Remind me of Someone
Cast : Tao, Kris
Other Cast : -
Genre : Romance, Drama, Boys love
Rating : T
Summary : -
Disclaimer : Tao and Kris © SM Entertainment. My story and OC © verytic45.
Notes : Beberapa kata ada yang dalam bahasa inggris
"Aku mencintai seorang perempuan,
Dia selalu menjagaku, menyayangiku, dan mencintaiku,
Tapi cinta kita hancur begitu saja,
Aku tidak pernah bisa melupakanmu,
Aku mengubur kenangan kita sangat dalam di hatiku, supaya aku tidak pernah melupakanmu,
Hatiku hanya di penuhi olehmu,
Aku menutup hatiku rapat-rapat,
Menjadi dingin, karena hatiku yang masih sakit,"
...
"Tapi dia datang.. Dia yang mengingatkan aku tentang engkau,
He treats me just like the way you do,
He come to my life, and slowly open my hearts,
Can i fall in love with him?"
- It's all Tao's mindset -
"Kita tinggal bersama,
Tapi kenapa aku tidak pernah mengenal mu lebih?
Kau terlihat hampa dan sendirian di tempat kuliah, bahkan di rumah sekalipun,
Aku ingin sekali tau tentang dirimu lebih. Tentang apa yang kamu suka, apa yang kamu tidak suka, bahkan apa yang membuat sedih dan bahagia,
Namun, kamu menutup hatimu rapat-rapat kepadaku,
Aku berusaha membukanya,
Yang kudapatkan adalah bahwa aku mirip dengan orang yang kamu cintai,
Tapi, aku bukan dia. Aku adalah aku. Tak bisakah kau pandang diriku sendiri apa adanya?
Bolehkah aku mencintaimu?"
- It's Kris' mindset –
Chapter 1
Tao's POV
Sehabis pulang sekolah kita berdua berjanji untuk bertemu. Kita adalah teman sekelas dan tentu saja kita saling jatuh cinta satu sama lain. Aku bersyukur bisa -hari bersama dirimu sangatlah berharga untukku, selamanya. Kamu yang selalu berjuang keras untuk mengalhkanku, kamu yang selalu tersenyum untukku, dan kamu yang tetap cantik walaupun sedang marah. Semua itu adalah kenangan yang paling berharga bagi diriku. cinta yang kurasakan inti selalu ada dan tidak akan pernah berubah.
"Tao, sorry for making you wait," you said.
"That's okay, _, let,s go," I said while puling her hands.
Hari ini kami berdua berjanji untuk pergi ke pantai bersama-sama. Jadi kami berdua pergi ke stasiun kereta bersama-sama. Tentu saja kita berdua masih muda di kala itu, tapi kami mempunyai cinta dan keberanian untuk pergi. Jadi kita pergi bersama meninggalkan masalah yang kita miliki di rumah. Tanpa memberitahu orang tua, kami pergi ke sana, bahkan tanpa mengetahui badai apa yang akan menyerang kami ketika kami pulang. Kami pergi dengan tanpa mengetahui apa-apa, pergi untuk membuat kenangan untuk kami berdua.
|Kereta menuju ***** akan segera berangkat, diharapkan para penumpang segera naik|
"Tao, sudah saatnya naik, ayo," katamu sambil menarik tanganku.
"Ok," kataku.
Kita berdua naik ke dalam kereta yang akan berangkat. Bersama-sama kita naik dan sedikit terkagum melihat keadaan kota yang kita lewati. Semua sangatlah asing, tapi bagi kita semua ini sangatlah indah. Berdua denganmu, membuat semuanya menjadi indah dan berharga untuk diriku.
Perjalanan yang kita lewati cukup panjang, membuat dirimu tertidur di pundakku. Aku dapat melihat dirimu yang tertidur dengan damainya. Hari ini seakan-akan seluruh beban kita berdua hilang, dan kamu juga mendapatkan mimpi indah. Semua hal yang mengerikan bagi kita, kita tinggalkan untuk hari ini, karena saat ini hanya aku dan kamu.
Tak terasa kita semakin dekat dengan tempat tujuan kita. Kamu perlahan-lahan membuka matamu. Aku tersenyum melihat dirimu, dan kamu juga membalas senyumanku.
"Kita sudah sampai, _-ah," kataku dengan suara berbisik.
Kamu merenggakan tubuh sesaat dan kemudian melihat ke arah jendela, melihat pemandangan yang indah. Dengan semangatnya kamu melihatnya, dari wajahmu terpancar kebahagiaan.
"Tao, tempat ini sangat indah," katamu yang kemudian menoleh melihatku.
Aku juga ikut mendekat dan melihat suasana di luar.
"Iya," kataku.
|Dalam beberapa saat lagi kita akan sampai, harap penumpang sekalian bersiap-siap|
Ketika mendengar hal itu, kami berdua bersiap-siap dan berdiri. Kereta-pun berhenti dan kami berdua turun. Kami melihat banyak sekali orang yang datang, mungkin karena hari ini hari libur. Aku menarik tanganmu dan berlari. Kita berdua akan pergi ke pantai.
Hanya kita berdua.
Langit cerah, angin yang sejuk, pemandangan yang indah, dan senyumanmu yang menerangi semuanya. Kamu berlari dengan semangatnya menuju pantai. Aku mengikutimu dengan berjalan perlahan-lahan karena aku ingin menikmati dirimu yang bahagia perlahan-lahan.
"Tao, lihat, pantai ini sangat indah," katamu yang melihat pantai dengan senyumanmu.
"Kau benar," kataku sambil tersenyum.
Kita bermain-main di pantai ini, berlari dengan bahagianya. Menikmati hari indah ini yang mungkin hanya terjadi sekali dalam hidup kita berdua. Kita berlari dan saling mengejar satu sama lain di tempat ini, tanpa peduli orang-orang melihat kita berdua. Bermain air dengan cerianya, seakan-akan
Aku berharap waktu bisa berhenti sekarang juga.
Karena terlalu keasikan kita berdua beristirahat sebentar. Kita duduk sambil melihat pantai yang indah. Matahari yang akan terbenam, sangatlah indah. Walau sebenarnya kita berdua tidak ingin ia tenggelam dengan cepatnya.
As time go by, the sunset is coming.
You said, "Tao, i hope time like this will happen forever,"
"Of course,"
You said again while looking at me, "Tao, promis me, that we will always love each other, forever,"
and you poiting your little finger.
"Promise," I reply.
In that place, we promised without knowing what will happen tomorrow. We believe this love will last long. And of course, we are so young and still naive. But deep in my heart, i'm so in love with you.
Sangat mencintaimu dan tidak pernah ingin kehilangan dirimu.
Malamnya kita pulang ke rumah kita masing-masing. Dengan kereta terakhir kita berangkat, menuju tempat kita. Walau sebenarnya kita berdua tidak ingin berpisah karena kita tahu akan terjadi hal yang mengerikan ketika kita pulang nanti. Entah apakah itu, tapi kita tetap mempunyai harapan untuk saling setia satu sama lain.
Entah apa yang terjadi esok hari, kita pasti akan bertahan.
Kita sampai di tempat tujuan kita. Keadaan kota sudah sepi, mungkin karena saat ini sudah sangat larut malam. Namun, di malam yang sangat larut ini, kita tertawa bersama dengan bahagianya. Melihat suasana malam yang hanya bisa kita lihat sesekali. Dunia seakan-akan milik kita berdua saat ini. Ketika sampai di rumahmu, kita mengucapkan salam perpisahan, tanpa tahu bahwa itu akan menjadi yang terakhir bagi kita berdua.
Setelah melihat dirimu masuk ke dalam rumah, aku memutuskan untuk pergi walau sebenarnya tidak ingin. Besok, mungkin kita bisa bertemu lagi, pasti. Dengan perasaan bahagia yang meluap-luap, aku berjalan menuju rumahku.
The next day.
"Tao, tomorrow we will move to canada,"
It's a holiday, i eat my breakfast and suprised to hear what my father said. He never think about my own feelings.
"But, father?! Why"
"You have to study more in there,"
"And i'm still in my second year of my high school,"
''You'll continue your high school there, and go to college in there,"
"But, father, i don't want to!"
"You must, Tao. It's for the company future,"
"No way!"
I'm running away from my own house. I refuse to leave korea and go to canada. I already have friends, bestfriends, and even a lover. Why can i just stay here? And do what i want. I'm running toward your place, so i can talk about it with you.
I really want to hear your voice, see your smile, and see your laugh. Even, i know i can use taxi, but i just can't do anything, i really wanna meet you.
But what i found is nothing.
You are gone.
I just see your house empty, witout the presenre of someone.
What? What happen? You just go away that easy. You just promised to me and go away.
I asked some people in there, but no one give me an answer.
Where are you go? You don't even tell me.
I paused in from your house.
A car from my dad company come. A person come towards me who still glued.
"Sir, we should go, because tomorrow we'll go to canada,"
I want to meet her
I don't want to go
Please, somebody tell me where she is.
Aku tidak mendapatkan jawaban apa-apa di tempat itu. Aku tetap percaya kau akan datang. Namun, walau terus kutunggu kau tidak pernah kembali.
I even haven't say thank you.
That day, my first love is end like that. But, it'll be forever a love that i can't forget. I believe that i'll meet you someday. Even thougth you may not in here anymore.
3 years later.
''Argh! One floor left, huft!'' Tao said while drag his own koper to the apartement. He'll be living in place that not really luxurious. Dia akan tinggal di sini selama dia kuliah. Orang tuanya menyuruh dia untuk tinggal di rumah biasa supaya ia belajar mandiri. Walau begitu ia sangat senang, karena ia tidak harus tinggal di rumahnya yang hampa. Ia melakukan segala sesuatunya sendiri. Tempat dia tinggal pun berlantai 3 dengan keadaan masih dalam pembangunan.
Tao membawa kopernya menuju lantai 3. Ia melihat keadaan lantai 3 yang terlihat sempit. Ia kemudian mengeluarkan kunci kamar dari kantongnya. Ia berhenti di depan pintu. Ia memasukan kuncinya dan berusaha membuka pintu.
Ia terkejut, melihat seorang laki-laki dalam keadaan half naked di kamar itu.
Laki-laki itu masih memegang bajunya di tangannya. Walau mereka sama-sama laki-laki, tapi ia merasa sedikit malu. Tubuh pria itu sangatlah gagah dan berotot. Tao terkagum dan terpaku di depan pintu sesaat.
Laki-laki yang baru keluar dari kamar mandi itu mendekat ke Tao.
"Well, well, you just barged in to my room. What do you want, huh?"
Tao berusaha membalasnya dengan sedikit ragu-ragu, "But, This is my room and i have the key," Tao showed his key.
Laki-laki itu sedikit menghela napas dan lansung memakai bajunya, dia mendekat ke arah Tao. Sesaat Tao merasa jantungnya berdegup kencang, karena laki-laki itu mendekat. Tao berusaha menjauhkan dirinya ketika dia mendekat, tapi laki-laki itu berjalan keluar dari kamar tersebut. Laki-laki itu berjalan ke arah tangga. Tao mengikuti dia karena penasaran. Dari jauh Tao dapat mendengar pembicaraannya dengan sang pemilik apartement.
"Auntie, you give someone a wrong key again,"
''Huh? No, i give him the right key,''
''You give him my keyroom!''
''Oh, that's right. He'll be living in your room,''
''What the hell was that?''
''Yeah, because the apartment just build, his room is not ready yet. So, he can stay in your place,''
''No way! I don't want!''
''Well, you can pay a half with him, thougth. And there are two bedrooms in your place,''
There's a silent for a while, but the someone say something suddenly.
''Hmm, you right, Auntie. Okay, i'll pay a half since now. Deal?''
''Well, deal,''
After that conversation, Tao walked back to the room. Laki-laki itu juga berjalan kembali ke ruangan itu. Dia melihat Tao, yang baru saja berjalan.
''Come in,'' he said while come towards the room.
Tao follow him and bring his belongings. Tao put the things in the room and look at the rooms.
''You can put your belonging here,'' he said while open the door rooms.
Tao followed him and put his things. He looked at the room for a while.
''Well, you must be hear the conversation before. You'll be living here with me until your room is ready. So, for the first thing is what's your name?'' he said in front of the door and look at Tao.
Tao turned around and see him, ''I'm Tao,''
''Nice to meet you, Tao. I'm Kris,'' he reply.
''Nice to meet you too,'' Tao said while looking at Kris.
