Di sebuah bangunan tua yang di dalamnya terdapat sekitar 5 orang pria,yang siap menarik pelatuk pistolnya kepada seorang pemuda.
"cepat katakan,dimana profesor itu !"kata salah satu pria berambut eboni dengan potongan gaya rambut undercut.tetapi pemuda itu tetap tutup mulut,"tidak..aku tidak akan memberitahu tentang keberadaan profesor tersebut.."ujar pemuda itu,pria berambut eboni itu maju beberapa langkah mendekati pemuda tersebut.
"tunggu jangan mendekati pemuda tersebut.."ujar salah satu pria berkacamata,pria berambut eboni itu menatap pria berkacamata tersebut dengan pandangan heran pria yang berkacamata langsung berlari menuju pemuda tersebut.
"pemuda itu menanamkan granat di tubuhnya...lebih baik kalian.."
Bum...
Kata-kata pria tadi tepotong oleh suara ledakan granat yang tertanam di tubuh pemuda itu.
"tak kusangka dia melindungi kita.."ujar salah satu pria,sedangkan pria berambut eboni Cuma bisa memasang wajah datar miliknya,lalu dia berucap."aku..merasa sangat berterimakasih padanya...selamat tinggal Grisha Jaeger"
Recon Corps
Genre : Action,Crime,Mystery
Rate : T+
Disclaimers : Shingeki no Kyojin © Hajime Isyama
AN : Typo(bertebaran dimana-mana),kemungkinan kalimat terpotong,authornya terinspirasi dari salah satu film Action milik orang tua author,Alur ga jelas,jika tidak suka silahkan kembali ke halaman sebelumnya.
Dont like Dont read !
Setelah peristiwa meninggalnya Grisha Jaeger,banyak anggota Recon Corps yang gugur dalam ini yang tersisa Cuma,Erd Gin dan Rivaille Ackerman. dan sekarang Erd sedang menjalani misi yaitu membawa kembali profesor Dot Pixis.
Di Rosena,Erd tiba di sebuah rumah mewah tidak terlalu mewah Erd kali ini agak sedikit beresiko jika ia gagal dalam misinya itu dia tidak akan bisa pulang ke negara asalnya.
Sedangkan kondisi di dalam rumah tersebut...
Seorang pria paruh baya duduk di atas sofa,badannya ter-ikat membuatnya menajadi susah bergerak."kau profesor Pixis kan ?"tanya seorang pria yang entah muncul dari mana,pria itu mendekat ke arah profesor Pixis."tenang saja,kau tidak akan terluka asal kau ikuti kemauan-ku.."ujar pria tersebut sambil tertawa pelan.
Tok...Tok..Tok..
"huh..siapa yang bertamu siang-siang begini ?,ah ya profesor kau suka anggur merah kan ?"tanya pria tersebut seraya berjalan menuju pintu utama."aku akan segera memanggil pelayan untuk menyiapkan anggur.."pria tersebut menggeluarkan pisaunya,berjaga-jaga jika dia membuka pintu dan ada seorang yang menyerangnya tiba-tiba. pria tersebut membuka pintu dengan cara agak kasar.
"permisi..maaf menggangu siang-siang begini,apakah aku boleh meminta gula ?"tanya Erd ramah tak lupa dengan senyum 10cm miliknya,pria tersebut mulai berjaga-jaga."ternyata ada orang aneh seperti-mu,meminta gula katamu ?"lalu pria itu tertawa,dengan memanfaatkan kelenggahan pria tersebut Erd menggeluarkan pistolnya.
Dor..
Sebuah peluru sudah bersemayam di kepalanya,dan pria tersebut sudah tak bernyawa lagi."sayangnya aku sudah memiliki gula dirumah-ku.."ujar Erd,dia segera Pixis merasa ketakutan melihat tingkah laku pun menghampiri profesor Pixis,"anda profesor pixis ?,tenang saya tidak akan melukai anda lagipula saya datang untuk membawa anda kembali ke Mariaus"
Erd menunjukan rasa hormatnya kepada profesor Pixis,baru Erd membuka ikatan mulut profesor tiba-tiba datang sekolompok kaki tanggan.
Jumlahnya tak terlalu banyak,Cuma 7 orang."tak kusangka kau membunuh Berthold.."ujar salah satu dari 7 pemuda tersebut."sebenarnya aku tidak tertarik sama sekali untuk membunuhnya.."ujar Erd,kini pemuda bersurai kuning cerah itu telah bersiap-siap dengan kedua pistolnya."sepertinya kau lumyan juga.."ujar pemuda tersebut.
Pemuda tersebut maju menuju cepat Erd menarik pelatuk pistolnya pemuda tersebut tumbang seketika,lalu ada yang menyerang Erd dari bermacam arah ada yang menyerang Erd Dari depan sedang berusaha membunuh Erd dengan pisau miliknya,tapi dengan santainya Erd melintirkan tanggan pemuda tersebut,lalu dia merebut pisaunya dan menancapkan pisau di atas kepala pemuda tersebut.
Ketakutan profesor Pixis semakin menjadi-jadi melihat pembunuhan di depan matanya,profesor Pixis bergumam.'katanya dia ingin membawa aku pulang..tapi aku ragu denggannya.'setelah 7 pemuda tersebut tak ada yang bernyawa datanglah seorang pelayan Erd tersenyum lalu mendekati pelayan Erd berhadapan dengan pelayan tersebut Erd menodongkan pistol kepada pelayan tersebut.
Tanpa ragu Erd menarik pelatuk pistolnya,denggan gerakan cepat Erd menggambil cangkir yang berisi minuman anggur merah."sayang sekali anggur merah ini sayang jika terbuang.."Erd segera meminum anggur merah tersebut."anggur merah itu milikku.."kata seorang perempuan dengan garis keturunan asal rusia.
Perempuan itu menancapkan pedangnya tepat di jantung Erd,darah segar keluar dari mulut Erd."kemampuanmu boleh juga,tapi sepertinya kau kurang waspada.."beberapa menit kemudian Erd menghembuskan nafas terakhirnya.
Tok..Tok...Tok..
Lagi-lagi terdenggar ketukan pintu,perempuan bersurai pirang tersebut menggambil kain putih dari dalam ruangan lalu kain putih tersebut telah digunakan untuk menutupi mayat-mayat yang terkapar di dengan menutupi mayat-mayat tersebut perempuan itu membukakan pintu utama.
"semuanya sudah bersih sir.."ucap perempuan itu ramah,pria dengan tinggi 196cm itu Cuma tersenyum menyeringai lalu mengelus kepala perempuan tersebut."kerja bagus Annie.."perempuan bersurai pirang itu ternyata bernama Annie Leonhardt Cuma bisa tersipu sedangkan pria dengan tinggi 196 cm bernama Mike Zacharius berjalan dengan santai menuju profesor Pixis berada.
"tenanglah aku tak akan menyakitimu.."ujar Mike.
"aku tak,percaya"
"sebenarnya aku takut melihat darah,apalagi dengan bisa saja muntah.."Mike menutupi hidungnya dengan tanggan kirinya.
"jadi apa kau ingin ikut bersama ku ?"tawar Mike.
"tidak"ujar profesor Pixis
"kau akan mendapatkan uang jika kau ikut denggan-ku.."Mike menyuruh Annie menggambilkan koper miliknya,ketika di buka koper tersebut...betapa terkejutnya profesor Pixis."kalau kau ikut dengan ku..seratus juta yen akan jadi milikmu.."ujar Mike.
"kau tidak bohongkan ?"tanya profesor pixis,sepertinya dia mulai tergoda oleh tawaran uang Mike Cuma bisa tertawa,"hey,lihat wajahku..sekarang aku tidak sedang ayolah ikut denganku dan dapatkan uangnya"Mike memasang senyum menyeringai khasnya,profesor Pixis tampak menimang-nimang tawaran tersebut setelah cukap lama profesor Pixis mengambil keputusan dia menyatakan.
"baiklah aku akan ikut dengan mu.."
Mike tersenyum,dia segera memberikan koper yang berisikan uang kepada profesor Pixis."baiklah..kau akan kuberikan misi !"Mike berjalan mondar-mandir di ruangan tersebut,profesor Pixis Cuma menatap Mike bingung."tapi kau harus berjanji...jika kau ikut dengan-ku"celoteh Mike,matanya yang tajam menatap profesor ruangan itu senyap seketika.
"aku tidak butuh penghargaan..aku ingin suami-ku kembali.."ujar Carla Jager,bahunya naik turun menahan isak tanggis."aku juga tidak tahu tiba-tiba saja dia melindungi kami.."ujar pria berambut eboni,kini pria tersebut sedang menikmati kopi hitamnya."jadi kumohon terimalah penghargaan dari-ku.."ujar Rivaille setengah memohon,Carla menatap tajam.
"kau berbicara dulu dengan anak-ku.."Carla menunjuk anak lelaki yang berusia sekitar 5 tahun,dengan langkah yang agak berat Rivaille menuju anak lelaki itu berada.
"kalau kau tak keberatan,aku boleh tahu siapa namamu ?"tanya Rivaille ramah,tanpa tersenyum.
"Eren Jager.."ujar si anak lelaki tersebut,ia masih sibuk bermain dengan anjing peliharaannya,Rivaille menarik nafas dalam-dalam."ayahmu adalah superhero yang menyelamatkan nyawa-ku dan sebagai rasa terimakasihaku memberinya penghargaan.."Rivaille menggeluarkan medali dengan lambang sayap kembar.
"aku menerimanya"ujar sang anak singkat,manik emerald-nya bersinar saat melihat medali itu,dengan senang hati Rivaille menjelaskan lambang sayap kembar tersebut."kami sering menyebutnya dengan sayap kebebasan.."
"Eren sudah waktunya untuk tidur"tiba-tiba Carla memotong pembicaraan Rivaille,Eren pun segera meninggalkan Rivaille sendirian di ruang tengah.
Beberapa tahun kemudian...
Ponsel milik Rivaille berdering di saat Rivaille sedang bersantai-santai dengan membaca koran juga ditemani secangkir kopi kesukaan-nya.
[Rivaille..]
[kau menyuruhku untuk menemuimu kan ?]
[kau cepat mengerti ya ?]
[baiklah aku akan segera ke sana]
Rivaille menutup sambungan telefon,dia segera berganti pakaian denggan setelan jasnya ditambah denggan dasi yang di bagian bawahnya bergambar lambang sayap kebebasan.
Beberapa menit kemudian Rivaille sudah mengendarai mobilnya dengan tenang sampai ada segerombolan pemuda yang menarik perhatiannya, rasa penasarannya yang membuat Rivaille sampai turun dari mobil mendekati segerombolan pemuda itu.
"lepaskan aku muka kuda !"ujar seorang pemuda bermata emerald,sedangkan yang mencekik pemuda tersebut Cuma menatap tajam pemuda yang ia cekik."kau bilang apa ? muka kuda ?tch ..kau berani sekali mengataiku kau ini sudah membuat kopiku tumpah sekarang kau malah mengataiku"
Rivaille segera menengahi perkelahian tersebut."hei kalian sudah jangan berkelahi.."ujar Rivaille tegas,sedangkan pemuda itu malah ada yang mengejek Rivaille.
"apa mau-mu pak tua ?"
"tch..dasar pak tua pendek"
"rupannya kau ingin membela anak itu"
Rivaille Cuma memasang wajah datarnya."siapa namamu bocah ?"tanya Rivaille sengit."namaku Jean Kirstein.."ujar pemuda tersebut dengan angkuh,dengan satu tendangan pemuda yang bernama Jean itu sudah terkapar di -orang yang melintasi jalan tersebut mempercepat langkahnya setelah melihat tingkah Rivaille.
Jean segera bangkit dan menyeka darah yang keluar dari bibirnya."kau lumayan juga pak tua.."Jean kini sudah siap dengan posisi kuda-kudanya,tetapi Rivaille dengan cepat mencekal kaki Jean dan untuk kedua kalinya Jean terjatuh."bocah seperti mu bukanlah tandinganku"ujar Rivaille.
Sedangkan Eren Jager yang menjadi korban pencekikkan Jean Cuma menatap Rivaille dengan mata berbinar."cepat pulanglah..."ujar Rivaille tegas,lalu Jean dan tiga anak buahnya segera meninggalkan mendecih lalu menoleh ke arah Eren.
"terimakasih sir.."Eren menundukan kepalanya sebagai rasa hormatnya,sedangkan Rivaille membalik badannya menuju mobilnya berada merasa di cuekin Eren menghampiri Rivaille,"terimakasih banyak"ujar Eren sekali lagi,Rivaille Cuma melirik sesaat."lain kali kau jaga diri-mu"Rivaille segera memasuki mobilnya dan mulai menancapkan gas.
Eren terdiam sesaat."sepertinya aku pernah bertemeu denggannya ?,tapi apakah benar ?"tanya Eren kepada diri sendiri.
"ah...Rivaille"ujar Irvin smith,pria bersurai blonde itu tersenyum ke arah Rivaille."dimana Erd ?"tanya Rivaille,Irvin Cuma mengangkat bahunya sudah lama mereka berbincang-bincang tiba-tiba saja Hanji Zoe yang mengurus kendali Recon Crops datang.
"aku datang membawa kabar buruk.."ujar hanji,Irvin tertunduk"apakah Erd meninggal saat menjalani misinya ?"tanya Irvin,hanji Cuma mengganguk."tapi,aku mempunyai teknologi terbaru !"seru hanji,lalu dia segera menggeluarkan kacamata dan memberikannya kepada Rivaille dan Irvin.
"terlihat seperti kacamata biasakan ?,tapi sebenarnya kacamata tersebut memiliki kamera pengawas yang terletak di bingkai kacamata dan ehem..kacamata itu bisa melihat hologram yang aku buat khusus.."ujar Hanji penuh semanggat.
"baik sekarang kalian boleh memakai kacamata tersebut.."
Saat Rivaille dan Irvin menggenakan kacamata tersebut terlihat hologram di cermin,lalu Rivaille melepas kacamatanya."tanpa kacamata tersebut kau tidak bisa melihat hologram di cermin sir"ujar hanji.
"baik kita mulai diskusi untuk harii ini,Recon Corps mulai kehilangan banyak anggota..dan terakhir kita telah kehilangan Erd Gin.."ujar Hanji.
"padahal dia termasuk anggota elit.."ujar Irvin,Hanji mengganguk."aku telah menyelidik sebuah kasus,Irvin kau pasti kenal Mike Zacharius bukan ?"Hanji bertanya kepada Irvin."tentu saja aku ,Rivaille,dan Mike adalah sahabat saat masih kuliah dulu-"
"nah itu dulu.."ujar hanji,lalu layar hologram berganti menjadi sebuah artikel yang menjelaskan tentang Bom nuklir."aku percaya bahwa profesor Pixis membuat perusahaan yang menggunakan tenaga nuklir..dan sekarang Profesor pixis telah di culik.."
"tunggu sebentar apa kau menuduh Mike yang menculik profesor Pixis ?,hey mata empat jangan gegabah dulu.."ujar Rivaille."tidak..aku tidak bilang begitu,tapi aku yakin mereka pasti berkerja sama menurutmu apa yang kau lakukan jika bahann nuklir ada di hadapan-mu sekarang ?"tanya hanji.
"aku akan membuat Bom nuklir.."ujar Rivaille,hanji mengganguk pelan."mungkin Mike juga sama akan membuat Bom nuklir,itu sangat berbahaya bagi penduduk Rosena.."hanji mengigit bibir.
"kita harus menghentikan rencana Mike"ujar Irvin,Hanji membeliakan matanya tak percaya."bagaiman caranya ?,Rivaille akan datang ke Rosena seorang diri ?"Hanji menjadi panik seketika."tentu tidak,kita akan menemukan anggota baru"ujar Irvin."ahaha...aku tak percaya pada anak-anak sekarang apakah mereka bisa tutup mulut,ingat Recon Corps adalah organisasi mata-mata yang sangat tertutup"Hanji tertawa.
"tidak..aku yakin pasti ada anak yang ingin menutup mulutnya"ujar Irvin tegas,"sepertinya aku sependapat dengan Irvin"akhirnya Rivaille angkat bicara juga."apa kau juga Rivaille ?"tanya Hanji,"aku punya calon yang bagus..tapi aku tidak yakin anak itu ingin bergabung dengan Recon Corps.."Irvin yang penasaran memutuskan untuk bertanya.
"siapa anak yang kau maksud ?"
"anak dari Grisha Jager...dia adalah Eren Jager.."ujar Rivaille yakin.
AN ;
Yosha..akhirnya chapter 1 kelar juga(eleh baru chapter satu juga),gimana dengan cerita saya yang absrud bin ga jelas ini ?.maaf jika ada Typo sialan yang menggangu para pembaca,oh iya ini FF pertama authornya di Fandom SnK dan authornya masih newbie dan umur sang authornya masih sangat muda binti muda pake banget nget. YANG MINAT BACA HARAP TUNGGU CHAPTER 2 YA !
