Yahoo, Karin came back dengan cerita baru!, sepertinya kalian tidak terlalu suka fanficku yang Sebel tapi cinta. Tapi tenang saja aku akan menggantinya dengan cerita ini yang menurutku bagus :D. oke kali ini aku akan mengangkat cerita tentang jaman dahulu. Aku gak tau kalian bakalan suka apa gak tetapi aku hanya ingin kalian membacanya saja dan aku ingin kritikan kalian untuk memperbagus tulisan ku ini.

.

Saran dan kritik tuliskan di kotak reviews.

.

.

.

Semi M/ Rated T

.

.

.

Pairing.

Natsu and Lucy.

.

.

.

Summary.

Natsu adalah seorang pangeran tampan yang percaya akan takdir. Dan takdir itu terukir di atas cermin takdir, cermin itu menggambarkan seorang pria duduk berhadapan dengan seorang gadis kecil di meja makan. Natsu tersentak melihat gambar itu, gadis itu adalah teman masa kecilnya. Dan Natsu mencari gadis itu untuk dijadikan pendamping hidupnya

.

NaLu pairing.

.

.

.

Dicerita ini Natsu berumur 25 tahun dan Lucy 20 tahun.

.

.

.

.

Mekashikito Karin.

.

.

.

.

Present.

.

.

.

Romeo and Juliet

Sriiiing….

Cermin takdir mencerminkan takdir masa depan di hadapan seorang pangeran tampan berambut merah muda. Pangeran itu bernama Natsu Dragneel, Natsu terperangah melihat masa depannya. Dia tersenyum simpul saat mengetahui gadis yang akan menjadi pendamping hidupnya adalah teman masa kecilnya sendiri.

" Menarik, pasti kau sudah menjadi gadis yang cantik dan anggun Lucy Heartfillia," Ucap Natsu sambil menyunggingkan senyum yang menawan.

Natsu melangkah ke aula kerajaan, disana terdapat seorang gadis cantik berambut pirang yang tengah memainkan biola. Gadis itu tampak menghayati permainan itu, orang – orang yang disekitar gadis itu menikmati alunan demi alunan nada yang dimainkan oleh gadis itu.

" Lucy Heartfillia, cantik seperti dugaanku!" Ujar Natsu saat mengintip di aula kerajaan.

Natsu meninggalkan aula kerajaan dengan senyum terpatri di wajahnya yang rupawan. Sungguh ia tak menyangka takdir akan menuliskan sesuatu yang diluar perkiraannya, tetapi Natsu tak peduli sekarang ia hanya tinggal mengikuti permainan takdir. Natsu terus melangkahkan kakinya menuju ruangan yang tak berpenghuni.

Cklek..

Wangi dari mawar menguar dari seluruh penjuru ruangan itu, Natsu melangkah ke pot bunga mawar. Ia petik sekuntum mawar merah yang berbau wangi, tak hanya itu saja Natsu mengambil topeng dan jubah hitam dan tak lupa topi khas seorang pendekar. Setelah memakai itu semua Natsu mengambil botol kecil berwarna cokelat.

Teng…Teng…

Jam menunjukan pukul 24.00. Natsu menyeringai, ia membacakan mantra khusus dan setelah itu menghilang. Natsu telah sampai di kediaman Heartfillia tepatnya di kamar Lucy, Natsu pandangi wajah cantik Lucy. Saat ia mendekatkan wajahnya ke wajah Lucy, ia tersentak kaget saat Lucy membuka matanya.

" Kyaaaaa, siapa kau?" Lucy berteriak histeris mendapati seorang pria hendak menciumnya.

" Sssssttttt, diamlah!" Ucap Natsu.

" Jangan sakiti aku!" Lucy ketakutan saat Natsu mendekat kearahnya.

" Aku tidak akan menyakitimu, hime," Ujar Natsu.

" Siapa kau?" Tanya Lucy dengan suara bergetar.

" Aku adalah pangeranmu, takdir yang menuntunku kemari!" Jawab Natsu sambil memberikan setangkai mawar merah pada Lucy dan setelah itu Natsu menghilang.

Lucy terengah – engah saat mendapati mimpi aneh itu, ia melihat sekeliling kamarnya tidak ada siapapun. Iris caramelnya tertuju pada setangkai mawar merah yang tergeletak di bawah kasurnya. Ia mengambilnya dan menghirup aroma khas mawar merah itu.

" Wangi," Bisik Lucy.

Lucy berjalan keluar kamar untuk mengambil vas untuk mawar merahnya, ia mengambil vas pemberian Natsu waktu masih kecil. Lucy mengusap pelan vas itu, senyum kecil Lucy sunggingkan di wajahnya. Ia letakkan vas yang berisi mawar merah di meja makan, setelah itu ia kembali ke kamar untuk tidur kembali.

Keesokan harinya….

Lucy membuka matanya dan tersenyum kepada dunia. Ia berlari ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai ia memakai gaun berwarna merah muda yang pas untuk tubuhnya, ia keluar kamar dan berjalan dengan anggun. Pelayan laki – laki menuntunnya ke ruang makan yang sudah ramai dengan keluarga besarnya.

" Lucy, kau adalah seorang bangsawan. Seorang bangsawan harus menikah untuk mempertahankan kebangsawanannya, kau harus menikah dengan seorang bangsawan!" Ucap Jude Heartfillia yang tak lain adalah ayah Lucy.

" Otou-sama. Saya masih berumur dua puluh tahun, apakah tidak terlalu muda untuk saya menikah?" Tanya Lucy.

" Lucy. Kau harus menikah dengan pangeran Sabertooth!" Perintah Jude.

" Otou-sama. Maaf, tetapi aku tidak bisa menikah dengan orang yang tidak aku cintai!" Ucap Lucy.

" LUCY KAU SUDAH BERANI MEMBANTAH!" Bentak Jude.

" Aku sudah selesai," Ucap Lucy seraya berdiri dari kursi lalu berjalan keluar dari ruang makan.

" LUCY!" Panggil Jude, tetapi tidak dihiraukan oleh Lucy.

Lucy berjalan sambil menahan tangisnya, ia berjalan ke arah ruang music. Ia ambil biolanya yang berwarna putih dan mulai memainkannya. Kristal bening jatuh dari mata Lucy, Kristal itu membentuk sebuah sungai kecil air mata. Tangis Lucy makin deras seiring dengan ia menghayati permainan biolanya.

Lucy terus memaikan biola kesayangannya tanpa mengetahui ada sesosok pria memakai tuxedo bertopeng dan memakai topi pendekar tengah menyenderkan dirinya di dinding. Ia menikmati permainan biola Lucy yang dapat menghanyutkan perasaan yang mendengarnya.

Prook…Proook…Proook…

" AH?!. Siapa kau?" Tanya Lucy saat melihat sesosok pria berdiri tidak jauh darinya.

" Aku adalah pangeranmu, hime-sama!" Natsu berjalan mendekati Lucy.

" Jangan mendekat!" Lucy berjalan ke belakang untuk menghindari Natsu.

Dug.

Punggung Lucy menyentuh dinding yang dingin. Badan Lucy bergetar ketika Natsu menguncinya di tembok. Tangan Natsu menyentuh pipi pualam Lucy, ia hapus air mata Lucy dengan ibu jarinya. Dengan tiba – tiba Natsu merengkuh Lucy dalam pelukannya yang hangat.

" Aku akan meminjamkan pundakku padamu, Hime-sama!" Ujar Natsu.

Biola Lucy terjatuh, kristal – kristal bening bernama air mata jatuh dari mata indah Lucy. Lucy membalas pelukan Natsu dengan erat, yang hanya Lucy pikirkan adalah bagaimana agar ia tidak menikah dengan pangeran Sabertooth itu.

Natsu mengelus puncak kepala Lucy, lalu mengecup pelan puncak kepala Lucy. Natsu memejamkan matanya merasakan sensasi hangat dari rengkuhan Lucy, ia hanya menunggu Lucy untuk bercerita.

" Aku tidak akan memaksamu untuk bercerita!" Ucap Natsu pada Lucy sambil mengelus rambut blondienya..

" Hiks..Hiks…Aku akan dinikahkan oleh seorang pangeran dari kerajaan Sabertooth. Aku tidak mau dinikahkan dengannya! Aku tidak mencintainya, aku mencintai orang lain. Hiks.. hikss," Lucy bercerita sambil memeluk Natsu dengan Erat.

" Jangan menangis, Luce!" Ucap Natsu kepada Lucy.

" Luce? Siapa kau, mengapa kau memanggilku dengan Luce?" Tanya Lucy.

" Aku adalah pangeranmu, Luce!" Jawab Natsu sambil mengusap puncak kepala Lucy.

Aku adalah pangeranmu…

Aku adalah pangeranmu….

Kata itu terus terngiang – ngiang di otak Lucy dan seketika itu juga semua jadi gelap. Natsu menggendong Lucy lalu ia menerjang kaca jendela dan tepat jatuh di atas kuda hitamnya. Kuda itu melaju dengan cepat, karena perintah dari tuannya.

Kesimpulannya Natsu membawa pergi Lucy dari kerajaan Lucy sendiri, Natsu tidak memikirkan resiko dan masalah yang akan menimpanya jika membawa pergi putri kerajaan. Sampai di kerajaan Dragneel, Natsu langsung membawa Lucy ruangan tersembunyi di kerajaannya.

Lucy membuka matanya, iris caramelnya menjelajahi ruangan yang berbau semerbak bunga mawar. Lucy bangkit dari kasur king size dan duduk di tepi ranjang, ia terkejut ketika seorang pria berambut merah muda keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada.

" Sudah bangun rupanya!" Ucap Natsu.

" Siapa kau?" Tanya Lucy pada Natsu, wajahnya sudah merah padam karena melihat Natsu bertelanjang dada.

" Aku bosan dengan pertanyaanmu itu, Hime-sama. Dan sepertinya kau tidak tahan dengan melihat aku bertelanjang dada, Luce!" Natsu memegang dagu Lucy dan mendekatkan mukanya padanya.

" Lepaskan!" Lucy menepis tangan Natsu dan menjauh dari Natsu.

Natsu menyeringai. " Kau ingin aku melepaskan topeng ini? Berikan aku satu ciuman bibir agar aku mau melepaskan topeng ini!".

" Tidak akan!" Ujar Lucy dengan kasar.

" Kau yakin?" Tanya Natsu sambil mendekat kepada Lucy yang sudah hampir turun dari kasur.

" Sangat yakin!" Jawab Lucy.

" Kalau begitu aku akan merebutnya!" Natsu meraih Lucy dan mengunci pergerakan Lucy.

" Lepaskan aku!" Ucap Lucy pada Natsu yang ada di atasnya.

" Tidak akan!" Balas Natsu sambil menyeringai.

" Lepaskan!" Lucy terus memberontak, tetapi apa daya kekuatan Natsu lebih besar darinya.

Natsu melepaskan topengnya di hadapan Lucy, Lucy terkejut dengan wajah lelaki yang ada di depannya. Natsu mengambil kesempatan emas ini untuk mencium bibir Lucy.

Cup.

" Ahhh?!" Lucy terkejut karena dengan cepat Natsu menciumnya.

Tanpa Lucy sadari, ia membalas ciuman Natsu. 5 menit berlalu, dua insan ini menyatukan bibir mereka dalam sebuah kehangatan. Natsu melepaskan ciumannya pada Lucy dan melihat muka Lucy yang sudah semerah kepiting rebus.

Iris caramelnya berkaca – kaca dan kristal bening turun dari mata indahnya. " N..N..Natsu mengapa kau melakukan ini?" Suara Lucy bergetar saat menanyakan pertanyaan itu pada Natsu.

" Maafkan aku, Hime-sama!" Ucap Natsu dengan nada menyesal.

" Sudah, jangan panggil aku hime-sama! Aku bukan siapa – siapamu!" Ujar Lucy sambil mendorong dada bidang Natsu.

" Kau akan menjadi siapa – siapaku nantinya!" Kata Natsu pada Lucy.

" Apa maksudmu, Natsu? Aku akan menikah dengan pangeran yang…" Perkataan Lucy terhenti dan ia kembali menangis.

" Tak kau cintai?" Natsu menyambung perkataan Lucy yang terhenti, Natsu berjalan mendekat ke Lucy dan merengkuhnya dalam kehangatan. " Ikutlah denganku, aku akan membahagiakanmu!" Ujar Natsu.

Lucy membalas pelukan Natsu, pipinya menyentuh dada telanjang Natsu. Sungguh Lucy sangat malu saat pipinya menyentuh dada Natsu. Air mata Lucy kini kembali turun dan membentuk sebuah sungai kecil, Natsu mempererat rengkuhannya pada Lucy. Tak beberapa lama kemudian terdengar dengkuran halus dari Lucy.

" Kau adalah malaikatku, Hime-sama!" Natsu merebahkan tubuh Lucy di kasur.

Natsu memandangi wajah Lucy dengan seksama. Wajah polos Lucy membuat wajah Natsu merona merah, ia kecup dahi Lucy dan ia melangkah keluar dari ruangan rahasia itu.

Kerajaan Heartfillia….

" APA?! Bagaimana Lucy bisa hilang?" Tanya Jude kepada pelayannya dengan marah.

" M..maaf, tetapi kami menemukan kaca jendela di ruangan music pecah. Mungkin ada yang menculik Lucy-sama," Ucap pelayan berambut hitam pada Jude.

" Bagaimana anakku bisa diculik. Hah?!" Bentak Jude pada pelayannya.

" M…m..maaf Jude-sama," Para pelayan kerajaan Heartfillia membungkuk minta pengampunan pada Jude.

Tap…Tap…Tap…

" Bagaimana aku bisa menikah dengan anak anda, Jude-sama?" Tanya seorang lelaki keturunan bangsawan Sabertooth kepada Jude.

.

.

.

.

.

To Be Continued….

Pertanyaan : siapakah lelaki itu?.

Rogue.

Sting.

Rufus.

Orga.

Okey di jawab ya di kotak reviews. Bagi kritik dan saran masukan di kotak reviews.

Arigatou. Jaaa.