Disclaimer : Naruto punya Masashi Kishimoto………

Warning : don't like don't read….

Penuh ke GJan karena pala lagi error…………….

In my 11th birthday

Hantu 23 juni

"Aku takut……."kata seorang anak berambut pirang

"sudah, taka apa-apa, jangan jadi pengecut begitu"kata seorang anak berambut jabrik di depan si pirang.

"Sasuke…. ayo kita pulang saja"kata si anak berambut pirang ketakutan

"baiklah, tapi pulanglah sendiri, aku takkan menemanimu keluar"kata anak jabrik, sasuke. Mendengar kata-kata Sasuke Naruto diam dan tak berkomentar lagi. Perlahan-lahan mereka menyusuri koridor rumah yang konon dianggap berhantu itu.

(flash back)

"hei Naruto, kau tau tidak rumah kosong di pinggir desa itu?"Tanya Kiba saat jam kosong di kelas.

"uhm,.. iya, memangnya kenapa?"jawab Naruto acuh.

"di sana sering terlihat penampakan"kata Kiba dengan wajah horror.

"eh, penampakan? Yang seperti apa?"Tanya Naruto, wajanya mulai pucat.

"kakakku bilang dia pernah melihat seorang wanita bergaun putih yang menggendong bayi"kata Kiba, wajahnya makin horror

"eh, benarkah???"Tanya Naruto, wajahnya makin pucat

"mungkin itu Cuma ibu-ibu dari desa yang jalan-jalan"celetuk Sasuke

"eh tapi ayahku juga pernah melihat hal aneh di rumah kosong itu"kata Chouji yang tiba-tiba ikut ngobrol

"ceritakan"seru Naruto dan Kiba bersamaan

"suatu hari saat hujan badai, ayahku yang baru pulang dari menjalankan misi tidak sengaja lewat di depan rumah kosong itu,… lalu ia melihat cahaya aneh dari rumah kosong itu… cahaya lilin…"Chouji diam, ia menelan ludah"karena hujan yang makin deras, ayahku memutuskan untuk berteduh di rumah kosong itu…"kata Cauji

"ah, mungkin cuman penjaga rumah yang …""SHUUUUUUUUT!!!!"tariak Naruto dan Kiba bersamaan, Sasuke langsung diam dengan mulut manyun.

"lanjutkan"perintah Kiba.

"ayahku masuk ke dalam rumah kosong itu, lalu…"Chauji,Naruto, dan Kiba menelan ludah"tidak ada apa-apa"lanjut Chouji, Kiba dan Naruto Berhenti bernafas

"rumah itu memang kosong jadi pasti tak ada apa-apa"kata Sasuke memecahkan suasana

"diam kau Sasuke,lalu apa yang terjadi, Chouji?"kata Naruto, wajahnya pucat pasi

"ya, tidak ada apa-apa di rumah itu, tak ada apa-apa…. Bahkan lilin pun tak ada…"Kata Chouji mengakhiri cerita.

"sudah kubilangkan, di rumah itu pasti tak ada apa-apa"kata Sasuke.

"kalian ribut kenapa sih?"Tanya Ino yang tak sengaja mendengar perdebatan antar anak laki-laki itu.

"Ino, kau tau rumah kosong di pinggir desa itu kan?"Tanya Kiba.

"oh, rumah hantu 23 juni itu?"kata Ino asal.

"rumah hantu 23 juni?"Tanya Naruto.

"iya, katanya hantu-hantunya hanya muncul pada tanggal 23 juni"kata Ino menjelaskan.

"besok tanggal 23 juni kan?"Tanya Kiba, Naruto makin pucat pasi.

"hah, baiklah, besok aku akan kesana dan akan ku buktikan bahwa rumah itu tak berhantu"kata Sasuke menantang.

"tapi Sasuke"cegah Naruto.

"sudah… besok pasti ku buktikan"kata Sasuke yakin.

(flash back end)

"Sasuke, pulang saja yuk"ajak Naruto, wajahnya pucat pasi

"sudah kubilang, kalau kau takut, pulang saja sendiri, aku akan membuktikan cerita itu tidak benar"tegas Sasuke, lalu suara panci-panci yang jatuh membuat mereka tersentak kaget.

"apa itu tadi"bisik Naruto dengan suara gemetar

"mungkin kucing, ayo kita pastikan"ajak Sasuke, Naruto hanya mengekor di belakang Sasuke.

Mereka mengendap-endap ke dapur, sementara di dapur tampak sesosok laki-laki berjubah putih kumal yang mengobrak-abrik isi lemari.

"hantu…"bisik Naruto, wajahnya pucat pasi.

"bukan, kurasa dia perampok"bisik Sasuke.

"ayo pergi, kalau ketahuan, kita bisa dapat masalah"bisik Naruto sambil berbalik berniat lari, tapi belum sempat ia melangkahkan kakinya, Sasuke sudah maju di depan pintu seakan-akan menantang perampok itu.

"sasuke"pekik Naruto pelan

"hei kau, apa yang kau lakukan di sini?"Tanya Sasuke dengan nada dingin seperti biasa, di luar dugaan pria itu langsung menyerang Sasuke, Sasuke melompat mundur menghindari serangan tak terduga itu, lelaki tak dikenal itu mengacungkan golok besar yang tadinya bersandar di punggungnya dan menebaskanya sembarangan, Naruto dan Sasuke segera berlari menjauhi orang itu.

"sudah kubilang jangan buat gara-gara"kata Naruto sambil berlari mendahului Sasuke

"berisik"kata Sasuke, laki-laki itu masih saja mengibaskan goloknya sembarangan membuat goresan di dinding yang ia lalui.

"gawat, dia semakin dekat"pekik Naruto

"aku tau"Sasuke mempercepat gerakan kakinya, mereka berdua terus berlari sampai akhirnya terjebak di ujung lorong.

"jalan buntu"kata Sasuke. Laki-laki itu semakin mendekat goloknya yang besar mengacung di udara, siap menebas Naruto dan Sasuke. Sasuke mengambil kunai dari saku celananya dan menahan golok yang hendak menebasnya

"cari bantuan, aku akan menahannya"perintah Sasuke

"iya"kata Naruto, belum sempat ia melangkah pergi, bayangan putih melewatinya dengan kecepatan yang aneh, Naruto pucat pasi.

"cepat pergi"perintah Sasuke, dengan segala keberanian yang dimilikinya, Naruto berlari menjauh, ia sampai di sudut koridor ketika sebuah tubuh menghantamnya telak.

Naruto yang bertekat mencari bantuan segera bangkit, tapi niatnya untuk pergi tiba-tiba hilang saat dilihatnya tubuh Sasuke yang tergeletak tidak berdaya di sampingnya.

"Sasuke"teriak Naruto sambil mengguncang-guncang tubuh Sasuke yang lemas. Tanpa Naruto sadari laki-laki tak dikenal itu sudah tinggal beberapa meter darinya.

"sial"teriak Naruto, ia segera memungut kunai Sasuke yang terjatuh di lantai, ia berlari kearah laki-laki yang masih mengibaskan goloknya sembarangan .

"menunduk"bisik seseorang, Naruto menunduk patuh dan berhasil menghindari golok itu, sekali lagi laki-laki itu mengibaskan goloknya untuk menebas Naruto

"lompat"bisik seseorang sekali lagi, dengan patuh, Naruto malompat menghindari sabetan golok yang ke dua, lelaki itu kesal dan menyerang Naruto membabi buta, sebuah serangan mengenai pipinya, derah segar menetes dari luka itu. Naruto mengelap darah itu dengan punggung tangannya. Naruto menggenggam kunainya erat-erat, ia bersiap menyerang

"jangan sekarang"bisik suara itu, Naruto menurut ia menunggu lelaki itu mendekat

"sekarang"bisik suara itu. Naruto menyerang lelaki itu dengan kunainya dan berhasil menusuk perutnya. Naruto mundur beberapa langkah, lelaki itu masih berdiri selama beberapa menit sampai akhirnya roboh dengan darah yang mengalir dari luka menganga di perutnya. Naruto jatuh terduduk. Sebuah tangan putih memegang pundaknya, Naruto menoleh.

"bagus sekali Naruto, aku… bangga padamu"kata sesosok bayangan pria berambut pirang dengan jubah putih lengan pendek, bagian bawah jubahnya yang bergambar kobaran api sedikit demi sedikit memudar, lelaki itu tersenyum dan di sampingnya muncul bayangan wanita berambut merah dengan gaun putih, wanita itu juga tersenyum. Bayangan wanita itu berlutut di depan Naruto dan menempelkan plester di pipi naruto yang terluka, naruto masih bingung lalu tiba-tiba, bayangan wanita itu memeluknya.

"selamat ulang tahun yang ke 11 Naruto"bisik wanita itu sebelum hilang seperti kabut. Naruto diam sejenak lalu memandang Sasuke yang terbaring lemah di sebelahnya, matanya berat lalu ia pun terbaring di sebelah sasuke .

….

Naruto terbaring di rumah sakit, di sebelanya Sasuke, Ino, Sakura, Kiba, dan Chouji berdiri mengitari kasur tempat naruto terbaring sambil memandangnya.

"Jadi kau berhasil mengalahkannya sendirian kan?"Tanya Sasuke, Naruto diam tak menjawab.

"Sasuke, jangan aneh-aneh, mana mungkin Naruto mengalahkannya, yang mengalahkannya pasti kau, jangan terlalu rendah diri Sasuke"kata Sakura.

"Naruto jawab aku"kata Sasuke dengan wajah serius

Sreee~g…….

Pintu kamar perawatan terbuka, seorang perawat muncul.

"kunjungannya sampai di sini dulu ya, Naruto harus istirahat"kata perawat itu ramah, anak-anak itu patuh dan segera menuju keluar sementara Sasuke masih berdiri di sebelah ranjang Naruto, meminta penjelasan. Tapi ia tak manolak saat perawat itu menuntunnya keluar.

"Sasuke"panggil Naruto, sasuke menoleh

"yang menolong kita itu,… hantu 23 juni"kata Naruto, Sasuke menatap Naruto lama sampai akhirnya berpaling pergi. Dari pintu itu muncul kakek-kakek dengan jubah kage.

"kakek hokage"kata Naruto lemah

"bagaiman keadaanmu?"Tanya hokage ketiga ramah

"lebih baik"jawab Naruto singkat

"oh, baiklah, Naruto, adakah yang ingin kau tanyakan padaku?"Tanya hokage ketiga, Naruto hanya menggeleng pelan

"baikalah, daripada aku mengganggumu di sini, aku pergi saja…"kata hokage ketiga sambil berjalan menuju pintu.

"kakek hokage ketiga"panggil Naruto

"iya, ada apa"kata hokage ketiga sambil menoleh kearah Naruto

"tanggal berapa aku lahir?"Tanya Naruto, matanya menerawang ke langit-langit

"hm… kalau tidak salah tanggal 23 juni, ada apa?"kata hokage ke tiga balik bertanya.

"tidak apa-apa,… hanya saja, itu berarti kemarin itu hari ulang tahunku kan?"kata Naruto, matanya masih menerawang ke langit-langit kamar perawatan.

"oh, benar juga… selamat ulang tahun ya… wah, sepertinya aku jadi orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun padamu"kata hokage ke tiga dengan wajah ramah.

"tidak juga"bisik Naruto pelan.

"kau mengatakan sesuatu Naruto?"Tanya hokage ke tiga heran.

"tidak, tidak ada apa-apa"kata Naruto.

"hm, ya sudah, kalau begitu, aku pergi dulu, cepat sembuh"kata hokage ke tiga dengan muka ramah.

"hokage ketiga, ada satu hal lagi yang ingin kutanyakan"kata Naruto, kali ini ia menoleh dan memandang hokage ke tiga.

"ya, tanyakan saja"kata hokage ke tiga, ia berhenti tepat di depan pintu.

"rumah kosong di pinggir desa itu,… milik siapa?"tanya Naruto, hokage ketiga diam sejenak

"itu rumah hokage ke empat, istrinya dan…"kata hokage ketiga terhenti meninggalkan sebuah ucapan tak bersuara. Ia berlalu meninggalkan Naruto sendiri.

"huh"desah naruto, ia menyentuh plester yang menutupi luka di pipinya dan kembali menerawang ke langit-langit kamar istirahatnya yang sepi.

"apa itu nyata?"bisiknya sambil mengelus plester di pipinya.

"bagaimana keadaan Naruto?"Tanya seorang pria berambut putih dengan muka tertutup masker.

"baik, tak ada masalah. Jangan khawatir Kakashi"jawab hokage ke tiga singkat.

"apa segel Kyubi tidak sengaja terlepas?"Tanya Kakashi, dari matanya terpancar kecemasan.

"tidak, sepertinya Naruto mengalahkannya dengan kekuatannya sendiri"jawab hokage ke tiga.

"huh, sulit dipercaya anak yang bodoh itu mengalahkan seorang ninja psikopat tingkat jounin sendirian"kata seorang pria berkacamata hitam bulat dengan nada meremehkan.

"jangan bicara sembarangan Ebisu"bentak seorang laki-laki muda dengan luka melintang di hidungnya.

"sudah cukup Iruka, yang pasti sekarang jangan sampai ninja berbahaya seperti itu berkeliaran lagi di desa kita"kata hokage ke tiga tenang sambil berjalan pergi.

"SIAP!!!"jawab semua ninja di ruangan itu.

"kau masih sering kemari ya?"kata hokage ke tiga mengagetkan Naruto yang berdiri di depannya sambil memandang rumah usang itu.

"kakek sedang apa di sini?"Tanya Naruto spontan.

"aku dengar dari Iruka, beberapa hari ini kau murung terus"kata hokage ketiga"apa ada sesuatu yang terjadi malam itu?sesuatu yang tak kau ceritakan pada kami?"sambungnya. Naruto hanya diam menunduk. Hokage ke tiga mendekatinya.

"kata-kata terakhir kakek saat di rumah sakit…"kata naruto memulai"apa itu benar?"sambung Naruto. Hokage ke tiga memandang Naruto yang masih menunduk.

"bagaimana menurutmu?"kata hokage ke tiga balik bertanya.

"kalau begitu, di mana dia? Apa dia mati bersama hokage ke empat?"Tanya naruto masih menunduk memandang rumput basah di bawah kakinya. Hokage ke tiga diam sejenak.

"dia masih di sini, di konoha"kata hokage ke tiga. Naruto memalingkan mukanya dari rerumputan basah.

"di mana?"Tanya Naruto. Hokage ke tiga kembali terdiam.

"di mana?"tanya naruto tak sabar.

"di suatu tempat di desa ini, suatu saat nanti kau akan mengetahuinya, pasti"kata hokage ke tiga meyakinkan. Ia menuntun naruto kembali ke desa sambil ngobrol dan sesekali terdengar cemoohan dari Naruto.

'suatu saat nanti, saat sudah waktunya, kau akan tau semuanya, tentang keluarga, orang tua, dan klanmu, … Naruto'bisik hokage ke tiga dalam hati.

THE END???

.

.

.

.

.

.

LANJUT? LANJUT?...............

OKE LAH KALO BEGITU…

………….LANJUT MANG…………..

BUT…..

MIND TO REVIW???

By : Ryuzen