Title: Round Round to You
Author: Arisa Arizawa
Main Cast: HunTao, KrisHo
Slight: LuMin, KaiSoo, ChanBaek, ChenLay, etc
Genre: Family, Romance, Hurt/Comfort
Rated: T-M
Warning!
Incest, BoysxBoys, Complicated, Typo(s), Crack Pair, Pedophile *smirk*
Don't Like? Read First:3
Flame for my story? Allowed. Flame for the cast? Please don't:)
oOo
"Ayolah, jangan marah pada Mama, Peach," mohon Kim JoonMyeon dengan nada memelas yang dibuat-buat pada anaknya.
"Nggak mau! Tao marah sama Mama! Kris Ahjussi, kan, pacar Tao!" balas Huang ZiTao dengan memajukan bibir kucingnya dengan imut. Joon Myeon, yang biasa dipanggil Suho, tertawa kecil sambil mencubit pelan pipi Tao.
"Baiklah, Mama 'hanya' menikah dengan Yifan. Dan kau masih menjadi pacarnya, bagaimana?" tawar Suho sambil tertawa.
"Mama janji?" tanya Tao dengan mata berbinar. Suho mencium kening anaknya lembut.
"Tentu saja, Peach, Mama berjanji."
"Pink Promise?" Tao menyodorkan jari kelingking nya ke depan wajah sang Mama.
"Promise, Baby," Suho mengaitkan jari kelingking mereka lalu mereka tertawa bersama.
"Mama, Tao mau ketemu sama Kris Ahjussi, boleh?" tanya Tao dengan mata yang dikedip-kedipkan.
"Tentu saja, sayang. Masa Mama melarang anak mama untuk bertemu 'pacar'nya?" Suho terkikik geli. Wajah Tao memerah.
"Ah, Mama bisa saja," Suho tertawa melihat anak semata wayangnya bertingkah seperti gadis yang sedang membicarakan kekasihnya.
"Ya! Kau ini, masih kecil sudah berlagak orang dewasa, eoh?" kata Suho sambil mengacak rambut Tao.
"Terserah aku," Tao menjulurkan lidahnya, lalu Suho menggelitik pinggang si anak yang berakhir dengan teriakan geli dari Tao.
oOo
"Kau licik, Dad! Saat aku menyetujuinya, kau malah membuatku ingin menarik persetujuanku!" teriak seorang remaja laki-laki keluarga Wu, Wu SeHun, pada ayahnya, Wu YiFan.
"Hey, aku sudah memberi tahumu, Myeonnie sudah mempunyai anak! Kau sangat pikun, anak muda!" ucap Yifan atau Kris.
"Kau menjijikan, orang tua!" Kris men-death glare anak pertamanya itu. "Baiklah, aku menerima Myeonnie-mu sudah mempunyai anak. Tapi, kenapa anaknya harus Tao?!"
"Memang kenapa kalau Tao anak dari Myeonnie-ku, hah? Apa kau tidak ingin punya adik lagi?" Kris menyeringai. "Lagi pula, Tao sangatlah manis. Bahkan ia menganggapku kekasihnya," ucapan ayahnya sontak membuat Sehun membolakan mata sipitnya.
"Apa?! Tao menjadikanmu kekasih? Leluconmu tidak lucu, orang tua," Sehun memalingkan wajahnya yang memerah. "Dasar orang tua pedophile!" Kris melayangkan tangannya ke kepala Sehun.
"Berkaca dahulu sebelum berkata, anak muda. Kau pikir aku tidak tahu kalau setiap malam kau mendesahkan nama Tao? Bahkan dirimu lebih bejat dariku," Kris terkekeh melihat wajah anak pertamanya yang bertambah merah.
"Setidaknya aku bukan–"
"Bukan pedophile? Ayolah, umur kalian berbeda 14 tahun! Dan kau berani berfantasi dengannya?" kata Kris dengan nada mencemooh.
"Sudah, aku ingin berangkat kuliah. Bisa-bisa aku terlambat hanya karena kau," Sehun berdiri dan langsung berjalan ke arah pintu utama rumahnya.
"Hei, anak muda! Kau belum memberikan peluk dan cium pada ayahmu yang tampan ini!" teriak Kris yang bertujuan menggoda Sehun.
"Hell, Dad! Kau menjijikan!"
oOo
"Jadi, daddy-mu akan menikah dengan Suho umma?" tanya Xi LuHan pada Xiumin.
"Begitulah," jawab Xiumin, Wu XiuMin. Ia memandang kekasihnya itu. "Aku ingin tahu bagaimana rasanya mempunyai ibu tiri," Luhan merangkul pundak Xiumin.
"Yah, pada awalnya pasti akan terasa aneh. Tapi kau akan terbiasa. Tenang saja, oke?" Xiumin tertawa.
"Hey, kau tak perlu menenangkanku! Aku sudah kenal Suho umma. Apalagi nanti rumahku semakin ramai dengan adanya Tao."
"Ah, ya benar, Tao akan menjadi adikmu," Luhan termenung sebentar. "Berarti Sehun..."
"Ya, aku kasihan pada Sehun. Perasaannya semakin tidak bisa diterima oleh orang awam," Luhan tertawa kecil.
'Aku ada kesempatan! Baguslah!'
"Hey, jangan melamun. Ayo lanjutkan tugasmu!" Xiumin menyadarkan Luhan.
"Ah, ne! Mian, chagi," Luhan tertawa melihat semburat merah di pipi Xiumin. Yang ditertawakan pun memajukan bibirnya.
Cup
"Jangan seperti itu, ge. Kau terlalu menggemaskan," kata Luhan sambil mencubit pipi Xiumin yang semakin memerah usai bibirnya dicium oleh Luhan.
"Sudah, jangan main-main lagi! Cepat kerjakan!"
"Ne~" Luhan terkikik pelan.
Tok tok tok
"Luhan! Mama pulang! Buka pintunya, cepat. Belanjaan Mama berat, kau tahu!" teriak seseorang di luar. Luhan langsung berdiri dan berjalan ke arah pintu utama di rumahnya dan membuka kuncinya.
"Tak usah berteriak, Mama. Aku aku sedang berada di ruang tengah!" Luhan memajukan bibirnya. Lay, Zhang YiXing, ibu Luhan, tertawa melihat wajah kesal anaknya itu.
"Maaf, sayang, kau tidak melihat belanjaan Mama?" Xiumin pun berdiri dan menghampiri ibu dan anak itu.
"Mama, biar aku yang membawa belanjaanya ke dalam," tawa Xiumin. Lay tertawa.
"Kau baik sekali, Xiumin," Lay menyerahkan barang belanjaannya kepada Xiumin. Mereka bertiga pun masuk ke dalam rumah. Luhan pun langsung membongkar belanjaan ibunya itu.
"Oiya, Mama, apa kau sudah tahu? Kris ahjussi akan menikah lagi! Dia akan menikah dengan Suho umma," kata Luhan sambil menggerakkan tangannya dengan cekatan membereskan belanjaan.
Lay terdiam. "Mama?" Luhan bingung dengan keterdiaman Mama-nya tersebut. "Mama kenapa?"
Lay menghela nafasnya. "Mama tidak apa-apa," jawab Lay sambil tersenyum. "Sudah, Mama ingin istirahat. Kalau sudah selesai, kembali kerjakan tugasmu."
"Mama tidak apa-apa?" tanya Xiumin dengan nada khawatir. Lay tersenyum pada kekasih anaknya, yang sudah ia anggap anak sendiri.
"Aku tidak apa, Minnie. Oh, dan sampaikan ucapan selamat dariku untuk Kris dan Suho, oke?"
"Baik, Mama. Selamat beristirahat," balas Xiumin dengan senyum terpatri di bibirnya. Setelah Lay masuk ke dalam kamarnya, Xiumin menyenggol lengan Luhan sambil mengendikkan dagunya ke arah kamar Lay.
"Biarkan saja. Mungkin, Mama memang sedang lelah," kata Luhan. "Sudah, ayo lanjutkan! Tugasku masih banyak!"
oOo
"Sepertinya kita akan menjadi santapan si magnae," kata Baekhyun, Do BaekHyun, pada teman-temannya di kantin.
"Maksudmu?" tanya Chanyeol, Park ChanYeol, sambil meniup kuah Ramyeon
"Yah, kakakku, Suho hyung, akan menikah, kau tahu?" kata Chen, Kim JongDae.
"Lalu? Apa hubungannya dengan Sehun?"
"Suho hyung akan menikah dengan ayahnya Sehun. Ku harap kau tidak kaget," kata Kai, Kim JongIn.
"Oh, dengan ayah Se– apa?! Kris? Dia menikah lagi? Ya Tuhan, apakah dia tidak sadar umur?!" kontan semua mata tertuju pada mereka mengingat suasana kantin yang penuh sesak dengan para mahasiswa yang kelaparan.
"Santai, Chanyeol-ssi. Memang kau tidak diberitahu? Bahkan aku mengetahuinya dari ibumu," kata Baekhyun sambil memakan Jjangmyeon-nya.
"Aku tidak bisa santai, Do BaekHyun! Ayolah, Suho ahjussi–" Kai men-death glare Chanyeol. "Maaf, Kai. Maksudku, Suho hyung, dia masih berumur 30 tahun bukan? Umur mereka beda 10 tahun! Akh dasar pedophile!"
"Memang umur Kris ahjussi berapa? 20 tahun?" tanya Kyungsoo, Do KyungSoo, dengan nada polos. Sontak teman-temannya menghentikan acara makan mereka dengan tidak elitnya.
Baekhyun menepuk keningnya mendengar kepolosan–kebodohan– adik semata wayangnya itu. Kai yang berada di sebelah Kyungsoo pun tertawa mendengar kepolosan–kebodohan– hyung kesayangannya itu. Chen tersedak minumannya sendiri. Sedangkan Chanyeol membuka mulutnya dengan wajah kaget yang berlebihan.
"Aku tidak sudi berumur hampir sama dengannya, Kyungie-ah," ujar Baekhyun. Kai masih tertawa-tawa sambil menepuk punggung Kyungsoo pelan. Chen, yang masih sibuk dengan batuknya, menutup mulut Chanyeol yang masih terbuka.
"Bukankah mereka berbeda 10 tahun? Jadi, apa aku salah?" tanya Kyungsoo dengan mata bulat polosnya.
"Kris ahjussi berumur 40 tahun- uhuk-, Kyungsoo-ah. Aigo, kau tidak bisa melihat wajahnya yang tua itu?" kata Chen sambil terbatuk keras. "Bagaimana cara menghentikan batuk ini?"
"Tahan nafasmu, Chen," sahut Baekhyun sambil tertawa. Chen menatapnya tajam.
"Aku tidak sebodoh itu, Baekhyun-ssi," Kai tertawa semakin keras melihat wajah Chen yang mengkeruh. Kyungsoo masih dengan tatapan polos dan bingung. Chanyeol menjadi pendiam sambil memikirkan 'Si Pedo–Kris– itu akan menikah'.
Brak
Sehun menaruh nampan tempat makanannya dengan cukup keras di sebelah Chanyeol yang langsung terlonjak. Ia menempatkan bokongnya di kursi kekuasaannya.
"Kalian membicarakan ayahku, eoh?" tanyanya sambil memakan makanannya, tanpa melihat kelima temannya.
"Begitulah. Aku turut prihatin, Magnae-ah," kata Chen sambil menepuk punggung Sehun.
"Kita pasti bisa melaluinya! Ayo semangat, Sehun-ah!" kata Chanyeol sambil menepuk keras punggung Sehun. Sehun memberikan pandangan don't touch me pada Chanyeol. Yang diberikan pandangan pun hanya menanggapi dengan melanjutkan makanannya.
"Sebenarnya aku setuju saja dengan pernikahan mereka," ujar Sehun pelan. Lagi-lagi hening.
Baekhyun menatapnya dengan jjangmyeon menjuntai di bibirnya. Kai tertawa lagi. Chanyeol hampir memuntahkan minumannya. Kyungsoo, seperti biasa, menatap dengan tatapan polos tidak mengerti khasnya. Chen, yang baru saja ingin berdiri untuk membeli minum tambahan, berhenti dengan gaya menungging.
"Aku hanya tidak ingin bersaudara tiri dengan kau –" ia menunjuk Kai, yang akhirnya terdiam dari tawanya. "dan kau!" ia menunjuk Chen, yang posisinya sangat mirip dengan bebek sekarang.
Plak
"Kurang ajar kau, Magnae!"
Sehun-ssi, sepertinya mulai besok kau harus menjaga bicaramu.
-TBC-
Risa's Cuap-Cuap:
Annyeong readerdeul, Risa balik lagi dari masa-masa nge-blank ide(?) Apakah ini rasanya kena writer block?:( tidak enak sekali-_-"
Sebenernya Risa gak tau ya ini termasuk apa'-' awalnya mau dijadiin teaser, tapi kepanjangan. Yaudah Risa jadiin prolog aja. Tapi kata temen Risa ini bukan prolog-_- dan akhirnya Risa galau-_-
Maaf kalo masih terdapat typo yang tak diharapkan di sini:( sungguh, typo itu datang tanpa undangan dari Risa kok~
Thanks to temen Risa yang udah mau meluangkan waktu istirahat sekolah untuk komentar plus ngasih masukan crack couple walau kebanyakan kata-kata 'bolot' nya, Ratsky-ssi. Dan yang udah mau jadi Beta Reader malem-malem Risa, Hana Furuga-ssi. Prolog ini tak akan jadi tanpa kalian:3
Dan terima kasih juga untuk para readers sekalian yang mau meluangkan waktu untuk membaca prolog FF abal ini:3 mohon untuk tahan dengan cerita yang amburadul karena temen-temen Risa juga ngomel-ngomel ngeliat plot FF ini:3
Oh, iya, yang nungguin Pocky mohon bersabar yaa~ Risa sedang mencoba membangun feel-nya'-' (emang ada yang nungguin?)
Last, RnR and flame are needed. Thank you^^
