Dream Traveller.
Desclaimer : Masashi Kisihimoto
Multi Chapter.
Warn : AU, OOC, bahasa gak baku, typo, misstypo, dll.
Kalau gasuka gausah baca. Kalau tetap aja mau baca, jangan ngomel2 ini itu dikolom review ya..
-Mimpi-
Sasuke berjalan kearah padang rumput yang dipenuhi dengan beribu-ribu bunga lili warna-warni yang tingginya sampai kedada Sasuke. "Dimana aku?"
Tangannya menyibak bunga-bunga yang ada disekelilingnya kesal. "Bagaimana aku ada disini? Cih, merepotkan".
Sasuke membalikkan tubuhnya memandang sekeliling. Dia tak habis pikir, bagaimana dia berakhir di tengah-tengah padang rumput ini. Memang, bunga-bunga yang sedari tadi nakal menyentuh kulit lehernya ini sangat indah. Dan romantis. Dan warna-warni. Tapi tetap saja kan? Dia sendirian disini. Dengan bunga-bunga ini. Dan baju tidur. Dan burung-burung yang sudah hinggap ketangannya ingin mematuknya dari tadi. Dan.. ugh, gatal sekali bunga ini.
Sasuke menggaruk kulit lehernya kesal sambil menatap tajam bunga lili berwarna putih disampingnya.
"Lucu sekali kau, Sasuke".
Netra hitamnya masih saja menatap tajam bunga disampingnya saat mendengar suara merendahkan dari arah belakangnya. Matanya menangkap sosok wanita berambut pink dan bergaun putih. Cantik. Wanita ini cantik sekali. Mungkin pria-pria diluar sana akan langsung jatuh berlutut melihat keindahan wanita ini.
Tapi, Sasuke bukanlah 'pria-pria diluar sana', kalau kau ingin tahu.
Dia tak mudah jatuh kepesona seseorang wanita. Bahkan wanita paling cantik didunia sekalipun.
"Siapa kau?", nada jutek yang dikeluarkan Sasuke membuat wanita pink didepannya terkekeh pelan.
"Aku Sakura. Kita sudah pernah bertemu sebelumnya, kan?", bunga-bunga disekeliling Sakura layu saat wanita itu melangkah mendekati Sasuke, membentuk jalan setapak yang dilewati Sakura saat ini.
Sakura menaikkan alisnya saat melihat Sasuke menatap bingung kearahnya. Dia terkekeh pelan saat melihat sebercik raut ketakutan di mata tajam yang sekarang menatapnya ini.
"Aku tak ingat kau siapa. Dan apa peduliku?". Sasuke menatap wanita ini yang sedang tertawa geli didepannya. Dia tak pernah suka ada orang yang tertawa padanya. Dan lihatlah wanita cantik ini? Bahkan tidak ada yang perlu ditertawakan.
Sasuke mendecih kesal. Kenapa batinnya selalu memuji wanita manis ini? Tuh kan.
Sasuke memutar bola matanya bosan.
"Jangan begitu, Sasuke. Mulai saat ini mungkin aku akan sering mengunjungimu. Kalau begitu aku pergi saja. Dah"
Sakura menjauh sambil melambaikan tangannya tanpa menatap Sasuke. Bunga-bunga yang tadinya layu karna gadis itu mendekatinya sontak tumbuh dan mekar lagi. Sebenarnya, siapa gadis itu?, pikir Sasuke heran.
Sasuke mendecih sekali lagi dan merasakan tubuhnya terhisap kedalam tanah. Sasuke ingin berteriak tetapi entah kenapa suaranya seperti tertahan di tenggorokannya.
DEG.
Sasuke membuka matanya dan bangkit dengan cepat dari posisi tidurnya. Mulutnya terbuka dan mencoba meraup oksigen sebanyak-banyaknya. Tangannya mengambil gelas air putih yang berada diatas nakas tempat tidurnya.
"Apa-apaan mimpi itu?", Sasuke meremas poninya gemas dengan tangan kanannya. "Siapa dia sebenarnya ?".
Sasuke menatap lukisan padang rumput yang ditanami bunga lili berwarna-warni yang ada di atas televisi dikamarnya.
"Tidak tidak tidak. Aku sudah gila. Itu hanya mimpi." Sasuke menarik nafasnya kuat-kuat dan menghembuskannya cepat.
Dia menarik selimut yang dikakinya dan berbaring lagi sambil memeluk gulingnya, dia menatap dinding putih kosong kamarnya dengan tatapan horror.
"Iya. Tadi. Hanya. Mimpi. Saja, Sasuke", katanya dengan penuh penekanan. "Makhluk mimpi takkan menganggu kehidupanmu. Iya, tidak akan kubiarkan."
Lalu, Sasuke pun terlelap dalam tidurnya lagi.
Tapi, ups. Apa kau yakin dia takkan menganggumu lagi, Sasuke?
.
.
.
End?
.
.
.
Author's note :
#bantingtab. Okey, aneh. Gausah pedulikan ini. Bye. Gimana menurutmu, teman-teman? End? Or continue? NGAHAHA. banyak banget fic nunggak aku. Jadi, kalau gaada yang ngerespon baik mungkin bakal jadi oneshoot aja :)
