Credit: Mystic Messenger milik Cheritz. Saya hanya meminjam character untuk fanfic ini.

Pair: Seven x MC

.

.

.

The Last Choice


Aku bukan orang yang baik untukmu. Aku berbahaya. Kamu tak akan ingi tahu, seberapa berbahayanya aku. Dan akupun tak ingin membuat kamu masuk ke duniaku. Menyeret kamu, dan menyebabkan kamu menderita. Aku tidak ingin itu.

Kamu terlalu berharga untuk tersakiti. Maka dari itu, jangan pilih aku. Pilih lah siapapun yang kamu mau. Asalkan itu bukan aku, tidak apa. Setidaknya kamu tidak akan dalam bahaya. Jangan mendekat padaku jika kau ingin bahagia. Aku tidak akan mampu memberikan kebahagiaan yang pantas kamu dapat.

Yang pantas kamu dapatkan itu adalah kebahagiaan, rasa dicintai, rasa aman. Bukanlah kekhawatiran tiap saat. Pergi lah. Pergi yang jauh agar kau tidak dapat melihatku lagi.

Pergi yang jauh agar rasa yang mengendap di hatiku ini segera menghilang, seiringan dengan diri kamu yang menjauh. Jangan cemaskan aku. Karena aku sudah terbiasa sendiri. Semua yang aku lakukan ini, mengharuskan aku untuk menjauh darimu. Tidak seharusnya aku memiliki perasaan untuk kamu. Dan kamu pun tidak seharusnya terikat padaku.

Aku hanya akan membuat kamu sedih. Aku hanya akan mendorongmu menjauh, dengan gertakkan, "Pergi! Jangan ganggu aku! Tinggalkan aku sendiri!"

Tapi apa nyatanya? Kamu tetap datang padaku. Meski…..

….. Meski aku bukanlah pilihan pertama kamu.

Kamu membahagiakan mereka terlebih dahulu. Kamu menjadi cahaya terang yang menuntun mereka ke kehidupan yang lebih cerah. Dan aku, dengan bodohnya menunggu kamu hingga kamu datang padaku. Namun ketika akhirnya kamu tiba, yang bisa aku lakukan hanya menyakiti kamu. Hanya membuat kamu menangis.

Tapi percayalah, aku melakukan itu semua untuk melindungimu. Kamu terlampau berharga untukku. Meski aku bukanlah satu-satunya yang berharga bagi kamu.

Tapi bagaimanapun, aku akan tetap melindungi kamu kapanpun itu. Di rute manapun itu. Nyatanya aku memang selalu terpaku padamu. Kamu memilihku pun, sudah menjadi kebahagiaan besar. Pilihan terakhir bukanlah masalah.

"Hei, terimakasih karena sudah datang padaku. Terimakasih sudah memilihku dan mencintai aku." Rengkuhan mesra kuberikan padamu. Memeluk tubuhmu erat, seakan aku tidak ingin melepaskanmu. Dan memang aku tak akan pernah melepaskanmu.

Aku tahu, aku adalah pilihan terakhirmu.

Sekeras apapun aku mendorongmu menjauh, kamu akan tetap kembali padaku. Karena aku adalah akhir dari perjalananmu. Sejak awal kamu memang ditakdirkan hanya untukku.

.

.

.

END.


Hmm, ini penuh curhatan Seven sih ya. Hehehehe.

Dear readers, jika kalian menemukan ff ini di tumblr, don't worry. Karena saya juga memposting ini di tumblr saya~

Ok then, see you later~!