FRIENDSHIP
By : Han Kang Woo
Cast : Xi Luhan, Oh Sehun, Exo Member, etc.
Main Cast : HunHan
Genre : Romance
Warning : BL (Boys Love), Banyak Typo, FF ini hanya pinjam nama saja
Rated : T
DLDR
= Happy Reading =
O…O…O…O…O…O…O…O…O
o
o
o
o
Persahabatan. Ya, sebuah kata yang menggambarkan indahnya kedekatan antara dua orang atau lebih. Kedekatan yang dilandasi kecocokan dan kenyamanan. Namun apa jadinya jika persahabatan itu dibumbui oleh cinta yang bersemi oleh salah seorang diantara mereka.
Itulah yang kini dirasakan oleh seorang pemuda asal China bernama Xi Luhan. Persahabatan yang dibangun bersama beberapa namja asal Korea Selatan harus di nodai oleh rasa cintanya kepada salah seorang temannya sendiri.
Luhan mencintai sahabatnya yang bernama Oh Sehun. Sahabat tampan yang hampir tiap hari bersamanya di sekolah. Namun dia sama sekali belum pernah mengungkapkan perasaannya itu kepada Sehun, karena dia tahu bahwa hal itu hanya akan merusak persahabatan yang sudah terjalin selama 3 tahun terakhir.
Luhan memang menjalani masa pendidikannya selama 3 tahun di Korea Selatan, dan sekarang hanya tinggal menghitung hari lagi dia harus kembali ke Tiongkok dan melanjutkan kuliah di tanah kelahirannya itu.
Selama di Korea, Luhan bersahabat dekat dengan beberapa namja, sebut saja Kyungsoo, Baekhyun, Chanyeol, Jongin dan terakhir adalah Sehun. Mereka semua menjalani persahabatan yang indah, tanpa adanya batu kerikil yang menghalangi. Namun seiring waktu, Luhan malah merasakan benih benih cinta itu. Sesuatu yang seharusnya tidak dirasakannya.
Ya Tuhan.
Sekarang ini Luhan duduk sendiri didalam kelasnya. Dia sama sekali tidak mengikuti euforia latihan musik yang diadakan pihak sekolah di aula sekolah. Namja itu menyendiri, dengan pandangan kosong kearah jendela kelas.
Puk.
"Hei..." tiba tiba seorang namja mengagetkan Luhan. Namja itu muncul seperti hantu, menepuk bahunya.
"Aah... Sehun." kaget Luhan, dia memegang dadanya. Ternyata yang datang adalah Sehun.
"Aku kira kau di aula. Ternyata disini." kata Sehun, namja itu langsung melingkarkan tangannya ke bahu Luhan, intens.
Deg.
"Sehun ah..." Luhan mendadak kikuk, wajahnya langsung memerah karena Sehun seperti memeluknya.
"Kau kenapa? Apa kau sakit?" tanya Sehun, sangat santai.
"Ti.. Tidak.. Uff.."
Luhan menarik nafas dalam, lalu menghembuskannya pelan. Sehun sudah sering memeluknya sebagai seorang sahabat, tapi tetap saja hal itu membuat dia 'deg degan' dan sulit bernafas. Jelas karena Luhan sudah jatuh cinta kepada Sehun. Cinta yang terpendam.
"Ayo ke aula. Apa kau tidak takut sendirian disini?" kata Sehun, semakin mengeratkan pelukannya dibahu Luhan.
"Ti..tidak. Kau yang seharusnya kesana. Kau salah satu pengisi acara di acara perpisahan lusa." timpal Luhan.
"Aku tidak akan kesana kalau kau tidak ikut." Sehun terkekeh.
"Eh?"
"Kau harus ikut. Jongin dan teman teman yang lain semua disana. Hanya kau yang tidak kesana." terang Sehun.
Ya, Sehun dan beberapa siswa kelas 3 lain ditunjuk sebagai pengisi acara perpisahan sekolah. Seperti Kyungsoo dan Baekhyun yang akan bernyanyi, dan Jongin juga Sehun yang akan menampilkan dance cover Kpop. Sebenarnya Luhan juga diajak mengisi acara, namun namja itu menolaknya.
"Apa kau sakit? Katakan padaku?" Sehun sontak melepaskan pelukan dibahu Luhan. Namja itu menarik kursi dan memposisikan diri tepat dihadapan Luhan. Tangannya bergerak pelan dan memegang dahi Luhan.
"Ti..tidak. Aku baik baik saja." gagap Luhan, wajahnya semakin memerah saja.
"Tapi wajahmu pucat dan merah."
"aku betul betul tidak apa apa."
Luhan terus meyakinkan Sehun bahwa dirinya tidak apa apa. Dia merutuki dirinya yang terlihat terlalu mencolok dengan wajahnya yang memerah itu.
'Ya Tuhan. Hilangkan perasaan ini... Hilangkanlah... Aku tidak ingin persahabatanku hancur karena rasa cintaku ini.' batin Luhan, dia menundukkan wajahnya. Tangannya mendadak berkeringat.
"Baiklah kalau begitu. Aku akan menemanimu disini." kata Sehun, lalu tersenyum tampan. Cadelnya terdengar jelas saat mengucapkan kalimatnya itu.
"Tidak. Sebaiknya kau latihan di aula." Luhan mendongak.
"Kan sudah kukatakan aku tidak akan pergi ke aula jika kau juga tidak pergi."
"Tapi..."
"Sudahlah Luhan. Aku sudah menghafal semua gerakan dancenya. Aku akan menemanimu disini." ucap Sehun, seraya menggeser kursi agar lebih dekat dengan Luhan.
Hening.
Luhan menahan nafasnya. Jarak Sehun dan dirinya begitu dekat. Itu bukan pertama kalinya dia sedekat ini dengan Sehun, mereka sudah sangat sering berdekatan. Tapi mengapa hari ini terlihat sangat berbeda, yaa mungkin karena sebentar lagi dia dan Sehun akan berpisah. Berpisah setelah tamat sekolah.
'Seandainya saja aku bisa mengungkapkan perasaanku, mungkin tidak akan sesulit ini... Ya Tuhan...' Luhan membatin lagi, dia meremas tangannya.
Waktu terus berjalan. Dua sahabat itu saling diam, membisu. Namun mata mereka sesekali saling tatap. Sehun juga terlihat akan mengatakan sesuatu, bibirnya bergerak gerak.
"Hm... Aku ingin mengatakan sesuatu padamu." gumam Sehun, nyaris seperti bisikan. Matanya tertuju keluar jendela kelas. Angin sepoi sepoi menerbangkan rambut halusnya.
"Ap.. Apa itu?" tanya Luhan, entah mengapa dadanya berdebar debar. Seakan sebentar lagi Sehun akan mengatakan 'aku mencintaimu Luhan ah'.
"Hm.. Aku tidak tahu apakah ini berita bagus atau tidak." lanjut Sehun.
"Apa itu? Katakanlah..." Luhan semakin penasaran.
"Hm.. Seminggu lagi aku akan menikah." ungkap Sehun, terang benderang.
Taaarr.
Seperti ada kilat dan petir yang menyambar, Luhan sontak terkaget dan hampir jatuh dari kursinya. Kalimat Sehun itu seakan menusuknya, dalam. Menusuk dan menikam jantung.
"Me..menikah?"
"Ya. Aku akan segera menikah. Appaku sudah bertekad akan menikahkanku setelah aku tamat sekolah. Dia sudah punya calon sendiri. Dan mau tidak mau aku harus mengikuti kemauan appa." jelas Sehun, lirih. Dia terlihat tidak bersemangat.
Tanpa disadari, mata Luhan mendadak berkaca kaca. Orang yang disayang dan dicintainya akan segera mengakhiri masa lajang. Dia tidak rela. Dinding pemisah itu akan semakin kuat jika Sehun menikah.
"Ap..apa kau sudah mengiyakan?" tanya Luhan, mencoba terlihat biasa dan normal.
"Aku tidak bisa menolak. Appaku sangat keras. Semua kemauannya harus dituruti." jawab Sehun, yang sepertinya tidak ada pilihan lain.
Tubuh Luhan bergetar hebat, dan secara otomatis air matanya tumpah. Cairan bening itu membasahi pipinya, isakannya terdengar jelas.
"Hei.. Kau ken..."
Sehun yang melihat perubahan drastis dan aneh dari Luhan, ingin bertanya. Namun tiba tiba Luhan memeluknya secara mendadak dan tidak terduga. Dia hampir saja terjengkang dan jatuh dari kursi.
Bugh.
"Hiks.. Hiks..."
"Hei... Kau kenapa?"
"Ja..jangan lupakan aku Sehun ah. Jangan lupakan aku jika kau sudah me..menikah... Hiks.. Hiks.." isak Luhan, dia tidak sanggup lagi. Dia memeluk Sehun dengan sangat kuat, seperti tidak akan melepaskannya.
"Tentu saja tidak. Kau sahabatku." timpal Sehun, tersenyum. Dia membalas pelukan Luhan, dengan mengusap punggung namja asal China itu.
Ya, Sehun sama sekali tidak peka. Dia sama sekali tidak sadar dan membaca bahasa tubuh Luhan selama ini. Persahabatan yang dijalin selama 3 tahun yang menghasilkan rasa cinta dari Luhan, sama sekali tidak disadari oleh seorang Oh Sehun.
Interaksi mereka berdua selama ini memang terbilang intens. Sehun dan Luhan sudah tidur bersama di kost milik Baekhyun, ya hanya sekedar tidur saja, berdua. Namun dalam proses itu, Luhan sama sekali tidak bisa tidur, karena Sehun ada disampingnya dengan hanya menggunakan celana dalam.
Selain tidur bersama, mereka juga sering makan bersama, saling suap, meminum sisa minuman, saling bertukar barang, membolos bersama dan sebagainya.
Pernah juga mereka berenam (Sehun, Luhan, Jongin, Chanyeol, Kyungsoo dan Baekhyun) saling adu dan memperlihatkan kejantanan siapa yang 'paling besar' di kontrakan milik Kyungsoo. Namun sebelum acara saling memperlihatkan area intim itu, Luhan sudah kabur duluan. Dia merasa tidak sanggup jika melihat Sehun telanjang dan memperlihatkan 'adik besarnya'. Dan ujung ujungnya permainan kekanak kanakan itu batal karena Luhan sudah pergi.
Dan sekarang ini, Luhan memeluk Sehun dengan penuh cinta dan sayang. Namun lagi lagi Sehun tidak menyadari itu. Ketidakpekaan Sehun membuat semuanya semakin sulit dan rumit, terutama bagi Luhan.
"Aku tidak akan melupakanmu Luhan. kau adalah salah satu sahabat terbaikku." gumam Sehun.
"Te..terima kasih." balas Luhan, seraya memejamkan matanya. Namja itu mendapatkan kehangatan dan kenyamanan dalam pelukan Sehun. Dia rela menyerahkan segalanya demi untuk terus memeluk Sehun.
Hening cukup lama. Pelukan itu belum juga terlepas.
"Sehun ah. Boleh aku meminta sesuatu padamu?" pinta Luhan, nyaris berbisik.
"Minta apa? Katakanlah."
"Tapi kau jangan marah."
"Hahaha... Tentu saja tidak. Kapan aku pernah marah padamu." Sehun tertawa pelan, cadel.
"Tapi..."
"Katakan saja. Hm.."
Luhan menarik nafasnya dalam, bermeditasi singkat. Permintaannya mungkin akan sangat mengagetkan Sehun.
"Bo..boleh... Bolehkah aku mencium bibirmu?"
"Mencium? Bibir?"
o
o
o
o
o
o
o
TBC
O...O...O...O...O...O...O
Hai, muncul lagi. Ini adalah FF HunHan rated T pertamaku, setelah sebelumnya aku buat 3 FF Hunhan yang kesemuanya rated M, hehehee... aku tidak ingin dicap sebagai penulis FF yang membahas seks saja. Karena pada dasarnya aku menekankan FF ku pada jalan ceritanya, bukan scene seksnya.
Mudah2an FF hunhan yang ini bisa diterima kembali, maaf jika ceritanya sudah sering diangkat dan membosankan. Tapi semoga bisa dinikmati yaa.
Review ya, untuk mengetahui respon pembaca. FF ini chapternya tidak panjang kok. Hehehe...
Salam
Han Kang Woo
