Diclaimer :Tite Kubo
Title: Little Wing
Pairing : Ichigo x Rukia
All Stars :
Kuchiki Rukia, Ichigo Kurosaki, Renji Abarai, Gin Ichimaru, Toushiro Hitsugaya,dll.
Genre :
Friendship 50% Romance 30% Mistery 20%
Rate : T
Author : Hwarang Ichikurasaki
Fict kedua Hwarang, g tahu dapat inspirasi dari mana.
Tiba-tiba nongol aja.
Masalah judulnya 'Little Wing' terinpirasi dari judul lagunya The Corrs.
Buat para senpai-senpai mohon bimbingannya yak? *nampak bodoh*
Terimakasih!!
Sayap kecil yang sangat penting bagi sebuah persahabatan diantara Ichigo Kurosaki, Renji Abarai, Toushiro Hitsugaya dan Gin Ichimaru. Siapakah dia? Dialah sibungsu Rukia Kuchiki.
Chapter 1
Persahabatan sejak kecil yang tidak akan pernah terpisahkan, kemanapun dan dimanapun mereka selalu bersama. Karena memang orang tua mereka sejak kecil juga sudah bersahabat. Sampai-sampai saat mereka memasuki jenjang SMP, mereka dibelikan rumah sendiri. Karena mereka bersekolah diluar kota yaitu kota Karakura. Sebenarnya mereka berasal dari kota Soul society, para orang tua menyekolahkan anaknya dikota Karakura karena memang di Karakura adalah kota pelajar.
Mereka itu tidak lain adalah:
Rukia Kuchiki, seorang cewek tomboy yang berukuran mini. Dikatakan mini karena mempunyai tinggi 147 cm dan berat badan 40 kg, ya bisa dikatakan proposional untuk ukuran mini. Dan masalah otak Rukia ini lumayan pintar. Rukia anak kedua dari pasangan suami istri Joushiro Ukitake dan Retsu Unohana. Rukia memiliki kakak yang bernama Hisana Kuchiki.
Ichigo Kurosaki, seorang cowok yang cool dan lumayan tampan. Mempunyai sikap yang cuek, meskipun demikian fansgirl-nya berjibun dimana-mana. Dengan kemampuan otak yang bisa dikatakan lumayan encer. Ichigo anak pertama dari Isshin Kurosaki dan Misaki Kurosaki, Ichigo juga mempunyai dua adik kembar yang keduanya perempuan, Karin Kurosaki dan Yuzu Kurosaki.
Renji Abarai, seorang cowok yang cool, tampan, periang, rendah hari dan tidak sombong pula. Meskipun otaknya pas-pasan tapi dia selalu berusaha membahagiakan keluarganya dan juga teman-temannya. Renji adalah anak dari Kisuke Urahara dan Yoruichi Shihouin.
Toushiro Hitsugaya, seorang cowok yang tampan, manis, imut-imut. Dia mempunyai sikap yang tegas, walaupun tubuhnya kecil dan mungil tapi dia orang yang disegani oleh teman-temannya. Hitsugaya juga memiliki otak yang cemerlang beserta ide-ide berlian. Hitsugaya merupakan anak tunggal dari pasangan Tetsuzaemon Iba dan Lisa Yadomaru.
Gin Ichimaru, sosok yang dingin dan tertutup. Tapi wajahnya sangat tampan, dia juga baik pada semua orang terutama pada wanita. Dan Gin selalu mengumbar senyumnya yang membuat para wanita langsung jatuh cintrong. Gin juga memiliki otak diatas rata-rata, terbukti dengan dia selalu mendapat nilai sepuluh saat ulangan maupun ujian. Gin adalah anak tunggal dan anak kesayangan dari pasangan suami istri Kenpachi Zaraki dan Mashiro Kuna.
Sore itu ditemani angin yang bertiup sepoi-sepoi, terlihat sosok wanita yang sedang duduk di depan sebuah nisan. Sepertinya dia sedang menangis. Wanita yang mempunyai rambut diatas bahu, berbadan kecil dan mempunyai warna mata violet. Dan tentu saja itu sangat jelas, dialah Rukia Kuchiki.
"Aku sungguh tidak percaya tubuhku sudah terbaring tidak berdaya didalam sana," ucap Rukia sambil memandang sebuah nisan yang bertuliskan:
Rukia Kuchiki
Lahir tgl 07-01-1991
Wafat tgl 10-05-2010
"Kenapa harus secepat ini? Banyak hal yang belum aku selesaikan didunia ini. Termasuk perasaan yang belum sempat kuutarakan pada..."
Belum sempat Rukia menyelesaikan ucapannya dia merasakan ada seseorang yang duduk disampingnya. Dan tentu saja di depan nisan yang bertuliskan nama Rukia Kuchiki tersebut. Dia juga membawa seikat bunya Lily yang sangat digemari Rukia.
"Ichigo!" ucap Rukia pelan.
"Rukia, kenapa kau harus pergi secepat ini? Ada banyak hal yang belum sempat kuutarakan padamu," ucap Ichigo sedih sambil menaruh bunga Lily yang tadi ia bawa di vas bunga yang ada didepan nisan Rukia.
"..."
Rukia hanya terdiam tanpa kata mendengar ucapan sahabatnya, sahabat yang sangat Rukia sayangi.
"Andai saja kau tahu perasaanku ini Rukia! Perasaan yang sudah lama kupendam, perasaan yang sangat menyiksaku. Aku tidak pernah mengungkapkannya karena aku tidak ingin persahabatan kita hancur gara-gara perasaan tak berguna ini. Aishiteru Rukia!" ucap Ichigo dengan berkaca-kaca kepada nisan itu.
"Apa? Apa yang kau katakan Ichigo? Jadi selama ini kau mempunyai perasaan yang sama?" tanya Rukia kepada Ichigo.
Tapi sayang Ichigo tidak dapat mendengar ucapan Rukia, dan Rukia pun berusaha memegang Ichigo. Tapi sayang Rukia tidak bisa memegangnya karena kini Rukia bukan manusia lagi melainkan arwah. Rukia hanya bisa menangis menghadapi semua kenyataan pahit yang menimpa dirinya. Sementara Ichigo hanya menatap kosong pada nisan Rukia itu, dan beberapa kali Ichigo meneteskan air matanya di nisan itu.
"Kenapa kau baru mengatakannya sekarang Ichigo? Andai saja kau tahu sebenarnya sudah lama aku mencintaimu dan selalu berpikiran sama denganmu, tidak mau merusak persahabatan hanya karena perasaan tidak berguna ini," ucap Rukia sambil terisak-isak.
"Rukia, semoga kau bahagia disana. Sampai kapanpun aku akan selalu mencintaimu, cintaku padamu tidak akan pernah mati," ucap Ichigo sambil bangkit dari duduknya dan kemudian melangkah pergi meninggalkan nisan Rukia dan juga meninggalkan pemakaman.
Rukia hanya bisa memandangi punggung orang yang selalu ada dihatinya tersebut.
-Flash back-
Pada suatu malam dirumah kediaman Rukia, Ichigo, Renji, Hitsugaya dan Gin.
-Dikamar Renji-
"Astaga! Soal macam apa ini? Susah sekali, seharusnya Pak Ikkaku botak itu tidak memberiku soal sesulit ini," gerutu Renji yang sejak 2 jam tadi mengerjakan PR tapi tetap tidak bisa menjawab.
'Hmm... sebaiknya aku minta bantuan teman-teman, siapa tahu mereka mau mengajariku,' ucap Renji dalam hati.
-Diruang TV-
"Ichigo! Kembalikan remote-nya! Lagi seru tuh badmintonnya, kan aku mau melihat Taufik Hidayat yang cakep itu," rengek Rukia pada Ichigo sambil melompat-lompat menggapai remote yang dipegang Ichigo.
"Hah! Tidak bisa, aku juga mau menonton bola. Kau tidak lihat itu David Beckham sedang bermain?" jawab Ichigo pada Rukia.
"Sebentar saja Ichigo!" rengek Rukia.
"Tidak!" dengan tegas Ichigo menjawabnya.
"Tapi aku kan mau melihat Taufik Hidayat main," ucap Rukia memelas.
"Bukannya kau itu juga ngefans sama David Beckham? Sudah menonton bola saja!" tegas Ichigo lagi.
"Dasar jeruk! Mengalah sedikit kek sama wanita," ejek Rukia.
"Apa? Apa kau bilang?" tanya Ichigo kesal.
"Kau itu tuli ya? Aku bilang dasar jeruk! Jeruk bodoh!" jelas Rukia pada Ichigo.
"Haduh kalian ini bisa diam tidak sih? Aku pusing mendengarnya," gerutu Hitsugaya yang merasa teganggu.
"Aku juga pusing kalau menonton setengah-setengah seperti itu," sela Gin.
"Sini remotenya!" tiba-tiba Renji datang dan langsung menyambar remote yang dari tadi dipegang Ichigo.
Dan kemudian renji membuang remote itu sembarangan. Dan mengakibatkan remote itu membentur meja dan membentur lantai, membuat remote itu terpecah belah.
PRAKK…
Semua manusia yang ada diruang TV itu melongo karena ulah Renji. Sedangkan Rukia dan Ichigo menatap Renji dengan tatapan membunuh. Renji yang sadar akan atmosfer yang kurang nyaman segera mencairkan suasana.
"Daripada kalian bertengkar gara-gara remote itu, mendingan kalian mengajariku PR yang sangat sulit ini," ucap Renji sambil menunjukkan buku pada teman-temannya.
"Apa?! Setelah kau menghancurkan remote itu kau masih minta diajari mengerjakan PR? TIDAK!!" teriak Ichigo keras sehingga membuat Renji menutup kupingnya.
"Ah, kupingku sakit jeruk! Rukia manis nan cantik, kau mau mengajariku mengerjakan PR yang sangat susah ini kan?" rengek Renji dengan tampang memelas.
Dengan senyum tersungging Rukia berjalan menghampiri Renji, dan Renjipun sangat bahagia karena didekati Rukia. Setelah Rukia berada disamping Renji, Rukia langsung melompat dan menjitak kepala nanas Renji.
PLETAKK...
"Aw... sakit Rukia! Apa yang kau lakukan? Bisa-bisa kepalaku benjol," ucap Renji sambil mengelus-elus kepala nanasnya yang terasa sakit akibat jitakan Rukia.
"Ckakakkaka..."
Dengan bersamaan Hitsugaya, Gin dan Ichigo tertawa terbahak-bahak. Sedangkan Renji hanya manyum karena jengkel dan kesakitan. Sementara Rukia merasa puas karena tindakannya yang mengintimidasi Renji. Seperti itulah persahabatan mereka, selalu diiringi pertengkaran kecil dan tawa.
-Keesokan paginya-
Pagi itu Rukia sibuk menyiapkan sarapan pagi didapur bersama Gin. Bukannya orang tua mereka tidak mampu menggaji pembantu, melainkan keluarga mereka memang membiasakan anak-anaknya untuk mandiri dan tidak tergantung pada pembantu.
"Gin! Tempenya sudah selesai kau goreng?" tanya Rukia pada Gin.
"Hampir, sebentar lagi juga selesai. Kau sendiri? Bagaimana tumis kangkungnya?" tanya Gin balik ke Rukia.
"Tumis kangkungnya sebentar lagi juga matang," jawab Rukia.
-Keadaan diruang makan-
"Renji!" panggil Hitsugaya pada orang yang sedari tadi menata piring dimeja makan.
"Apa?" jawab Renji.
"Tolong kau lihat Rukia dan Gin, apa mereka sudah selesai memasak?" perintah Hitsugaya sambil menuangkan susu yang baru dia buat kedalam gelas.
"Ok!" jwab Renji menurut.
Baru saja Renji mau melangkah menuju dapur Rukia dan Gin sudah datang.
"Masakannya sudah matang!" teriak Rukia dan Gin bersamaan.
"Akhirnya matang juga, aku sudah sangat kelaparan," ucap Renji sambil mengelus-elus perutnya yang sudah tipis.
"Ayo makan!" teriak Ichigo yang sedang mengepel lantai.
Semua orang memandang Ichigo dan berteriak secara berasamaan.
"Selesaikan dulu pekerjaanmu!"
Ichigo hanya cemberut dan kembali melakukan pekerjaannya yang dari tadi tidak selesai-selesai. Sementara yang lain duduk manis dimeja makan sambil mengamati Ichigo. Sesekali mereka ketawa-ketiwi ala mbak Kunti.
Setelah beberapa saat kemudian, Ichigo sudah menyelesaikan pekerjaan ngepelnya, dengan segera ia mencuci tangannya dengan sabun dan bergabung dengan kawan-kawannya dimeja makan.
"Kalian ini kejam sekali," gerutu Ichigo pada kawan-kawannya.
"Itu bukan kejam, tapi mendidik!" jawab Hitsugaya.
Ichigo hanya diam tak bisa menjawab lagi kalau Hitsugaya sudah berbicara seperti itu. Dengan riang gembira mereka menghabiskan sarapan paginya. Begitulah setiap paginya aktifitas mereka. Setiap pagi selalu memasak, membersihkan rumah bersamaan.
Pip... pip... –Suara klakson mobil-
"Hey! Kalian bisa cepat sedikit tidak? Sudah jam berapa sekarang?" teriak Gin didalam mobil yang terparkir didepan rumah.
"Iya-iya!" jawab Ichigo.
Sedangkan Rukia dan Hitsugaya berjalan membuntuti Ichigo. Setelah mereka masuk kedalam mobil, Gin segera mengemudikan mobilnya ke arah jalan raya. Renji yang baru keluar rumah kaget melihat mobilnya sudah berangkat.
"Woey! Tunggu... kalian meninggalkan aku!" teriak Renji sambil berlari mengejar mobil itu. Mendengar teriakan Renji, Gin segera mengerem mobilnya dan melihat kebelakang.
"Masyaalloh! Renji belum masuk mobil?" ucap Gin pada kawan-kawannya.
"Astaghfirulloh! Kita hampir meninggalkannya," timpal Rukia.
Setelah Renji masuk kedalam mobil.
"Kalian ini jahat sekali, masa meninggalkan aku begitu saja? Cek dulu dong personilnya kalau mau berangkat!" gerutu Renji yang kesal kepada kawan-kawannya.
"Maafkan kami Renji, kita tadi tidak sadar karena sudah terburu-buru. Kupikir kau sudah masuk mobil, biasanya kau kan yang paling awal masuk mobil," jelas Gin panjang lebar.
"Tadi PR ku tiba-tiba hilang, jadi aku kembali untuk mencarinya," jawab Renji.
"Makanya siapkan semuanya sebelum tidur, biar tidak kelupaan," sindir Ichigo.
"Apa kau bilang?" Renji yang tersinggung langsung melotot kearah Ichigo.
"Kalian ini selalu saja bertengkar," sela Hitsugaya.
"Sudah Renji, tabahkan hatimu Renji. Seperti tidak tahu Ichigo saja," Rukia berusaha memadamkan amarah Renji.
Setelah itu suasana menjadi hening, dan itu membuat Gin sangat senang. Karena dia bisa mengemudikan dengan fokus.
Di dalam persahabatan itu Rukialah yang menjadi 'Little Wing' nya mereka, Rukia bagaikan sayap kecil yang menyeimbangkan persahabatan mereka.
Sesampainya disekolah, Gin memarkirkan mobilnya di deretan paling depan. Setelah mesin dimatikan mereka baru keluar dari mobil bersamaan. Dan dengan segera mereka berjalan menuju kelasnya.
Teng... teng...
Bunyi bel yang menggema di Karakura high School mengingatkan para siswa-siswinya agar bersiap-siap memulai pelajaran pertama mereka.
-Didalam kelas-
"Selamat pagi anak-anak!" sapa Pak Aizen pada muridnya.
"Selamat pagi juga Pak Aizen!" jawab anak-anak serentak.
"Ok! Pagi ini saya mau mengadakan ulangan!" ucap Pak Aizen
"Uapa? Ulangan? Sekarang?" tanya Renji dari mejanya.
Tentu saja Renji kelabakan, karena otaknya pas-pasan dan juga semalam dia tidak belajar pelajaran Pak Aizen. Renji hanya fokus mengerjakan soal dari Pak Ikkaku. Sementara para murid yang lain hanya memperhatikan tingkah Renji yang gaje.
"Kenapa Renji? Apa kau ada masalah?" tanya Pak Aizen pada Renji.
"Aku... aku... aku belum siap ulangan," kata Renji malu-malu.
"Perasaan hanya kau saja yang belum siap," sindir Ichigo yang duduk dibelakang Renji.
"Diamlah kau jeruk!" ucap Renji jengkel.
"Dasar Babon bodoh!" balas Ichigo.
Disaat para siswa mempersiapkan kertas ulangan, tiba-tiba...
Tokk... tokk...
Sontak semua manusia langsung menoleh kearah suara tersebut. Dan ternyata itu Pak Yamamoto –dia adalah kepala sekolah Karakura high school-
"Pak Aizen boleh minta waktunya sebentar?" tanya Pak Yamamoto.
"Oh tentu saja!" jawab Pak Aizen. Kemudian Pak Aizen melangkah dan menemui Pak Yamamoto diluar kelas.
Setelah beberapa saat, Pak Aizen kembali kedalam kelas dengan senyuman yang tersungging dibibirnya.
"Ok! Anak-anak, hari ini kalian akan mempunyai teman baru. Dia pindahan dari Hueco Mundo high school, karena ayahnya dipindahkan ke Karakura maka dia juga pindah sekolah kesini," jelas Pak Aizen panjang lebar.
"Oh!" ucap Renji ber 'oh' ria. Renji lumayan senang karena otomatis ulangannya akan ditunda untuk beberapa saat.
"Baiklah, murid baru ayo silahkan masuk!" ucap Pak Aizen.
Seseorang muncul dari balik pintu, semua matapun tertuju pada murid baru itu. Semua murid jadi gaduh. Ada yang mengejek dan ada pula yang memuji murid baru itu.
"Nah, perkenalkanlah dirimu pada teman-teman barumu," perintah Pak Aizen pada murid baru itu.
"Selamat pagi semuanya," sapa murid baru itu.
"Pagi…" jawab para murid.
"Senang bertemu dengan kalian, mohon bantuannya!" ucap murid baru itu lagi.
"Dasar bertele-tele!" ucap Hitsugaya.
"Perkenalkan, nama saya..."
~~~T B C~~~
Di Review yak?
Siapakah murid baru itu?
Ayo coba ditebak...
Oh iya, masalah tinggi badan dan berat badan Rukia, Hwarang tidak tahu pastinya. Asal masukin aja tadi. Mohon dimaafkan, kalau tidak Hwarang tolong dikasih tahu ukuran Rukia yang sebenarnya itu berapa?
*Dijitak Rukia karena tidak tahu ukuran badannya*
Para senpai-senpai tolong dibantu Hwarang dalam mengoreksi Fict ini yak?
Terima kasih...
