WHAT IF? Chapter 1

Title: What If

Pairing: Yewook, kyuwook

Author: Lee Hyora

Cast :

Ryeowook (yeoja) — author gak rela T.T

Yesung (namja)

Kyuhyun(namja)

Rated: T

Genre: Romance, Tragedy

Warning: If you don't like, don't read.

Diclaimar: All cast adalah milik diri mereka sendiri, kecuali Kim Ryeowook sebagai milik sah author =p #abaikan.

Summary: Meskipun cinta begitu sakit. Namun aku tahu kau akan datang kepadaku jika menunggu sedikit saja. Dengan perasaan seperti ini, aku tidak bisa meninggalkanmu. Bahkan di saat kematian datang, hanya senyummu yang ingin kulihat. Bukankah itu berarti akupun hanya milikmu?

Sinar matahari menyusup masuk melalui celah-celah yang ada di rumah itu. Mengusik seorang gadis cantik dari tidurnya. Pagi ini begitu dingin, membuatnya enggan untuk menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya. Tapi sebuah mimpi buruk berhasil menyadarkannya. Ia mengerjap-ngerjapkan mata, mencari sosok yang seharusnya berada di sampingnya, namja tampan yang ia cintai.

"dimana yesung oppa?" Gadis itupun bangkit mencari Yesung dan berjalan keluar dari kamarnya. Perasaan gelisah datang karna matanya tak menangkap sosok Yesung. "ahh.. itu dia, kenapa tidur sofa?" Senyum terkembang diwajah cantiknya. Di sentuhnya wajah Yesung. " Bahkan dalam keadaan seperti inipun kau sangat tampan oppa….Saranghae".

"Nado… saranghae Ryeowookie…." sebuah kata cinta terlontar begitu saja dari bibir yesung yang masih menutup matanya. Apa dia sedang mengigau, pikir Ryeowook. Yesung mengenggam tangan Ryewook yang masih berada di pipinya. Hangat, itu yang ia cari. perlahan Yesung membuka matanya. Inilah yang ia sukai, terbangun dipagi hari melihat kekasihnya tersenyum manis padanya. Bukankah semua orang juga ingin seperti itu?

"oppa ireona! ini sudah siang… kenapa tidur di sofa sih?" Ryeowook beranjak dari duduknya, membenahi kamar Yesung yang begitu berantakan. Membuka satu-satu jendela di kamar itu membiarkan sinar mentari masuk lebih leluasa dan menerpa wajah lelah Yesung. Ryeowook memang sengaja melakukan itu agar Yesung benar-benar bangun dan tidak tidur lagi.

"aahh… Ryeowookie, oppa masih mengantuk. Nanti saja bangunnya…" Yesung merapatkan jaketnya. Ia ingat semalam ia tertidur di sofa tanpa menggunakan sebuah selimut. Kenapa masih terasa dingin, padahal matahari dengan kejam menyorotkan sinar hangat tepat ke tubuhnya? Andai Ryeowook yang memeluknya pasti akan jauh lebih hangat.

"oppa…ayolah bangun." Kini Ryeowook mulai merengek karna tak mendapatkan respon dari Yesung yang mulai kembali ke dunia mimpi. Ryeowook mendesah lama. "aahhh… terserah oppa saja. aku tunggu di bawah untuk sarapan." Meskipun tak berhasil menyeret Yesung untuk bangun, toh Ryeowook tetap saja menyukainya. Ditatapnya lama wajah Yesung. Dia benar-benar tampan bukan? Sebelum benar-benar pergi Ryeowook mendaratkan ciuman di pipi namja itu.

Yesung melangkah menuruni anak tangga di rumahnya. Ia berdiri terpaku saat melihat punggung gadis yang ia cintai. Rambut panjangnya, dan tubuh mungilnya itu seperti memanggil Yesung untuk memelukknya. Ryeowook yang sedang sibuk menyiapkan sarapan tak sadar akan kehadiran Yesung. Diam-diam Yesung melingkarkan tangannya di tubuh Ryeowook.

"ehmm…wangi." ujar Yesung mengangetkan Ryeowook. Ia menoleh ke belakang menadapati Yesung yang tersenyum padanya.

"Ne, oppa.. teh ini sangat wangi… uhmm, aku suka meminumnya setiap pagi seperti ini" Ryeowook menyesap wangi secangkir teh melati ditangannya. Yesung tertawa mendengar penjelasan Ryeowook.

"hahaha… bukan changiya, bukan teh itu yang wangi. Tapi kamu!" Yesung mengerlingkan satu matanya menggoda Ryeowook. Semburat warna merah muncul di wajah Ryeowook begitu saja. "Opaa… jangan menggodaku." Pintanya.

Yesung tersenyum menatap mata Ryeowook dalam. Mata yang sangat indah dan memancarkan kedamaian. Di eratkan pelukannya pada tubuh gadis mungil itu. Ryewook hanya bisa diam dalam pelukan Namja bermata sipit itu. Ada perasaan aneh yang ia rasakan saat melihat sorot mata Yesungnya. Bukan sebuah kebahagian. "Oppa..kenapa menatapku seperti itu?" Bibir Ryeowook bergetar. Entah darimana awalnya, rasa sakit menjalar di hati Ryeowook.

"apa menatapmu seperti ini saja oppa tidak boleh?" Yesung bertanya dengan nada yang sedih. Tenggorokannya terasa sakit saat mengatakan hal itu. Ryeowook menggelengkan kepalanya. ia tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Yesung. Rasanya ia pun ingin menangis. Mimpi buruk yang semalam membuatnya terbangun, mungkin akan menjadi sebuah kenyataan esok hari.

"biarkanlah oppa memelukmu seperti ini, selama yang oppa mau. Hanya untuk sekali ini saja." Yesung menyembunyikan wajah sedihnya di lekukan leher Ryeowook. Tak ingin membuat Ryeowook tahu betapa sakitnya dia. Namun tetap saja, bulir air mata jatuh tepat dipundak Ryeowook membuat gadis itu pun tak kuasa menahan air mata. Kini keduanya pun mengangis dalam diam. Membiarkan kesakitan menguar di sekitar mereka.

Mobil yang dibawa Yesung melaju pelan. Ia tahu seharusnya sudah membawa Ryeowook pulang ke rumahnya sejak tadi pagi. Tapi ia tak bisa membohongi hatinya yang masih ingin berlama-lama dengan Ryeowook. Di liriknya Ryeowook yang terdiam sejak masuk ke dalam mobilnya. Ryeowook memilih menikmati pemandangan diluar sana tak ingin menatap Yesung saat ini, atau rasa sakit akan dirasakannya lagi. Yesung yang merasa diacuhkan menghela nafas panjang. Bayangan sebelum mereka akhirnya pergi dari rumah Yesung tergambar jelas di otaknya.

Flashback On

"Changiya… ayo bersiaplah. aku akan mengantarkanmu pulang." Yesung berkata lembut pada Ryeowook.

"aku tidak mau pulang oppa… aku ingin disini. bersamamu…"

"andwae… tidak bisa. kau harus pulang. Sebagai seorang namja, oppa harus menepati janji pada kyuhyun. ayolah changhiya, jangan seperti ini…" Yesung tersu membujuk Ryeowook yang tak mau pulang. Yesung tahu, sangat tahu Ryeowook tak suka dipaksa seperti itu. Tapi salah besar bagi Yesung telah menyebut nama Kyuhyun di depan Ryeowook.

"kenapa kau bawa-bawa nama dia sih oppa? aku tidak mau pulang… aku tidak mau bertemu dengannya, ataupun keluargaku!" Ryeowook menghentak-hentakkan kakinya pertanda ia kesal. Ia berdiri lama memunggungi Yesung. Yesung menarik nafas mendekati Ryeowook. "Ryeowook-ah… jangan seperti ini. Oppa mohon…"

Sebenarnya Ryeowook tak tega mendengar Yesung, namja yang ia cintai itu memelas seperti ini. Di tolehkannya wajanya menatap Yesung. Tapi sedetik kemudain membuang wajahnya lagi. Ia masih sangat kesal sekarang. Waktu yang ia habiskan selama seminggu dengan Yesung sangatlah kurang untuknya. yesung mendekap Ryeowook lagi, agar gadis itu menurut padanya.

"oppa akan menjagamu dari jauh… percayalah." Ryeowook yang mulai luluh memutar tubuhnya. Meskipun tak sedikitpun senyum terukir diwajahnya, akhirnya Ryeowook pun mau menuruti permintaan Yesung. Hanya sekali ini lagi (?).

Flasbak Off

Walaupun akhirnya Ryeowok bersedia untuk diantar pulang, dia masih saja mendiamkan Yesung. Tidak! Dia tidak membenci Yesung. Hanya saja dia takut tidak dapt bertemu lagi dengan Yesung. Mimpi itu, begitu mengerikan. Ryeowook menggigit bibir bawahnya, menahan sakit yang mulai terasa lagi. Dia tidak ingin menangis. Tidak untuk saat ini. Ryeowook mengalihkan pandangannya, menatap jauh ke luar sana. Berusaha membuang rasa takutnya akan kehilangan Yesung. Namja yang telah 2 tahun ini mengisi hari-harinya.

TBC…