksa Rayflo menjadi ayahnya?
Karena ternyata dia sudah punya ayah. Dia bahkan punya lebih dari satu ayah yang mau menyayanginya layaknya anak sendiri, bahkan tanpa ia minta.
[FIN]
