Tomoko: Minna~ saya orang baru disini~ mohon bantuannya~ #bows
Disclaimer: andaikan Tekken itu milik saya pastinya Steve, Jin, Hwoarang dan Lee saya embat tapi sayangnya Tekken bukan milik saya (T_T) tapi milik Namco.
WARNING: OOC, GARING, NO BASHING CHARA, DON'T LIKE DON'T READ!
"Aseek! Study Ekskursi~!" sorak Hwoarang pada saat pagi hari di kelas 10-3 (ini mah kelas saya)
"Berisik Hwo! !" teriak Jin kesal karena tidurnya yang indah diganggu cowok norak berambut orange tersebut #Tomoko dibanting sama Hwoarang.# sementara Steve Fox, Raven (blah!) dan Eddy Gordo asik ngobrol di pojok kelas. Suasana kelas 10-3 tampak gaduh untuk beberapa saat sampai wali kelas mereka, Anna Williams masuk ke kelas.
"Oke anak-anak, sebaiknya kita turun ke lapangan!" komando Anna sambil membuka pintu kelas.
~Lapangan Namco (?) Gakuen~
"Julia-chan!" sapa Alisa pada Julia, kali ini murid-murid Namco Gakuen akan studi ekskursi ke pegunungan selama 4 hari 4 malam.
"Alisa-chan!" sapa Julia sambil berlari menuju bagian kelas 10-2, sedangkan Asuka sedang asik membacot dengan Xiaoyu karena mendukung idaman masing-masing yang asyik main Urban Reign (Hiaaah!)
"Perhatian warga Namco Gakuen, sebelum kita berangkat ada hal yang harus kalian patuhi! Pertama, anak laki-laki tidak boleh berkunjung ke kamar anak perempuan! Kedua, patuhi jam malam! Ketiga, dilarang membawa alat elektronik seperti Mp3 dan Ipod! Sekian dan terima kasih!" seru Jun, wakil kepala sekolah Namco Gakuen.
"Ah... tanpa Mp3 dan Ipod? Membosankan!" geram Zafina yang memang tak bisa hidup tanpa musik #jangan banting saya Zafina#
"Hei, busnya sudah datang, ayo naik!" komando Lee Chaolan, segera para murid berbondong-bondong masuk kedalam bus, nyook~ kita liat isi busnya~ XD
"Jin! Aku minta keripik kentangmu dong~" pinta Hwo dengan muka melas sementara yang bersangkutan jijik ngeliatnya.
"Ayolah Jin~ sedikit saja~ aku belum makan selama beberapa hari ini!" pinta Hwo bersemangat.
"Bohong! Kemarin aku melihatmu makan Niigata ramen dan Tonkotsu ramen 20 mangkuk! Kamu juga menghabiskan ramen milik Eddy!" sahut Steve dari kursi penumpang paling depan sontak Hwo membalas perkataan Steve.
"Hei, enak saja! Aku memang belum makan beberapa hari ini!" sergah cowok berkebangsaan Korea tersebut.
"Ooo~ jadi yang tadi pagi kau makan 10 piring Bulgogi (Bulgogi: potongan daging sapi yang dipanggang dengan kecap, minyak wijen, bawang putih, bawang bombai dan lada hitam.) 3 mangkuk Sundubu jjigae (Sundubu jjigae: sup tahu pedas) dan 12 mangkuk Ramyeon (Ramyeon: mie ramen khas Korea, namun agak berbeda dengan ramen dari Jepang. Ramyeon Korea dapat pula berarti mie instan yang dijual kemasan. Ramyeon dimasak dengan kuah yang sangat pedas dan biasanya ditambah sayuran, daging atau kimchi.) itu bukan makanan?" tanya Steve tersenyum licik. (Tomoko: Hwo makannya banyak kaya Mafuyu yaa~ #di Taekwondo sama Hwo dan dibanting Mafuyu)
Hwoarang terpekik mendengar ucapan Steve, darimana dia tahu sebanyak itu? Batin Hwoarang. "He—hei! Kamu tahu darimana tuh!" pekik Hwoarang panik.
"Haah~ tau darimana yaaa~?" goda pria berkebangsaan Inggris tersebut sambil mengedip-edipkan matanya dan menggigit sarung tinjunya #jgn dibayangkan.
"Huweeeek!" Jin, Hwoarang, Forest dan Paul muntah darah melihat Steve sok imut.
"E—etoo, Hwoarang kalo masih laper makan taiyakiku aja..." tawar Asuka sambil memberikan sekotak taiyaki miliknya. (taiyaki: kue Jepang berbentuk ikan, biasanya isinya itu selai kacang merah.)
"Eh, betulan nih~?" tanya Hwo sambil tersenyum senang.
"I—iya..." balas Asuka tersapu-sapu..eh maksud saya tersipu-sipu. Hwoarang udah kesenengan mau nyaplok taiyakinya Asuka, begitu mau diambil tiba-tiba 4 tangan sudah mengambil taiyakinya dan membiarkan Hwoarang keheranan karena box lunch Asuka kosong melompong.
"Lho kok? Kenapa box lunchnya kosong~ ~?" tanya Hwoarang yang tak sadar jika taiyakiitu sudah berpindah tangan ke Feng, Alisa, Raven dan Zafina.
"Maaf Hwo, aku tadi pagi nggak sempat sarapan jadinya aku minta taiyakinya. Boleh kan?" tanya Zafina sambil tetap mengunyah taiyaki tersebut. Hwo belum sempat pulih dari keterkejutannya tiba-tiba Raven nongol di jendela (dasar ninja...)
"Maaf ya, aku lapar. Mumpung ada makanan jadi kuambil saja," jelas Raven singkat, padat dan jelas lalu kembali ke atap bus untuk menyantap taiyakinya.
"Guwe lapeeeeeer~ ~!" keluh Hwo OOC sambil guling-guling dilantai seperti anak autis yang gak makan 10 hari. Jin makin kesal melihat Hwo guling-guling sambil melirik keripik kentangnya penuh nafsu.
"Baik-baik! Ambil keripik kentangku!" gusar Jin sambil memberikan L*y* rasa pizzanya #tidak promosi.# Hwo langsung mencak-mencak kesenengan mengambil keripik kentang Jin.
"Makasih Jin! Kamu memang baik deh!" puji Hwo sambil memeluk dan mencium pipi Jin dengan semangat '45 sontak Jin menghindari ciuman Hwo yang membabi buta.
"Guwe masih normal!" pekik pria berambut pantat ayam itu #di Avenger Jin.# Jin kemudian meraih ransel hitam dengan gambar api-api lalu mengambil sebungkus L*y* pizza yang lebih besar dari milik Hwo.
"..." Hwo manyun ngeliatnya.
"Okeh anak-anak! Daripada kalian nganggur mending kalian dengar nyanyianku!" seru Lee yang tiba-tiba mengeluarkan gitar dan berganti baju dengan baju Hawai. "Tutup kuping kalian! Sekarang juga!" seru Leo panik. Tapi telat, si Lee udah mulai nyanyi dengan semangat. "Loser of the year! Loser of the year~! Yeaaah~!" Lee asal memainkan gitar miliknya, dengan Pdnya Lee menyanyi Loser of The Year milik band Simple Plan kesukaan Author dengan kencang menghiraukan para siswa dan rekan-rekannya menggelepar di lantai dengan kuping bersimbah darah. Oh coret untuk Jack-5 dan Alisa #wong mereka Cyborg!#
"Urgh... Lee-sensei... stop...!" cegah Julia sambil menyeret tubuhnya.
"Wuooo! Yeaah!" Lee makin menggila, pria berambut silver itu memutar-mutar gitarnya ke segala arah. Kazuya dan Nina udah melayang ke Surga akibat nyanyian 'maut' Lee sedangkan King dan Kuma (?) langsung rabies gara-gara denger suara Lee.
Buuak!
"Diam juga akhirnya..." gumam Anna dan Steve yang ternyata udah gak tahan denger konser gila Lee.
"Mau dikemanain nih mayatnya?" tanya Kazuya yang udah balik dari Surga.
"Taruh dibagasi, sekalian masukin karung,ikat bagian atasnya," ucap Jun sambil ketawa ala psikopat, Kazuya dan Jin langsung bergidik ngeri denger istri sekaligus ibunya ketawa kaya psikopat. "Bryan! Taruh dia di bagasi!" ucap Jun lagi.
Bryan pasrah aja kalo si Jun masuk ke 'monster mode', ketimbang dia dibanting dan dibuang ke jurang? Bryan masih sayang nyawanya.
"Baik," ucap pria berotot itu memanggul mayat Lee dan memasukkannya ke karung, Bryan lalu mengikat atas karung itu dan melemparnya ke bagasi.
"Sip~ ayo lanjut~" seru Jun senang.
"Sejak kapan istriku jadi psikopat gini?" batin Kazuya ngeri, begitu juga dengan Jin Kazama yang sepikiran dengan ayahnya.
"Jangan-jangan Ibu ketularan Agon dari EyeShield 21 lagi.." batin Jin suram sementara Mrs. Jun kembali ke tempat duduknya yang disamping Nina Williams.
Bagaimana nasib Raven yang ada di atap bus? Ternyata Raven sekarat di atap bus tapi sayangnya ga ada yang sadar, salah sendiri kenapa milih di atap bus..
~Yomitaka Inn (?)~
BZZZT!
Raven mengerjap-ngerjapkan matanya mengembalikan nyawanya. Hwoarang dan Jin memegang alat kejut jantung yang masih menyala.
"Untung saja masih berfungsi," gumam Jin mengusap dahinya yang lebar #dibogem Jin.#
"Kau tadi diambang kematian gara-gara suara Lee-sensei, untung saja Julia sadar ada darah yang menetes di jendela," kata Hwoarang sembari membereskan alat kejut jantung tersebut.
Bagaimana nasib Lee? Ternyata nggak ada yang sadar ataupun inget kalo Lee masih ada di bagasi bus dengan keadaan diikat dan dimasukkan karung.
"Hmm? Sepertinya aku melupakan sesuatu nih?" gumam Jun saat makan malam, Kazuya dan Jin asik menyantap donburi plus ochadidepannya.
"Memang ada apa ya?" tanya Jin.
"Hmm... ah sudahlah, tidak penting lagipula," Jun mengangkat bahunya dan melanjutkan makan malamnya.
"Mrrrf! Brrftt! Mmphh!" Lee memberontak, berusaha melepaskan ikatannya. Yang sabar ya Lee XD.
"Hei, ada yang melihat Lee-sensei?" tanya Feng saat selesai makan malam. Rupanya pria berkuncir itu menyadari hilangnya Lee.
"Lee-sensei? Nggak.." balas Lili dan Alisa bersamaan.
"Sejak insiden di bus itu aku tak melihat Lee-sensei," gumam Zafina dan Miguel.
"Hmmm... padahal acara api unggun sudah mau dimulai..." gumam Feng, secara dia panitia acara gitu loh~
"Ada apa ini?" tanya Jin yang habis dari kamar mandi.
"Oh, kebetulan! Jin, kau melihat Lee-sensei tidak?" tanya Feng.
"Lee-sensei... oh... jangan-jangan Lee-sensei masih ada di bagasi bus..." ucap Jin ngeri, keheningan menyapa mereka selama beberapa menit dan sontak 6 remaja itu berteriak histeris.
"HUWAAAAAAAA! ! ! KITA MELUPAKAN LEE-SENSEI! ! !"
"Jin! Minta kunci bagasi bus ke ayahmu!" perintah Zafina panik. Jin mengangguk dan segera pergi ke kamar orang tuanya.
"Ayah! Ayah! Buka pintunya!" Jin menggedor pintu kamar orang tuanya dengan keras, sedetik kemudian Kazuya keluar kamar dengan mengenakan bajunya.
"Jin..? Kenapa malam-malam begini kau berteriak sih?" tanya Kazuya mengusap matanya.
"Aku minta kunci bagasi bus!" pinta Jin panik.
"Buat apa?" tanya Kazuya bingung.
"LEE-SENSEI MASIH ADA DI DALAM BAGASI BUS! !" pekik Jin.
Trek!
Kazuya membuka pintu bagasi bus dan mengeluarkan karung yang berisi Lee. Dibukanya ikat karung tersebut.
"Haaaah...! akhirnya aku bebaaas!" seru Lee bahagia. "Dimana pelaku yang memukulku tadi! ?" sambung Lee beringas, Jin dan kawan-kawan plus Kazuya hanya nyengir tak berdosa (baca: takut) karena tadi mereka diancam oleh Anna dan Steve agar tak memberitahu bahwa mereka yang memukul Lee hingga pingsan. (Tomoko: seorang Kazuya Mishima dan Jin Kazama takut dengan Steve Fox dan Anna Williams? ! XD. Kazuya & Jin: AWAS YA! AKAN KITA HAJAR NANTI SETELAH INI!)
"Err... Lee, sebaiknya kau segera mandi, ganti baju dan makan malam. Keadaanmu kacau sekali," usul Kazuya menunjuk Lee yang bersimbah keringat. Lee mengendus bau badannya #ewww.
"Benar juga," kata Lee. "Ini Lee, kebetulan masih ada miso sup dan salmon," kata Kazuya memberikan nampan berisi 1 mangkuk nasi, 1 mangkuk miso sup dan salmon.
"Terima kasih Kazuya, ah ngomong-ngomong Feng, nanti acara api unggun mulai jam 9, sebaiknya kalian mulai siap-siap," ujar Lee sambil menjepit salmonnya.
Feng menoleh ke arah jam dinding untuk melihat jam berapa sekarang. Dilihatnya jam analog hitam itu.
08.23 PM
"Sebaiknya kita mulai bersiap-siap, Zafina. Ayo," ajak Feng pada Zafina, secara 2 orang itu panitia juga~ romantis ya~ #dipelintir Feng dan Zafina.#
"Baik, nanti kalian tunggu ya pas acara api unggun~ ada kejutan~" ucap Zafina gembira.
"*nyam* *nyam* kira-kira ada apa ya pas acara api unggun?" tanya Jin sambil memakan chocolate pudding yang dibuatkan Nina #enaknya~ author juga mauu~ Jin: mau? Beli dong! *Tomoko garuk" tanah#
"Entahlah, kita tunggu saja," ujar Alisa, gadis cyborg tersebut menoleh ke arah jendela ruang tamu tersebut dan melihat seseorang di taman dengan lama.
"Alisa, kamu lihat siapa?" tanya Julia, sontak cyborg berambut pink itu menoleh pada Julia dengan cepat.
"Eh—ti—tidak ada apa-apa kok Julia," kata Alisa dengan muka merah, gadis pemilik nama Chang terlihat heran, diliriknya jendela yang ada di pinggir Alisa dan mengerti apa yang dilihat Alisa.
"Mmm... kamu melihat Lars kan~?" goda Julia senang.
"Bukan!" seru Alisa cepat.
"Ah~ Ah~ Alisa~ mengaku sajaa~" goda Julia lagi.
"Nggak, Julia!" semprot Alisa cepat, tanpa sadar Alisa memukul punggung Julia dengan keras sehingga Julia mental ke tembok.
BRUAAK!
"..." Jin dan kawan-kawan melongo melihat lubang besar di dinding karya Alisa.
"Se—sebaiknya aku naik ke kamar dulu ya, sampai jumpa!" kata Miguel terburu-buru disusul yang lain meninggalkan Julia terkapar di luar penginapan.
"Tolongin gueee keeek! Jangan ditinggal!" rintih Julia melas, yang sabar ya nak Julia XD #dibakar
Knock Knock!
"Masuk!" kata Hwo, kemudian Eddy dan Christie masuk memberikan setangkai mawar merah dengan pita yang terikat di tangkainya pada Jin dan Hwo.
"Eh, buat apa ini? Kok kita dikasih mawar?" tanya Jin bingung.
"Entahlah, kita hanya disuruh memberikan mawar sama Zafina dan Feng ke anak-anak, by the way katanya nanti ada acara jerit malam," ucap Eddy sambil membenarkan kresek mawarnya.
"Ooo.. oke-oke~" ujar Hwo.
Setelah Eddy dan Christie keluar kamar Jin bertanya pada Hwo. "Hwo, warna pitamu apa? Punyaku putih," katanya.
"Punyaku biru," balas pria kebangsaan Korea tersebut singkat.
"Hmm..." gumam Jin sambil memutar mawar miliknya.
"Oh, jangan lupa nanti dibawa ya mawarnya!" seru Christie saat melewati kamar Jin dan Hwo.
"Jin, warna pitamu apa? Aku putih?" tanya Xiao yang tiba-tiba masuk ke kamar Jin. "Aku juga putih, Asuka dapat warna apa?" tanya Jin pada Xiao.
"Asuka dapat warna biru, Hwo?" tanya Xiao pada Hwo, Hwo menunjukkan mawar miliknya ke Xiao.
"Ah, sama dengan milik Asuka. Sebaiknya kita turun ke lapangan, Heihachi dan Mrs. Nina sudah memanggil kita," ajak Xiao yang saat itu berbaju coklat.
~Yomitaka Inn Field~
"Selamat malam semua! Kalian masih segar kan!" kata Feng heboh sendiri yang malam ini kebagian tugas jadi MC.
"Nggak~!" jawab murid-murid Namco Gakuen serempak tapi Feng tak mengindahkan mereka dengan lanjut nyocot.
"Bagus, nanti kita ada acara jerit malam lho~ kalian semua sudah dapat mawar kan?" tanya Feng.
"Sudah," balas MMNG (singkatan dari murid-murid Namco Gakuen)
"Sekarang akan kujelaskan aturan mainnya, nanti kalian akan jerit malam 6 orang, ada 10 pos yang harus kalian datangi dan minta cap, dan tentu saja ada anggota OSIS, beberapa guru dan staff Yomitaka yang akan menakuti kalian di perjalanan," jelas Zafina panjang lebar layaknya rumus balok. "Ah, untuk guru-guru yang ikut jerit malam nanti berangkat duluan ya," kata Zafina lagi.
"Sekarang cari kelompok kalian! Cari warna pita yang sama dengan warna pita kalian," komando Feng, "nanti kalian akan diberikan kartu oleh ," kata Feng lagi.
"Eh, Lili, warna pitamu apa?" tanya Julia.
"Punyaku... kuning," balas Lili cepat, Julia melihat mawar miliknya dan mendesah kecewa.
"Punyaku krem," kata Julia kecewa. Tiba-tiba Ganryu menyentuh pundak Julia.
"Julia, warna pitamu apa? Punyaku krem," kata Ganryu, Julia langsung shock mendengarnya. Padahal dalam hatinya Julia udah berharap nggak satu kelompok dengan bocah pesumo tersebut. #digampar
"Eh? Punyaku juga krem," kata Julia berusaha ramah padahal dalam hati udah mau ngebantai Ganryu pake rocket launcher.
"Betulkah?" ucap Ganryu datar padahal udah jingkrak-jingkrak kesenengan sekelompok dengan Julia.
"Anna, kau dapat warna apa?" tanya Lee sok cool #plak.
"Aku dapat warna pink, kau sendiri?" tanya Anna, Lee melihat pitanya dan terlihat senang.
"Aku juga pink," ujar Lee menahan senang.
"Baiklah, sebaiknya kita mulai saja! Kelompok pertama! Yang dapat pita merah berangkat duluan!" ujar Feng.
Nina, King, Law, Kazuya, Kuma dan Lei ternyata dapat warna merah, kartu pun diberikan Bryan dan mereka berjalan menuju hutan.
"Kelompok kedua, yang dapat pita pink," kata Zafina.
Mokujin (BLAH!), Jun, Anna, Heihachi, Lee, dan Roger (HAH?) berangkat menyusul kelompok pertama, kita liat yok keadaan kelompok pertama XD.
~Kazuya's Group~
SRUSUT, GUBRAK!Sebuah karung berisi kapuk meluncur dari pepohonan saat kelompok Kazuya melintasi rawa-rawa dan itu sukses membuat kaget Nina yang dari awalnya gampang kaget.
"HUWAAA!" jerit Nina tanpa sadar, tanpa sadar juga, Nina menginjak kaki Kazuya yang kebetulan yang ada di sebelahnya dengan keras. Mana Nina pake high heels lagi... mantep tuh sakitnya.
"ADUUH!" jerit Kazuya tak kalah keras dari Nina, sedangkan tersangka yang melepas karung itu tak lain adalah Steve Fox yang sudah berencana balas dendam pada mamanya #dasar durhaka!
"Nyehehehe~" tawa Steve mirip psikopat kejepit pintu mall.
"Maa—maaf Kazuya! Nggak apa-apa kan?" tanya Nina merasa amat bersalah, Kazuya merintih kesakitan memegang kakinya.
"Nggak apa-apa kok, Nina," balas Kazuya tersenyum lemah. Kini kelompok Kazuya kembali melanjutkan perjalanannya dan menemukan pos pertama.
"Siapa disana?" tanya Lars dan partnernya, Jannet. Salah satu staff Yomitaka Inn. Lars menyorotkan senter kecilnya kearah Kazuya dan kelompoknya.
"Ah, Mr Kazuya," kata Lars, "kartunya Mr Kazuya," lanjutnya lagi. Diberikannya selembar kartu berwarna putih tersebut untuk di-cap.
"Selamat melanjutkan perjalanan Mr Kazuya~!" ujar Lars melambaikan sehelai saputangan putih. "Sebaiknya Mrs Nina berhati-hati lho~" sambung Jannet nyengir, Kazuya dan kelompoknya kembali melanjutkan perjalanan.
KRSSK
"Bunyi apa itu?" tanya Nina bersiaga tingkat 1 (?) sambil ancang-ancang Bermuda Triangle #mentang-mentang mantan assasin
Sesosok—ralat 2 mahluk muncul mendadak dari balik sesemakan dan...
"BOOO!" lalu Kazuya dan kawan-kawan pingsan berjamaah. Ternyata 2 mahluk itu adalah Yoshimitsu dan Kunimitsu yang bertugas mengagetkan para peserta di dekat pos pertama. Secara topengnya Yoshimitsu serem banget... nggak heran Kazuya dan kawan-kawan pingsan "Lho? Kok? Kok pingsan sih? !" pekik Kunimitsu dan Yoshimitsu bebarengan.
~Leo's Group~
"Leo, kau duluan ya yang maju?" pinta Xiao dengan mata berbinar-binar #huwek!# (dicakar Panda en Xiao)
"Baik-baik..." ucap Leo pasrah, gadis (atau pria?) itu berjalan diikuti dengan Jin, Xiao, Christie, Forest dan Paul.
"Oh, HEI LARS!" teriak Forest saat kelompoknya sampai di pos Lars dan Jannet. Sedetik kemudian Lars keluar dari posnya.
"Jangan teriak, aku sudah dengar, Forest," ucap Lars jengkel, "mana kartumu!" ujar Lars lagi, Jin memberikan kartunya untuk di-cap.
"Sudah selesai, lanjutkan perjalananmu," kata Jannet kemudian Jin dan kelompoknya melanjutkan perjalanannya.
"Eh, itu si Yoshimitsu-sensei kan?" tanya Leo menunjuk pedang Yoshimitsu yang mencuat dari balik sesemakan, Jin mengangguk.
"Iya, aku dapat ide nih~" ujar Jin senang sementara Yoshimitsu tiba-tiba bergidik ngeri di dekat sana.
"Hiii, kok tiba-tiba merinding ya?" gumamnya.
"Aku akan berubah jadi Devil Jin, dan akan kukageti Yoshimitsu-sensei," kata Jin tertawa #Blah, Jin ngakak!#
"Gawat, Jin kesambet apa nih? Kok tiba-tiba begini?" bisik Forest pada Xiao pelan, Xiao hanya mengangkat bahu melihat Jin yang menggila. Jin kemudian berubah jadi Devil Jin lalu melanjutkan perjalanannya dan sampailah mereka di tempat Yoshimitsu.
Jin menepuk punggung Yoshimitsu dengan pelan, pria bertopeng itu menoleh pelan hanya untuk menemukan sesosok Devil Jin yang nyengir selebar Cheshire Cat #Tomoko: Jin sereeem#.
"HOWAAAAAAAAAAA!" dan Yoshimitsu pingsan melihat sosok Devil Jin yang mengerikan itu.
~Lee's Group~
"Grmbll! Grawl!" kata Alex memberikan cap di kartu Lee (emang bisa? Wong pake sarung tinju gitu)
"Terima kasih Alex," puji Jun mengelus kepala Alex, dinosaurus itu menggeram tanda senang lalu kelompok Lee melanjutkan perjalanannya, sementara Steve yang entah kenapa bisa pindah dari tempat awalnya jadi di tempat yang sekarang dia singgahi.
GRUSAK!
Pria blonde tersebut turun dari pohon sambil membawa ranting pohon, diayunkannya ranting yang dibawanya ke Lee tapi sayangnya tanpa sengaja Lee menyingkap rok Anna dan...
"STEVE FOOOOOX! ! ! ! ! ! ! DASAR KURANG AJAR! ! ! ! ! ! !"
Saya tak bisa menceritakan nasib Steve, yang tenang ya Steve XD.
~SKIP SKIP~
"Bagaimana? Seru kan jerit malamnya?" tanya Zafina senang diatas penderitaan kawan-kawannya.
"NGGAK," jawab MMNG serempak.
"Eits, kami masih ada 1 acara lagi, untuk cowok-cowok single jangan dibuang dulu mawarnya," ujar Feng gembira
"Wah, kenapa ya Feng?" tanya Zafina pura-pura nggak tahu padahal dia tahu.
"Kalian harus memberikan mawarnya ke cewek yang kalian taksir! Guru-guru yang dapat mawar juga harus ikut ya~ OSIS juga~ kalian dapat mawar juga kan?" ujar Feng bahagia mengacuhkan protes teman-temannya.
"...Hah? yang benar sajaaaa!" protes Hwo panik bercampur malu, baru saja dia menowel Jin tapi Jin sudah pergi mendekati Xiao (sebenarnya saya tak rela tapi ya sudahlah...)
"Xiao... ini mawar untukmu..." kata Jin malu-malu, Xiao menerima mawar Jin dengan malu-malu juga.
"Gawaaat... Jin sudah bergerak (?), hmmm... Kuberi Asuka saja," kata Hwo dengan semangat '45. Pria berambut orange itu mendekati Asuka yang sedang di dekat api unggun.
"Asuka, ini mawar untukmu," ujar Hwo to the point, Asuka terkejut melihat Hwo yang memberi mawarnya namun ia segera menguasai dirinya.
"Te—terima kasih..." gumam Asuka tiba-tiba terdengar sorak sorai dari dekat aula.
"Terima, terima, terima!" sorak Lili pada Julia, Julia hanya manyun dengernya. Ternyata Julia ditembak oleh Ganryu tadi. Kerumunan itu terus menyoraki Julia dan Ganryu
"Terima cintaku Julia!" seru Ganryu berlari sambil merentangkan tangannya mau memeluk Julia, Julia jijik dengernya.
PLAAAAAAAAK!
"NGGAAAK!" Julia menampar Ganryu dengan keras lalu meninggalkan Ganryu terkapar dengan luka yang mendalam akibat ditolak Julia #bahasanyaaa
Tomoko: apa-apaan ini? Akhirannya kok begini O_O"
Zafina: yang nulis siapa... kok malah nanya.
Steve: nasib gw gimana nih? Masa gw terkapar di ruang kesehatan?
Tomoko: nasib lo Steve.
Hwo: kok merana banget sih disini?
Lee: apalagi gw! Dikurung di bagasi bus.
Miguel: gw muncul sekali doank! T_T
Tomoko: wkwkw! Btw bagian Nina yang nginjek kakinya Kazuya itu dari pengalaman saya loh, saya nginjek kakinya pasangan saya pas jerit malem #maafkan saya kawan#. Btw lagi benernya ini mau gw jadiin one-shot tapi rasanya ga mungkin deh ._., ini aja 21 page. Bagi yang sudah membaca mohon tinggalkan review yaaa~~ jangan di flame plis~
