Is This Madness? (sementara)
By: two-one kf
Disclaimer:
Kedua mahakarya ini bukan punyaku.
Juga cameo dari karya lain yang mungkin nongol.
Kalau aku yang buat Dxd.
Aku pasti sudah ngedesain main charanya
berdasarkan diriku yang sederhana ini.
Warning:
Harem (pair Narurias dan Narukeno tidak akan ada di Fic ane)
Perverted!Naruto
Troll!Naruto
Sinopsis:
Penghuni SMA Kuoh itu bermacam-macam.
Dari iblis seksi sampai gadis kucing yang mo ~ e banget.
Ada juga yang terkenal karena
Kemesumannya dan kejahilannya yang tingkat dewa itu.
Dia adalah...
XxxX
Chapter 1.
Introduction!
He, the one who is known all over the school.
Kacau.
Itu yang ada di pikiran murid kelas 3B di SMA Kuoh. Gimana enggak kacau, saat ini seorang siswa yang paling terkenal seantero sekolah sedang melancarkan aksinya mengerjai salah satu klub di sekolah mereka, yaitu klub sepak bola.
SREK!
Pintu kelas 3B terbuka manampakkan sesosok lelaki yang kelihatannya sangat marah, dia adalah kapten Klub Sepak bola. "Dimana Uzumaki Naruto!" raungnya sambil mencari biang kerok permasalahannya ini.
"Ups, kalian berhasil menemukannku!" kata Naruto yang sedang duduk di jendela kelas. Naruto memakai seragam modifikasinya sendiri tanpa dasi, dia juga memakai jaket berhoodie oranye bercorak api hitam di bagian bawahnya. Naruto juga selalu mengalungkan headphone oranye kesayangannya dengan logo angka 9.
"Disitu kau Uzumaki! Kesinilah ayo kesini, kami tidak akan mengapa-apakanmu kok" baru beberapa langkah kapten itu berjalan...
"Woa! Mana mungkin aku mau! Cara bicaramu itu seolah olah ingin mengambil kesucianku tahu! Eits! Jangan mendekat lagi, bisa bisa aku jatuh nanti... ah" saat Naruto sedang berusaha melindungi kesuciannya, tiba tiba dia terjatuh dari jendela kelasnya yang ada di lantai 3.
"GYAAAAAAAAAAAAA! DIA JATUH! DIA JATUH!" sang kapten yang tidak menyangka naruto benar benar jatuh itu kaget, lalu dia kalang kabut sendiri. "Gah! Bagaimanapun aku harus cepat menolongnya, bisa bisa aku yang disalahin!" terus si kapten bergegas ke lantai satu untuk mencari mayat naruto
Sementara kapten klub sepak bola panik mencoba untuk secepatnya menolong Naruto atau menyelamatkan dirinya sendiri, seluruh murid yang ada di kelas 3B menatap sosoknya yang pergi menjauh dengan pandangan mengasihani.
Normalnya kalau seseorang melihat ada orang yang jatuh dari lantai 3, mereka akan segera menolongnya. Sayangnya, dalam kasus ini orang yang jatuh adalah Naruto.
...
Sesampainya di lantai satu, si ketua klub hanya menemukan secarik kertas tanpa darah ataupun seonggok tubuh yang berceceran, kemudian dipungutnya kertas itu dan dibacanya keras keras
"HAHAHAHA! KAU GAGAL MENANGKAPKU WAHAI KAPTEN MAHO! KURASA AKU BERUNTUNG TIDAK TERTANGKAP. MAKSUDKU, SIAPA SIH COWOK NORMAL YANG MAU KESUCIANNYA DIAMBIL OLEHMU?, KECUALI JIKA DIA PACARMU. PACARMU COWOK KAN? NGOMONG NGOMONG SUKA SERAGAM BARUMU DARIKU?
-N.U"
"UZUMAKIIIIIIII!" kapten yang merasa tersiksa itu berteriak putus asa di bawah guyuran hujan yang entah kenapa turun tiba tiba di sekitarnya, padahal radius 1 meter darinya tidak ada hujan sama sekali.
Sementara itu, jeritan memilukannya terdengar sangat jauh, saking jauhnya ada beberapa orang yang merasa senasib karena mereka tahu itu jeritan putus asa akibat cowok pirang yang selalu terbayang di pikiran mereka.
Di kelas 3B, Naruto yang ternyata tidak jatuh itu masih tertawa terbahak bahak sambil memegang perutnya. Salah seorang teman kelasnya menghampirinya dan menanyakan sesuatu yang daritadi mengganggu pikirannya
"Oi, Naruto. Kali ini apa yang kau lakukan?" tanyanya penasaran, yang lainnya juga diam diam mendengarkan percakapan mereka. "Hmm... aku cuma mengecat seragam mereka jadi pink. Warna yang keren... untuk mereka kura-" Naruto tiba tiba diam, beberapa saat kemudian "Gawat, aku harus pergi. Ja ne~" tanpa berlama lama lagi Naruto langsung keluar jendela dan memanjat ke atap.
Kalau urusan panjat memanjat, Naruto ahlinya. Sejak kecil dia sudah senang memanjat pohon di hutan untuk mengambil buah buahan manis dan saat sudah remaja, hobinya itu berubah fungsi. Seperti sebuah pepatah, sepandai-pandainya tupai memanjat, pasti akan jatuh kalau pohonnya tumbang, mungkin cuma dengan menghancurkan gedung yang sedang dipanjatnya saja yang bisa menjatuhkannya.
Cuma Naruto yang bisa membuat dirinya tertangkap.
'Drap drap drap ckiiiiiiit~, BRAK!' pintu kelas mereka kali ini terbanting lagi untuk kedua kalinya hari ini, ternyata sekarang yang sedang mencari naruto adalah seluruh anggota tim basket yang kelihatan seperti banci taman lawang dengan dandanan mereka yang sangat menor.
Dan yang lebih bodoh lagi adalah, mereka tidak mencoba untuk menghapus dandanan mereka dulu. Sepertinya mereka akan mendapatkan uang saku tambahan malam ini, sangat banyak,benar benar banyak.
Sayangnya mereka harus pindah dari gang tempat mereka biasa mangkal karena sudah digusur.
|Sementara itu...|
Di atap sekolah, kita temukan pahlawan kita naruto sedang 'ngaso'. Lagi asyik asyiknya tiba tiba hp Naruto berbunyi. Dengan sangat berat hati Naruto menjawab panggilan yang entah dari siapa itu.
"Halo ~ Kopi Moodday selalu enak di hati ~"
"...Kau pikir ini kuis berhadiah apa!" balas sebuah teriakan dari ujung percakapan.
"Oh.. cuma kamu toh, dasar! Aku sudah berlatih buat ngejawab kuis, eh ternyata kamu yang nelpon."
"..."
"..."
"...Lupakan, tadi aku mau bicara apa? Ah ya, aku bakal datang kerumahmu beberapa hari lagi."
"Eh ~ kenapa! Rumahku kan kecil, nanti enggak muat kalau ditambah sama kamu!."
"Rumahmu kecil darimananya! Rumah segede mansion gitu kecil!."
"Ahahahahaha"
"Jangan malah ketawa! Argggghhh! Aku bisa stress! Ah biar deh, yang jelas siapkan saja satu kamar buat aku okeh. Kalau enggak ada halangan, paling cepat lima hari sudah sampai."
"Hm..."
"Oke, gitu aja. Sampai ketemu."
"Hm... zzz...zzz"
"BANGUN!"
"Eh apa?! Oh ya, okeh satu kamar akan disiapkan! Apa anda mau pesan kra**y pa**y sekalian?"
"...tut!"
"Dimatikan... ya sudah, lanjut ngaso ~" kata Naruto santai melupakan percakapan diteleponnya yang geje barusan. Tidak berapa lama kemudian, Naruto sudah menuju alam mimpi.
|Ditempat lain|
Segerombolan lelaki 18+ (?) mengerubungi pintu gerbang sma kuoh, penampilan mereka rata rata sama yaitu pakaian compang camping kaya habis dihajar massa, rambut mohawk atau semacamnya dan dengan tatto yang aneh seperti 'Doa Ibu', 'Jaga Jarak' dan yang paling parah adalah 'Merokok dapat menyebabkan kanker...' mungkin orang ini gak suka rokok dan antek antekya.
Dari suasana yang grasak grusuk dan murid murid SMA Kuoh yang berdiri ketakutan di balik gerbang, sangat jelas kalau mereka mau mencari masalah. Lalu, munculah Ketua OSIS kesayangan seluruh penghuni SMA dan kawan kawan.
"Maaf, bisa kalian minggir dari sini. Disini bukan tempat untuk kalian" kata Sona Shitori, ketua osis SMA Kuoh yang memilik rambut indah menawan berwarna hitam dan berkacamata, banyak yang bilang kalau dia itu imut, memang sih, author juga sependapat.
"Oi, bos. Disini ada cewek imut, mau diapain bos?"
"Bawa dia juga, serang SMA ini dan ambil semua cewek ceweknya. Kita preman Ceret Botak akan menaklukan tempat ini!"
"UOOOOOOOOOOOOO"
Walaupun kota Kuoh bisa dibilang kota yang damai, tapi akhir akhir ini sering ada gerombolan preman yang mulai meluluh lantahkan kota, kata gampangnya sih ngerusuh. Sudah ada beberapa yang ditangkap pihak berwajib aka polisi. Bahkan ada juga korban jiwa dalam beberapa aksi geng geng ini. Dan geng Ceret Botak termasuk salah satu geng yang palig agresif.
"...Kalian lupa ya? Kalau aku masih disini. Kalau kalian memang bermaksud menaklukan sekolah ini. Lewati dulu aku, dan jangan lupa dengan klub bela diri sekolah kami!" teriak salah satu personil osis, Saji. Dia sudah siap untuk bertarung mempertahankan sekolahnya.
Saat sedang panas panasnya situasi di depan gerbang sma, dimana kedua belah pihak sudah siap untuk merebut sekolah dan yang satu mempertahankannya. Tiba tiba saja...
"HEHEHE~" terdengar suara ketawa mesum dari arah gedung baru SMA Kuoh, dari kejauhan sosok seseorang mulai terlihat berjalan. Sebentar saja, sosok cowok itu mulai terlihat jelas. Cowok itu memiliki rambut kuning yang selalu dibiarkan mencuat kemana mana. Di masing masing pipinya ada tiga garis aneh yang seperti kumis binatang.
Yang membuatnya makin terlihat mencolok adalah jaket oranye terangnya. Dia juga memakai headphone yang juga oranye dan memutar musik keras keras sampai bisa didengar oleh kedua pihak.
Mereka yang hendak bertarung barusan menghentikan niat mereka untuk memperhatikan cowok aneh didepan mereka. Dua belas langkah kemudian, dia sudah ada ditengah tengah mereka.
"Hm? Ada apa ini? Ah, preman bau kencur ya? Bisa kalian menghilang dari sini? Kalian mengganggu waktuku membaca sebuah seni" katanya sambil sedikit melirik ketua geng Ceret Botak dari buku yang dia baca.
Dengan gambar cover dua cewek yang saling memeluk satu sama lain... ternyata itu manga yuri. Oh, jangan lupakan stempel 18+ yang bertengger manis dipojokan.
Tidak peduli siapa, yang mendengar orang itu bilang sebuah manga dewasa yuri adalah seni jadi sweatdrop. Dengan background music yang tiba tiba hening menambah suasana, kalau dimanga sih biasanya dikasih efek 'siiiiiiiiiiing ~'.
"HA! Kayak kami mau menyingkir dari orang mesum sepertimu! Siapa juga yang bilang Manga H adalah seni!? Dasar bodoh!" ketua cebot (ceret botak)itu berteriak mengejek ke arah pria itu. Kayaknya si cebot ini mengidap penyakit ingatan pendek, padahal jelas jelas tadi dia bilang mau mengambil semua cewek.
"GAHAHAHAHA!" dan seperti saat bos penjahat ketawa, semua bawahannya juga ikutan ketawa, pokoknya kalo ketua mereka ketawa mereka juga ikutan ketawa, begitu prinsipnya.
"Ups, kalian tahu. Barusan aku pikir kalian ini lalat, ternyata... cuma tahinya doang"
"Ughh! Kau akan menangis bocah! Kau pasti tahu bekas luka dibawah mataku ini!" teriak cebot marah sambil menunjuk codet dibawah matanya. Kalau dilihat lebih dekat lagi... itu cuma coretan spidol permanen.
"MUSTAHIL!"
"Ya! Aku ada-"
"SERI LIMITED EDITION YURI PARTY AKAN DIJUAL PERDANA DI TOKYO! OH! ADA GOLDEN EDITION JUGA! YOSH! AKU MAKIN BERSEMANGAT!"
Karena kehilangan kesabaran, kapten cebot berlari sekencang kencangnya ke cowok itu dengan tangan bersiap untuk memukulnya. "Oh lihat! 1000 yen. Lumayan" kata pria pirang itu senang sambil membungkuk untuk memungut uang yang ditemukannya.
Karena targetnya tiba tiba membungkuk si cebot kehilangan keseimbangan, dengan cepat lelaki pirang itu menjegal cebot hingga mukanya berciuman mesra dengan aspal.
Lalu, dengan Karate Chop dipukulnya tengkuk cebot yang sukses mengirimnya ke lala-land.
"Oi author. Tulis saja langsung namaku, gak usah pakai 'pria itu','cowok itu', 'lelaki pirang' atau apalah."
Terima kasih Naruto, dengan ini aku memutuskan mengubah pairing dari Single ke Harem.
"Yey"
"Sst apa dia gila?" bisik salah satu murid Kuoh setelah mendengar percakapan author dengan Naruto. "Jangan dipikirkan, sejak awal dia memang sudah gila"
"Berani beraninya kau menyerang ketua tanpa provokasi (bagi mereka)! Akan kuhajar kau!" kemudian salah satu anak buah cebot maju menyerang Naruto, dan Naruto masih santai membaca manga kesayangannya. Anak buah cebot 1 lalu melancarkan jurus tendangannya ke arah kepala Naruto.
" 'Fuuka-can bisakah kamu menunduk?', 'Se-seperti ini Yui-senpai?' 'Hhh... ya... seperti itu'. Oh! Apa dia menunduk seperti ini?" dan Naruto menghindari serangannya dengan cara sama dengan buku yang dibacanya dengan keras yaitu dengan menunduk.
Bedanya dia menunduk tanpa adanya unsur 18+.
" 'Se-senpai... ah.. tusukkan!', 'As your wish, my cute kouhai'. Hmm... ditusuk ya? Kayaknya seru, jadi pingin coba nih" sama seperti sebelumnya, kali ini Naruto menusuk mata anak buah cebot 1.
"GYAAAA! Mataku! Mataku!" akibatnya anak buah cebot 1 jatuh terkapar dan naruto dengan santainya menginjaknya hingga tepar.
"Hm ~ Hm ~ halaman berikutnya~."
"Aghhhh! Semuanya maju!" dengan teriakan perang seluruh anggota geng cebot maju melawan Naruto.
" 'Senpai... lebih cepat!... hah... hah ~'. Wokeh! Kali ini lebih cepat lagi!"
Saat beberapa preman mengerubunginya naruto meniru manganya dengan mempercepat tusukannya. Banyak sekali tusukan yang naruto berikan dengan senang hati pada mereka.
Kali ini ada 7 preman yang jatuh hanya dengan satu jurus bertubi tubi yang mengincar titik lemah tubuh. Dan terus berulang hingga jumlahnya jadi 18 orang.
"Hehehe... Fuuka-chan memang cewek nakal ya?. Ah senangnya kalau kenal orang seperti itu"
"Di–dia mengalahkan mereka begitu saja! Semuanya! Pakai senjata kalian!"
Preman preman cebot lalu mengeluarkan senjata mereka, mulai dari pisau, gunting, pemecah es, golok, intinya semua yang berbahaya (namanya juga senjata). Saat hampir diserang, naruto menutup manganya "Uaaah, seru banget! Volume berikutnya juga akan dijual bareng versi limitednya. Harus segera bilang sensei nih"
"NAAAARUUUUUUUTOOOOOO-SAAAMAAAAAAAAAA!" dari arah gerbang datang sebuah misil biru seukuran manusia yang menerjang kearah Naruto dan langsung memeluknya yang membuat naruto terjatuh.
Misil manusia itu memiliki perawakan seorang yang sangat cantik, feminim, cute, atau apalah pokoknya yang semacam itu.
"NARUTO-SAMA! Kemana saja anda!? Saya cari daritadi tidak ketemu" tanya 'misil' itu dengan raut wajah hampir menangis dengan sedikit ingus hampir keluar sambil tetap memeluk erat Naruto dan entah kenapa itu tetap membuatnya imut.
"Haku! Ah! Jangan kenakan ingusmu ke aku, aku ada urusan tadi! Jangan menangis dong! Nanti aku ajak jalan jalan!" teriak naruto panik saat melihat ada yang hampir mengenai pakaiannya kesanyangannya.
"Oke!" jawab Haku sambil tersenyum ceria, 180 derajat dari beberapa detik lalu yang membuat semuanya sweatdrop 'cepet banget'.
"Ngomong ngomong... apa kalian yang berani menyerang Naruto-sama?" kata Haku bertanya pada gerombolan cebot sambil mengancam.
"Kalau iya kenapa hah!" kata salah satu anggota cebot, anggap saja cebot 18 dengan nada kasar macam kakak senior saat MOS.
"Begitu ya?... normalnya aku tidak suka kekerasan... tapi, kalau ada yang berani menghajar Naruto-sama-ku... aku tidak akan sungkan untuk menghajarnya" tanpa babibu Haku langsung berlari ke arah tiga anggota cebot yang lengah dan dengan sekali serangan sudah meng 'ko' musuhnya. Haku kemudian langsung kembali ke sisi Naruto.
"Ughh serang!" sisa dari geng cebot berlari menuju Naruto dan Haku untuk menghabisinya. Naruto yang merasakan ancaman yang tidak terlalu mengancam hidupnya (?) itu berteriak kaget "EHH! Kalian mau menyerangku!?"
"Sejak tadi mereka sudah menyerangmu bodoh!" teriak salah satu teman sekelasnya penuh emosi melihat kelakuan naruto yang konyol. "Eh? Gitu ya... Tee-hee" kata Naruto berpose sok imut tanpa rasa malu sedikitpun, sepertinya urat malunya sudah putus mengingat seberapa gilanya dia.
"JANGAN TEEHEE TEEHEE KE GUE!"
"TUNGGU!" teriak Naruto ke arah orang orang yang hendak menyerbunya, dan parahnya mereka malah menurutinya.
"Jangan kira aku tidak akan membela diri... bersiaplah... karena aku membawa..." para preman cebot makin tegang melihat Naruto mengambil sesuatu dari dalam tas pinggangnya, perlahan lahan semuanya bisa melihat sedikit apa yang akan Naruto ambil.
"...Dua bebek karet! Kwek kwek!" teriak Naruto sambil menekan bebeknya yang berbunyi nyaring , kontan saja semuanya facepalm kecuali Sona yang kelihatannya malah jadi pucat pasi. Wajahnya yang pucat itu disadari oleh wakilnya "Kaichou, kenapa anda jadi pucat begitu?" tanyanya penasaran.
"Aku... merasa kasihan pada preman preman itu..." kata Sona lirih yang lantas menarik perhatian seluruh anggota OSIS.
"Maksud kaichou?"
"...Lihat saja sendiri"
"Na-Naruto-sama, bukannya melawan mereka dengan bebek karet anda... terlalu berlebihan? Mereka bisa trauma loh" tanya Haku was was, mengingat efek yang ditimbulkan senjata legendaris Naruto.
"Jangan khawatir, mereka itu dilawan dengan sedotan pun kalah, lagipula trauma atau tidak itu urusan mereka" kata naruto enteng
Karena merasa dipermalukan, para preman cebot langsung menyerang tanpa mengira apa yang akan menimpa mereka setelah melawan naruto yang dipersenjatai dua bebek karet dan Haku yang selalu siap disamping Naruto.
Lagu yang sedang diputar di headphone naruto entah kenapa jadi terdengar ke seluruh penjuru sekolah.
Abare tsuzukeru e mono wo LIGHT UP
Kurutta shi e no MELODY
Tasukete nante saikou no BGM
Help me Help me Help me
Bloody hell Bloody heaven
BLOODY BELL
"GYAAAAAA!" "HELP! ME!" "TULUUUUUUNG!" "LONTONG! (?)"
*ADEGAN INI TERLALU MENGILUKAN, MENYEDIHKAN, DAN BERBAHAYA UNTUK MORAL BANGSA, OLEH KARENA ITU AUTHOR DIPAKSA UNTUK MEMBERI SENSOR YANG SANGAT EKSTREM*
Karena saking memilukan, bahkan semua yang menyaksikan tidak bisa berhenti memasang wajah 'WTF?!'.
Sebuah mobil sport BMW 340i Grand Coupe berwarna silver berhenti di depan Naruto yang sekarang duduk diatas tumpukan geng cebot. Pintu pengemudi mobil itu terbuka dan turunlah seorang pria berjas.
Pria itu memiliki rambut silver, memakai masker dengan poni panjangnya yang digunakannya untuk menutupi mata kirinya.
"yo, Naruto, Haku"
"Tumben sensei datang empat puluh lima menit lebih awal, biasaya sensei datang dua jam dari yang diminta... jangan-jangan... dimana Kakashi-sensei yang asli? Dasar kau penipu!"
"Apa! Begitu ya! Apa tujuanmu, apa kau ingin menyerang Naruto-sama?! Takkan kubiarkan!" tanya Haku langsung waspada.
"*hah* Ini benar benar aku" kata Kakashi menghela napas, kayaknya sering datang terlambat jadi pedang bermata dua baginya, pernah suatu waktu Kakashi nyaris terbunuh gara gara datang tepat waktu, sepertinya tidak ada yang percaya kalau dia itu memang kakashi yang asli.
"Buktikan!" perintah Naruto dengan cepat dan tajam setajam silet dengan mata yang disipit sipitkan untuk menambah kesan intimidasi.
"Kau suruh aku menjemputmu untuk membicarakan sesuatu tentang Tokyo."
"Sore, sensei" kata Naruto dengan senyum dan nada bicara yang innocent seolah olah tadi dia tidak mencurigainya.
"Jadi apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Kakashi menghiraukan perubahan tindakan naruto yang sangat drastis barusan, sudah lama Kakashi curiga kalau Naruto itu bipolar.
"Jangan disini. Kita bicarakan dalam perjalanan pulang saja. Oh ya Sona-chan, tolong beritahu wali kelasku kalau aku bakal absen selama beberapa hari, mungkin tiga hari." kata Naruto sambil melemparkan sebuah amplop pada Sona, tanpa menunggu jawaban, Naruto sudah berjalan ke mobil bersama Haku dan Kakashi.
Saat akan masuk ke mobil, ketua cebot sadarkan diri dan hendak menyerang Naruto lagi, namun langsung mengurungkan niatnya begitu dia melihat sosok Kakashi "Mu-mu-mustahil... dia... si Anjing bermata satu, Hatake Kakashi" katanya ketakutan.
"Hm? Kau bilang sesuatu?"
"Jangan pedulikan dia Sensei, ayo cepat kita kerumahku yang sangat sederhana itu."
"Sederhana darimana. Oke oke, ayo cepat masuk."
Lalu Naruto, Haku dan Kakashi masuk ke mobil dan melesat pergi meninggalkan cebot dan penghuni Kuoh, si cebot tambah ketakutan ketika melihat tato di BMW silver Kakashi.
Sebuah kepala anjing dengan satu mata terluka yang ditutupi sebuah penutup mata hitam dengan kanji 'Gin'(perak) yang membuatnya semakin yakin siapa pria barusan.
"Oi kalau kuingat ingat kau bilang mau menaklukan sekolah kami kan. Jadi... rasakanlah KEKALAHAN! Ikat mereka!" teriak Saji begitu dapat kesempatan empuk "UWOOOOOOOOH!"
Sementara itu geng cebot Cuma bisa menatap takut pada massa yang akan menyerbunya.
|Didalam mobil Kakashi|
Dalam perjalanan menuju rumah sederhana seperti yang selalu dibilang bilang sama Naruto, terjadi sebuah percakapan aneh dari ketiga penumpangnya. Naruto duduk disamping Kakashi yang menyetir dan Haku duduk dikursi belakang.
"Jadi apa yang ingin kau bicarakan Naruto?" tanya Kakashi sambil memperhatikan jalanan didepan.
"Sebuah berita besar sensei. Sensei pasti tidak akan percaya." Kata Naruto percaya diri.
"Benarkah? Coba buktikan." Balas Kakashi menantang, penasaran ingin tahu apa yang akan membuatnya keget.
"...Sensei..."
"...Ya?"
"...seri Yuri Party Limited Edition dengan ekstra Lemon akan terbit perdana di Tokyo!"
"APPUA!" teriak Kakashi lebay sambil menggoncang goncang pundak Naruto, dan yang diguncang menampakkan wajah teler, "awawawawa ~".
"KAKASHI KENDALIKAN SETIRNYA!" pekik Haku dari belakang histeris karena kedua tangan Kakashi sibuk menggoyang Naruto, otomatis nggak ada yang megang setir.
"EH APA! Oh shit!"
"Fuuh~ selamat, kukira kita akan mati tadi." Haku menghela nafas lega.
"Ahahaha maaf maaf, barusan aku benar benar terkejut mendengar berita menghebohkan itu. Tapi, apa itu benar Naruto."
"Iya dong, kan aku sudah bilang. Lagian, aku juga sudah memastikan dari mangaka-nya sendiri. Nih, baca saja E-mail darinya." Jawab Naruto sambil menunjukkan smartphone kesayangannya yang bertemakan Yuri.
"Nanti saja, aku lagi nyetir nih. Betewe, tolong nyalakan radionya, Naruto."
"Okeh."
Who let the dog out! Woof! Woof! Woof! Woof-Woof!
...
"Naruto..."
"Ya sensei?"
"Bisa tolong ganti saluran lain?"
"kenapa Sensei?"
"...Entah kenapa, lagu ini bikin aku emosi."
"...Okeh."
Baby baby ba—
"CEPAT GANTI YANG LAIN!"
"AHHHH! AKAN KUGANTI! AKAN KUGANTI!"
Sementara itu Haku yang duduk dibelakang, cuma bisa pasrah menerima nasibnya berada didalam mobil bersama dua maniak mesum didiepannya yang sama sama gila, untungnya Kakashi masih bisa diterima,kalau Naruto lebih parah.
*Beberapa Menit kemudian*
Setelah bergelut dengan radio yang membahayakan nyawa mereka, pasalnya tiap kali lagu yang tidak pantas—untuk Naruto dan Kakashi—mengalun, Kakashi selalu hilang konsentrasi dan beberapa kali nyaris menabrak. Kenapa dia bisa dapat SIM, author tidak tahu.
Akhirnya lagu yang diputar adalah...
Nyotai ni soberu
Futatsu ni itadaki
Kibō no mine wa
Usukurenaiiro
Oppai ~ (Oppai ~)
Daisuki ~ (Daisuki ~)
Paiotsu ~ (Paiotsu ~)
Kaidē! (Kaidē!)
A ~ a Oppai
Oppai A ~ a
"Hiks.. Hiks.. Ini... sebuah lagu yang sangat indah.. aku sampai terharu jadinya.." Naruto menangis terharu.
"Aku juga setuju padamu Naruto.. ini adalah sebuah mahakarya!.." kata Kakashi mengiyakan, kemudian dia menyadari sesuatu. "Ah! Apa yang kau lakukan?!" teriak Kakashi melihat Naruto yang dengan pedenya mengelap ingusnya kedasi yang dipakai Kakashi.
"Gah! Kakashi! Setirnya! Setirnya!" Haku kembali histeris saat Kakashi melepas pegangannya dan berusaha menarik dasinya dari jeratan ingus Naruto.
...
...
"Kakashi-sensei, kau menyadarinya kan?" tanya Naruto dengan serius. Setelah Kakashi berhasil menyelamatkan dasinya dari cairan nista itu, keadaan menjadi sunyi (yang sebenarnya sangat tidak normal jika Naruto ada disitu).
"...Maksudmu mereka?" Kakashi melirik anak didiknya itu dari ujung mata kanannya. Dari pandangannya Naruto terlihat sedang berkonsentrasi. "Ya." Jawab Naruto sambil mengangguk.
"Naruto-sama, apa yang akan kita lakukan?."
"Sensei, setelah pertigaan didepan, kita belok kiri putar balik menuju taman. Lalu masuk kejalur kecil kearah hutan, disana ada lapangan kosong. Cukup luas untuk bertarung."
"Baiklah."
"Haku, kau jaga belakang. Cari posisi dan tandai mereka."
"Siap!"
|dilapangan yang dimaksud|
Kakashi memakirkan mobil mewahnya tepat ditengah tengah lapangan. Mereka bertiga keluar mobil dengan siaga.
"Wah wah wah, coba lihat sepertinya Onii-chan ingin bermain dengan kita ya?"
Mereka bertiga melihat keasal suara itu berasal dan menemukan seorang gadis dengan tinggi yang... bagaimana mengatakannya ya?
"Coba pakai kurang tinggi thor." Kata Kakashi mengusulkan.
"Jangan! Itu akan menyakiti perasaannya, kita ini gentlemen tahu!. Kita pakai istilah 'masih dalam pertumbuhan' saja, gimana?." Naruto memprotes usulan Kakashi dengan usulannya sendiri.
"Hmm... Naruto ada benarnya juga. Oke aku setuju." Balas Kakashi mengangguk angguk.
Hmm, kedengarannya bagus. Oke kita pakai itu saja, jadi...
Mereka bertiga melihat keasal suara itu berasal dan menemukan seorang gadis dengan tinggi yang 'masih dalam pertumbuhan' sedang melayang dengan sayap hitamnya. Rambut gadis itu berwarna kuning seperti Naruto. Dia memakai gaun lolita-gothic yang sangat pas untuknya.
"Perkenalkan, Namaku Mittelt. Salam kenal Onii-chan ~." Kata gadis yang bernama Mittelt itu dengan nada ceria sambil mengangkat sedikit roknya. Dan dengan segera Naruto maju kedepan dan ikut ikutan membungkuk.
"...Sensei." panggil Naruto pada sensei-nya yang sama sama mesum.
"Ya?"
"...Warnanya hitam..." katanya lagi sambil memberikan satu jempol padanya.
"..." Kakashi tidak menjawabnya dan hanya membalas jempol Naruto dengan jempolnya sendiri ditambah eye-smile khasnya.
'Aku bangga jadi gurumu Naruto!' pikir Kakashi dengan air mata berlinangan.
'Aku juga bangga jadi muridmu Kakashi-sensei!' balas Naruto dalam batinnya.
'Naruto!'
'Kakashi-sensei!'
'Naruto!'
'Kakashi-sensei!'
"Sejak kapan kalian berdua bisa telepati!"
"Hah ~... apa cuma aku yang normal disini?" tanya Haku pada dirinya sendiri sambil menghela nafas panjang.
Maaf Haku, tapi kamu sendiri nggak normal.
"TIDAAAAAKKKK ~" teriakan putus asa Haku itu tidak digubris sama sekali oleh semuanya.
"Iyaaan ~ Onii-chan ECCHI!" kata Mittelt tinggi sambil menggenggam roknya yang mengembang itu, dari caranya bicara barusan sih, dia tidak kelihatan keberatan sama sekali.
...
...
ZRUSSSHHHHH!
Kakashi dan Naruto terjatuh gara gara nosebleed berlebihan yang akan membuat seorang koki bajak laut bangga.
"Jadi, boleh aku tahu apa alasan kalian membuntuti kami?" tanya Haku setelah meratapi nasibnya tidak mempedulikan tuannya yang terkapar masih dengan mimisan yang mulai mengalir lagi karena mendapat full-view dari bawah yang mengirimnya ke pervert-land.
"Hmph! Kalian tidak seru, kalau begitu... kalian keluarlah." Perintah gadis mungil itu dan dalam sekejap mereka bertiga sudah terkepung dari segala sisi. Haku langsung menyiagakan prana-nya untuk membela diri sementara kedua orang itu terkapar.
"Ng? Kok disini panas ya?" tanya Naruto setelah bangun dari pingsannya yang membahagiakan (?), Naruto lalu melihat kesekelilingnya mendapati puluhan Malaikat Jatuh mengepungnya. "Pantas jadi panas gini, geh gerah banget nih!."
Naruto membuka jaketnya kemudian dia membuka seragam sekolahnya, lalu mulai membuka kaos yang dirangkapnya dan melemparnya kedalam mobil yang pintunya belum tertutup.
Kemudian Naruto mengambil botol air mineral yang entah darimana dan menyiramkannya kekepalanya.
Naruto yang cuma pakai celana dengan air yang mengalir dari rambut basahnya itu jadi tontonan menarik buat para cewek Malaikat Jatuh.
Mittelt blushing sendiri saat memperhatikan setetes air yang mengalir melewati dada bidang dan perut six pack Naruto yang menurutnya sekseh itu.
Dan jangan lupakan tato naga yang melingkari lengannya dan berakhir didadanya.
'..glek..'
'Hehehe aku memang mempesona...' batin Naruto senang mengetahui efek yang terjadi pada para cewek disekitarnya, terutama Mittelt yang sedari tadi menatapnya tanpa berkedip.
"Dasar... Naruto-sama. Sepertinya Kakashi sudah mulai sadar." Kata Haku membangunkan tuannya dari lamunan narsisnya.
"Eh? Oi, Sensei ~ bangun."
"Ng? Kita ada dimana Naruto?"
"Sepertinya kita dikepung oleh Malaikat Jatuh."
"..."
"..."
"KENAPA ENGGAK BANGUNIN AKU DARI TADI?!"
"MANA KUTAHU! AKU JUGA BARU SADAR!"
Sementara mereka berdua sedang bertengkar sendiri, Mittelt tersadar dari lamunannya dan segera membuat sebuah Light spear pink ditangannya dan menodongnya kearah pasangan guru dan murid yang sedang asik sendiri.
Lalu Mettelt melemparnya melewati Haku yang diam saja dan membiarkan light spear itu melesat kearah Kakashi dan Naruto.
SWOOOOSH
Break!
Light spear itu hancur saat menyentuh sebuah lapisan aneh yang menyelibungi mereka berdua yang tentu saja membuat para mantan Malaikat itu kaget. Kemudian mereka berdua menatap tajam kearah Mittelt.
"Nak, jangan menggangguku saat sedang menasehati muridku!."
"Oi, Onii-chan sedang sibuk tahu!."
Mittelt merasakan sensasi aneh saat Kakashi dan Naruto memberinya deathglare karena mengganggu waktu berharga mereka. Sensasi itu membuat Mittelt kehilangan konsentrasi dan jatuh terduduk ditanah.
Entah kenapa saat Mittelt melihat mata Naruto yang sedang memberinya pandangan predator, Mittelt malah merasa bergairah.
'Eh? Apa aku... 'M'?' pikir Mittelt dengan rona merah menghiasi pipi manisnya. Kemudian Mittelt sadar kalau rekan rekannya sekarang sudah pingsan karena tidak kuat menahan sensasi barusan.
Lalu Naruto berjalan menghampirinya sambil ketawa geje masih dengan bertelanjang dada.
"Hehehe ~"
"Eh? Mmm... apa... yang Onii-chan... lakukan?"
"Naruto! Tangkap ini!" teriak Kakashi sambil melemparkan sesuatu pada muridnya, Naruto lalu menangkapnya dan melihat kalau yang dilempar Sensei mesumnya adalah sebuah...
Karung.
"..."
"GOOD THINKING KAKASHI-SENSEI!"
Mittelt langsung merasa tidak enak karena sekarang tinggal dia sendirian, dan ditambah Naruto yang memegang karung dan seutas tali dengan wajah mesum.
"A... ahahaha—KYAH!" pekik Mittelt kaget saat Naruto muncul dibelakangnya dan langsung mengarungi tubuh lolinya itu. Naruto dengan sigap membopong Mittelt dipundaknya dan berlari menuju mobil Kakashi.
"Ayo cepat Sensei! Haku!"
"SIAP!"
"Oke! Ayo cepat masuk!"
Brrmmm ~
Dan dengan insiden sore ini yang diakhiri dengan penculikan seorang loli dari fraksi Malaikat Jatuh. Naruto dkk pergi begitu saja...
...Melewatkan salah satu junior mesumnya yang sekarang sedang berkencan dengan seorang cewek polos jejadian.
|Tebece|
Yeah ~. Fic kedua ane! Yah, walaupun War Hunter belum kelar sih karena ane kena WB, jadinya bikin Fic ini. Niatnya sih buat nge-refresh pikiran biar ngejreng, terus bisa ngelanjutin lagi ntuh Fic. Jadi author susah juga ya ~.
Stay ~ Tune ~.
