CRAZSSH!

Pedang tajam itu kini mampu menembus permukaan daging sang vampire hingga membuatnya mengerang kesakitan.

"Arrggghh!" Sang vampire dengan iris berwarna kemerahan itu jatuh terduduk sembari mengerang kesakitan.

Sang kekasih dibelakangnya hanya mampu menatap pujaan hatinya nanar. Sesekali mengusap air matanya.

"Kau sudah tau apa yang kau dapatkan jika kau berhubungan dengan putriku." Ujar pria berkacamata itu sambil menampilkan senyuman keji di bibirnya.

"Tolong biarkan.. Ka-kami bersama.." Ucap sang vampire sambil menahan erangan kesakitannya. Rasanya nyawanya sebentar lagi akan tercabut.

Sementara sang gadis hanya bisa menangis menatap pujaan hatinya.

'Klik!'

Aku mengalihkan pandanganku dari televisi layar datar itu dengan raut wajah kesalku. Mencoba untuk mengetahui siapa yang berani beraninya mematikan televisiku saat adegan sedang seru-serunya.

"Nenek!"

My Grandma and My Grandpa Story

.

.

Seluruh chara yang ada didalam cerita adalah milik Masashi Kishimoto, kecuali Chara OC adalah milik VchierRin

.

.

This fic pure mine!

.

Warning : OOC, Typo(s), ada chara OC, masih banyak yang perlu diperbaiki! Sasuke pedophyll..

.

Rate : T

Pair : Sasuke x Sakura

.

Bagian 1 :

Kau tau? Dulu kecantikan adalah hal utama dalam kehidupan ini.

Gadis yang jelek sepertiku ini selalu disiksa dan tertekan karena hinaan.

Bahkan orangtuaku pun ikut mencaciku dan lebih parahnya mereka..

Menikahkanku di usiaku yang menginjak sepuluh tahun.

.

.

.

.

"Nenek, kenapa nenek mau menikah dengan kakek?" Gadis berusia lima belas tahun itu menatap neneknya yang tengah berbaring di kasur.

Sebenarnya Uchiha Reika, cucu dari Uchiha Sakura itu masih setengah kesal dengan neneknya yang dengan sengaja mematikan televisinya saat serial kesayangannya 'The Vampire' itu sedang dalam adegan seru. Tapi tak apalah, selama ia masih dapat mendengar dongeng dari sang nenek maka film sekeren 'The Vampire' itu rela ditinggalkannya.

"Kau mau nenek jujur atau bohong?"

Reika merengut. "Ya jujurlah, nek! Masa bohong!"

Kemudian wanita paruh baya yang masih tampak cantik itu tersenyum lalu mengacak pelan rambut cucunya.

"Nenek dijodohkan."

"Trus nenek mau?"

"Tentu saja, nenek tidak bisa menolak."

"Kenapa tidak menolak saja, tokoh Zen saja menolak saat dijodohkan dengan bangsa vampirenya karena mencintai manusia."

"Itu beda. Mereka sudah dewasa, sementara nenek dinikahkan diusia 10 tahun."

"Hah? Se-sepuluh tahun?"

.

.

.

Gadis kecil itu tengah meringkuk di dalam kamarnya yang sempit. Ia menatap jendela kaca. Diluar sana hujan masih setia mengguyur dengan amat deras.

Ia menangis pelan sambil menutup seluruh wajahnya dibalik tangannya.

"Kenapa? Aku tidak pernah meminta dilahirkan lebih jelek dari saudaraku. Mengapa hanya karena aku tidak secantik mereka semua menjauhiku. Semua menyiksaku bagai pembantu dirumahku sendiri!"

Batinnya menangis cukup tersiksa. Ia tidak pernah meminta untuk dilahirkan dalam keadaan tidak cantik seperti saudaranya.

Ia tak pernah meminta dilahirkan dikeluarga konglomerat kaya seperti ayahnya.

"Sakura.."

Tch, bahkan ia sangat membenci namanya. Terdengar indah tak sesuai dengan penampilannya yang 'jelek'.

Ia segera mendongak menghapus air mata yang terlanjur merembes.

"Ada apa, ayah?" Ujarnya dengan nada terlihat diceria-ceriakan.

.

.

.

"Dia adalah anak kedua ku. Bagaimana, Sasuke?"

Sakura, gadis kecil itu hanya menunduk ketakutan melihat pria dihadapannya dan pemuda tampan yang tengah menatapnya intens.

"Aku tidak memerlukan kecantikan. Yang jelas kami ada ikatan keluarga. Ibuku tidak ingin tali persaudaraannya putus."

Ayah Sakura tertawa sejenak mendengar perkataan Sasuke.

"Baiklah. Sakura, kenalkan dia Sasuke, pamanmu!"

.

.

.

Sebulan kemudian...

"Sakura, ini kamarmu. Kerjakan saja apa yang kau bisa. Paman akan sabar menunggumu."

Sakura hanya menatap pria tampan dihadapannya yang kira kira berumur 17 tahun. Sementara saat pria itu pergi, ia melihat pantulan dirinya di depan cermin.

"Aku sudah menikah?" Gumamnya pelan sambil menatap dirinya yang berkulit hitam dan berambut pink sepinggang.

Iris emeraldnya mengerjap pelan.

"Menikah itu... Apa?"

.

.

.

Menikah dalam artian Sakura adalah duduk dirumah menunggu Sasuke pulang kemudian mencuci baju pria itu jika ia sedang ingin. Lalu ketika Sasuke bekerja, maka ia akan bermain bersama teman sebayanya.

Dan Sasuke kembali menyekolahkannya. Tak seperti orangtuanya yang sudah sebula melarangnya bersekolah.

Tak ada lagi hinaan orangtuanya.

Yeah, setidaknya...

Menikah dalam artian Sakura adalah hidup bebas bertingkah apapun yang ia inginkan.

Hanya sesederhana itu bagi gadis kecil sepertinya yang belum mengerti arti dari menikah yang sebenarnya.

.

.

.

Setahun kemudian..

"Paman, cobalah nasi goreng ini!" Sakura menatap Sasuke yang baru saja pulang. Tinggal berdua dengan Sakura sedikit membuat Sasuke terhibur setelah lelah berkutat dengan dokumen membosankan dikantornya.

Sasuke tersenyum tipis. Lalu mengambil salah satu kursi dan duduk sambil menyantap makanan buatan 'istri kecil'nya itu.

Sakura menatap Sasuke yang tengah menyantap masakan buatannya dengan pandangan berbinar.

Ini adalah ucapan terima kasih dariku karena sudah menyelamatkanku dari kedua orangtua kandungku yang gila harta dan kecantikan itu. Pikir Sakura kala itu sambil tersenyum.

.

.

.

"Ne, jadi Nenek sudah menyukai kakek pas pertama kali bertemu, ya? Love at the first sight?" Reika tersenyum menggoda ketika mendapati neneknya tengah tersipu malu.

"Siapapun yang melihat wajah kakekmu sewaktu muda akan menyukainya hanya dengan sekali lihat, nak! Bocah sepuluh tahun seperti nenek dulu saja menyukainya.."

"Pantas saja aku cantik ya, nek!" Ucapan Reika membuat Sakura gemas untuk mencubit pipi tembem cucunya itu.

Sasuke, disaat seperti ini..

Rasanya aku ingin memelukmu..

Rindu ini cukup membuatku ingin menatap mu walau sebentar saja..

Ah, andai waktu dapat diputar kembali ke masa masa itu..

.

.

.

TBC? Or END?

Hehee.. Tergantung review xD

Gomen chap ini pendek.. Tapi kalau aku lanjutkan, chapter depan pasti akan kupanjangkan sedikit kalau ada yg berminat baca xD

Oh iya _

Aku mau ucapkan banyak terima kasih kepada yang sudah mau membaca fanfic abal pertamaku "Gisei Ni Naru" sebenarnya aku berencana bikin lanjutannya tapi masih belum sempat ngetik _ sempat kaget liat review kalian yg banyakkkkk sekaliii! Bikin aku lompat lompat gaje dan nari simba(?) saking senengnya!

Skali lagi trima kasih banyak!

Dan makasih juga sudah baca fic keduaku ini! Adakah yang mau review dan memberikan saran untukku di fic ini?

Salam!