©Sparkyu Amore©

IMAJIKYU

.

Main Pair : KibumxKyuhyun (KiHyun),
Eunhyuk

Disclaimer :Typos, Ooc, BL, Hurt, Remake!
Ini FF sengaja Amoree remake dari novel Mba Mia dengan judul 'Imajinatta' dengan pair yang memang dah amoree ganti. Dengan gaya bahasa yang ringan tentunya...
Sembari menunggu ilham buat ff yang lain

Happy Reading^^

"Saranghe, Kyu. Selama ini aku selalu mencuri pandang padamu. Memperhatikanmu dari jauh. Kau mau kan jadi pacarku?" Mata tajam Siwon menatap lurus ke mata Kyuhyun. Jantung Kyuhyun langsung bermambo cha cha cha... Mati akuuuuu...

Kyuhyun membalas tatapan Siwon dengan memasang wajah seimut mungkin. Siapa juga yang tidak mau jadi pacar Siwon? Pangeran impiannya sepanjang masa. Eh, tidak sepanjang masa sih, maksudnya sejak hampir dua tahun lalu waktu dia masuk SMA Seoul ini. Kyuhyun menarik napas panjang. Masa depan cerah sudah di depan mata. Dia akan menjawab,

"Aku... aku... aku... ma... ma..."

"MATI! Mati! Eh mati!" pekikan Eunhyuk membuyarkan lamunan Kyuhyun.

Kyuhyun melirik judes. Baru juga mau menerima cinta Siwon. "Ck! Kau kenapa?!" omel Kyuhyun sebal. Tadi kan dia hampir saja dapat "ciuman pertama"-nya.

Sambil merengut Eunhyuk mengelap celananya yang ketumpahan Cola akibat menabrak punggung Kyuhyun tadi. Kayaknya ini udah yang kesejuta ribu kali Eunhyuk menabrak punggung Kyuhyun gara-gara sahabatnya itu ngerem mendadak. "Kebiasaan berhenti mendadak! Celanaku yang menjadi tumbal," sungut Eunhyuk. "Wae?" Lalu ia menjawab pertanyaannya sendiri waktu melihat Siwon yang berjalan ke arah mereka dari ruang guru.

"Yaaah... pasti ngelamun lagi. Berkhayal lagi... gara-gara melihat Siwon, kan?" tebak Eunhyuk tepat sasaran.

Suho si kutu buku dan Minho si oriental yang hobi nyanyi ikut mengangguk-angguk. Untung mereka berada dalam jarak aman, jadi mereka tidak tabrakan beruntun. Kyuhyun nyengir. Eunhyuk yang amat sangat mengenal Kyuhyun banget tahu persis kebiasaan Kyuhyun yang dalam waktu sepersekian detik bisa tiba-tiba berada di "dunia lain" dalam khayalannya.

"Aku baru mau nerima perasaannya, monyet! Buyar karena mulutmu yang latah tadi." Kyuhyun menghembuskan napas pelan. Sementara Siwon semakin dekat.

"Tampaknya kali ini Siwon bener-bener mau menghampiri kita. Lihat, arah jalannya bener-bener ke sini," bisik Kyuhyun sambil mengatur ritme jantungnya yang makin heboh. Siapa tahu kali ini dream comes true alias mimpi jadi kenyataan.

Kyuhyun bakal bersyukur beribu besyukur, kalau akhirnya dia punya pacar. Dari SMP semua kecengannya kabur waktu tahu dikecengin Kyuhyun. Cap "aneh", "tukang mimpi", "agak-agak kurang sesetrip" sudah menempel sejak Kyuhyun SMP. Waktu SD sih belum. Kalau anak SD melamun sampe melantur sih masih wajar. Lewat dari SD?! I'm sorry goodbye deh.

Ya ampun! Tuh, kan! Betul, kan! Bener, kan! Tuh, kan, tuh, kan! Kyuhyun mendadak panik waktu Siwon mengangkat tangan dan melambai ke arah mereka sambil mengucapkan "hai" tanpa suara. Kyuhyun tersenyum lebar sok akrab membalas lambaian Siwon. Ternyata yang ada dalam khayalannya betul! Mereka memang tidak saling kenal, tapi namja itu memperhatikan dia diam-diam. Yes! Yes!

Namja tampan itu semakin dekat. Langkahnya semakin cepat. Kayaknya dia tidak sabar ingin cepat-cepat menghampiri Kyuhyun si namja chubby. Kyuhyun harus menyapa Siwon duluan! Hitung-hitung balasan buat Siwon yang melambai duluan di depan orang banyak tadi. "Hai, Won..."

"Hai, Chul..."

Chul? Badak berChula satu maksudnya? peChul? Lho? Kok Chul siiihhh?! Seharusnya kan Kyu biar lebih manis gituuuu...

Terasa Eunhyuk menyikut pinggang Kyuhyun. "Maksudnya Chullie..." bisik Eunhyuk membaca pikiran Kyuhyun.

Chullie! Chullie? Oh ya, Heechul, si namja sok cantik ketua kelas 2D. Setelah mengendus-endus ala marmut, Kyuhyun semakin yakin memang ada Heechul di sekitar mereka—tepatnya di belakang mereka—dari wangi parfumnya yang muahaaal ituuu... Gosipnya salah satu faktor dia terpilih jadi ketua kelas ya karena kekayaan orangtuanya. Terasa asas manfaat dari teman-teman sekelasnya (termasuk wali kelasnya), tapi Heechul hepi-hepi aja karena berasa penting. Huh!

Klarifikasi: Tadi Siwon melambai dengan semangat ke arah Heechul. HEECHUL. Bukan Kyuhyun. Bukan peChul bukan juga badak berChula satu. Rasa-rasanya Kyuhyun jadi lemas. Matanya refleks menerawang. Ngelamun lagi deh tuh.

"Eh, namamu Kyuhyun, kan?" Siwon yang sedang serius ngobrol sama Heechul mendadak mengacuhkan Heechul dan menatap Kyuhyun. Kyuhyun mengangguk pelan.

"Siwon imnida..."

Kyuhyun tersenyum super duper manis. "Kau sudah tahu namaku kan tadi?" jawabnya sok flirting alias genit.

Siwon menoleh cepat ke arah Heechul. "Chullie, kau duluan saja ke ruang OSIS. Aku masih ingin ngobrol sama ..." Siwon menatap Kyuhyun lembut. "Kyunnie..."

Ahhh, cara Siwon mengucapkan nama Kyuhyun seperti dewa memanggil...

"Kecambah!"

Kecambah?!

Oh, ternyata Eunhyuk ngatain dia Kecambah. Tidak ada ledekan yang lebih keren, apa? Kecambah. Apa nama sayur-mayur bakal booming jadi bahan ledekan? Sebentar lagi dia bisa dipanggil brokoli, pete, atau daun bawang dong?! "Lagi-lagi melamun? Masih lanjut aja terus satu episode," kata Eunhyuk sambil menyeret tangan Kyuhyun.

"Berharap kan boleh. Mimpi itu penyemangat manusia buat menggapai masa depan, ingat itu!"

"Hati-hati kebablasan jadi gila!," sahut Minho.

"Ya kalau kebanyakan mimpi, masa depannya RSJ!" Tangan Eunhyuk terus menyeret Kyuhyun menjauh dari Siwon dan Heechul sebelum otak jenius si pemimpi Kyuhyun bikin skenario baru. Kejadian apa pun bisa jadi satu episode drama, sinetron, atau film layar lebar di kepala Kyuhyun. "Lebih baik kita ke kantin lagi. Minumanku tumpah semua. Diminum aja belum. Aku masih haus, babo."

Kyuhyun udah kayak kebo dicucuk hidungnya, nurut aja. Bukan sekali Eunhyuk ngomel-ngomel dan ngeledek namja chubby itu soal hobi dan sifat anehnya. Apapun yang Eunhyuk katakan padanya, Kyuhyun tidak akan pernah marah. Dia tahu Eunhyuk hanya bercanda. Eunhyuk itu orang yang paling care sedunia pada namja chubby tersebut. Tidak peduli Kyuhyun aneh. Tidak peduli Kyuhyun suka berkhayal dan bengong mendadak, namja hiperaktif itu selalu ada di samping Kyuhyun sejak mereka masih kelas 6 SD. Eunhyuk itu sahabat pertama Kyuhyun. Sampai akhirnya mereka bertemu Suho dan Minho waktu SMP. Jadi deh geng mereka ini.

Biarpun Eunhyuk galak, judes, suka marah-marah, biarpun Kyuhyun kadang-kadang cemburu karena Eunhyuk punya banyak teman lain, persahabatan mereka tetap jalan. Cuma karena semakin lama Eunhyuk semakin supel, dan gaul, Kyuhyun cuma bisa berdoa semoga tak sekali pun tebersit di kepala Eunhyuk untuk meninggalkannya. Suho dan Minho juga. Biarpun tidak sesupel Eunhyuk, mereka punya banyak teman lain. Di mata Kyuhyun, selain dunia khayalannya, dunianya bersama Eunhyuk, Suho, dan Minho adalah yang paling menyenangkan dalam hidupnya.

"Ini!" Cola dibungkus kantong plastik disodorkan Eunhyuk ke arah Kyuhyun. Padahal Kyuhyun tidak minta dibelikan. "Daripada kau melamun, mending kau minum ini," perintahnya galak.

Kyuhyun tersenyum dramatis. Tuh kan, Eunhyuk memang sahabat sejati. "Gomawo..." Beruntung sekali Kyuhyun punya seseorang kayak Eunhyuk.

"Lima ratus won." Eunhyuk menengadahkan tangan.

Hah?!

Ralat! Tidak sejati-sejati banget sih! Pelitnya amit-amit. Lima ratus saja minta ganti?

"Kukira gratis." Kyuhyun manyun merogoh sakunya, mengeluarkan bebarapa logam karatan dari kantongnya. "Nih!"

"Tidak ada yang gratis di zaman sekarang ini, baby," sahut Eunhyuk sebelum ngeloyor sambil cekikikan.

Sambil manyun Kyuhyun mengikuti langkah Eunhyuk.

.

.

"Appa, Eomma, aku berangkat ne..." pamit Kyuhyun sambil mendorong pelan piring sarapannya.

"Hmm..." gumam Cho Appa cuek dari balik korannya.

Eomma malah lebih parah. Cuma melirik lalu melenggang ke kamar sambil menekan-nekan tombol telepon nirkabel, menelepon Jung ahjumma. Ketahuan dari kalimat pertamanya, "Yeoboseyo Nyonya Jung... ini Cho Minhwa... iya... iya... pasti saya datang..." suaranya menghilang dibalik pintu. Dan bisa ditebak namja chubby itu, pasti arisan lagi.

Kyuhyun sih sudah biasa dicuekin begini sama kedua orang tuanya. Tepatnya sejak dia kelas 5 SD. Hubungan keluarga mereka memang agak aneh. Kedua orang tuanya bersikap dingin satu sama lain. Dulu Kyuhyun tidak mengerti kenapa. Akhirnya Kyuhyun mengerti juga. Kyuhyun ingat keluarga mereka pernah kaya waktu usaha properti Appanya sukses. Waktu itu, keluarganya terasa akrab dan harmonis.

Appa pengusaha sukses. Istri cantiknya yang hobi belanja selalu senang karena bebas membeli apa pun yang dia mau. Sampai akhirnya usaha ayahnya ambruk akibat salah satu staffnya korupsi dan membawa kabur uang perusahaan. Klien-klien tidak percaya lagi, harta benda mereka banyak disita buat menghindarkan Appa dari penjara, hingga akhirnya beginilah kehidupan keluarga Kyuhyun sekarang.

Menengah. Tak kekurangan, tapi juga tidak berlebihan seperti kemarin. Dengan sisa tabungan Appa, mereka membangun usaha toko onderdil motor dan tempat cuci motor. Sementara Eomma masih ingin hidup mewah seperti dulu. Eomma selalu arisan sana-sini, cari usaha ini-itu: MLM, menjual segala macem demi mendapatkan kemewahan lagi, biarpun lebih banyak gagalnya. Sementara Appa kayaknya sudah tidak terlalu peduli. Dia tenang-tenang saja mengurus usahanya. Begitulah, hubungan kedua orangtuanya pun mendingin begitu saja.

Dampaknya buat Kyuhyun, dia juga ikut dicuekin. Begitu juga Hankyung Hyung satu-satunya. Kayaknya buat Hankyung rumah cuma tempat transit. Kadang pulang kadang tidak. Makanya tidak heran kan kenapa Kyuhyun "betah" banget di dunia angan-angannya? Kyuhyun tidak bisa menyebut keluarganya broken home karena memang bukan. Dia tidak pernah disiksa ataupun diperlakukan kasar. Orang tuanya juga selalu ada waktu di rumah, biarpun Appa sibuk mengurus toko dan Eomma sibuk dengan acaranya sendiri. Tapi itu sama sekali jauh dari bayangan Kyuhyun tentang keluarga harmonis. Mungkin keluarganya cuma aneh...

"Sayang, nanti siang kita makan siang bareng ya, sesudah kau pulang sekolah? Eomma bakal membuat rainbow cake kesukaanmu. Jangan telat ya?" Eomma tersenyum superhangat.

Dengan senyum lebar Kyuhyun sungkem pada Eomma. "Pasti, pasti. Aku tidak sabar ingin makan rainbow cake. Rainbow cake buatan eomma pasti yang terenak."

"Appa juga jadi ingin buru-buru pulang kerja," celetuk Appa. "Selain rainbow cake, Appa juga tidak tahan jauh-jauh darimu sayang," goda Appa genit pada eomma.

Eomma tersenyum malu-malu. "Mulai bermanja di depan Kyuhyun eoh?."

Lalu mereka tertawa bahagia ala iklan keluarga piknik sambil makan mi instan di atas meja bertaplak kotak-kotak.

"Masih di sini? Katanya mau berangkat sekolah?" teguran Eomma membuyarkan khayalan Kyuhyun. Khayalan favorit Kyuhyun sepanjang masa. Setiap pagi, namja chubby itu tak pernah melewatkan mengkhayal episode keluarga bahagia dalam berbagai versi.

Kyuhyun buru-buru menyambar tasnya. "Ini juga mau pergi. Aku tadi..."

"Melamun lagi? Masih muda kerjaannya hanya melamun. Dari dulu kebiasaanmu tidak hilang-hilang. Kau ini kan udah kelas dua SMA, Kyu."

Eh, Eomma kok malah ngomel? Padahal dulu Eomma selalu bilang lucu setiap kali Kyuhyun melantur ngalorr-ngidul berkhayal standar soal pangeran berkuda putih. Yaaahhhh, waktu itu Kyuhyun masih SD siiihhh...

"Aku pergi,..."

"Kyu... Sebentar... tunggu, tunggu, kau tunggu di sini, jangan pergi dulu ne." Eomma melangkah ke kamar.

Ada apa dengan eomma? Apa uang jajanku akan ditambah? Atau eomma akan memberiku sesuatu, pikir Kyuhyun menduga-duga.

Eomma masuk ke kamar, lalu tak lama keluar dengan membawa kado yang dibungkus lucu. Pitanya lucu dengan motif hati. Pasti Eomma membungkusnya di konter bungkus kado yang terkenal dengan bahan-bahan recycle-nya.

"Itu apa, eomma?" tanya Kyuhyun semangat.

Eomma tersenyum penuh arti. "Ini kado ulang tahunmu yang telat. Maaf ya, chagi, eomma tak lansung memberinya saat hari ulang tahunmu. Soalnya Eomma bingung, kado apa yang tepat untukmu. Setelah dipilah, akhirnya Eomma menemukan ini. Eomma yakin kau pasti suka," Eomma menyodorkan bungkusan itu pada Kyuhyun.

"Isinya apa, eomma?" Penasaran banget rasanya. Pasti isinya superkeren!

"Kau pasti suka. Isinya..."

"...tagihan listrik."

Lho? Kok tagihan listrik sih? Sejak kapan tagihan listrik masuk daftar kado ulang tahun? Hhh... sadar, Kyu! Sadar! Lagi-lagi khayalan buyar tepat pada saat hampir puncak skenarionya. Seperti biasa.

"Bisa, kan?" tanya Eomma.

"Bisa apa?"

Eomma geleng-geleng. "Kau tidak mendengarkan Eomma? Pulang sekolah, tolong bayar tagihan listrik di bank. Bisa, kan?"

Oh, cuma bayar tagihan listrik. "Itu sih keciiil..."

"Ini uangnya." Eomma menyodorkan amplop berisi uang. Kyuhyun lansung pamit namun Eomma malah menjawab telepon dari Jung ahjumma. Ibu-ibu arisan ini bukan sembarangan . Demi mempertahankan gengsi, Eomma menjaga baik-baik hubungannya dengan para nyonya dari kelas atas, teman-temannya pada masa jaya. Satu lagi alasan Eomma untuk terus menjaring koneksi. Begitu katanya.

.

.

Siwon menendang! Siwon bertahan! Siwon melompat! Siwon kereeen!

"Kau tampak gelisah? Bukannya kau memang ingin melihat Siwon tanding karate?" teriak Eunhyuk di telinga Kyuhyun.

Hiruk-pikuk pendukung Siwon bikin mereka harus ngobrol teriak-teriak. Kyuhyun menggoyang-goyangkan kakinya sampai-sampai rambut ikal yang sedikit panjang itu, ikut berdisko ke kanan-kiri. Kacamatanya juga melorot beberapa kali. Andai saja tidak dianggap aneh, sebetulnya Kyuhyun itu namja berkacamata yang manis. Hidungnya bangir, pipi chubby, rambut coklat nan lurus dengan kulit putih yang sedikit pucat. Manis. "Ini jam berapa? Siwon tampak keren..."

Eunhyuk mendelik. Kalimatnya kok tidak nyambung. "Jam dua. Wae?"

"Masih lama tidak, ya?"

Mata Eunhyuk melotot takjub. "Kau sudah tidak ingin melihat Siwon?!"

Kyuhyun menggeleng cepat. "Anniyo! Anniyo! Anniyo!"

"Lalu?" Suho yang tidak jelas apa tujuannya ke sini ikut nyeletuk.

"Aku harus bayar listrik. Biasa, titah eomma." Kyuhyun menarik sedikit kertas tagihan listrik hingga menyembul dari tasnya.

"Kau pergi dengan apa?" Kali ini Minho sok perhatian.

Kyuhyun memutar bola matanya memandang Minho dengan tatapan memangnya-naik apa-lagi. "Ya angkutan umum lah! Masa naik gajah bleduk."

"Aku hanya bertanya, gembul" balas Minho sambil langsung ber-hmm-hmm-hmm nyanyiin entah lagu apa.

Kyuhyun manyun. "Ck... pertanyaan Kau—eh, jadi bagaimana? Aku masih ingin melihat Siwon sampe selesai." Kyuhyun berpikir keras. Eomma bisa ngamuk kalau listrik mati cuma gara-gara dia nonton karate jadi tidak bayar listrik. Tanggung jawab keluarga nih.

Sebagai anak yang bertanggung jawab, Kyuhyun harus sukses mengemban tugasnya sebagai utusan Eomma membayar tagihan listrik. Jangan sampe listrik rumah diputus. Bisa gawat dong. Oke, tugas rumah tangga lebih penting. Dia harus meninggalkan pertandingan karate ini.

Kyuhyun beranjak dari duduknya.

"Kau mau kemana Kyu?" Eunhyuk melirik heran.

"Bayar listrik."

"KYUHYUN!"

Suara itu... OHHH...

Siwon dengan kostum karatenya berdiri di depan dinding tribun. Badannya masih berkeringat karena habis bertarung satu ronde tadi. "Kau mau ke mana?"

"Eng... bayar listrik." Ugh! Bego! O'on! Jawaban jujur yang tidak elitet. Habis mau bagaimana lagi?!

"Duduk, Kyu. Aku ingin kau melihat pertandinganku sampai selesai. Kau penyemangatku, Kyu." Ahhh... so sweet...

"Tapi..."

Siwon melompat ke atas tribun, menghampiri Kyuhyun, lalu menempelkan telunjuknya di bibir Kyuhyun. "Nanti aku antar kau bayar listrik. Naik motorku. Kita nikmati angin sore bersama."

Mauuu...

Mau! Mau! Mau!

"Aku... aku mau..."

"Heh! Kenapa Kau senyum-senyum sendiri?" Eunhyuk menepuk bahu Kyuhyun yang lagi cengar-cengir sendiri.

"Hehehe..." Kyuhyun malah cengengesan. Udah berapa juta kali Kyuhyun ketangkep basah sama Eunhyuk lagi terbang ke awang-awang kayak gini? Bikin skenario sendiri di kepalanya, skenario yang indah-indah sesuai kemauannya yang bisa bikin Kyuhyun senyam-senyum sendiri.

Eunhyuk cuma geleng-geleng. Sobatnya ini memang ajaib. Tapi Eunhyuk sayang kok sama sahabatnya yang unik ini. Buat Eunhyuk itu bakat. Tidak segampang itu kan, nyiptain skenario sendiri? "Urusan listrik, woi, bagaimana urusan listrik keluargamu?"

Plok!

Kyuhyun menepuk jidatnya. "Iya, ya. Aku belum membuat keputusan. Bayar listriknya jauh, lagi. Kalau tidak berangkat sekarang bisa-bisa bank tutup."

Eunhyuk memutar bola matanya gemas. "Ya sudah, cepat pergi bayar listrik sana."

"Tapi aku ingin masih melihat Siwon."

"Jangan plin-plan jadi orang. Rugi seantero, jadi orang plin-plan," celetuk Suho.

"Aihh... Kebanyakan baca pantat kursi, jadi seram omongannya." Kyuhyun mencibir sebal.

.

.

Kyuhyun mengempaskan bokongnya di kursi taman yang warna kayunya mulai pudar. Akhirnya dia memutuskan bayar listrik. Daripada ibunya murka?

Taman ini tempat favorit Kyuhyun. Nama taman ini sama dengan nama Universitas terkenal di Korea karena masih berada di kompleks kampus itu. Tamannya teduh, damai, dengan pohon-pohon besar dan rindang. Masih ada burung-burung liar beterbangan yang berkicau-kicau hingga rasanya tambah adem aja.

Letak tamannya agak ke bawah. Di jalan atasnya ada wisata naik kuda. Kalau weekend ramenya minta ampun.

Anyway, sekali lagi ini adalah tempat favorit Kyuhyun. Tempat pastinya ya kursi ini. Di sini dia sukaaa banget duduk-duduk sambil menikmati angin dan kicauan burung sambil... berimajinasi, tentunya. Tidak ada yang mengganggu. Tidak ada interupsi-interupsi tidak penting.

"Hhhh..." Kyuhyun mengembuskan napas pelan. Tangannya meraih ponsel dari dalam tas.

"Yeoboseyo? Eunhyuk-ah... Eotte, Siwon menang tidak?" Sebelum pergi bayar listrik tadi, dia sudah mewanti-wanti Eunhyuk supaya tidak beranjak dan nonton pertandingan itu sampai selesai.

"Kapan si pangeran akan kalah?" jawab Eunhyuk ogah-ogahan. "Suho pake pergi ke perpus, lagi. Aku sendirian saja disini menonton pujaan hati orang lain," sambungnya sinis.

Kyuhyun manyun. "Kau tidak setia kawan jika menggerutu begini. Minho mana?"

"Latihan nyanyi laaah. Hari ini ke mana lagi dia selain latihan nyanyi? Mengingat dia ingin beribu ingin menjadi the next K-POP Star."

"Ya sudah, ya sudah. Gomawo, Eunhyuk-ah. You're the best friend ever deh. Ever ever forever," ujar Kyuhyun garing. "Tapi Siwon menang, kan?"

"Iya, iya, dia menang. Kau di mana sekarang?"

Ups. "Nggg... Aku di... di... baru saja pulang bayar listrik. Mau ke rumah," bohong Kyuhyun. Ini tempat rahasia Kyuhyun. Tidak ada satu pun orang yang tahu Kyuhyun sering numpang mengkhayal di sini. Bukannya Kyuhyun tidak percaya sama teman-temannya, tapi... yaaa Kyuhyun ingin aja punya tempat rahasianya sendiri.

Eunhyuk mendengus pelan. "Kau tidak asyik. Tadinya Aku mau mengajakmu makan bakso ikan dipinggir jalan."

Mata Kyuhyun berbinar demi mendengar kata "bakso ikan". Kalau Eunhyuk menyebut kata sandi bakso ikan, tujuannya pasti bakso ikan Shin ahjumma diperempatan jalan gangnam. Enak tak ada dua. "Hah? Kau mau mentraktirku bakso ikan?"

"Ya tidak lah. Kau yang traktir."

"Kenapa aku?" tukas Kyuhyun heran.

Tok... tok...

Eunhyuk terdengar mengetuk-ngetuk ponselnya. Kalau mereka ketemu langsung pasti jidat Kyuhyun yang kena sasaran diketok. "Yach!... Aku pelongo menunggu pertandingan karatenya pangeranmu sampe lumutan, SENDIRIAN... ingat, Kyu, tidak ada yang gratis di dunia ini."

Dasar Eunhyuk! "Pelit! Masa segitu saja bayar?"

"Pelit pangkal kaya. Tidak percaya? Tanyakan pada ayahnya Minho." Eunhyuk cekikikan. Papa Minho memang pelitnya minta ampun. Padahal kayanyaa bergelimang harta.

Tanpa ba-bi-bu Kyuhyun memutuskan telepon. Dasar Eunhyuk gila.

Kyuhyun menyandarkan punggung ke sandarann kursi. Menatap ke atas. Pasti seru kalau Kyuhyun ternyata peri cantik yang bisa berkomunikasi dengan burung-burung yang beterbangan itu...

"Burung cantik, sampaikann salamku buatnya, pangeranku di dunia manusia, ya."

Burung cantik itu terbang mendekat dan berputar-putar di atas kepala Kyuhyun yang menengadah menatap sayapnya yang indah. Sambil terus mengepakkan sayapnya yang indah, burung itu menjawab...

Prot!

"Yach! Burung sialan! Kalau mau buang hajat di WC burung pabo!" Dengan panik Kyuhyun mengelap hidungnya yang kejatuhan bom burung.

.

.

TBC

Ada yang ngerasa pernah baca cerita diatas? Yup! Dah amoree bilang diawal kalo amore ngeremake alur cerita karya Mba Mia. Sembari menunggu ilham buat IT'S ME ama Reset!

Ceritanya yang freshh ngebuat amoree pengen publish dengan pair yang ukeehh... Amore malah cekikikan ngebayangin si pemeran utama yang hoby ngelamun itu Kyu hhhh... dan teks yang sengaja di bold, ntu khayalan dari si babyKyu.. biar readers gag terlalu bingung bacanya.

Ok, sudikah untuk dilanjut? Amoree rasa iya.. dan buat next chap, mungkin hari minggu dipublish kembali kekkeke...

Tinggalkan jejak ne.. Muachhhh...