Sahabatku Prisil

Mungkin ada pepatah yang gak asing untuk di dengar "Tak

kenal maka tak sayang." Hai teman namaku Mila Sandradina, biasa di panggil Mila. SMP Negeri Buana 7 tepatnya kelas 7B, itulah sarangku di sekolah. Aku sih penceria tapi juga sering marah. Aku ingin berbagi kisah untuk kalian, kejadian ini berawal ketika Prisil, sahabat di kelasku menghampiri untuk makan siang.

"Mil, makan yuk udah demo nih." Menyeretku ke kantin.

" Iya sabar mbak, sakit tahu." Jawabku sambil cemberut.

"Dih yang cembelut tawa dikit napa?" Rayunya

"Iya iya mbok yuk ke kantin" Ajakku.

"Yuk!" Tanpa basa basi lagi, kita langsung berlari.

Seketika itu juga, Fida masuk ke kelas dan DUUAAARRRR! Fida menabraknya

"Jiah jatuh, Fid kalau jalan lihat lihat dong jadi jatuh kan !" Bentaknya pada temanku.

"Lu juga sih Sil kalau ke kantin jangan lari."Ejekku

"Lah lu kan juga lari gimana sih?"Menyadarkan ku

Percakapan antara aku dan Prisil yang melihat ku dan Prisil bertengkar pun tertawa. Kubantu Fida yang terjatuh dahulu.

"Ayo Fid!" Ku ulurkan tanganku padanya.

"Makasih ya Mil." Jawabnya dengan lembut.

"Iya yang ketawain aku." Sindirku.

"Eh iya, sorry ya Mil."Teringat dan meminta maaf padaku.

Ku anggukan kepalaku pertanda aku semakin protes kepadaku dan langsung menarikku ke alam penuh makanan yang lezat.

"Mau beli apaan Sil?"Tanyaku

"Ada dech." Jawabnya singkat

"Dih nih anak sukanya bikin penasaran."Cemberutku semakin menjadi-jadi

"Anda penasaran? Sama saya juga."Jawabnya

Aku pun tersenyum mendengar jawaban Prisil tadi. Ku sodorkan uang Rp.5000 untuk membeli spaghetti. Sambil menunggu Prisil yang sedang asyik pilih-pilih makanan, duduklah aku di kursi yang sudah di sediakan dari pagi. Aku pun memakan spaghetti yang ku beli tadi. Pada sendok ke dua, ku melihat "ramuan gilaku" Denny. Dia cowok terfavorit di sekolah. Selain ganteng dia juga pintar dalam bidang IPA, terutama fisika.

"Huh pantas saja jadi ketua osis,ketua kelas,dan ketua di pramuka." Batinku

"Dorr! Ngelamunin Denny ya?" Prisil mengagetkanku

"Lah udah selesai?"Tanyaku dengan gemetar.

"Belom aja makan udh tanyain selesai."Prisil tertular cemberutku

"Sil lu suka gak sama Denny?" Tanyaku serius

"Hmm… gak suka, yang suka itu mereka berempat." Sambil menunjukan jarinya kepada cewe super cantik di sekolah.

"Oh gitu…" Jawabku seolah-olah mengerti

"Iya, mereka tuh kalau ada Denny pasti dah di tempelin kaya tompel di Denny." Terangnya lebih lanjut dengan mulut penuh donat.

"Udah, kunyah dulu kali."Saranku

Kami pun kembali ke kelas setelah bel dibunyikan. Pelajaran pun di mulai Prisil dan aku duduk sebangku tiap ada tugas kami selalu mengerjakan bersama. Bel pulang pun berbunyi, murid-murid pulang ke rumahnya. Pada waktu aku ingin pulang,

"Mila!" Seru Prisil dari seberang jalan

"Apa Sil?" Teriakku sekuat tenaga

"Belakangmu!"Prisil seperti menandakan ada bahaya di belakangku

Aku menoleh ke belakang dan ternyata benar yang dikatakan Prisil.

Ku lihat 4 cewe yang ganas seperti ingin menerkamku. Salah satu anggota dari 4 cewe itu memberiku isyarat untuk pergi. Lalu aku segera menjauh dan pulang.