Song Story
Author: Park Hyesung
Pairing: YeWook (Yesung x Ryeowook)
Genre: Romance, and other
Rate: T
Summary: Setiap lirik lagu mempunyai makna. Setiap lirik lagu mempunyai cerita tersendiri. Bagaimana jika lirik-lirik tersebut tergabung dan terjadi dalam hidupmu?
Warning: YAOI, Typo(s), Kata-kata sedikit mangandung dewasa, EYD tidak sesuai, alur kecepatan dll
Disclaimer: Author hanya meminjam nama mereka untuk kepentingan cerita. Tak suka dengan pairing ini? Tinggal keluar dari halaman ini kok
Cintaku seperti bunga mawar
Memang itu cantik
Tapi duri tajamku akan menyakitimu
Cintaku seperti bunga mawar
Ya, mungkin aku harum
Tapi semakin kau mendekat, semakin aku akan menyakitimu
(Rose – Lee Hi)
"Kau berhasil lagi. Kau memang hebat, Yesungie." Puji seseorang dengan suara tenor nan beratnya. Yang dipuji hanya tersenyum seringai. "Ini tidak begitu sulit, appa. Yeoja ini benar-benar bodoh. Percaya akan cinta mawarku."
Sang appa angkat itu ikut tersenyum sembari melihat target mereka yang sudah dibanjiri darah yang keluar dari jantungnya. Yeoja yang dimaksud oleh Kim Yesung tersebut telah hilang nyawanya. Terbaring diatas lantai rumah yang begitu bersih namun sekarang kotor akan kentalnya darah.
"Sekarang ayo kita cepat pergi dari sini. Sebelum ada saksi mata yang melihat." Sang appa keluar terlebih dahulu lewat jendela rumah. Yesung masih berada di dalam, melihat datar yeoja tersebut.
Dia mengeluarkan sesuatu dari dalam jaket hitamnya. Sebuah mawar hitam pekat ditaruhnya disamping tubuh biru tersebut. "Mianhae, Jessica-ssi. Semoga dikehidupan selanjutnya kau tidak pernah bertemu namja sepertiku." Ujarnya dingin kemudian menyusul sang appa, Kangin.
Yesung POV
Jalanan di tengah Seoul masih tidak berubah. Mataku terus melihat seluruh sudut jalanan yang tak menarik perhatianku ini. Begitu membosankan dan memuakkan, tentu saja. Pekerjaan ini tentu juga sangat membosankan, yah walaupun cukup membuatku teruntungkan.
"Yesungie, apa saja yang sudah kau lakukan dengannya selama seminggu ini?" Aku mengalihkan pandanganku dari jendela mobil ke appa. Yah, Kim Kangin ini adalah appa angkatku. Dia mengadopsiku ketika kedua orang tuaku meninggal sejak aku berumur sepuluh tahun dan aku dibuang oleh keluarga besar dari kedua orang tuaku.
"Tidak banyak. Berkata-kata manis, menciumnya dan menidurinya." Jelasku singkat dan kembali melihat kearah luar jendela. Terdengar tawa kecil di mobil senyap ini. "Kau memang ganas, nak. Kau sudah membunuh berpuluh-puluh orang dari kecil namun sejak kau mulai mengerti hal-hal berbau seks, kau jadi lebih suka meniduri terlebih dahulu baru membunuhnya."
Aku terdiam. Benar juga. Saat umurku mulai masuk ke lima belas tahun, aku jadi lebih suka melakukan itu baru membunuh seseorang.
Keadaan kembali sunyi. Tidak ada yang mau membuka suara. Aku tidak ingin berkata-kata dengan appa-ku yang sukanya bercanda ini. Oh ya, sepertinya aku lupa memperkenalkan diriku.
Nama lengkapku Kim Jongwoon. Tapi kini sudah berubah, Kangin appa merubah namaku menjadi Kim Yesung. Aku diangkat olehnya dan diajarkan berbagai hal olehnya. Kami bekerja menjadi pembunuh bayaran. Kenapa aku mengatakan kami? Mungkin kalian berpikir hanya aku dan appa yang berprofesi seperti namun kenyataannya tidak.
Appa banyak mengadopsi anak kecil dan diajarkannya sebagai pembunuh bayaran. Bahkan juga banyak yeoja yang dijadikan appa sebagai pembunuh. Kami tinggal disebuah tempat yang cukup jauh dari penduduk, tujuannya sudah pasti. Agar kami tidak diketahui oleh siapapun
Aku adalah anak kesayangan appa. Beliau bilang aku ini terlalu pintar dan gesit untuk membunuh. Dengan waktu yang cukup singkat untuk memikat hati target dan membunuhnya pada saat yang kurasa tepat. Dan juga aku terkenal dengan julukan Black Rose.
Aku, Kim Yesung memang sadis jika membunuh (beberapa orang yang tinggal bersamaku bilang begitu). Pintar mengunci hati target, menidurinya dan membunuhnya. Cukup sadis jika kalian adalah sang target. Mempermainkan hati orang memang salah, tapi pekerjaanku memang menuntut.
Yeoja yang baru kubunuh barusan adalah Jung Jessica. Tidak begitu sulit membunuhnya, apalagi karena yeoja ini memang genit setengah mati.
"Yesung, jangan banyak melamun." Suara itu membuatku tersentak. Mutiara hitamku mulai mengedarkan pandangan. Kami sudah didepan rumah rupanya. Aku beranjak keluar dan masuk rumah.
Yesung POV End
"Ya, Black Rose!" Seseorang melempar apel padanya dan untung saja Yesung langsung menangkapnya. Tatapan mata tajamnya membuat sang pelaku pelempar cengar-cengir. "Bagaimana misimu? Sukses?" Yesung memilih diam dan masuk ke kamarnya.
Namja yang melempar itu mendengus. "Dia sudah pasti sukses, Hae. Seorang Black Rose gagal itu tidak mungkin." Kangin merangkul namja bernama Lee Donghae tersebut. Donghae hanya menyunggingkan senyum.
"Kasihan sekali targetnya. Dan bodoh sekali targetnya. Yesung memang wangi mawar, tapi senjata durinya akan membuatnya hilang nyawa dalam sekejap." Sahut seorang namja berambut ikal keluar dari kamar mandi. "Kau benar, Kyu."
"Oh ya, appa harus mengatakan tugas barunya. Kyuhyun, panggilkan Yesung." Namja itu mengangguk dan memanggil Yesung keluar dari kamar.
=.=.=.=.=.=.=
Ryeowook POV
Aku melirik jam tanganku. Sebentar lagi jam tujuh! Eottheke? Kakiku terus berlari sekencangnya, membiarkan tubuhku sesekali tertabrak orang yang lewat dihadapanku. Jalanan maupun trotoar sudah ramai dengan orang yang akan bekerja jadi sedikit sulit untukku yang kecil ini untuk menembus kerumunan
"Kya!"
Bruk!
Tepat saat aku sampai disekolah dan baru saja aku akan masuk kedalam sekolah, tubuhku tertabrak oleh seseorang. Dan aku terjatuh kebelakang. "Aduh~" ringisku sambil mengusap bagian bokongku yang berdenyut sakit mencium lantai.
"Hm? Mian aku tak tahu jika aku berdiri di tempat yang salah." Sebuah tangan terulur di depan wajahku. Aku mendongak dan mendapati wajah tampan ini. Tubuhku kaku mendadak dan yang kurasakan jantungku berdetak sangat cepat.
Dia begitu tampan.
"Ehm, apa kau melamun?" tanya namja ini. Suara baritonenya yang husky itu membuatku tersadar akan wajah tampannya. Aku menjabat tangannya dan bangun karena ditarik olehnya. Tapi tarikannya terlalu kuat dan…
"Akh!"
Ryeowook POV End
"Akh!" Sebuah tangan melingkar di pinggang ramping Ryeowook. Memeluknya seerat yang ia bisa. Tangan Ryeowook reflek memeluk leher jenjang Yesung, namja itu. Kedua wajah itu mendekat secara otomatis, hidung mancung mereka bersentuhan.
Terpaan deru nafas Yesung pada wajahnya seperti menghipnotis seluruh sendinya agar tak bergerak. Mata hitam kelam itu mengunci padangan namja manis tersebut. Wangi mawar masuk kedalam indra penciumannya. Ryeowook memejamkan matanya, merasakan Yesung semakin mendekatkan wajah.
"Apa yang kau harapkan?" Ryeowook tersentak dan membuka caramelnya lebar. Lidah Yesung terjulur keluar dan membasahi pipi tirus tersebut dengan salivanya. "Mwo?" dia tersadar. Ryeowook mendorong kasar Yesung.
"Ya! Apa yang kau lakukan?!" Yesung terkekeh sinis dan berjalan meninggalkan Ryeowook begitu saja.
Kau tak bisa melupakanku
Aku akan terus ada di depanmu
Aku akan menggetarkan hatimu
Kau tidak bisa melarikan diri
Aku akan mencuri bibirmu dan meninggalkanmu jauh
(Trouble maker – Trouble Maker)
"Wookie, apa yang kau lamunkan?" Sungmin, sahabatnya menepuk bahunya kuat hingga dia terbangun dari lamunan. "Eh? Tidak apa." Sangkal Ryeowook.
Semenjak dia masuk ke dalam kelas, dia tidak bisa berpikir apa-apa. Kejadian saat di pintu sekolah tadi tidak bisa dilupakan, terutama pada namja tampan itu. Pertanyaan mulai berkecamuk pada otaknya. Penasaran mulai mendatanginya.
"Perhatian!" Ryeowook menatap lurus kedepan, melihat seongsaenim yang baru saja masuk setelah ditunggu selama dua puluh menit olehnya untuk memulai pelajaran. "Kalian akan mendapat teman baru. Yesung silahkan masuk."
Kembali, caramel Ryeowook membulat terpaksa. Seorang namja yang hampir saja menciumnya tadi masuk ke kelasnya dan berdiri di depan kelas dengan gaya yang sangat cuek namun mengundang perhatian.
"Annyeonghaseyo, joneun Kim Yesung imnida. Aku dipindahkan ke sekolah ini karena orang tuaku pindah di dekat sini. Mohon bantuannya." Perkenalan diri Yesung yang benar-benar sangat datar masih membuat kelas terdengar riuh akan suara bisikan.
Sedangkan Ryeowook terdiam tak percaya, namja itu satu kelas dengannya. 'Siapa dia sebenarnya?'
Mata bulan sabit itu mendapat targetnya. Smirk muncul pada permukaan bibirnya, 'Kim Ryeowook. Aku harap kau tidak terlalu bodoh. Bermainlah denganku dan matilah ditanganku.'
The END
Or
The AND
Cha, new fanfiction! What do you think? Ide ini melintas begitu saja padaku. Awalnya saya tidak tahu cerita ini mau bagaimana. Saya hanya terpikir 'bagaimana jika semua lirik lagu di gabungkan dalam sebuah FF? bagaimana inti ceritanya?' dan beginilah ide cerita yang masuk kedalam otak -_-
Saya tidak tahu ini FF bisa berhasil memikat hati reader atau tidak. FF ini akan kubuat seserius mungkin. Tidak ada lawakan seperti biasanya. Mungkin akan aneh dan updatenya bakal ngaret karena saya pengen serius.
Akhir kata, review please? ^^
